- Kurniawan Dwi Yulianto seolah menemukan kembali kemampuannya di PSM Makassar.
- Syamsuddin Umar, pelatih PSM Makassar kala itu, menjadi sosok yang berperan dalam membangkitkan motivasi Kurniawan yang sempat terpuruk.
- Syamsuddin menyebut Kurniawan sebagai sosok pemain yang bandel namun mengasyikkan baginya.
SKOR.id - Jasa mantan pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Umar, begitu besar dalam perkembangan karier Kurniawan Dwi Yulianto.
Medio akhir 1990 hingga awal 2000 menjadi momen yang berat bagi Kurniawan Dwi Yulianto.
Sempat menjadi idola dan membela tim Italia, Sampdoria, Kurniawan pernah pula diabaikan oleh timnas Indonesia.
Hal tersebut membuat lelaki kelahiran Magelang, Jawa Tengah, tersebut merasa down.
PSM Makassar pun melirik Kurniawan yang tengah terpuruk kala itu. Di bawah arahan Syamsuddin Umar, Kurniawan pun menemukan kecemerlangannya kembali.
Syamsuddin Umar jeli melihat potensi yang dimiliki oleh Kurniawan. Hanya saja, memang kondisi psikisnya sedang terganggu saat itu.
"Memang secara prestasi kan dia sedang menurun saat itu, tapi dia punya basic dan pengalaman bagus. Karena pertimbangan itu kami rekrut dia," ucap Syamsuddin Umar kepada Skor.id, Sabtu (11/7/2020).
"Kami sangat paham bagaimana kondisi Kurniawan. Kami hanya memberi motivasi untuk kembalikan reputasi dia. Secara psikologis dia sempat terpuruk karena tak dipanggil timnas Indonesia," Syamsuddin melanjutkan.
Saat Kurniawan bergabung dengan PSM pada 1999-2000, Syam mengerti betul bahwa timnya baru saja mendatangkan pemain hebat.
Syam pun tertantang untuk membangkitkan kembali kemampuan Kurniawan melalui pendekatan khusus.
"Setelah mendapatkan Kurniawan, secara personal saya bangkitkan dia. Saya bilang, 'sepak bola itu reputasi dan harga diri kamu, sepak bola itu sumber pendapatan kamu. Kalau kau tidak lakukan dengan baik, kau akan sia-sia. Oleh karena itu kau harus gunakan kesempatan ini'," kata Syam.
Mendapat suntikan motivasi semacam itu, Kurniawan pun terlecut untuk membuktikan kualitasnya.
PSM Makassar pun dibawa menjadi juara Liga Indonesia 1999-2000. Bahkan, Kurniawan nyaris menjadi top skor dan hanya kalah dari Bambang Pamungkas.
"Alhamdulillah dia bisa memberikan andil kepada PSM. Dia bisa menjaga harga dirinya dan juga reputasi PSM," ucap Syamsuddin.
Tak hanya itu saja, Kurniawan juga kembali mendapat panggilan dari timnas Indonesia berkat penampilan gilang-gemilang di PSM.
Kurniawan Bandel tapi Mengasyikkan
Hubungan Syamsuddin Umar dengan Kurniawan semasa di PSM sangat dekat.
Tak hanya sebatas pelatih dan pemain, Syamsuddin dan Kurniawan begitu akrab di luar lapangan.
Oleh Syamsuddin, Kurniawan disebut sebagai pemain yang bandel tapi mengasyikkan.
"Kadang kala dongkol. Dia suka bercanda, usil. Saya harus pelajari itu, tapi ternyata usilnya positif," kata Syam.
Pernah suatu ketika PSM latihan sore hari, Kurniawan biasanya membawa serta sajadah dan sarung untuk beribadah ke lapangan.
Syam pun balas menggoda Kurniawan dan membuntuti si Kurus hingga ke masjid.
"Sentuhan-sentuhan seperti itu yang saya rasakan seperti ada persekongkolan nurani dengan dia," ucap Syam.
"Saya tahu sifat dia, dia juga tahu sifat saya," tutur dia.
Pernah pula saat PSM Makassar bermain di Sulawesi Utara, hotel tempat menginap terpaksa harus dipindahkan hanya karena Kurniawan.
Kurniawan yang gemar main game pada waktu itu tak bisa menikmati permainannya karena fasilitas hotel kurang memadai.
"Dia datang melaporkan hal itu kepada saya. Kami pun berusaha bagaimana caranya pindah hotel. Akhirnya satu malam itu dua kali kami pindah hotel," ucap dia.
"Kemudian setelah pindah hotel saya bilang sama dia, 'Kita dua kali pindah hotel hanya biar kau tenang. Kalau kau main tidak bagus besok, saya yang malu di depan pengurus'," Syam menambahkan.
Kurniawan pun tak mengecewakan. Ia tampil bagus pada laga tersebut dan membayar kepercayaan Syamsuddin.
Syamsuddin mengaku tak bisa lagi mengajarkan latihan teknik kepada Kurniawan dan kolega yang levelnya sudah pemain bintang saat membela PSM.
Oleh karena itu, fokusnya adalah menjaga harmonisasi tim dengan cara menciptakan atmosfer mengasyikkan di dalam dan di luar lapangan.
Harapan dan Doa Syamsuddin Umar untuk Kurniawan
Sebagai sosok yang lama mengenal Kurniawan, Syamsuddin tak ketinggalan menyampaikan doa untuk ulang tahun Kurus pada Senin (13/7/2020).
Syam berharap Kurniawan lebih dewasa dan mampu menata hidupnya dengan baik di usianya yang ke-44 tahun ini.
"Setelah menjadi pelatih mudah-mudahan dia bisa berkiprah lebih bagus. Yang kedua, menjaga keluarga biar lebih harmonis lagi," kata Syamsuddin.
"Yang ketiga, semoga dia bisa menjaga masa depan keluarganya," Syamsuddin memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Kurniawan Dwi Yulianto Lainnya:
Kisah di Balik Kepindahan Kurniawan Dwi Yulianto ke Persebaya
Dua Kisah Monumental Pelita Jaya bagi Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto Bertahan di Malaysia, Ini Programnya untuk Sabah FA