SKOR.id – Dengan berakhirnya Pramac Racing sebagai sebagai salah satu tim satelit Ducati, otomatis motor Desmosedici di grid MotoGP akan berkurang mulai musim 2025, dari delapan menjadi enam unit.&nbsp;Para petinggi pabrikan Borgo Panigale pun sudah memutuskan komposisi yang sama tetap dipertahankan, yakni menurunkan separuh motor anyar dan sisanya prototipe musim lalu.&nbsp;General Manager Ducati Corse Luigi ‘Gigi’ Dall’Igna mengatakan mulai MotoGP 2025 hanya akan ada tiga unit Desmosedici GP25, dua untuk Ducati Lenovo Team dan satu bagi tim satelit mereka, VR46 Racing.Hal ini disampaikan Dall’Igna dalam wawancara dengan Sky Italia usai Grand Prix Belanda di Assen, Minggu (30/6/2024). Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan soal hengkangnya Pramac dari Ducati.“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pramac, karena dengan kontribusi mereka kami telah berhasil mengembangkan motor dan juga talenta-talenta muda kami,” katanya.“Kami menyesalkan harus kehilangan salah satu bagian penting, tetapi semua orang menginginkan kami kehilangan sebuah tim (satelit) pada tahun depan,” Dall’Igna menambahkan.&nbsp;Sebelumnya, CEO Pramac Racing Paolo Campinoti mengeklaim Ducati sudah keluar dari filosofinya untuk mengembangkan pembalap muda dengan mendatangkan ‘Cristiano Ronaldo’ alias Marc Marquez.Keputusan tersebut jelas berdampak, ketika Ducati memilih mempromosikannya ke tim utama dari Gresini Racing, rider seperti Jorge Martin dan Enea Bastianini akhirnya memutuskan merapat ke pabrikan lain. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Francesco_Bagnaia_vs_Marc_Marquez_1d260bcc14.jpeg" alt="Francesco Bagnaia vs Marc Marquez"><figcaption>Dua juara dunia MotoGP, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, akan menjadi rekan setim di Ducati Lenovo Team mulai musim 2025. (Yusuf/Skor.id)</figcaption></figure>“Kami tidak akan mengubah filosofi kami. Faktanya, kami telah mengontrak (Fermin) Aldeguer, mencoba melanjutkan apa yang sudah kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir dengan Enea dan Martin,” ujar Gigi Dall’Igna memberi klarifikasi.Banyak pihak menilai kehadiran Marc Marquez adalah pemicu kepergian Pramac Racing, serta tiga rider Ducati: Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team), Jorge Martin (Pramac Racing), dan Marco Bezzecchi (VR46).Namun, Gigi Dall’Igna menegaskan bukan kesalahan juara dunia enam kali kelas MotoGP tersebut mereka kehilangan Pramac, yang akan menjadi tim satelit Yamaha mulai 2025, serta tiga pembalap hebatnya.“Jika Marc (Marquez) bersedia gabung ke Pramac, mungkin ceritanya akan berbeda. Tetapi, sulit untuk bisa mempertahankan dua pembalap (lainnya),” Dall’Igna menuturkan.&nbsp;“Meski demikian, itu bukan kesalahan Marquez karena kami harus memilih satu pembalap dan kami punya tiga opsi. Kami sadar pada akhirnya mereka akan ada di bursa transfer. Itulah yang terjadi.”Lebih lanjut, pria kebangsaan Italia tersebut mengungkapkan mengapa Ducati memilih mempromosikan Marc Marquez ke tim pabrikan dan itu bukan untuk mengancam posisi Francesco Bagnaia. &nbsp;&nbsp;“Tentu saja kami tidak menempatkan Marquez di tim utama untuk mengevaluasi Pecco (Bagnaia), seperti yang saya baca di beberapa media,” ujar Gigi Dall’Igna.“Pecco adalah panji kami, dia telah memenangi dua gelar dengan Ducati dan terus melakukan hal-hal luar biasa. Tampaknya tepat bagi kami untuk memiliki sepasang pembalap terbaik di dalam tim.”<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/2_Z87rP3pbA?si=DoJnYUXuVazBxCqf" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dengan perginya Pramac Racing, Ducati hanya akan menurunkan tiga Desmosedici GP25 pada MotoGP musim depan.

MotoGP

Gigi Dall’Igna: Bukan Salah Marc Marquez Ducati Kehilangan Pramac dan 3 Rider Sekaligus

SKOR.id – Francesco Bagnaia tengah dalam performa terbaiknya. Setelah kesuksesan pada MotoGP Italia momentum pembalap Ducati Lenovo Team tersebut berlanjut di Sirkuit Assen, Belanda.&nbsp;Pecco, sapaan Bagnaia, selalu di puncak sejak sesi latihan Jumat (28/6/2024). Lalu meraih pole position dan memenangi sprint. Tetapi sang rider menegaskan akhir pekannya di Assen belum sempurna.Juara dunia bertahan MotoGP ini mengatakan target utamanya dalam setiap race weekend adalah untuk memenangkan balapan utama, termasuk di Grand Prix Belanda, hari Minggu (30/6/2024).“Saya merasa fantastis. Saya cinta trek ini. Saya memuncaki setiap sesi hingga sekarang, jadi tak mungkin mencapai yang lebih baik. Tapi kami masih punya (balapan) besok yang adalah target utama,” kata Pecco usai sprint, Sabtu (29/6/2024). &nbsp;&nbsp;&nbsp;“Jadi, penting untuk melakukan start yang sama dan mencoba mengendalikan balapan. Hari ini (sprint) tidak mudah karena (Jorge) Martin sangat kuat di awal, sehingga saya banyak menekan.”Menurut Pecco Bagnaia, hasil maksimalnya pada beberapa race terakhir adalah buah dari kemajuan yang sebenarnya telah dimulai jauh lebih awal. Namun karena satu dan lain hal, baru terlihat sekarang.“Kami sebenarnya sudah tampil sangat kuat dalam lima GP sejak Jumat dan kami juga mampu kencang dalam sprint. Tetapi beberapa hal terjadi, seperti kontak dengan (Brad) Binder di Jerez (GP Spanyol), isu teknis di Le Mans (GP Prancis) atau kecelakaan saya di lap terakhir di Barcelona (GP Catalunya),” ujarnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C8zmagjN__W"></oembed></figure>Kunci kesuksesan Bagnaia adalah karena dirinya telah menemukan dasar yang kuat untuk memulai race weekend tanpa harus terlalu banyak menyetel motor Ducati Desmosedici GP24 miliknya. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Kami bekerja keras di awal kejuaraan. Kendati kami menang di Qatar (balapan pembuka MotoGP 2024), saya tidak terlalu senang secara keseluruhan, terutama pada sesi Jumat. Bersama tim, saya mencoba mencari solusi dan kami menemukannya di Jerez,” ungkap Pecco.&nbsp;“Sejak itu kami selalu berhasil meningkatkan diri, sampai tiba di sini (Assen), di mana kami bisa menjadi kompetitif sejak awal. Kami cuma melakukan sedikit sentuhan guna menyesuaikan motor dengan trek. Saya lebih fokus pada latihan dan persiapan fisik karena Anda harus berkembang. Ini sangat membantu.”Walau tampil kuat hingga sprint kemarin, Pecco Bagnaia mengaku masih ada isu yang harus diselesaikan, yakni masalah ban hard di bagian depan Desmosedici-nya. Ia merasa kompon tersebut kurang grip.“Masih ada sedikit margin, saya tidak terlalu senang dengan ban hard di depan, karena tak memberikan saya daya cengkeram yang dibutuhkan. Namun, itu satu-satunya solusi dengan suhu aspal 50 derajat,” ucap Bagnaia.“Mungkin ban medium akan bertahan, tetapi itu bisa menjadi masalah jika saya berada di urutan kedua pada tahap awal dan harus mengejar rider di depan. Pada akhirnya (ban hard) opsi yang sulit dan tepat,” pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/aXZR3033D20?si=X0sJIcNxdKjIBlWE" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Rider Ducati Francesco Bagnaia ingin sempurnakan akhir pekannya di MotoGP Belanda dengan hasil maksimal pada balapan utama hari Minggu.

Francesco Bagnaia Ungkap Kunci Sukses Raih Pole dan Menang Sprint di Assen

SKOR.id – Pembalap Gresini Racing sekaligus juara dunia enam kali kelas MotoGP Marc Marquez tidak merasa memainkan peranan terkait putusnya hubungan kerja sama Prima Pramac Racing dan Ducati.&nbsp;Hal ini disampaikan Marquez usai CEO Pramac Racing Paolo Campinoti menyinggung namanya sebagai salah satu alasan tim meninggalkan Ducati untuk bergabung ke Yamaha mulai musim 2025.Pada Jumat (28/6/2024) kemarin, dalam akhir pekan Grand Prix Belanda di Sirkuit Assen, Pramac dan Yamaha secara resmi mengumumkan kolaborasi mereka, yang berdurasi tujuh tahun atau hingga MotoGP 2031.Langkah itu diambil menyusul keputusan Ducati mempromosikan Marc Marquez ke tim pabrikan mereka musim depan setelah sang rider menolak gabung ke Pramac, meski akan dapat motor Desmosedici GP spek terbaru.&nbsp;Dengan pabrikan Borgo Panigale mengangkat Marquez sebagai rekan setim Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo Team dan juga kepergian Jorge Martin ke Aprilia Racing, Pramac akhirnya menerima tawaran Yamaha.Kendati Yamaha telah berhasil meyakinkan Pramac untuk menjadi tim satelit mereka per 2025, Campinoti juga tak menyangkal skuadnya akan bertahan dengan Ducati andai Marc Marquez mau bergabung.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C8w88TDoCMr"></oembed></figure>“Ya, itu benar. Jika Marquez bersedia, saya akan menyambutnya dengan antusias. Tetapi pilihan yang diambil Ducati seperti mengontrak Cristiano Ronaldo (megabintang sepak bola). Di sisi lain, Pramac lahir untuk mendukung pertumbuhan pembalap muda,” kata Campinoti.“Kami sudah melakukannya bersama Andrea Iannone, Jack Miller, Danilo Petrucci, Pecco Bagnaia hingga Jorge Martin. Kami tidak dilahirkan untuk memenangi Kejuaraan Dunia, meski kami sudah sangat dekat (musim lalu).”“Kami akan mencobanya lagi tahun ini. Dan (setelah itu) kami bakal melanjutkan misi kami bersama para rider muda di Yamaha,” imbuh pengusaha 57 tahun asal Italia tersebut.Pada sisi lain, Marc Marquez meyakini promosinya ke tim utama Borgo Panigale tak ada hubungannya dengan pecah kongsi Ducati dan Pramac Racing, yang sudah terbangun sejak 2004 silam. Ia merasa bukan kambing hitam dalam masalah ini.“Saya tidak merasa bersalah tentang pilihan Pramac meninggalkan Ducati, karena saya tak melakukan apa pun. Sebagai pembalap Ducati, saya ingin mereka terus (bekerja sama) sebab akan ada dua motor (Desmosedici) lagi di trek. Artinya lebih banyak informasi dan mereka tim penting di Ducati,” tuturnya.&nbsp;“Sebagai fans MotoGP, saya rasa ini adalah kabar baik. Dari sudut pandang penggemar itu merupakan langkah normal bahwa satu tim Ducati akan memilih Yamaha agar kejuaraan punya empat motor Jepang, dua motor Italia lebih sedikit di trek. Ini membuka lebih banyak opsi bagi pabrikan lain serta sponsor.”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QVxEJy3CNy8?si=XRXsy-19hdaFYhSi" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

CEO Pramac Racing singgung nama Marc Marquez sebagai salah satu alasan tinggalkan Ducati dan bergabung ke Yamaha mulai MotoGP 2025. 

Ducati dan Pramac Pecah Kongsi, Marc Marquez Tak Merasa sebagai Kambing Hitam

SKOR.id – Mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 membuat rencana sekaligus pertaruhan besar Marc Marquez komplet. Sang rider menjelaskan semuanya jelang Grand Prix Belanda akhir pekan ini.Ducati memutuskan mengangkat Marquez ke tim utama mereka alih-alih Jorge Martin. Hal ini diketahui kedua usai balapan MotoGP Italia di Mugello, awal Juni lalu.&nbsp;Keputusan pabrikan Borgo Panigale pun sontak memicu kepergian Martin ke Aprilia Racing. Selang sehari Ducati pun secara resmi mengumumkan Marc Marquez bakal menjadi tandem Francesco Bagnaia mulai MotoGP 2025.&nbsp;Adalah General Manager Ducati Corse Luigi ‘Gigi’ Dall’Igana yang menyampaikan langsung kepada kedua pembalap usai balapan di Mugello, 2 Juni lalu. Keesokan harinya, Martin teken kontrak dengan Aprilia.&nbsp;Meski belum memenangi Grand Prix musim ini, Marquez mengalahkan Martinator, pemimpin klasemen, dalam perebutan kursi tim pabrikan Ducati menggantikan Enea Bastianini, yang musim depan ke satelit tim KTM, Tech3.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7w2skAoi1V"></oembed></figure>“Rencananya sudah selesai. Ini adalah tahun rekonstruksi, untuk mendapatkan kepercayaan diri kembali. Pada 2025, Anda berada di tim pabrikan dan tujuannya adalah memperjuangkan gelar,” kata Marquez di Assen, Kamis (27/6/2024).Ketika ditanya apakah pertimbangan komersial lebih besar daripada aspek olahraga yang memengaruhi keputusan Ducati untuk mempromosikannya alih-alih Jorge Martin, Marc Marquez mengaku tidak tahu.“Anda harus bertanya (soal itu) kepada orang-orang di Ducati, yang membuat keputusan untuk memilih saya, apakah fakta saya lebih menjual memengaruhi (keputusan mereka) atau tidak,” tutur Marquez.“Saya berbicara dengan Gigi (Dall’Igna) setelah balapan Mugello (GP Italia), di motorhome saya. Dan di sana dia bilang mengingat performa saya di atas (Desmosedici) GP23, Ducati memilih saya.”“Seluruh pimpinan Ducati sudah mengambil keputusan yang berisiko, karena mereka mengatakan ‘tidak’ kepada pembalap hebat seperti Martin untuk memilih saya.”Tahun lalu, tepat di Assen, Marc Marquez mempertimbangkan untuk pensiun, menyadari dirinya tak bisa terus berakhir di gravel dengan RC213V. Ini memicunya mencari jalan keluar yang sangat berisiko.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C71AUHhochB"></oembed></figure>The Baby Alien memilih hengkang dari Repsol Honda dan rela bergabung ke salah satu tim satelit Ducati, Gresini Racing, demi menemukan lagi versi terbaik dari dirinya.Merasa kembali menemukan kecepatannya, juara dunia enam kali kelas MotoGP tersebut pun membuat skenario baru. Target utamanya adalah mengincar Desmosedici GP25 di tim pabrikan Ducati.“Tujuan pertama setiap pembalap adalah berada di tim utama. Untuk saya, ada opsi lain, yaitu memiliki GP25 di Gresini, yang mana saya akan sangat senang. Tapi bagaimana pun hal itu tidak mungkin terjadi (karena kontrak Ducati dengan Pramac Racing),” kata Marquez.“Saya mencari motor terbaik dengan tim terbaik, itulah yang diinginkan seluruh pembalap. Siapapun yang tidak berada di tempat saya adalah karena mereka belum terpilih. Saya telah mencapai apa yang saya inginkan.”“Dalam olahraga, Anda seringkali harus egois. Dan ya, sayang sekali, dia (Jorge Martin) sangat pantas mendapatkannya (promosi). Namun, Anda harus fokus kepada diri sendiri dan memberikan 100 persen.” &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BsD0VshEh7k?si=L8VaRQTIaASIVOAw" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Gresini Racing Marc Marquez mengaku rencananya sudah komplet setelah dipromosikan Ducati ke tim pabrikan pada MotoGP 2025.

Marc Marquez: Ducati Mengambil Risiko Besar Tidak Promosikan Jorge Martin

SKOR.id – Francesco Bagnaia menyambut terbuka kedatangan Marc Marquez sebagai rekan setimnya di Ducati Lenovo Team mulai MotoGP 2025. Hal ini disampaikannya jelang bergulirnya Grand Prix Belanda.Untuk kali pertama Bagnaia akhirnya bicara soal promosi Marquez ke tim pabrikan Ducati setelah resmi diumumkan 5 Juni lalu. Sekali lagi, ia tidak mempermasalahkan siapa pun yang menjadi tandemnya.Perkara pembalap yang dipromosikan Ducati memang selalu disorot mengingat mereka pabrikan terkuat di MotoGP sekarang. Tahun ini, ada sejumlah pilihan.&nbsp;Opsinya mengangkat salah satu bintang dari dua tim satelit mereka, Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Marc Marquez (Gresini Racing) atau mempertahankan Enea Bastianini sebagai rekan Bagnaia.Akhirnya, Ducati mempromosikan Marquez, juara dunia enam kali kelas MotoGP. Opsi ini dinilai banyak pihak mengancam status Pecco, sapaan Francesco Bagnaia, sebagai rider utama pabrikan Borgo Panigale.Tetapi Pecco mengaku siap bersaing, siapa pun tandemnya. Juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 ini pun lebih memilih melihat sisi positif dari bergabungnya The Baby Alien ke skuad utama. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Saya yakin sekarang beberapa orang akan mengatakan bahwa dengan kedatangannya ke tim pabrikan, Marc (Marquez) dan saya akan berada dalam kondisi setara,” tutur Pecco dikutip dari La Gazzetta dello Sport.&nbsp;“Namun baik dia maupun Jorge Martin, di tim mereka saat ini, kedudukannya sama dengan kami, berada di kondisi setara. Motor kami menang bersama semua rider, berkat kerja keras pengembangan yang saya lakukan.” &nbsp;Dengan bergabungnya Marc Marquez, Francesco Bagnaia meyakini calon tandemnya itu akan membawa dampak positif bagi Ducati. Pun demikian, Pecco tetap akan bekerja seperti biasa dengan krunya.“Sebagai rekan setim, Marquez akan membawa pengalamannya dan bakal penting bagi pengembangan. Tapi sejujurnya, bagi saya, tidak ada yang berubah,” Pecco Bagnaia menuturkan.“Saya bekerja untuk diri sendiri, bersama tim saya. Siapa pun rekan setimnya tak masalah. Pekerjaannya sama. Terpenting adalah menjaga iklim ketenangan di dalam boks. Saya yakin itu tidak akan berubah.” &nbsp;Tentu saja apa yang disinggung Pecco terakhir belum bisa diketahui. Karena itu, ia telah meminta Ducati untuk memastikan agar suasana harmonis dalam tim tidak terancam dengan kehadiran Marquez.“Kita bakal mengetahuinya saat mulai bekerja (musim depan). Seribuh al akan selalu dikatakan (publik). Pada akhirnya kami (pembalap) sejajar. Hal ini terjadi dengan Enea (Bastianini),” kata Bagnaia.“Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan Enea, kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun, kami bekerja sama dengan baik, menciptakan suasana yang kondusif di boks.”&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/BsD0VshEh7k?si=yM-r3Wzt5gU7Kbl4" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia akhirnya bicara soal penunjukkan Marc Marquez sebagai rekan setimnya mulai MotoGP 2025.

Francesco Bagnaia Lihat Sisi Positif Kedatangan Marc Marquez di Tim Pabrikan Ducati

SKOR.id – Ducati bakal melakukan segala sesuatunya secara lebih baik bersama Marc Marquez setelah pernah gagal dengan Valentino Rossi di masa lalu. Hal ini ditegaskan oleh Davide Tardozzi.&nbsp;Manajer Tim Pabrikan Ducati tersebut membandingkan perekrutan dua pembalap juara dunia MotoGP, menyusul munculnya kekhawatiran apa yang terjadi dengan Rossi terulang bersama Marquez. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Pada 5 Juni lalu, Ducati secara resmi mengumumkan bakal mempromosikan Marc Marquez ke tim ofisial mereka sebagai tandem anyar Francesco Bagnaia mulai musim 2025.&nbsp;Keputusan itu cukup mengejutkan sebab sebelumnya Jorge Martin yang disebut akan jadi tandem Pecco di Ducati Lenovo Team. Promosi Marquez ini sontak mengingatkan lagi dengan apa yang terjadi lebih dari satu dekade silam.&nbsp;Seperti diketahui, pabrikan Borgo Panigale gagal total dengan Valentino Rossi pada 2011-2012. Kala itu, Ducati dan The Doctor tak sekalipun mampu meraih kemenangan dalam dua musim berkolaborasi.Namun, sekarang situasinya jauh berbeda. Ducati kini adalah preferensi utama pabrikan-pabrikan lain di MotoGP. Mereka telah mampu mendominasi kejuaraan, tak seperti ketika mendatangkan Rossi.Marquez direkrut saat Ducati sudah mantap dalam segala hal. Ditambah lagi, The Baby Alien lebih dulu membalap dengan salah satu tim satelit mereka dan mampu tampil kuat di atas Desmosedici.“Ini adalah pertaruhan yang benar-benar berbeda, karena persiapan yang kami lakukan sekarang sebagai pabrikan, dari sepeda motor, manajemen, dan teknis (lebih matang),” kata Tardozzi dikutip dari GPone.“Kesalahan sebenarnya ketika merekrut Valentino (Rossi) adalah bahwa Ducati tak siap untuk mengelola sosok seperti Rossi. Kini (dengan Marquez) kami sudah lebih siap.&nbsp;“Selain itu, kami memiliki dua kali juara dunia. Saat ini ketika Anda mengelola Pecco Bagnaia, saya tidak melihat alasan mengapa Anda tak mampu juga mengelola Marc Marquez,” pria Italia itu menambahkan.Selain itu, ada kekhawatiran lain bahwa kedatangan Marquez ke Ducati Lenovo Team dirasa bisa merusak keharmonisan skuad Bologna. Tetapi Davide Tardozzi meyakinkan hal tersebut tidak akan terjadi.Ia percaya Pecco dan Marquez bisa bekerja sama sebagai rekan setim dan bersaing secara adil di dalam trek. Ducati pun akan memastikan bahwa mereka-lah yang memegang kendali, bukan pembalap. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Marc datang ke teritori Pecco. Dia pembalap cerdas dan saya yakin dia akan masuk dengan hati-hati dan berusaha memahami bagaimana kami bekerja. Ducati yang mengelola, bukan rider,” pungkas Tardozzi.Setelah Valentino Rossi, Ducati sempat mendatangkan seorang juara dunia lainnya, yakni Jorge Lorenzo, pada 2017-2018. Davide Tardozzi menilai, dengan Spaniard, mereka bukannya mengalami kegagalan.“Dengan Valentino, waktunya memang tidak tepat. Dengan Lorenzo, saya pikir, dia membuat kesalahan saat meneken kontrak terlalu cepat bersama Repsol Honda,” tutur Tardozzi.&nbsp;“Jika dia mau menunggu beberapa hari, ceritanya bisa saja berbeda. Jorge mencatatkan waktu lap 1:30,9 di Misano, yang mana itu luar biasa dan dia melakukannya musim 2017. Sayang sekali (dia pindah).” &nbsp;Bersama Jorge Lorenzo, Ducati sukses meraih tiga kemenangan pada musim 2018. Kolaborasi mereka tak berlanjut karena juara dunia tiga kali MotoGP tersebut memilih bergabung dengan Honda pada 2019.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/uljttZMwFyI?si=AvlsImUOojzgIT0s" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Manajer Tim Pabrikan Ducati Davide Tardozzi menjelaskan perbedaan perekrutan Marc Marquez dengan Valentino Rossi. 

Berkaca Kasus Valentino Rossi, Ducati Tak Akan Ulangi Kesalahan dengan Marc Marquez

SKOR.id –&nbsp;Ducati dinilai telah mengubah strategi yang berhasil membuat Francesco Bagnaia jadi juara dunia MotoGP menyusul promosi Marc Marquez ke tim utama.The Baby Alien resmi bakal datang sebagai tandem baru Bagnaia dalam skuad Ducati Lenovo Team mulai musim depan.Juara dunia kelas MotoGP enam kali itu menerima tawaran kontrak selama dua tahun untuk menggeser posisi Enea Bastianini.Kedatangan Marquez tersebut jelas menggambarkan bahwa Ducati telah melakukan perubahan arah.&nbsp;Sebelumnya, Pabrikan Borgo Panigale lebih suka mendatangkan talenta-talenta muda, seperti Bagnaia, ke dalam tim mereka.Namun, bisa dipahami juga ini merupakan kesempatan sekali dalam satu generasi bagi Ducati untuk merekrut salah satu pembalap terhebat sepanjang masa di MotoGP.Manajer Bastianini, Carlo Pernat melihat adanya perubahan strategi yang jelas dari para pengambil keputusan di Ducati, termasuk Gigi Dall'Igna, terkait perekrutan Marquez.“Setiap orang berhak melakukan apa yang mereka inginkan di dalam rumah, tentu saja, mengingat ada strategi yang mungkin tidak kita ketahui,” kata Pernat.“Namun kebijakan merekrut pembalap muda yang dilakukan sejak pasca Dovizioso dan seterusnya telah tergantikan, yang di mana dan sejauh ini pasti membuahkan hasil.”“Tiba-tiba strateginya berubah, generasi muda dilepaskan untuk memperkuat pabrikan lain,” tuturnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C70826yMFIc"></oembed></figure>Kedatangan Marc Marquez juga menutup kans Jorge Martin promosi ke tim pabrikan. Empat musim membela tim satelit Ducati, Prima Pramac Racing, Martinator beberapa kali menyatakan keinginannya bisa mendapat kursi di tim utama.Tetapi, kesempatan Martin akhirnya tertutup musim ini menyusul performa moncer yang ditunjukkan Marquez bersama Gresini Racing, yang juga merupakan tim satelit Ducati.&nbsp;Melihat Ducati lebih memprioritaskan The Baby Alien, Martin akhirnya memilih merapat dengan Aprilia untuk MotoGP 2025.“Mereka membiarkan dua pembalap berusia 26 dan 27 tahun pergi (Bastianini dan Martin) untuk pembalap berusia 31 tahun, yang dipanggil Marc Marquez,” imbuh Pernat.“Saya tidak akan melakukannya, mengingat strategi yang digunakan belakangan ini berhasil.”“Tetapi saya dapat memahami bahwa ini mungkin merupakan ide yang valid. Sekarang mereka bertujuan untuk memiliki dua nama besar bersama-sama, tidak apa-apa,” katanya.Ducati sendiri pernah terpuruk di masa lalu setelah akuisisi besar-besaran terhadap pembalap kenamaan, seperti Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.Tetapi berkat memprioritaskan pembalap muda yang dikembangkan sendiri, Ducati berhasil bangkit dan mampu mengakhiri 15 tahun puasa gelar ketika Bagnaia keluar sebagai juara dunia MotoGP 2022.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5m8_pE4zjPo?si=LhdZMiB9p-cHHAkp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kedatangan Marc Marquez telah mengubah strategi Ducati yang sebelumnya memilih merekrut pembalap muda untuk mengejar gelar juara dunia MotoGP.

Rekrut Marc Marquez, Ducati Dinilai Melakukan Perubahan Strategi di MotoGP

SKOR.id – Lewis Hamilton turut berkomentar soal bergabungnya Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025. Menurut sang juara dunia Formula 1 tujuh kali, ini ada kesamaan dengan kasusnya.Awal Februari lalu, Hamilton membuat heboh jagad F1 usai memutuskan meninggalkan Mercedes akhir musim 2024 untuk menyeberang ke salah satu rival kuat, Ferrari. Ia akan berseragam merah mulai 2025.&nbsp;Dan, selang empat bulan, tepatnya pada Rabu (5/6/2024), giliran Marquez yang menjadi sorotan menyusul promosinya dari Gresini Racing ke tim pabrikan Borgo Panigale.&nbsp;Ducati akhirnya lebih memilih mengangkat Marc Marquez ketimbang bintang Prima Pramac Racing, Jorge Martin, sebagai rekan baru juara bertahan Francesco Bagnaia menggantikan Enea Bastianini musim depan.Lewis Hamilton mengaku terkesan melihat peralihan bersejarah di dunia motorsport yang terjadi tahun ini, dengan bergabungnya Marquez ke tim ofisial Ducati di MotoGP 2025 mirip akan kepindahannya ke Ferrari.The Baby Alien, yang telah enam kali menjadi juara dunia kelas premier MotoGP dan sempat mendominasi olahraganya seperti Hamilton di F1, bakal membalap dengan konstruktor legendaris demi bisa berjaya lagi.Sebelum promosi, Marc Marquez lebih dulu membuat keputusan berani, meninggalkan tim pabrikan Honda, yang telah diperkuatnya 11 musim, dan rela merapat ke Gresini, salah satu tim satelit Ducati.Langkah tersebut sekarang berbuah manis. Belum juga menyelesaikan tahun debutnya dengan Gresini, Spaniard mendapat kursi tim pabrikan terkuat di MotoGP saat ini.Seperti halnya Lewis Hamilton, keputusan itu menyebabkan dunia motorsport membara dengan antusiasme dan antisipasi. Dan, kali ini pembalap jet darat segera memberi penghormatan atas langkah Marquez.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C716AftOCCx"></oembed></figure>“Itu luar biasa. Maksud saya, dia (pembalap) menakjubkan. Melihat Marquez di Ducati akan sangat keren. Ducati selalu menjadi motor top,” ujar Hamilton menjelang F1 Grand Prix Kanada akhir pekan ini, dikutip dari Racing News 365.“Saya pikir dari sudut pandang seorang atlet atau pembalap, itu mungkin mirip bagi sebagian dari Anda, di mana Anda telah bekerja lama (dengan satu tim), sangat menyenangkan punya hal baru, lingkungan baru, orang-orang baru, dan tentu tantangan baru.”&nbsp;“Pasti ada rasa gugup, ada hal-hal yang mungkin Anda tidak yakin, dalam artian Anda tidak tahu bagaimana Anda berbaur dalam suatu lingkungan baru, misalnya. Namun di saat yang sama itu menarik. Jadi, ya, saya tak sabar melihatnya dengan motor (merah) Ducati.”Baik F1 dan MotoGP sudah lama dianggap sebagai puncak dari disiplin motorsport masing-masing. Sejak diambil alih Liberty Media pada 2017, kejuaraan dunia jet darat telah mengalami tranformasi.Didukung dengan serial Netflix Drive to Survive, Formula 1 kian populer dan, terutama dari aspek finansial, berkembang. Serta telah berhasil menjaring banyak fans baru di seluruh penjuru dunia.&nbsp;Pada awal tahun ini, Liberty juga mengakuisisi kepemilikan MotoGP, artinya berada di bawah payung yang sama dengan F1. Sebagai fans, Hamilton yakin kejuaraan balap roda dua tersebut akan makin berkembang.“Saya menggemari MotoGP dan saya juga sangat bersemangat untuk masa depan olahraga ini. Saya pikir mereka mungkin akan belajar banyak dari apa yang terjadi dengan Liberty dan Formula 1,” kata Hamilton.&nbsp;Bergabungnya Lewis Hamilton dan Marc Marquez ke Ferrari serta Ducati membuat dunia motorsport kian menarik. Kedua rider terbaik di generasinya itu akan sama-sama membalap untuk ‘Tim Merah Italia’ dengan tujuan kembali menjadi juara dunia.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lHnEUckcLBI?si=snkPVUS035rFqC-Z" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Seperti dirinya di F1, pembalap Lewis Hamilton tak sabar melihat Marc Marquez memperkuat ‘Tim Merah Italia’ mulai MotoGP 2025. 

Mirip Ferrari, Lewis Hamilton Antusias Marc Marquez Gabung ke Ducati

SKOR.id – Setelah resmi menekan kontrak dua tahun untuk promosi ke tim pabrikan Ducati, Rabu (5/6/2024) Marc Marquez menjelaskan alasannya menolak tantangan bertarung dengan Jorge Martin di trek.Ducati memberi opsi Marquez dan Martin, dua rider yang dicalonkan sebagai tandem anyar Francesco Bagnaia, untuk bersaing memperebutkan kursi tim pabrikan pada MotoGP 2025.&nbsp;Mereka ingin The Baby Alien (Gresini Racing) dan Martinator (Prima Pramac Racing) menentukannya di sirkuit, dengan pemenang akan mendapat promosi ke tim ofisial Borgo Panigale musim depan.&nbsp;Jadi, meskipun Jorge Martin merupakan pilihan utama Ducati untuk gabung dengan Pecco Bagnaia, Marc Marquez bakal otomatis promosi jika memenangi gelar juara dunia MotoGP 2024.Namun The Baby Alien menolak opsi tersebut dan membuat Ducati terancam kehilangan talenta luar biasa serta kekuatan pemasaran karena sang juara dunia delapan kali bisa saja pindah ke pabrikan lain.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C70826yMFIc"></oembed></figure>Akhirnya, Ducati mengalah. Mereka memilih mempromosikan Marquez, yang juga sudah menolak untuk menggantikan posisi Martin di Pramac Racing kendati akan dapat motor Desmosedici GP terbaru.Perubahan sikap Ducati jelas membuat Martinator kecewa dan memutuskan hengkang dan bergabung ke pabrikan Italia lainnya, Aprilia. Ia resmi meneken kontrak multi-tahun pada Senin (3/6/2024).&nbsp;Marc Marquez mengungkap alasannya menolak tawaran Ducati bertarung dengan Jorge Martin di lintasan demi tiket promosi pada wawancara perdana setelah resmi tanda tangan kontrak.Ia merasa tidak memiliki mesin yang tepat untuk melawan Martin dalam perebutan gelar MotoGP 2024. Marquez memakai Desmosedici GP tahun lalu, sedangkan sang rival menggeber prototipe terbaru. &nbsp;&nbsp;&nbsp;“Sederhana saja. Jika Anda mesti meraih itu (tiket promosi) di trek, Anda harus punya senjata yang sama, dan sekarang saya tidak memilikinya. Tetapi ini bukan alasan dan saya membuktikan bahwa saya mampu kompetitif,” ujar Marquez kepada media Spanyol SER.&nbsp;“Atlet tak hanya punya kontrak olahraga, tetapi ada (kesepakatan) dengan sponsor yang telah mendukung saya sepanjang karier dan sebuah perusahaan multinasional menutup (perjanjian sponsorship-nya) pada September untuk dua tahun ke depan dan itu tidak bisa menunggu.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7rTAo9tAc9"></oembed></figure>Lebih lanjut, pembalap 31 tahun tersebut memuji peran General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna sejak dirinya bergabung ke Gresini, salah satu tim satelit Borgo Panigale, sebelum menekankan pentingnya hasil yang diraihnya di fase awal musim ini untuk mendapat kursi pabrikan. &nbsp;&nbsp;“Jika saya di (tim pabrikan) Ducati, itu karena Gigi. Aspek paling menentukan adalah (performa) di trek dan para engineer Ducati, seperti mereka bilang ke saya, melihat progres saya dengan motor 2023 dan itu jauh lebih berat dibandingkan yang lainnya,” The Baby Alien menuturkan.Walaupun secara hasil kalah dari Martin, yang kini memuncaki klasemen MotoGP, Marquez telah mampu beradaptasi cepat dengan Desmosedici setelah 11 tahun menggeber mesin Honda.Kini tujuan terdekatnya adalah meraih kemenangan grand prix. Tetapi, sang maestro tidak ingin terbebani dengan target tersebut. Hal terpenting adalah tampil konsisten dan terus menemukan kenyamanan.&nbsp;“Salah satu hal yang saya pelajari adalah jangan terlalu obsesi, karena bila Anda hanya ingin menang, akan terjadi banyak kecelakaan,” pungkas pembalap kelahiran Cervera, Spanyol. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/lHnEUckcLBI?si=Lh8-nFcGpYt4hW7k" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ducati sempat memberi opsi pada Marc Marquez serta Jorge Martin untuk bersaing di trek dan yang menang naik ke tim pabrikan pada MotoGP 2025.

Alasan Marc Marquez Ogah Bertarung dengan Jorge Martin demi Promosi

SKOR.id – Ducati resmi mempromosikan Marc Marquez ke tim ofisial mereka mulai MotoGP 2025. Kabar ini sudah bisa ditebak setelah apa yang terjadi selama akhir pekan Grand Prix Italia pekan lalu.&nbsp;Pabrikan Borgo Panigale tak mau menunda lagi terkait siapa rider yang bakal menjadi tandem Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo Team. Terutama setelah Jorge Martin memutuskan pindah ke Aprilia Racing.Akhirnya, Ducati Corse, divisi balap Ducati, memilih Marquez dan mengumumkan secara resmi pembalap berjuluk The Baby Alien itu sebagai rekan setim Pecco, sapaan akrab Bagnaia, pada Rabu (5/6/2024) siang. &nbsp;&nbsp;Marc Marquez akan menggantikan posisi Enea Bastianini yang telah mendampingi Pecco Bagnaia di skuad utama Ducati sejak MotoGP 2023. Ia menandatangani kontrak berdurasi dua tahun atau hingga 2026.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C70826yMFIc"></oembed></figure>Musim ini, pembalap 31 tahun tersebut memperkuat salah satu tim satelit Ducati, Gresini Racing, setelah secara mengejutkan memilih meninggalkan tim pabrikan Honda yang diperkuatnya sejak 2013.&nbsp;“Ducati Corse dengan bangga mengumumkan bahwa kesepakatan dengan Marc Marquez telah tercapai untuk dua tahun ke depan,” demikian bunyi pernyataan resmi Ducati Corse. &nbsp;“Akhir musim ini, juara dunia delapan kali akan bergabung dengan Ducati Lenovo Team bersama Francesco Bagnaia, di mana dia akan mengendarai motor merah tim yang berbasis di Borgo Panigale hingga 2026.”General Manager Ducati Corse Luigi ‘Gigi’ Dall’Igna mengakui bukan perkara mudah memilih rekan untuk Pecco, terutama ketika tiga kandidatnya sama-sama menunjukkan performa impresif di lintasan.“Pertama-tama saya ingin berterima kasih kepada Enea Bastianini dan Jorge Martin atas semua kerja keras mereka bersama kami selama beberapa tahun terakhir. Saya doakan yang terbaik untuk mereka di masa depan,” tutur Dall’Igna.“Memutuskan rekan setim baru Bagnaia di Ducati Lenovo Team tidak mudah karena kami punya daftar pembalap yang sangat kuat. Pada akhirnya, pilihan kami jatuh kepada talenta yang tak perlu dipertanyakan seperti Marc Marquez.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;Lebih lanjut Gigi Dall’Igna menjelaskan mengapa Ducati memutuskan memberi promosi kepada The Baby Alien ketimbang Martinator ataupun mempertahankan Bestia di tim pabrikan.“Hanya dalam beberapa balapan saja, dia (Marquez) telah berhasil beradaptasi secara sempurna dengan Desmosedici GP, dan ambisi besarnya mendorong diri sendiri untuk terus berkembang,” kata Dall’Igna.“Kami akan punya dua pembalap yang secara total memegang 11 gelar juara dunia, dan kemampuan untuk mengandalkan pengalaman serta kedewasaan mereka akan sangat berharga bagi pertumbuhan kami.”<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C7081JENlz7"></oembed></figure>Sementara itu, Marc Marquez merasa terhormat dipercaya Ducati naik ke skuad utama. Berarti The Baby Alien hanya butuh satu musim untuk kembali membalap bersama tim pabrikan usai hengkang dari Honda.“Saya sangat senang bisa mengenakan warna merah tim pabrikan Ducati di MotoGP musim depan. Pada dasarnya, sejak pertama kali mencoba Desmosedici GP, saya menikmatinya dan langsung beradaptasi dengan baik,” ucap Marquez.“Sejak saat itu, saya tahu bahwa tujuan saya adalah melanjutkan di jalur ini, untuk terus berkembang, dan pindah ke tim di mana Pecco Bagnaia sukses menjadi juara dunia dua tahun beruntun. Saya bersyukur Ducati mempercayakan saya.”“Terakhir, saya ingin berterima kasih kepada Nadia, Carlo, Michele, dan keluarga besar Gresini Racing yang telah membuka pintu untuk saya di masa sulit karier saya. Kini, kami akan fokus menyelesaikan musim, itulah prioritas saya sekarang.” &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dJlr92GGtfw?si=iqQ3K0n9iYGih0Oy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Bos Ducati Gigi Dall’Igna menjelaskan mengapa mereka akhirnya memilih Marc Marquez untuk dipromosikan ke tim pabrikan Borgo Panigale.

Latest Articles - Ducati