- Kurniawan Dwi Yulianto yang kini melatih di Liga Malaysia untuk Sabah FA jadi 'korban' corona.
- Wabah corona membuat Liga Malaysia setop dan Kurniawan Dwi Yulianto harus putar otak untuk Sabah FA.
- Sabah FA di bawah asuhan Kurniawan Dwi Yulianto telah memainkan empat laga awal Liga Super Malaysia 2020.
SKOR.id - Liga Malaysia 2020 dihentikan sementara karena wabah corona dan pelatih asal Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto pun buka suara.
Minggu (15/3/2020) siang, Skor.id melakukan kontak langsung kepada Kurniawan Dwi Yulianto. Pelatih muda ini pun bercerita soal pengalaman barunya berkarier sebagai pelatih kepala.
Sabah FA yang merupakan juara Liga Premier Malaysia 2019 dan tim promosi Liga Super Malaysia 2020 memilih Kurniawan Dwi Yulianto sebagai pelatih musim ini.
Baca Juga: Kurniawan Dwi Yulianto Dibuat Gigit Jari Eks-Pemain Persija di Malaysia
Per awal pekan ini atau Senin (16/3/2020), semua pertandingan Liga Malaysia dari berbagai divisi. Wabah corona jadi penyebab dan ini membuat Sabah FA terkena imbas.
Kurniawan Dwi Yulianto pun mengatakan, banyak hal harus dilakukan olehnya selama jeda kompetisi yang mendadak ini.
Baca Juga: Kurniawan Dwi Yulianto Beri Kemenangan Pertama di Liga Super Malaysia
Berikut wawancara khusus dengan pelatih kelahiran Magelang pada 43 tahun lalu tersebut:
Halo coach Kurni, bagaimana kabar Sabah FA terkait penghentian kompetisi di Liga Malaysia?
Ya, kami akan menghormati keputusan itu. Sebab, semua telah diputuskan dengan pertimbangan yang sangat matang.
Pada Jumat (13/3/2020), Kementerian Kesehatan Malaysia memberikan wabah corona ini. Lalu, kompetisi berhenti dan laga akhir pekan ini (akhir pekan lalu) dilaksanakan tanpa penonton.
Bagaimana keadaan di sana, terkait kompetisi Liga Malaysia?
Yang pasti, kami akan menunggu semua ini sampai 30 April 2020. Semua klub akan menjalani kebijakan masing-masing sambil menunggu sampai batas akhir jeda kompetisi ini.
Kami harapanya setelah berhenti ini semua kembali normal dan kompetisi jalan lagi. Saya rasa itu harapan semua orang.
Baca Juga: Kurniawan Dwi Yulianto Sumbang Poin Pertama pada Liga Super Malaysia 2020
Untuk pertandingan terbaru Sabah FA pada Sabtu (14/3/2020)...
Sabah FA melakoni pertandingan kandang lawan Perak FA. Laga itu tanpa penonton dan hanya ada satu pintu yang dibuka untuk akses masuk stadion.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona, semua yang terlibat pertandingan melewati satu titik. Kami semua juga dilakukan cek suhu tubuh seperti hal preventif lain.
Alhamdulillah, semua berjalan normal dan Sabah FA melakoni pertandingan dengan lancar.
Sebagai pelatih kepala, ada jeda mendadak ini tentu memiliki PR. Apa yang sudah Anda siapkan?
Setelah main kemarin, kami meliburkan aktivitas tim dan semua kumpul lagi pada Selasa (17/3/2020). Pada hari itu, kami akan menjalani latihan lagi.
Soal efek dari libur kompetisi ini, saya juga harus melakukan set ulang program latihan. Saya akui, saat ini tim telah mulai menemukan ritme permainan.
Baca Juga: Liga Myanmar 2020 Tetap Jalan dan Ini Keputusan Terbaru Operatornya
Namun sekali lagi, kami juga menghargai keputusan ini. Toh, semua ini juga demi keselamatan bersama.
Apakah akan melakukan pertandingan persahabatan untuk mengisi jeda ini?
Selain mengulang program latihan dengan melakukan set ulang, kami akan menyesuaikan keadaan sampai 30 April 2020 sebagai batas waktu jeda ini.
Soal friendly match, mungkin ada laga persahabatan internal melawan tim U-21. Sebab, kami juga tak mungkin berpergian jauh.
Lepas dari isu corona dan jeda kompetisi ini, apakah Anda sudah puas dengan catatan laga Sabah FA sejauh ini?
Saya nilai hasil kami untuk tim promosi sejauh ini cukup oke. Apalagi, kami boleh dibilang tak banyak pemain bintang dan mayoritas mengandalkan pesepak bola lokal (Sabah).
Namun, saya pribadi sedikit menyayangkan sejumlah hasil laga Sabah FA saat gagal mengambil tiga poin.
Baca Juga: Unggul Dulu, AA Tiga Naga Kalah dari PSMS Medan
Contohnya?
Laga semalam saat Sabah FA menjamu Perak FA dan kami unggul 2-1. Namun, mereka dapat set pieces untuk membuat gol penyama pada menit ke-80.
Pemain kami mengira posisi pencetak gol itu offside, padahal tidak. Akhirnya, kami gagal menang saat sudah unggul. Tetapi, Perak FA juga bukan lawan mudah, mereka tim besar di sini.
Ini sama dengan pas kami lawan PDRM FA pada pertandingan pertama. Kami harusnya bisa ambil poin maksimal, tetapi saya maklum kalau pertandingan pertama selalu tak mudah.
(Sabah FA melakoni empat laga awal Liga Super Malaysia 2020. Mereka seri dengan tuan rumah PDRM FA dan Perak FA pada laga kandang. Sabah FA menang atas tamunya Felda United dan dikalahkan tuan rumah Pahang FA).
Baca Juga: Hasil Tira Persikabo vs Persita: Gol Raphael Maitimo Sia-sia, Tuan Rumah Pesta
Apakah bisa bercerita untuk laga pertama pada laga Liga Super Malaysia 2020 bersama Sabah FA?
Kurang lebih, adrenalin saya meninggi. Apalagi, tingkat pressure sebagai pelatih tentu lebih saat ini.
Sebab, saya sebagai pelatih kini harus memikirkan segala sesuatu. Enggak cuma taktikal selama 2x45 menit, tetapi saya memikirkan pergantian dan banyak lainnya untuk tim ini.
Namun, saya sangat terbantu oleh peran coaching staff dari Sabah FA. Kami memiliki peran dan kerja sama yang bagus untuk tim ini.
Baca Juga: Resmi, Liga Malaysia 2020 Ditunda Mulai Pekan Depan karena Corona
Apakah ketegangan sebagai pelatih kepala ini beda?
Saya merasa sama saja. Saya juga tegang seperti ini saat masih jadi asisten pelatih, mungkin tanggung jawab saja yang membedakan.
Bagaimana dengan Sabah FA, terkait suasana maupun budaya dari klub ini?
Kalau soal suasana klub ini, so far baik-baik saja. Karakter para pemainnya mirip tim-tim tradisional atau perserikatan di Liga Indonesia.
Mereka selalu bermain all out demi loyalitas pada klubnya, terutama pemain lokal Sabah. Prinsip mereka, ini negeri gue ya harus dibela semaksimal mungkin, seperti itu.
Baca Juga: Corona Merebak, Liga Singapura 2020 Tetap Jalan dengan Syarat Ini