Pembalap Terbelah soal Rencana Penggunaan Radio Komunikasi pada MotoGP 2025

I Gede Ardy Estrada

Editor: I Gede Ardy Estrada

Otoritas MotoGP resmi mendepak Tim RNF dari grid MotoGP 2024. (Dede Mauladi/Skor.id)
Rider market untuk MotoGP 2025 memang menarik untuk dicermati. (Dede Mauladi/Skor.id)

SKOR.idMotoGP berencana ingin mengimplementasikan penggunaan sistem radio komunikasi antara Race Director dan para pembalap mulai musim 2025. 

Seperti dilaporkan Motorsport.com, Dorna Sports selaku operator MotoGP, telah mengadakan pertemuan untuk memberitahukan tim peserta dan para rider terkait keputusan tersebut pekan lalu di Misano, Italia.

Sistem komunikasi baru MotoGP ini nantinya diperkenalkan secara bertahap. Hanya Race Director yang bisa melakukan kontak dengan pembalap.   

Pesan satu arah yang disampaikan juga akan dibuat singkat dan padat sehingga tidak mengganggu fokus pembalap serta menjaga keselamatan di level tertinggi selama lomba.

Tahap kedua penggunaan radio komunikasi akan menarik saat diterapkan mulai MotoGP musim 2026, di mana Race Direction dan pembalap bisa berkomunikasi dua arah seperti di Formula 1 (F1).   

Dalam kejuaraan dunia balap jet darat, salah satu hal paling menarik adalah pesan radio antara pembalap dan timnya atau tim dengan Race Direction. Namun untuk kasus MotoGP, tidak semua mendukung hal ini.

Para rider pun terbelah soal keinginan MotoGP untuk menerapkan sistem radio komunikasi. Beberapa mendukung, namun sebagian lagi menentang ide itu.

“Kami sudah mengerjakannya selama tiga tahun, terutama untuk meningkatkan komunikasi apabila terjadi kecelakaan. Saya adalah salah satu pembalap yang paling mendorong agar radio diperkenalkan, tetapi itu tidak mudah, khususnya dari sudut pandang (balapan) GP,” kata rider Aprilia Racing Aleix Espargaro.

Selain Espargaro, rekan satu timnya di Aprilia, Maverick Vinales, juga mendukung pengunaan radio komunikasi. Menurutnya, itu dapat meningkatkan keamanan.

“Ini bisa sangat membantu untuk keselamatan, misalnya jika terjadi insiden, seorang pembalap jatuh di tengah trek, Race Direction dapat segera memperingatkan Anda. Jelas bahwa waktu telah berubah dan hal semacam ini membuat pertunjukan menjadi lebih baik,” Vinales menuturkan.

Dorna dan tim televisinya telah mengerjakan sistem komunikasi radio selama bertahun-tahun. Pada 2022, beberapa rider mencoba dengan memasang earpiece di helm mereka untuk menerima pesan dari Race Direction saat tes di Jerez. Uji coba dilakukan lagi di Valencia tahun lalu guna mengevaluasi sistem. 

Setelah beberapa kerja intensif, MotoGP berhasil merancang earpiece yang tidak ditempatkan di lubang telinga, tetapi di cuping telinga dengan suara ditransmisikan melalui getaran. Ini membuatnya tidak terlalu mengganggu pembalap. 

Bintang Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo, yang mencoba sistem komunikasi ini di Jerez dan juga Valencia, kembali menjajalnya dalam Tes MotoGP di Sirkuit Misano, Senin (9/9/2024) lalu.

“Sergi Sendra (Kepala TV Dorna) bekerja dengan sangat baik dalam hal ini. Dia sudah mengembangkannya sejak lama dan menurut saya itu adalah ide yang bagus karena berbagai alasan,” kata Quartararo. 

“Kami masih memiliki jalan panjang sebab dengan kebisingan motor, masih sulit untuk mendengar dengan baik. Kepala kru saya memberitahu mereka (Race Direction) untuk tidak berbicara kepada saya di sektor 3, di sektor cepat, tetapi agak aneh mendengar orang berbicara ketika Anda tengah melaju kencang.”

“Kami juga harus memperbaiki volume audio karena di beberapa area Anda tidak bisa mendengar dengan baik, tetapi saat pengereman (suara) sedikit lebih baik. Saya kira sangat bagus untuk berkomunikasi saat hal serius terjadi di trek, misalnya jika ada oli dan pembalap tidak mengetahuinya,” imbuh El Diablo.    

Sementara itu, juara dunia bertahan MotoGP sekaligus pembalap andalan Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia tidak melihat urgensi penggunaan radio komunikasi di MotoGP

“Sudah ada banyak cara efektif untuk berkomunikasi dengan pembalap. Saya pikir saya akan mendapatkan denda setiap balapan karena saya tidak akan memakai alat seperti itu,” ucap Pecco, sapaan akrab Bagnaia, dikutip dari GPOne.

“Saya sudah mencoba sistemnya dan mereka menekan area tulang yang mulai terasa sakit hanya dengan menekannya pakai jari selama 30 detik, apalagi berkendara selama 40 menit. Itu hal yang tak masuk akal.”    

Senada dengan Pecco Bagnaia, juara dunia enam kali kelas MotoGP Marc Marquez juga yang menentang penggunaan sistem radio komunikasi. Menurutnya, itu mengganggu, terutama saat tengah balapan. 

“Saya tak menyukainya. Oke untuk pertunjukan, namun saya kira cara mereka membuat kami mencobanya baru-baru ini, itu bisa berbahaya. Anda merasa seperti memiliki dua benda kaku di dekat telinga Anda,” Marquez berkomentar.

“Saya pikir ini adalah sesuatu yang harus dievaluasi dengan hati-hati, juga dengan produsen helm karena saya tidak begitu yakin bahwa jenis perangkat tersebut tak akan melemahkan strukturnya.” 

“Jadi saya bakal mengatakan bahwa kami belum siap dan saya tidak menyukainya sebagai sebuah konsep sebab itu mendistorsi balap motor di mana pengendara tetap sendirian di atas sadel.”  

Rookie MotoGP Pedro Acosta, meski menjadi yang termuda di grid, juga sependapat dengan Pecco dan Marquez. Pembalap Red Bull GasGas Tech3 ini menggarisbawahi masalah keselamatan.

“Saya tak hanya menentangnya, saya lebih dari menentangnya. Kami berlomba dengan penyumbat telinga khusus karena pentingnya telinga dalam keseimbangan dan perangkat tersebut berada di tempat yang sangat mengganggu, sedikit lebih jauh di depan telinga,” kata Acosta.

RELATED STORIES

Mengenal Seluk-Beluk Jual-Beli Motor Bekas MotoGP

Mengenal Seluk-Beluk Jual-Beli Motor Bekas MotoGP

Kendati terbilang sangat mahal dan rumit, banyak orang kaya yang rela menggelontorkan banyak uang demi memiliki motor bekas MotoGP.

Menganalisis Kans Marc Marquez dan Tim Satelit Juara Dunia MotoGP

Banyak faktor yang bisa memengaruhi Marc Marquez maupun tim satelit dan independen merebut gelar juara dunia MotoGP.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Liga TopSkor

Persaingan Liga TopSkor Sukoharjo Langsung Ketat di Pekan Pertama

Liga TopSkor Sukoharjo musim ini menggelar dua kelompok umur, yaitu U-14 dan U-16.

Nizar Galang | 04 Nov, 03:59

Chico Aura Dwi Wardoyo, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Update Terkini Wakil Indonesia di Korea Masters 2025

Turnamen bulu tangkis Korea Masters 2025 sedang dihelat, berikut ini adalah update wakil Indonesia di ajang ini.

Thoriq Az Zuhri | 04 Nov, 02:07

Skylar berseragam ONIC Esports. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Esports

Menilik Statistik Skylar di ONIC Musim Ini, Seberapa Penting?

Seberapa penting keberadaan Skylar untuk ONIC musim ini di MPL Indonesia Season 16? Mari kita lihat lebih dalam.

Thoriq Az Zuhri | 03 Nov, 23:12

Pelatih Alter Ego, Kenny Xepher. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

Xepher: Dulu Lolos TI, Kini Masuk M7 World Championship

Dua prestasi gemilang ditorehkan Xepher sebagai pemain dan pelatih di dua skena esports berbeda, Dota 2 dan Mobile Legends.

Thoriq Az Zuhri | 03 Nov, 22:59

Liverpool vs Real Madrid. (Hendy Andika/Skor.id)

World

Prediksi dan Link Live Streaming Liverpool vs Real Madrid di Liga Champions 2025-2026

Berikut ini adalah prediksi pertandingan dan link live streaming Liverpool vs Real Madrid dalam laga Liga Champions.

Thoriq Az Zuhri | 03 Nov, 22:41

IFQ (Indonesian Football Association in Qatar) yang mendirikan Ultras Garuda Qatar. (Dok. IFQ/Grafis Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

National

Jelang Piala Dunia U-17 2025, Diaspora Indonesia di Qatar Gelar Turnamen Fun Football

Edisi ke-10 One Day Fun Football Tournament (ODFFT) 2025 sukses digelar IFQ di Qatar, 1 November 2025.

Arista Budiyono | 03 Nov, 21:39

M7 World Championship, Jakarta. (Moonton)

Esports

Daftar Tim yang Sudah Lolos M7 World Championship

Turnamen dunia Mobile Legends: Bang Bang, M7 World Championship, akan segera digelar, ini adalah tim yang sudah memastikan diri lolos.

Thoriq Az Zuhri | 03 Nov, 21:38

FAM

World

Tolak Banding FAM, FIFA Tetap Jatuhkan Hukuman kepada Federasi dan 7 Pemain Naturalisasi Malaysia

FIFA menolak banding yang diajukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terhadap kasus pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi.

Teguh Kurniawan | 03 Nov, 21:01

Penyerang Adhyaksa FC, Adilson Gancho da Silva. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Player of The Week Championship 2025-2026: Adilson Silva, Hentikan Paceklik dengan Quat-Trick

Adilson Silva tampil tajam dengan mencetak quat-trick saat Adhyaksa FC menundukkan PSPS Pekanbaru.

Rais Adnan | 03 Nov, 14:25

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 03 Nov, 14:10

Load More Articles