SKOR.id – Awal musim Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 bisa jadi catatan paling kelam bagi Yamaha dan Fabio Quartararo sepanjang turun di kelas premier.&nbsp;Dari 10 race&nbsp;(balapan utama dan sprint race) di lima putaran yang sudah digelar, Quartararo hanya mampu mengoleksi 49 poin, atau kurang dari 30% dari maksimal poin yang bisa diperebutkan, 185.&nbsp;Dari lima sprint race, Quartararo hanya mampu sekali merebut poin, tepatnya saat finis P9 (1 poin) di Termas de Rio Hondo, Argentina.&nbsp;Pembalap asal Prancis itu juga baru sekali naik podium, saat finis ketiga di GP Americas. Selebihnya, El Diablo tidak mampu menembus finis lima besar. Terakhir di balapan kandangnya, GP Prancis, ia hanya mampu finis P7. Itupun terjadi karena beberapa pembalap di depannya terjatuh.&nbsp;Alhasil, kini Quartararo hanya berada di peringkat kedelapan klasemen pembalap. Rekan setimnya di Monster Energy Yamaha MotoGP, Franco Morbidelli, lebih buruk lagi dengan hanya berada di posisi ke-13 klasemen.&nbsp;Saat bicara dengan Man On Wheels&nbsp;(MOW), mantan pembalap MotoGP dan World Superbike (WSBK) Ruben Xaus angkat bicara soal masalah yang dihadapi Yamaha, yang membatasi Quartararo.&nbsp;“Saya melihat ia bagus saat balapan. Kecepatannya saat balapan juga selalu bagus. Namun ada sesuatu yang hilang di strategi. Mengapa ia selalu bilang: ‘Saya seorang juara dunia, ayo bangkit!&nbsp;“Jika saya di posisinya sekarang, saya akan terbang ke Jepang dan duduk dengan Presiden Yamaha. Saya juga akan bertanya kepada para teknisi dan mekanik dari pabrikan lain, seperti yang dilakukan KTM.&nbsp;“KTM mengambil yang terbaik dari paddock dan lihat di mana mereka sekarang. Dalam lima bulan mereka mengubah segalanya,” ucap Xaus, runner-up&nbsp;WSBK 2003.&nbsp;Xaus menjelaskan, Fabio Quartararo memiliki karakter dan kekuatan untuk memaksa Jepang menempatkan tim yang lebih baik di sekitarnya. Dia harus mendorong ke arah itu.&nbsp;“Quartararo harus mencari pekerjaan di tempat lain, pergi ke KTM sebelum mereka mengambil lebih banyak juara,” kata Xaus.Saat ditanyakan apa yang sebaiknya dilakukan Fabio Quartararo serta Marc Marquez (Repsol Honda) selaku pesaing berat bagi juara dunia Francesco Bagnaiaa (Ducati Lenovo), pembalap yang turun di MotoGP pada 2004 itu.&nbsp;“Saya ingin melihat Marc Marquez di KTM, tanpa ragu. Tetapi jika menjadi manajer Fabio Quartararo, saya akan mengesampingkan para eksekutif Yamaha dan memberi tahu mereka bahwa tim tidak memerlukan solusi hebat melainkan solusi yang tepat,” kata Xaus.&nbsp;&nbsp;“Quartararo memerlukan solusi yang tepat. Solusinya tidak selalu seribu kuda atau seribu hal lainnya. Sering kali juga tentang kepada siapa Anda dapat memberikan 100% atau 98%.&nbsp;“Hari ini Fabio mencoba memberikan 100%. Tetapi secara emosional yakin dia tidak bisa melakukannya karena dia terlalu frustrasi. Terkadang sedikit sudah cukup untuk menyelesaikan banyak hal.”<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0C6I0F0n2rQ"></oembed></figure>&nbsp;

Mantan pembalap MotoGP dan WSBK buka suara soal problem Yamaha. 

MotoGP

Bukan Teknis, Ini yang Diperlukan Yamaha dan Fabio Quartararo

SKOR.id – Dari lima putaran yang sudah digelar di Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 terlihat bila bahwa ini bukan tahun milik Fabio Quartararo. Pada balapan kandangnya di GP Prancis, akhir pekan lalu, El Diablo tidak mampu bersaing untuk merebut podium.&nbsp;Belakangan terungkap bila di Sirkuit Bugatti, Le Mans, pembalap Tim Monster Energy Yamaha MotoGP itu mengalami masalah pada lengan akibat perawatan yang dia terima pada pagi hari di klinik sirkuit.&nbsp;Quartararo hanya mampu finis di posisi ketujuh pada balapan berdurasi 27 lap GP Prancis. Tidak terlalu buruk memang jika memperhitungkan bahwa dia start dari urutan ke-13.&nbsp;“Saya rasa apa yang saya lakukan hari ini tidak bisa dianggap sebagai comeback karena banyak pembalap di depan saya yang jatuh,” ujar Quartararo seperti dikutip as.com.&nbsp;“Ini balapan yang sulit karena pagi ini saya mendapat perawatan yang sangat agresif di lengan, yang ternyata membatasi saya, membuat saya sangat kesulitan.“Sejak pertengahan balapan saya sudah mulai merasakan sakit ini dan mulai menderita. Dari situ saya berpikir tidak akan memiliki kesempatan untuk memperebutkan podium, namun bisa saja mencapai lima besar.&nbsp;“Sayang sekali, karena tadi pagi saya tidak terpikir untuk melakukan perawatan itu, karena sebenarnya lebih memilih fisioterapi. Tetapi, pada akhirnya siapa pun yang biasanya membawa saya telah menganggap wajar untuk melakukan perawatan semacam ini.”Saat disinggung soal balapan GP Prancis, juara dunia MotoGP 2021 mengaku memiliki ritme bagus meskipun enam pembalap di depannya terjatuh.&nbsp;“Ketika harus bertarung di dalam grup, Anda tahu itu tidak pernah mudah karena itu memberi tekanan pada ban. Tetapi memang benar bahwa kami telah berhasil mengambil satu langkah kecil ke depan yang positif,” tutur pemenang 11 Grand Prix kelas MotoGP itu.&nbsp;Pada tingkat teknis, pembalap berusia 24 tahun itu menyoroti penggunaan basis musim 2021 tanpa menyentuh apa pun di motor.&nbsp;“Bersama tim kami telah memutuskan inilah jalan yang harus ditempuh. Kami telah melakukan ribuan tes dan saya mengerti bahwa setiap kali ada masalah, saya beradaptasi.”&nbsp;Dari lima Grand Prix yang sudah digelar musim ini dengan total 10 race&nbsp;– karena setiap akhir pekan juga ada sprint race – Fabio Quartararo baru mengoleksi 49 poin dan berada di peringkat kedelapan.&nbsp;Poin Quartararo sama dengan Maverick Vinales (Aprilia Racing) dan Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) yang masing-masing berada di P7 dan P9 klasemen. Hingga kini, hasil finis terbaik Quartararo hanyalah podium ketiga pada GP Americas padaa 16 April lalu.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/gpRxOy9_pVs"></oembed></figure>

Fabio Quartararo mengaku cukup beruntung finis P7 di MotoGP Prancis.

Masalah Perawatan Lengan Batasi Performa Fabio Quartararo di Le Mans 

SKOR.id – MotoGP akan melangsungkan balapan Grand Prix Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Minggu (14/5/2023) ini. Dua rider tuan rumah, Fabio Quartararo dan Johann Zarco, terbebani misi sulit.Penggemar balap Prancis tentu ingin melihat salah satu dari mereka bisa menang. Masalahnya, sejak era MotoGP bergulir pada 2002, tak pernah ada wakil tuan rumah yang mampu finis terdepan di Le Mans.Bahkan sepanjang sejarah kejuaraan, hanya satu pembalap lokal yang mampu memenangi kelas utama GP Prancis, yakni Pierre Monneret. Dan itu terjadi pada musim 1954.Sementara sepanjang era motor 4 silinder digunakan pada 2002, belum ada satu pun rider dari Negeri Mode yang berhasil mengulang pencapaian Monneret 69 tahun silam.Quartararo yang memperkuat Monster Energy Yamaha dan berstatus juara dunia MotoGP 2021 tentu jadi harapan untuk mengakhiri rapor merah tersebut. Tetapi terlalu muluk jika melihat situasinya saat ini.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/Cr8Pz3BIMey"></oembed></figure>Setelah empat putaran pertama MotoGP 2023, pembalap berjuluk El Diablo itu belum pernah menang. Raihan terbaiknya adalah podium ketiga GP Amerika. Ia lebih sering kesulitan bersaing mencapai Top 5.Teranyar, dalam GP Spanyol di Jerez dua pekan lalu, El Diablo, julukan Quartararo, hanya mampu finis di posisi 10. Kini ia sudah tertinggal 47 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di puncak klasemen.Walau demikian, Fabio Quartararo menjaga optimisme. Ia bertekad tampil lebih baik lagi karena meraih hasil maksimal dalam home race di hadapan publik Prancis sangat penting dan spesial baginya. Apalagi ini GP ke 1.000 kejuaraan.Berkaca dari rekam jejaknya di Sirkuit Bugatti, kans Quartararo meraih podium tetap terbuka. Musim lalu, ia finis keempat, hanya kalah cepat 0,106 detik dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing).&nbsp;Pada GP Prancis 2021, pemuda 23 tahun tersebut mampu mengamankan posisi ketiga. Meski tidak secara eksplisit mengatakannya, Quartararo jelas ingin merengkuh kemenangan di Le Mans. &nbsp;&nbsp;&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CsLkBZ1rDot"></oembed></figure>“Ini GP kandang saya, jadi saya menantikan untuk melihat dan mendengar dukungan para penggemar. Saya ingin menjaga pola pikir positif, melakukan yang terbaik dan semoga mendapatkan hasil bagus,” ujar El Diablo dalam situs tim.Selain Fabio Quartararo fans tuan rumah juga mengharapkan pembalap Prancis lainnya, Johann Zarco, bisa menunjukkan performa maksimal dalam race weekend di Le Mans pada 12-14 Mei ini.Dibandingkan Quartararo, Zarco lebih dulu bersaing di kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix, yakni pada 2017. Tetapi ia pun belum mampu membukukan kemenangan dalam MotoGP Prancis.Namun, bila dikomparasi dengan juniornya, rapor pembalap Pramac Racing – Ducati ini lebih baik. Johann Zarco tercatat dua kali mampu menyelesaikan GP Prancis sebagai runner up, yakni pada 2017 serta 2021.Enam tahun lalu, Zarco melakukannya bersama tim satelit Yamaha kala itu, Tech3. Sedangkan musim 2021 ia finis kedua dengan menggeber motor Ducati Desmosedici GP21 milik Pramac Racing.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CsHSAlusZJP"></oembed></figure>Kali ini pun situasinya sedikit lebih baik daripada Fabio Quartararo. Johann Zarco akan memulai balapan dari grid kesembilan. Pada sprint race Sabtu (13/5/2023) kemarin, ia bisa finis keenam.&nbsp;“Start kesembilan agak sulit, karena banyak yang berdesakan di grup. Kemudian saya perlahan memiliki feeling yang baik dengan motor, ritme yang bagus dan akhirnya menjalani balapan yang sangat baik,” ujar Zarco soal sprint GP Prancis.Pada sisi lain, Quartararo benar-benar di bawah performa. Ia harus start dari urutan ke-13. Dan dalam sprint, balapannya berakhir lebih cepat. El Diablo gagal finis akibat mengalami crash di lap kesembilan.Bila melihat apa yang terjadi selama sprint race, di mana sejumlah rival tampil sangat kuat, kemenangan MotoGP Prancis 2023 agaknya masih sulit dijangkau Fabio Quartararo atau Johann Zarco.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/1gSrJjCvpzA"></oembed></figure>

Sepanjang era MotoGP, tak ada rider Prancis yang mampu memenangi balapan di Sirkuit Bugatti, Le Mans.

Pembalap Tuan Rumah Terbebani Misi Sulit MotoGP Prancis 2023

SKOR.id – Kemenangan Jorge Martin (Prima Pramac Racing) pada sprint race&nbsp;MotoGP di Sirkuit Le Mans, Sabtu (13/5/2023) menjadi poin Grand Prix pertamanya di Prancis sepanjang kariernya di Kejuaraan Dunia Balap Motor.&nbsp;Persaingan antara juara dunia lama dan baru diyakini bakal makin sengit saat digelarnya Grand Prix Prancis yang akan berlangsung Minggu (14/5/2023) sore atau malam WIB. Berikut 10 hal menarik yang perlu diketahui menjelang balapan utama nanti.&nbsp;1. Juga merebut pole position&nbsp;di sini tahun lalu, pemimpin klasemen dan juara bertahan MotoGP Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) lolos ke posisi terdepan untuk ke-13 kalinya di kelas premier (atau ke-20 di semua kelas GP).&nbsp;Pada 12 pole sebelumnya, ia finis di podium delapan kali (termasuk lima kemenangan). Setelah finis P3 di sprint, Sabtu, Bagnaia kini akan mengincar kemenangan GP ketiganya musim ini (setelah Portugal dan Spanyol).2. Kembali dari cedera tangan kanan, Marc Marquez (Repsol Honda Team) mampu start dari grid&nbsp;kedua, start baris depan keduanya dari baru dua GP yang diikuti, Pada putaran pertama di Portugal, Marquez juga start dari baris terdepan usai merebut pole position.&nbsp;Marquez mampu finis P5 pada sprint&nbsp;di Le Mans. Kini ia mengincar untuk memenangi balapan Grand Prix pertamanya sejak setelah GP Emilia-Romagna 2021 (567 hari lalu).3. Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) akan start dari posisi ketiga, yang merupakan kali kelima ia masuk tiga besar kualifikasi. Menariknya semua berada di posisi ketiga.&nbsp;Marini finis P4 di sprint dan pada hari Minggu, ia akan mengincar podium untuk kedua kalinya di MotoGP (setelah di Argentina 2023). Bagi Ducati, ini balapan ke-45 berturut-turut di mana setidaknya ada satu pebalap Ducati di tiga besar kualifikasi.4. Pemenang MotoGP Prancis 2021 (bersama Ducati) di Le Mans, Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing), akan start dari grid ke-4 yang bagi KTM hasil kualifikasi terbaik mereka di kelas MotoGP sepanjang turun di Le Mans.&nbsp;Pembalap asal Australia itu mengalami kecelakaan di sprint. Namun, Miller bisa membuat sejarah jika fini P1 di GP Prancis karena akan menjadi pembalap yang mampu memenangi Grand Prix kelas MotoGP dengan tiga merek berbeda (setelah menang di aatas Honda dan Ducati).&nbsp;5. Jorge Martin (Prima Pramac Racing) akan start dari grid&nbsp;kelima, tiga kali sudah ia mampu masuk lima besar di kualifikasi sejauh musim ini berjalan.&nbsp;Menguasai sprint&nbsp;di Le Mans menjadikan Martin pembalap berbeda yang mampu memenangi sprint, setelah Bagnaia dan Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing). Ini juga kali pertama Martin merebut poin di Le Mans sepanjang turun di Kejuaraan Dunia Balap Motor.&nbsp;Jorge Martin kini akan mengincar kemenangan Grand Prix keduanya di kategori MotoGP. Sebelumnya, Martin memenangi MotoGP Styria pada 2021.6. Maverick Vinales (Aprilia Racing) akan start dari grid&nbsp;keenam, hasil kualifikasi terbaik kedua musim ini setelah start dari grid&nbsp;kelima di Argentina. Vinales merebut sau poin di sprint race&nbsp;MotoGP usai finis P9.&nbsp;Bersama Miller, Vinales berpeluang menjaadi rider&nbsp;yang mampu memenangi balapan kelas MotoGP dengan tiga pabrikan berbeda (sebelumnya sudah finis P1 untuk Suzuki dan Yamaha).&nbsp;Vinales juga bisa saja merebut podium untuk kali ketiga dengan tiga pabrikan berbeda usai menang di Le Mans pada 2017 bersama Yamaha dan naik podium untuk Suzuki pada 2016.7. Johann Zarco (Prima Pramac Racing) akan start dari grid&nbsp;kesembilan. Ini kali kedua beruntun ia start dari P9 di Le Mans (tahun lalu P6 di kualifiksi tetapi kena penalti.&nbsp;Zarco finis P6 pada sprint&nbsp;di Le Mans, hasil finis terbaiknya di sprint. Namun, ia merasa ada yang kurang karena belum pernah memenangi GP di kelas premier.&nbsp;Jika nanti menang di Le Mans, Zarco akan menjadi pembalap Prancis pertama yang memenangi balapan kelas premier di kandangnya setelah Pierre Monneret melakukaannya pada 1954.8. Kini kedua di klasemen pembalap (23 poin dari Bagnaia), Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) akan start P10, hasil kualifikasi terbaik kedua sejauh musim ini setelah di Spanyol ketika start dari grid&nbsp;keempat.&nbsp;Binder finis P2 di sprint MotoGP Prancis. Ia kini engincar kemenangan ketiganya di kelas MotoGP usai GP Rep. Ceko pada 2020 dan Austria pada 2021.&nbsp;9. Aleix Espargaro (Aprilia Racing) bakal start dari grid&nbsp;ke-11, hasil kualifikasi terburuk kedua musim ini setelah Portugal, grid ke-12. Dia finis P8 di sprint dan kini mengincar podium untuk kali pertama sejak Aragon 2022 lalu (P3). Aleix juga ingin merebut kemenangan keduanya&nbsp; usai Argentina tahun lalu.&nbsp;Jika lebih dari satu Aprilia finis di podium pada hari Minggu, itu akan menjadi yang pertama kalinya di kelas utama.10. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) berada di kualifikasi pertama (Q1) untuk ketujuh kalinya sejak ia naik ke MotoGP pada 2019, atau kali ketiga tahun ini usai Argentina dan Spanyol.&nbsp;El Diablo melewatkan Q2 untuk ketiga kalinya di kelas MotoGP, setelah juga gagal di Emilia-Romagna pada 2021 dan Spanyol terakhir kali keluar.&nbsp;Quartararo akhirnya hanya mampu start dari grid&nbsp;ke-13, hasil kualifikasi terburuknya di MotoGP di Le Mans, dan tersingkir di sprint. Jika ia nanti menang, itu akan menjadi kemenangan Grand Prix pertamanya sejak Jerman 2022. Dia juga bisa, seperti Zarco, menjadi pembalap Prancis kedua yang menang di kelas utama di kandang sendiri.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/0C6I0F0n2rQ"></oembed></figure>&nbsp;&nbsp;

Masih banyak bisa terjadi pada MotoGP Prancis usai sprint race. 

10 Hal Menarik Jelang Grand Prix Prancis

SKOR.id –&nbsp;Fabio Quartararo kembali mengeluhkan soal performa motor M1 yang ditukanginya usai menjalani latihan bebas pertama dan kedua (FP 1 dan FP 2) MotoGP Prancis 2023, Jumat (12/5/2023).Juara dunia edisi 2021 itu hanya berada di urutan ke-11 dan ke-12 dalam dua sesi latihan, yang berarti dia harus berjuang melewati kualifikasi 1 untuk lanjut ke kualifikasi 2 yang digelar hari ini, Sabtu (13/5/2023).Quartararo menjelaskan bahwa M1-nya kembali terasa super agresif di lintasan Sirkuit Le Mans. Hal itu menyebabkan motornya kesulitan saat melewati tikungan.“Sepertinya saya tidak punya perasaan di atas motor. Sepertinya motornya super agresif (dan) tidak berputar seperti biasanya,” kata Quartararo.“Kami kehilangan semua keunggulan dari motor kami. Bahkan jika sebelumnya kami memiliki kekuatan yang lebih kecil, kami memiliki poin kuat dari sisi lainnya."Pembalap Prancis itu tampaknya semakin khawatir bahwa upaya untuk meningkatkan performa mesin motornya malah berdampak sebaliknya, semakin sulit untuk dikendalikan dan ia tak tahu apa yang harus diperbaiki.“Sepertinya kami mendapat lebih banyak tenaga tetapi kami kehilangan lebih banyak saat berkendara. Saya tidak pernah memiliki motor seagresif ini, dan tidak ada belokan,” ia menjelaskan.“Mungkin karakter mesin membuat motor menjadi super agresif. Kami memiliki lebih banyak tenaga tetapi itu membuat motor menjadi super agresif dengan cara baru.”“Biasanya saya adalah pembalap yang bisa dengan mudah mengatakan di mana saya kehilangan sesuatu, tapi saat ini motornya sangat agresif dan banyak bergerak sehingga saya tidak tahu harus berkata apa.”“Saya keluar dari tikungan dan motornya bergetar sampai akhir (lurus). Itu bergerak ke mana-mana,” El Diablo menuturkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CrvEcD3NgZb"></oembed></figure>Dengan berbagai hasil yang kurang memuaskan sejak awal musim, Quartararo kini masih tertahan di urutan kesebelas klasemen dan sudah tertinggal 47 poin dari Francesco Bagnaia yang berada di posisi teratas.Rider asal Prancis itu pun merasa saat ini sedang menjalani situasi terberatnya bersama Yamaha.&nbsp;Ia dan tim telah bekerja keras untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada motornya, namun sepertinya usaha tersebut masih belum membuahkan hasil.“Saya pikir (kami) berada dalam masa terberat yang pernah saya alami di Yamaha saat ini, karena kami tidak dapat menemukan solusi setelah 8 balapan di MotoGP 2023, karena sprint bagi saya adalah balapan,” Fabio Quartararo mengaku."Dan kami tidak memiliki basis apa pun, dan kecepatan apa pun, menurut saya. Kami mencoba knalpot, yang tidak berfungsi. Sasis tidak berfungsi. Aero tidak bekerja. Elektronik tidak berfungsi.”“Mungkin satu pengaturan yang kami coba dengan Öhlins sedikit lebih baik. Tapi dari tes, hal-hal baru yang kami coba sia-sia,”tuturnya.<figure class="media"><oembed url="https://www.youtube.com/watch?v=ObXXZ4lYqqw"></oembed></figure>

Fabio Quartararo kembali mengeluhkan soal performa motor M1 latihan bebas pertama dan kedua MotoGP Prancis 2023, Jumat (12/5/2023).

Motor Fabio Quartararo Jadi 'Super Agresif' Jelang MotoGP Prancis 2023

SKOR.id – Rider Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo akan menghadapi balapan kandangnya akhir pekan ini. MotoGP 2023 dijadwalkan berlanjut dengan Grand Prix Prancis pada 12-14 Mei.Event tersebut datang saat Quartararo tidak sedang dalam momen terbaiknya. Tetapi juara dunia MotoGP 2021 itu berharap dukungan fans bisa membantunya meraih hasil yang bagus di Sirkuit Bugatti, Le Mans.Ambisi Fabio Quartararo meraih hasil maksimal dalam GP Spanyol, yang pernah dua kali dimenangkannya, dua pekan lalu gagal terwujud. El Diablo hanya finis ke-10 dalam main race setelah jatuh di awal dan harus menjalani long lap penalty dua kali. &nbsp;&nbsp;Setelah MotoGP 2023 menyelesaikan empat putaran, Quartararo menempati posisi ke-11 dalam klasemen dengan raihan 40 poin. Ia tertinggal 47 angka dari sang pemuncak, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).Dari empat balapan, ditambah empat sprint race, pemuda asal Nice, Prancis tersebut baru satu kali naik podium, yakni ketika finis di urutan ketiga dalam balapan MotoGP Amerika di Austin, Texas.“Saya mengharapkan hasil yang lebih baik ketika di Jerez. Jadi sekarang saya menantikan ‘rematch’ di Le Mans akhir pekan ini,” ujar El Diablo, yang finis hampir 16 detik di belakang Bagnaia di GP Spanyol.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CrvEcD3NgZb"></oembed></figure>Bagi Fabio Quartararo, selain hasil, MotoGP Spanyol menjadi akhir pekan yang buruk karena juga masalah penalti dan minimnya reaksi dari Yamaha, yang disebutnya kurang kompetensi dan motivasi.“Kami telah melupakan semua drama akhir pekan balapan sebelumnya. Saya lebih suka fokus pada pekerjaan yang harus kami lakukan dan tujuan yang ingin kami capai,” El Diablo menambahkan.Sirkuit Bugatti, Le Mans bukanlah trek yang secara historis bagus untuk Quartararo, baik di kelas pemula (Moto3), menengah (Moto2) maupun MotoGP. Jadi, ini mitos yang mesti dipatahkannya akhir pekan nanti.Pada tahun debutnya di kelas MotoGP, ia finis kedelapan. Musim berikutnya, 2020, Quartararo menempati P9. Saat menjadi juara dunia 2021, ia meraih podium ketiga. Tahun lalu di urutan keempat. El Diablo belum pernah menang di GP Prancis.“Ini adalah GP kandang saya, jadi saya tidak sabar untuk melihat dan merasakan dukungan fans. Saya ingin menjaga mentalitas positif, melakukan yang terbaik dan semoga mendapat hasil yang baik,” ia berharap. &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/aHPaUNgRfAM"></oembed></figure>&nbsp;

Pembalap Yamaha Fabio Quartararo siap bangkit dalam balapan kandangnya, Grand Prix Prancis, akhir pekan ini.

Fabio Quartararo Berharap Patahkan Mitos MotoGP Prancis

SKOR.id - Pembalap asal Prancis, Fabio Quartararo, mengungkapkan bakal mengenakan helm baru saat balapan MotoGP di GP Prancis 2023.Hal itu diungkapkannya melalui akun Instagramnya @fabioquartararo20, Rabu (10/5/2023).“Helm GP Prancis. Warna spesial untuk sebuah event yang unik,” tulis Fabio Quartararo, dalam kapsi unggahannya tersebut.Terlihat dari unggahan itu, desain anyar dari helm keluaran HJC itu terdapat unsur warna yang berbeda. Jika sebelumnya ada gambar kepala iblis, sesuai dengan julukannya El Diablo, dengan unsur warna seluruhnya merah di bagian atas helm, kali ini terdapat unsur warna bendera Prancis yaitu biru, putih, merah.Juara dunia MotoGP 2021 ini tampaknya tidak ingin melewatkan momen spesial GP yang digelar di negara asal kelahirannya.Hal menarik lain dari unggahan itu adalah, gaya fashion yang dikenakannya. Ya, dalam postingan tersebut dia mengenakan kaus putih yang dibalut dengan jaket berwarna biru keluaran brand ternama, Dolce Gabbana.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CsD1gTdt7dl"></oembed></figure>Sebelumnya diketahui, pembalap Monster Energy Yamaha ini memang sudah mengikat kontrak eksklusif dengan HJC sejak Januari 2023.Pembalap berusia 23 tahun asal Nice, Prancis itu telah meraih 11 kemenangan dan total 28 podium di kelas MotoGP sejak debutnya pada 2019.Ia juga menjadi orang Prancis pertama yang berhasil juara dunia MotoGP kelas premier. Helm yang digunakan Fabio Quartararo adalah tipe RPHA 1 yang dihomologasikan oleh FIM.Harga replika helm RPHA 1 versi Fabio Quartararo dijual situs resmi HJC seharga 990 euro atau sekitar Rp15,9 juta. Namun belum diketahui, apakah desain terbaru ini replikanya juga akan dijual dengan harga yang sama atau tidak.Sementara itu, pada MotoGP 2023, Fabio Quartararo masih belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Dari empat seri balapan yang telah dijalani, dia hanya berhasil naik podium satu kali yakni dengan menempati posisi ketiga GP Amerika 2023.Sementara, Quartararo menempati posisi ke-11 dari klasemen umum pembalap tahun ini dengan 40 poin. Dia masih tertinggal 47 poin dari pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, yang kini menempati posisi teratas.Untuk race MotoGP GP Prancis 2023 rencananya akan digelar di Sirkuit Bugatti, 14 Mei 2023.<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/ObXXZ4lYqqw"></oembed></figure>

Fabio Quartararo bakal mengenakan helm dengan desain anyar keluaran HJC pada GP Prancis 2023. 

Fabio Quartararo Gunakan Desain Helm Baru di GP Prancis 2023

SKOR.id – Kedua pembalap Yamaha jelas mengalami kesulitan di Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 ini dengan YZR-M1.&nbsp;Pada lomba GP Spanyol, Minggu (30/4/2023) pekan lalu, duet tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli masing-masing hanya mampu finis di P10 dan P11.&nbsp;Itu merupakan puncak dari akhir pekan yang buruk karena sehari sebelumnya mereka tidak mampu merebut poin alias finis di luar sembilan besar pada sprint race.Masalah di kualifikasi bahkan lebih jelas, Quartararo misalnya. El Diablo selalu berada di posisi dua grid pertama di Circuito de Jerez-Angel Nieto dalam karier MotoGP-nya sebelum akhir pekan lalu, ketika juara dunia 2021 itu tertahan di Q1 dan hanya berada di urutan ke-16 grid start.“Empat tahun lalu, saya berstatus rookie dan mampu mencatat 1:36 menit di Jerez. Kini saya merasa menjadi pembalap yang lebih baik. Namun waktu lap saya kini hanya 1:37,0 menit, itu pun saya sudah mencapai limit. Saat ini memang sangat sulit bagi kami,” tutur pembalap asal Prancis itu pada Sabtu lalu, seperti dikutip speedweek.com.&nbsp;Jorge Lorenzo, yang menjadi tamu paddock di Jerez dengan kapasitasnya sebagai pakar dan analis, memberikan komentar terkait kesulitan yang dialami pabrikan yang pernah dibelanya itu.&nbsp;Semua tahu, Lorenzo langsung membela tim pabrikan Yamaha begitu promosi ke MotoGP pada 2008. Pria asal Spanyol itu juga merebut tiga gelar juara dunia MotoGP-nya: 2010, 2012, dan 2015, di atas M1. Tahun 2020 lalu, Lorenzo juga menjadi test rider Yamaha.&nbsp;“Yamaha tidak pernah memiliki mesin terkuat di kelas MotoGP. Konsep (mesin) mereka tidak ideal untuk mendapatkan power maksimum,” ujar Lorenzo seperti dikutip motogp.com.&nbsp;“Di sisi lain, mereka memiliki sejumlah keunggulan, kestabilan saat menikung misalnya. M1 lebih lincah dan mudah bermanuver di tikungan dan itu memudahkan pembalap.&nbsp;“Namun dalam beberapa tahun terakhir tampaknya mereka kehilangan kekuatan-kekuatan itu. Yamaha juga belum menemukan apa yang mereka butuhkan dari mesin, power atau akselerasi. Jadi, motor Yamaha saat ini tidak benar-benar kuat seperti sebelumnya.”&nbsp;Lorenzo tidak mau menyebut M1 motor yang buruk. Ia yakin motor itu masih cukup kompetitif namun tidak cukup kuat lagi untuk bersaing merebut gelar.&nbsp;“Khususnya karena Francesco ‘Pecco’ Bagnaia yang makin matang dan tujuh rider&nbsp;Ducati lainnya. Merek-merek lain seperti KTM dan Aprilia juga kian kuat,” kata pria 36 tahun asal Mallorca, Spanyol, itu.&nbsp;Lorenzo mengaku sedih tidak lagi menjadi pembalap penguji Yamaha, yang menurutnya sedikit kehilangan arah.&nbsp;“Anda tidak pernah tahu namun saya kira saya tahu luar dalam motor (M1) itu dan mungkin bisa membantu mereka menemukan cara untuk mengembangkannya. Kini mereka sudah memiliki test rider&nbsp;lain,” ucap Lorenzo mengacu penerusnya, Cal Crutchlow.“Dari luar kami melihat mereka agak kehilangan arah. Saya berharap Yamaha segera menemukan arah (pengembangan) yang benar di masa depan, demikian pula Honda,” kata pria yang juga merebut gelar juara dunia kelas 250cc (kini Moto2) pada 2006 dan 2007 itu.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/d2tJHidYovg"></oembed></figure>

Juara dunia MotoGP tiga kali itu menganalisis situasi yang dihadapi Yamaha usai GP Spanyol. 

Jorge Lorenzo Tawarkan Bantuan untuk Yamaha

SKOR.id – Usai kontroversi putaran keempat MotoGP 2023 di Sirkuit Jerez, akibat penalti lap panjang untuk Fabio Quartararo atas kecelakaan dengan Miguel Oliveira di awal (dianggap berlebihan oleh Yamaha), tim Jepang kembali ke Jerez untuk sesi tes resmi.&nbsp;Tes yang hanya sehari setelah balapan itu (pada Senin lalu) terasa panjang bagi juara dunia 2021 dan rekan setimnya Franco Morbidelli (juga kecelakaan di sprint race&nbsp;Jerez) berkonsentrasi, utamanya untuk mengevaluasi update&nbsp;aerodinamika baru dan efisiensi knalpot baru.&nbsp;Hasil tes itu membuat El Diablo khususnya, tersenyum. &nbsp;Pembalap asal Prancis itu melibas total 88 lap dengan waktu lap terbaik 1 menit 36,725 detik.&nbsp;Sekira satu setengah jam sebelum tes berakhir, Quartararo mampu mengeluarkan performa terbaik sebelum disalip oleh duo tim Mooney VR46 Racing, Marco Bezzecchi (1:36,574 menit) dan Luca Marini (1:36,678 menit), sehingga Quartararo turun ke posisi ketiga.&nbsp;Yang lebih negatif, setidaknya di atas kertas, adalah performa Morbidelli yang hanya menempati urutan ke-16 di GP Spanyol. Namun, dalam tes yang masih memungkinkannya menyelesaikan beberapa lap untuk menguji inovasi yang diperkenalkan tim.Dengan kerja keras ini, Yamaha telah meletakkan dasar untuk putaran berikutnya (kelima) Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 yang akan diadakan pada 12-14 Mei nanti di kandang Quartararo, Sirkuit Le Mans, MotoGP Prancis.&nbsp;“Saya mencoba knalpot baru dan feedback-nya bagus. Kebisingan motor juga banyak berubah. Saya juga mencoba rangka baru. Kami bekerja ke arah yang sama, tetapi kami masih perlu mencari tahu mana yang lebih baik, karena mereka mirip,” ucap El Diablo.&nbsp;“Kami mencoba aerodinamika yang berbeda dan sayap yang berbeda. Kami mencoba mencari tahu mana yang terbaik untuk kami. Saya mencoba melatih time attack&nbsp;untuk dua putaran. Waktu lap yang ideal cukup bagus.&nbsp;“Kecepatan kami hari ini luar biasa. Namun tidak ada perbedaan besar dalam time attack. Jadi, kami mencoba untuk memperbaiki aspek itu,” tutur pembalap bernomor 20 itu.&nbsp;Komentar yang juga datang dari Franco Morbidelli, antara campuran positif dan ketidakpuasan parsial.&nbsp;“Itu tes yang berat dan kami mencoba banyak hal. Kami mengumpulkan data tentang aerodinamika. Untuk bagian-bagian itu lebih tentang arah yang kami ambil, dan saya akan mengatakan bahwa kami menemukan sesuatu yang menarik,” kata pembalap asal Italia itu.&nbsp;“Kemudian kami mencoba hal lain, tetapi perbedaannya tidak terlalu mencolok. Beberapa hal berhasil di satu area, tetapi tidak di area lain. Tapi teknisi kami bekerja dengan baik. Kami harus terus menggali.”<figure class="media"><oembed url="https://youtu.be/1-gfZdyh_js"></oembed></figure>

Hasil tes Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli terbilang positif. 

Tes Jerez, Yamaha Coba Update Arodinamika dan Knalpot Baru 

SKOR.id - Motor yang 'lambat' dan hukuman long lap penalti, Sirkuit Jerez dan seri MotoGP Spanyol 2023 adalah mimpi buruk bagi Yamaha pada musim ini.Yamaha memang tak tampil moncer pada empat balapan awal MotoGP 2023. Hanya 49 poin konstruktor yang bisa disumbangkan oleh Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.Keduanya kini bercokol di posisi ke-11 dan 12 klasemen pembalap sementara. Prestasi terbaik tim berlogo garpu tala ini adalah meraih podium ketiga di MotoGP Americas 2023.Tenggelamnya Yamaha pada musim MotoGP 2023 makin kentara pada seri GP Spanyol di Sirkuit Jerez. Terdapat dua poin besar yang menjadi sorotan bagi Quartararo dan Morbidelli pada seri ini.Motor yang 'Lemot'Sirkuit Jerez memang bukan lintasan favorit Yamaha sejak lama. Merunut dari data historis, sejak seri 1990, Yamaha baru memenangi GP Spanyol di kelas tertinggi sebanyak delapan kali.Persaingan bagi para pembalap Yamaha memang berat di sirkuit ini, termasuk diakui para mantan juara dunia seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Honda dan Ducati lebih cocok di kontur sirkuit Jerez ini.Namun, musim 2023 tampak sebagai salah satu performa terburuk Yamaha. Di fase kualifikasi, Yamaha hanya bercokol di posisi ke14 dan 16.'Lemot'-nya motor Yamaha sebenarnya sudah menjadi keresahan Quartararo sejak lama. Bahkan, kekesalan ini sempat kembali disampaikan jelang seri Spanyol.Fabio Quartararo menyebut "motor itu buruk", "tidak ada cara bagi saya untuk mendekat dan mencoba menyalip", dan "Saya cepat, saya membalap dengan baik, tetapi ada beberapa situasi yang tidak dapat saya kendalikan."Apa yang dikatakan Quartararo pun terbukti di tabel klasemen. Dalam empat balapan awal, sang pembalap mencetak empat poin lebih sedikit (40) daripada yang dia lakukan pada jumlah seri yang sama saat musim 2022 (44).&nbsp;Padahal, terdapat 48 poin tambahan yang tersedia di empat putaran pertama tahun 2023 dengan adanya sesi sprint race.Long Lap PenaltyNasib buruk Yamaha di MotoGP Spanyol ditambah dengan keputusan MotoGP tentang long lap penalty.Selama seri dimulai, ada beberapa panggilan yang dipertanyakan. Franco Morbidelli diberikan lap panjang untuk sebuah insiden dalam balapan sprint, dengan alasan gaya berkendara yang tidak bertanggung jawab.Rekan setimnya, Quartararo diberikan penalti yang sama untuk insiden yang sama di lap pertama balapan. Alasannya kali ini dianggap sebagai 'insiden balapan.'&nbsp;Namun, Quartararo mengatakan setelah balapan bahwa "tidak ada penjelasan yang jelas" yang ditawarkan kepada Yamaha ketika menekan steward tentang hukumannya.Statistik Yamaha pada MotoGP Spanyol 2023:Raihan Poin: 11 poinPosisi Finis Sprint Race: Quartararo (posisi 12), Morbidelli (posisi 16)Posisi Finis Balapan: Quartararo (posisi 10), Morbidelli (posisi 11)&nbsp;

Motor yang lambat dan hukuman long lap penalti, Sirkuit Jerez dan seri MotoGP Spanyol 2023 adalah mimpi buruk bagi Yamaha pada musim ini.

Latest Articles - Fabio Quartararo