Sosok Kurniawan Dwi Yulianto di Mata Eks-Pemain Timnas Singapura

Taufan Bara Mukti

Editor:

 

  • Hasrin Jailani, mantan pemain timnas Singapura, menyebut Kurniawan sebagai salah satu penyerang terbaik yang dimiliki Indonesia.
  • Hasrin dan Kurniawan Dwi Yulianto sudah berkenalan saat masih berlaga di tim U-16 pada ajang Piala Pelajar Asia.
  • Setelah pensiun sebagai pemain, Hasrin dan Kurniawan pun masih memiliki hubungan yang dekat hingga saat ini.

SKOR.id - Mantan pemain timnas Singapura, Hasrin Jailani, memiliki kenangan spesial dengan legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

Hari ini, Senin (13/7/2020) Kurniawan Dwi Yulianto genap berusia 44 tahun.

Lelaki kelahiran 1976 itu hingga kini masih menjadi salah satu penyerang terbaik yang dimiliki timnas Indonesia.

Kehebatan Kurniawan Dwi Yulianto tak hanya diakui oleh kompatriotnya di tim Garuda. Pemain asing pun tak segan memberikan pujian.

Salah satu pemain asing yang mengagumi talenta Kurniawan adalah Hasrin Jailani, mantan pemain timnas Singapura.

Hasrin dan Kurniawan Dwi Yulianto sudah berkenalan sejak keduanya masih belia.

Di sebuah turnamen U-16 di Sri Lanka medio 1991-1992, Hasrin dan Kurniawan pertama kali bertemu.

Kala itu, keduanya mewakili negara masing-masing di kompetisi Piala Pelajar Asia U-16.

Meski Singapura dan Indonesia tak berada satu grup dan tak berjumpa di lapangan, namun Hasrin kerap berbincang dengan Kurus, sapaan akrab Kurniawan.

"Di situ saya sering bertemu dengan Kurniawan. Saya juga sering main ke kamar dia, kami sering ngobrol-ngobrol. Dari situ kami dekat," ujar Hasrin kepada Skor.id, Jumat (10/7/2020).

Sejak usia belia, Hasrin sudah bisa menilai bahwa Kurniawan memiliki potensi untuk menjadi pemain besar.

Tak mengherankan bagi Hasrin jika Kurniawan akhirnya masuk tim Primavera Indonesia yang dikirim menimba ilmu di Italia.

"Waktu itu saya lihat memang dia sudah punya potensi untuk menjadi pencetak gol andal," ucap Hasrin.

"Dia punya speedball control-nya juga bagus. Waktu itu satu tim Indonesia dikirim ke Italia kan, memang mantap tim mereka waktu itu," Hasrin melanjutkan.

Setelah dari ajang itu, Hasrin dan Kurniawan tetap menjalin persahabatan.

Keduanya tetap berkirim pesan meski tak lagi bertemu secara fisik.

Pada final Piala Tiger 2004 jadi kesempatan Hasrin dan Kurniawan kembali bersua, kali ini di atas lapangan.

Sayang pada laga tersebut Kurniawan dan kolega harus menyerah 1-3 dan 1-2 dari Singapura dalam dua leg babak final.

"Itu momen yang tidak terlupakan antara saya dan dia. Karena kami jarang bertemu di lapangan, dan akhirnya saat itu bertemu," kata dia.

Hingga kini Hasrin menilai Kurniawan adalah penyerang timnas Indonesia yang paling moncer.

Sulit menemukan sosok seperti Kurniawan di era saat ini ketika penyerang naturalisasi membanjiri skuad timnas Indonesia.

Selepas pensiun sebagai pemain, hubungan Hasrin dan Kurniawan bukannya terus berakhir.

Hasrin pernah mengajak Kurniawan untuk menjadi pelatih Chelsea Soccer School yang dibuka di Indonesia pada 2013.

"Kurniawan bersama saya di Chelsea Soccer School sekitar dua tahun atau satu tahun setengah waktu itu," Hasrin melanjutkan.

Berkaca dari pencapaian Kurniawan sebagai pemain, Hasrin menilai jebolan Diklat Salatiga itu bisa menjadi pelatih jempolan.

Hasrin juga menilai Kurniawan memiliki kualitas untuk menjadi pelatih timnas Indonesia suatu hari nanti.

"Dengan pengalamannya, Kurniawan bisa menjadi pelatih yang hebat juga. Sebagaimana dia bermain, saya rasa dia bisa sukses menjadi pelatih hebat," tutur Hasrin.

Hasrin yang kini menjadi asisten pelatih Tanjong Pagar, tim Singapura, juga menyampaikan doa dan harapan untuk ulang tahun Kurniawan.

"Saya doakan semoga dia berjaya menjadi pelatih sepak bola di Indonesia atau di mana pun dia berada," Hasrin memungkasi.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Kurniawan Dwi Yulianto Lainnya:

Kisah di Balik Kepindahan Kurniawan Dwi Yulianto ke Persebaya

Dua Kisah Monumental Pelita Jaya bagi Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi Yulianto Bertahan di Malaysia, Ini Programnya untuk Sabah FA

RELATED STORIES

Pelajaran yang Dipetik Kurniawan Dwi Yulianto dari Program Primavera

Pelajaran yang Dipetik Kurniawan Dwi Yulianto dari Program Primavera

Kurniawan Dwi Yulianto mengaku pengalamannya bermain di Eropa sangat berpengaruh hingga kariernya sebagai pelatih.

3 Pelatih Indonesia yang Musim 2020 Bekerja untuk Klub Luar Negeri

3 Pelatih Indonesia yang Musim 2020 Bekerja untuk Klub Luar Negeri

Pada 2020, tercatat tiga pelatih Indonesia bekerja untuk klub luar negeri.

FAS Perpanjang Kontrak Tatsuma Yoshida untuk Mengarsiteki Timnas Singapura

Asosiasi Sepak Bola Singapura (FAS) memperpanjang kontrak Tatsuma Yoshida hingga Desember 2022.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

kumamoto masters japan 2025

Badminton

Final Japan Masters 2025: Head-to-Head Gregoria vs Intanon

Gregoria Mariska Tunjung akan bertemu dengan Ratchanok Intanon di final Japan Masters 2025, bagaimana sejarah head-to-head mereka?

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 23:02

Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menang, Spanyol dan Swiss Selangkah Lagi ke Piala Dunia 2026

Timnas Spanyol dan Swiss jadi beberapa negara yang selangkah lagi lolos ke Piala Dunia 2026 dari Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 22:50

Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Daftar MVP FFWS Global Finals Sepanjang Masa, Wassana Penguasa

Sepanjang masa, siapa saja pemain yang pernah jadi MVP di turnamen dunia Free Fire, FFWS Global Finals? Berikut ini daftarnya!

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 21:57

Free Fire

Esports

Daftar Juara FFWS Global Finals Sepanjang Masa

Sepanjang masa, siapa saja tim-tim yang pernah jadi juara di turnamen dunia Free Fire, FFWS Global Finals? Berikut ini daftarnya!

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 21:48

Turnamen Free Fire tingkat dunia, FFWS Global Finals. (Yusuf/Skor.id)

Esports

Gagal Juara Lagi, Sejarah Wakil Indonesia di FFWS Global Finals

Di turnamen Free Fire tingkat dunia, FFWS Global Finals, tim-tim asal Indonesia punya sejarah yang buruk dan kembali gagal raih gelar juara.

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 21:39

M7 World Championship, Jakarta. (Moonton)

Esports

Daftar Tim yang Sudah Lolos M7 World Championship

Turnamen dunia Mobile Legends: Bang Bang, M7 World Championship, akan segera digelar, ini adalah tim yang sudah memastikan diri lolos.

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 21:17

Ilustrasi Cover Free Fire. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

FFWS Global Finals 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Gelaran FFWS Global Finals 2025 segera dihelat. Ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Free Fire tingkat dunia ini.

Thoriq Az Zuhri | 15 Nov, 21:16

Ilustrasi Panahan

Other Sports

863 Atlet Muda Panahan Tunjukkan Potensi pada MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 2

Kenaikan dua kali lipat jumlah peserta terjadi pada MilkLife Archery Challenge 2025 Seri 2 di Kudus, 12-15 November 2025.

Taufani Rahmanda | 15 Nov, 17:49

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026 untuk Grup 2. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Prediksi dan Link Live Streaming Championship 2025-2026: Grup 2 Pekan 11

Barito Putera vs Deltras FC, Persela vs Tornado FC, Persipal vs Persiba, PSS vs Persiku dan PSIS vs Persipura pada Minggu-Selasa (16-18/11/2025).

Taufani Rahmanda | 15 Nov, 17:04

Petenis putri Indonesia, Janice Tjen.

Tennis

Petenis Putri Indonesia Janice Tjen Bidik Peringkat 20 Besar Dunia di Musim 2026

Petenis berusia 23 tahun itu ambisius usai berhasil membukukan sejumlah pencapaian penting di tur WTA sepanjang 2025.

Nizar Galang | 15 Nov, 16:47

Load More Articles