SKOR.id – Isu dan berita soal perpindahan pembalap MotoGP mulai 2025 terus bergulir, termasuk saat bergulirnya putaran kedua musim ini di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal, 22-24 Maret 2024 lalu.
Tidak hanya pembalap, di MotoGP Portugal lalu, ada sejumlah kabar perubahan teknis terkait strategi untuk musim 2025. Salah satu yang paling disorot tak lain distribusi motor Ducati spesifikasi tim pabrikan.
Proporsi jumlah motor spesifikasi pabrikan Ducati bisa berubah tahun depan. Menariknya, perubahan itu justru tergantung dari persetujuan skuad Prima Pramac Racing, salah satu tim satelit Ducati di MotoGP.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, kedua pembalap tim yang dimiliki Paolo Campinoti itu selalu mengandalkan dua Ducati Desmosedici GP dengan spesifikasi yang sama dengan tim pabrikan Ducati Lenovo.
Aturan ini seharusnya juga berlaku untuk tahun depan karena hak istimewa skuad yang bermarkas di Casole d'Elsa, Tuscany, Italia, itu dijamin oleh kontrak. Namun, semuanya tentu bisa dinegosiasikan, termasuk soal kontrak.
Beberapa waktu lalu, pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu mengumumkan promosi Fermin Aldeguer (pembalap Moto2) ke MotoGP, dengan kontrak khusus 2+2 yang mana pada tahun pertamanya nanti (2025) ia akan memakai motor dari tahun sebelumnya dan tahun berikutnya dengan motor musim tersebut.
Jorge Martin, andalan Pramac Racing saat ini, sudah memutuskan akan mengakhiri kerja sama dengan Pramac karena berambisi ke tim pabrikan Ducati. Jika tetap tidak bisa, Martin mengaku tidak masalah pindah ke tim atau pabrikan lainnya.
Di saat bersamaan, Aldeguer diasumsikan akan masuk ke Pramac untuk menggantikan Martin. Jika itu terjadi, Campinoti dan timnya yang dipimpin oleh Gino Borsoi akan memiliki opsi menurunkan Aldeguer dengan Desmosedici GP versi 2025—seperti kontrak mereka selama ini dengan Ducati—atau mengikuti kesepakatan Ducati dengan sang rookie.
Bila Tim Prima Pramac menyesuaikan kontrak Aldeguer dengan Ducati, maka akan ada satu Desmosedici GP versi 2025 yang tidak terpakai oleh tim tersebut.
Bila itu terjadi, Ducati akan memiliki satu motor spesifikasi pabrikan tersisa pada musim 2025. Hal itu akan membebaskan Ducati untuk menempatkan satu motor spesifikasi pabrikan tersisa di tim satelit mereka lainnya, misalnya Gresini Racing milik Marc Marquez, seperti yang dikabarkan dari Italia.
Kini publik masih harus melihat apa yang terjadi sampai putaran ketujuh MotoGP 2024, tepatnya sampai balapan GP Italia di Sirkuit Mugello, 2 Juni mendatang.
Biasanya, di situlah sebagian bentuk grid untuk musim berikutnya akan ditentukan. Namun, dalam hal ini Campinoti dan Prima Pramac-nya memiliki kunci.
Sebagai catatan, untuk musim 2024 ini sejatinya sempat ada lobi dari Pertamina Enduro VR46 Racing untuk mendapatkan salah satu Ducati versi 2025 untuk Marco Bezzecchi.
Tetapi, Pramac tidak melepaskan posisi istimewanya sehingga akhirnya Franco Morbidelli berhasil memiliki senjata yang sama dengan Martinator pada musim ini.
Di sisi lain, meskipun Marc Marquez tidak terburu-buru memutuskan masa depannya, ia sadar bahwa Ducati tidak menutup pintu baginya untuk menjadi rekan Francesco Bagnaia di tim pabrikan.
Namun, dengan lebih banyaknya pilihan, mungkin melanjutkan di Gresini Racing dengan Ducati, juara dunia delapan kali (6 di antaranya di kelas MotoGP: 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) itu diyakini bisa jauh lebih tenang dalam membuat keputusan.
Marc Marquez bisa saja memilih bertahan dengan Gresini Racing, bergabung dengan KTM untuk menyenangkan Red Bull—salah satu sponsor pribadinya—dan mewujudkan tim impian bersama Pedro Acosta, atau bahkan kembali ke Honda jika mereka mau.
Apa pun saat ini memang sangat mungkin terjadi bagi Marquez karena Pramac ternyata juga akan senang memiliki dia di paddock mereka.