Menganalisis Kans Marc Marquez dan Tim Satelit Juara Dunia MotoGP

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Jorge Martin (Prima Pramac) dan Marc Marquez (Gresini Racing) menjadi penantang gelar di Kejuaraan Dunia MotoGP 2024. (Dede S. Mauladi/Skor.id)
Jorge Martin (Prima Pramac) dan Marc Marquez (Gresini Racing) menjadi penantang gelar di Kejuaraan Dunia MotoGP 2024. (Dede S. Mauladi/Skor.id)

SKOR.id – Bisakah Marc Marquez memenangi gelar di Kejuaraan Dunia MotoGP musim ini? Itu adalah pertanyaan yang ditanyakan banyak orang setelah penampilan dan kemenangan sempurnanya di GP Aragon di Sirkuit MotorLand, Spanyol, akhir pekan lalu.

Tidak hanya merebut pole position, pembalap Tim Gresini Racing Ducati itu juga memenangi sprint race dan balapan utama.

Usai merebut poin maksimum (37) di GP Aragon, Marquez kini mengoleksi 229 poin dan naik satu tingkat ke posisi ketiga klasemen. Ia tertinggal 70 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan 47 angka di belakang juara dunia MotoGP dua tahun terakhir Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) di posisi kedua.

Dengan 296 poin tersisa untuk dimainkan dalam delapan sprint dan delapan race utama, peluang Marquez untuk merebut gelar juara dunia kesembilan, atau ketujuh di kelas MotoGP (setelah 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) tentu masih sangat terbuka. 

Seperti apa peluang Marquez merebut gelar? Apa saja faktor pendukung dan penghalangnya? Lalu, apakah tim satelit masih bisa merebut gelar?

Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Mentalitas dan Pengalaman

Jika tidak mengalami cedera atau problem serius lain, Marquez akan sangat berbahaya bagi lawan-lawannya. Dari sisi mentalitas dan pengalaman, ia jelas lebih unggul daripada Martin maupun Bagnaia. 

Ditambah memakai sepeda motor yang sama, meskipun Marquez menggeber Ducati Desmosedici GP23 (motor tahun lalu) sedangkan Martin dan Bagnaia mengandalkan Ducati Desmosedici GP24 (motor tahun 2024), The Baby Alien tetap akan menjadi ancaman serius. 

Pembalap dari Tim Independen Kembali Menjadi Pesaing Juara Dunia Sejak 2020

Sejak Marquez mengalami kecelakaan di Jerez dan munculnya pandemi Covid-19 pada 2020 hingga kini, pencinta MotoGP selalu diberikan duel sengit antara pembalap tim pabrikan dan rider skuad independen. 

Kemunduran yang dialami para pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, yang dibarengi dengan kebangkitan pabrikan asal Eropa (Ducati, KTM, dan Aprilia), sedikit banyak ikut memengaruhi makin ketatnya persaingan. 

Sederhananya, MotoGP menjadi sangat dekat sejak perubahan peraturan besar-besaran yang terjadi pada tahun 2016.

Peralihan ban ke Michelin dan sistem kontrol elektronik yang sudah ditentukan – dibanding sistem perangkat lunak khusus yang semakin rumit seperti sebelumnya – juga berperan meniadakan keunggulan yang dimiliki oleh pabrikan lama (Honda dan Yamaha) sekaligus menutup kesenjangan dengan pabrikan backmarker.

Artinya, bukan hanya Ducati yang kini setara, dan bahkan sudah melebihi, Yamaha dan Honda, namun KTM dan Aprilia juga berhasil memperkecil jarak tersebut. 

Selain itu, ada ekspansi pesat dalam jumlah pabrikan yang mendukung satelit mereka sejak perubahan peraturan. Ducati menjadi pionir dengan menyerahkan spesifikasi mesin terbaru terlebih dahulu kepada Pramac Racing dan Danilo Petrucci pada akhir tahun 2010-an. 

Pada tahun 2022, tiga dari enam sepeda motor Desmosedici kelas independen di grid sudah memakai mesin pabrikan. 

Musim 2024 ini, delapan unit Ducati Desmosedici GP berada di grid MotoGP. Motor musim ini, empat unit GP24 dipakai para pembalap dari Ducati Lenovo selaku tim pabrikan dan Prima Pramac Racing

Sedangkan empat unit GP23 digeber para pembalap dari Gresini Racing – Marc dan aiknya, Alex Marquez – dan Pertamina Enduro Racing VR46 Racing. 

Namun begitu, memenangi gelar lebih dari sekadar mesin yang digunakan pembalap. Tetapi, jangan heran bila motor spesifikasi pabrikan di tim satelit benar-benar mampu memenangi balapan. 

Semua hal di atas sudah ditunjukkan oleh Franco Morbidelli yang menjadi runner-up MotoGP 2020 dengan Yamaha YZR-M1 setelan pabrikan di Tim Petronas Yamaha SRT. Hingga Miguel Oliveira yang menempati peringkat kesembilaan MotoGP 2020 bersama Tim Red Bull KTM Tech3. 

Terkini tentu saja Jorge Martin yang musim lalu menjadi runner-up MotoGP dan kini memimpin klasemen sementara.

data Skor Special - pembalap juara dunia kelas premier bersama tim satelit - Jovi Arnanda Skor.id.jfif
Publik masih menunggu apakah setelah Valentino Rossi menjuarai kelas utama Kejuaraan Dunia Balap Motor pada 2001, akan ada rider lain yang mampu juara bersama tim satelit ataupun independen. (Jovi Arnanda/Skor.id)

Tradisi Tim Gresini sebagai Penantang Gelar MotoGP

Tim yang didirikan mendiang Fausto Gresini ini sudah lama dikenal memiliki reputasi bagus sebagai pesaing gelar. Dengan kapasitas dan kemampuannya, Marquez bukan mustahil mampu mengembalikan reputasi tersebut. 

Di awal era tahun 2000-an, Sete Gibernau dan Marco Melandri nyaris menjadi juara dunia bersama Gresini, yang kala itu menjadi tim satelit Honda dengan nama Telfonica Movistar. 

Gibernau mengganggu hegemoni Valentino Rossi dengan menjadi runner-up MotoGP 2003 dan 2004. Siapa yang bisa melupakan duel sengit Gibernau dengan The Doctor pada 2004, yang saat itu baru pindah ke Yamaha? 

Melandri melanjutkan tongkat estafet di Gresini dengan mengganggu Rossi dan menjadi runner-up pada MotoGP 2005. 

Terakhir tentu saja Enea Bastianini, yang kini membela tim pabrikan Ducati. Pada 2022, Bastianini berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir MotoGP meskipun memakai Desmosedici GP21 yang setahun lebih tua. 

Dari sisi teknis, apa yang dialami Bastianini pada 2022 sama dengan Marquez pada 2024, memakai motor yang setahun lebih tua. Pada 2022, sampai putaran ke-12, Bastianini tertinggal 62 poin dari pemimpin klasemen sedangkan Marquez kini terpaut 70 poin. 

Faktor-faktor Penghalang Marquez dan Gresini Juara

Sejak MotoGP menggantikan 500cc sebagai kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor mulai 2002, tidak ada pembalap dari tim satelit maupun independen yang mampu menjadi juara. 

Rossi menjadi pembalap yang terakhir melakukannya bersama Tim Nastro Azzurro Honda pada 2001. Namun, bukan rahasia lagi jika saat itu Honda NSR500 yang digeber Rossi hanya berbeda livery dengan motor 500cc 2-tak milik tim pabrikan Repsol Honda. 

Nastro Azzurro memang berstatus tim satelit. Namun, faktanya saat itu Honda Racing Corporation (HRC) mendukung penuh skuad asal Italia itu. 

Kini, Gresini juga hanya tim independen karena tim satelit Ducati dalam beberapa musim terakhir adalah Pramac Racing. Ini bisa menjadi masalah karena di beberapa area motor maupun sirkuit, Ducati Desmosedici GP24 lebih baik daripada GP23.

Meskipun begitu, Carlo Merlini selaku Direktur Komersial dan Pemasaran Gresini Racing menyebut bila dari sudut pandang teknis, keseluruhan paketnya (motor) sama. 

“Tahun ini, semua telah melihat sirkuit saat motor 2024 terlihat lebih berbeda namun di trek lainnya kurang bagus. Saya pikir di Aragon perbedaannya dibuat oleh Marquez. Karena ketika dia terinspirasi, MotoGP menjadi olahraga yang berbeda,” ujar Merlini kepada Marca.

Meski begitu, Gresini tetap optimistis meraih gelar juara. “Pecco (Bagnaia), Martin, dan Bastianini sangat kuat. Tetapi, sampai matematika memastikan peluang kami habis, rasanya wajar kami bermimpi (untuk juara). Lihat saja bagaimana kami menjalani balapan demi balapan,” kata mantan tangan kanan Fausto Gresini itu. 

Faktor politis juga bisa menghalangi para pembalap tim independen maupun skuad satelit untuk juara di MotoGP. Dorna Sports selaku pemegang hak komersial dan penyelenggaraan MotoGP tentu ingin melihat pabrikan yang saat ini turun, bertahan lama di grid

Dari situ ada kekhawatiran jika tim pabrikan sampai kalah (dari skuad satelit ataupun independen), mereka akan “terpukul” dan memilih pergi saat kontraknya habis.

Pun begitu, mungkin ceritanya akan berbeda jika Marc Marquez yang maju sebagai penantang gelar, karena di sisi lain Dorna juga masih membutuhkan sosoknya sebagai ikon MotoGP. Selain itu, toh musim depan Marquez juga akan bergabung ke tim pabrikan Ducati

RELATED STORIES

Mengapa Francesco Bagnaia Makin Sulit Diredam di MotoGP 2024

Mengapa Francesco Bagnaia Makin Sulit Diredam di MotoGP 2024

Francesco Bagnaia dan Ducati kian tangguh di MotoGP 2024.

Mengapa Marc Marquez Harus Tunggu 3 Tahun untuk Menangi Race MotoGP

Marc Marquez menghapus penantian 1.043 hari untuk kembali memenangi Grand Prix MotoGP.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 06 Jul, 00:28

Turnamen pramusim Piala Presiden 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Presiden 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 06 Jul, 00:07

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Jul, 00:05

Kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Futsal

Women Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Women Pro Futsal League 2024-2025 yang terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 06 Jul, 00:05

maruarar sirait

National

Tinjau Persiapan Acara Pembukaan Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait Ingin Jaga Kehormatan

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, juga mengakui sponsor meningkat jadi Rp65 miliar.

Taufani Rahmanda | 06 Jul, 00:04

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 05 Jul, 23:50

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Semifinal Piala Dunia Antarklub 2025, 1 Wakil Amerika Selatan di Antara Raksasa Eropa

Hanya tersisa satu wakil Amerika Selatan di antara 3 wakil Eropa, di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.

Pradipta Indra Kumara | 05 Jul, 23:30

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki.

Timnas Indonesia

Gagal Lolos, Satoru Mochizuki Tetap Puji Perjuangan Timnas Putri Indonesia

Timnas Putri Indonesia kandas di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, hanya menempati peringkat ketiga klasemen akhir Grup D.

Teguh Kurniawan | 05 Jul, 21:49

ibl playoffs 2025

Basketball

Playoff IBL 2025: Pelita Jaya Tantang Satria Muda, Dewa United vs Hangtuah Lanjut Game 3

Berikut hasil dua laga Game 2 putaran pertama Playoff IBL 2025 pada Sabtu (5/7/2025).

Teguh Kurniawan | 05 Jul, 20:01

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 atau 2026 AFC Women's Asian Cup Qualifiers. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Timnas Putri Indonesia

Timnas putri Indonesia akan berlaga di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 05 Jul, 19:12

Load More Articles