Mengapa Francesco Bagnaia Makin Sulit Diredam di MotoGP 2024

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Enea Bastianini bersaing sengit di MotoGP 2024 meskipun Bagnaia tampaknya masih unggul. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Francesco Bagnaia, Jorge Martin, dan Enea Bastianini bersaing sengit di MotoGP 2024 meskipun Bagnaia tampaknya masih unggul. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.idFrancesco Bagnaia tampil luar biasa di MotoGP Austria, saat mendominasi balapan grand prix yang berlangsung di Sirkuit Re Bull Ring, Spielberg, Minggu (18/8/2024) kemarin. 

Start dari grid kedua, pembalap Tim Ducati Lenovo itu praktis hanya mendapatkan perlawanan sengit di lap pertama, saat pesaing terberatnya yang merebut pole position Jorge Martin (Prima Prama Racing-Ducati), memimpin lomba.

Namun sejak lap kedua, Bagnaia tidak lagi terbendung untuk memimpin. Pembalap Italia itu akhirnya menyelesaikan lomba 28 lap itu dengan gap hingga 3,232 detik atas Martin. Posisi ketiga ditempati rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini.

Bagi Bagnaia, ini kemenangan ketujuh dari 11 balapan yang sudah digelar musim ini. Jumlah kemenangan itu (tujuh) menyamai rekor kemenangan terbanyak Bagnaia dalam semusim, yang ia buat saat merebut gelar juara dunia MotoGP 2022 dan 2023.  

Kendati saat ini hanya unggul 5 poin di puncak klasemen usai menggeser Martin di Red Bull Ring, sepertinya makin sulit bagi pembalap lain untuk mengimbangi Bagnaia, utamanya di balapan utama (grand prix) yang digelar Minggu. 

Mengapa para pembalap terlihat makin sulit mengimbangi Bagnaia? Apa saja faktor yang membuatnya dominan? Apa yang harus dilakukan lawan-lawannya di sembilan grand prix tersisa?

Skor.id akan coba mengulasnya dalam Skor Special kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.). 

Ada beberapa faktor yang membuat Bagnaia dan Ducati begitu kuat sampai separuh musim ini berjalan. Skor.id coba menguraikannya.

Motor yang Superior

Sejak tes musim dingin, Ducati Desmosedici GP24 sudah menunjukkan tanda-tanda bakal menjadi motor yang sangat kuat di MotoGP 2024. Motor ini selangkah lebih maju dari segala sisi dibanding pendahulunya, Desmosedici GP23.  

“Model baru ini (GP24) jauh lebih superior dibanding model tahun lalu (GP23). Langkah besar ini akan makin menyulitkan para rival untuk merebut podium, kemenangan, dan bahkan gelar,” ucap legenda MotoGP Giacomo Agostini kepada Corriere della Sera, menjelang musim 2024 dimulai. 

Performa Desmosedici GP24 milik tim pabrikan Ducati Lenovo kian menggila karena mereka juga mendapatkan data dari tim-tim yang mereka pasok, utamanya dari Prima Pramac Racing dan Gresini Racing, sebagai bagian dari kontrak kerja sama. Dengan sudah unggul dari sisi motor, Bagnaia paling tidak sudah menang selangkah.

Strategi dan Taktik Bagnaia

Karena sudah unggul dari sisi motor, Bagnaia praktis tinggal menyempurnakannya dengan teknik, skill, dan mentalitasnya. 

Untuk yang satu ini, Agostini sejak awal sudah yakin bila Bagnaia sudah lebih kuat, mengacu pengalamannya merebut dua gelar. Motivasi untuk merebut gelar MotoGP kali ketiga (dan beruntun) bakal makin menyulitkan lawan-lawannya.

“Bagnaia memiliki segalanya untuk membuktikan siapa dirinya. Ia kini lebih baik, konkret, serius, dan profesional. Ia sudah mendapatkan banyak pengalaman, makin solid. Bagnaia tinggal menyesuaikan dirinya dengan Desmosedici GP24 untuk mendapatkan performa maksimum motor,” ucap juara dunia 15 kali itu. 

Salah satu taktik brilian menghadapi lomba ditunjukkan Bagnaia di GP Austria. Ia menyebut selalu mengisi penuh tangki bahan bakar Ducati Desmosedici GP24 setiap menjelang start balapan utama. 

“Saya bekerja keras untuk mendapatkan feeling seperti ini, start dengan tangki bahan bakar penuh,” kata Bagnaia usai grand prix

“Kami selalu berkendara dengan tangki bahan bakar penuh dan terkadang lebih buruk, namun terkadang membantu karena dalam balapan kami sudah siap. 

“Awalnya pasti tidak mudah, selalu sangat sulit untuk menyalip di trek ini karena jika Anda meleset titik mengerem satu meter saja, Anda pasti akan melebar. Jadi, sangat penting untuk bersikap tenang dan tidak melakukan manuver bodoh.”

Data skor special MtoGP Bagnaia sulit diredam - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif
Data menujukkan gap penghuni tiga besar MotoGP 2024 tidak begitu jauh, utamanya antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Bagnaia Tidak Memiliki Kelemahan

Legenda MotoGP lainnya Valentino Rossi juga mengamati benar persaingan di MotoGP 2024 yang terjadi antara anak didiknya Bagnaia dengan Martin. Juara dunia sembilan kali asal Italia itu juga telah mencermati penampilan Bagnaia dan Martin, yang sekali lagi terbukti memiliki kelas yang berbeda daripada yang lain. 

Mantan pembalap berusia 45 tahun itu memuji Martin karena mampu meningkatkan permainan dan keahliannya di setiap area. Namun menurut Rossi, mengalahkan Bagnaia akan sulit karena ia tidak memiliki titik lemah.

“Martin selalu ada di sana, selalu mampu memberikan perlawanan. Dia sangat tenang, berkendara dengan baik dan luar biasa cepat. Dia telah banyak berkembang dalam segala aspek, namun saat ini Bagnaia tidak memiliki titik lemah,” kata Rossi kepada Sky Sport Italia.

Bagnaia, menurut Rossi, kini memiliki kecepatan untuk membuat waktu lap kompetitif. Rider asal Italia itu juga makin bagus saat start dan itu hal yang sangat penting. Itu adalah sesuatu yang dilakukan juara seperti Max Verstappen di Formula 1. 

“Selalu memulai dengan baik bukanlah hal yang mudah, sesekali Anda pasti membuat kesalahan. Namun, Bagnaia selalu mampu memperbaikinya dengan sangat cepat,” ucap Roosi. 

“Akhir-akhir ini, di bawah tekanan dia memberikan yang terbaik. Inilah kekuatan Bagnaia menurut saya: dia agresif, tapi tidak kotor. Dia bersih, tapi tidak manis juga. Itu perpaduan yang tepat antara ‘kejahatan’ dan agresivitas. 

“Dia mengendarai Ducati dengan oversteer saat pengereman, tapi juga mempertimbangkan jarak tempuh (pada ban) dan tidak membuat kesalahan. Sekarang sulit untuk mengalahkan Bagnaia. Tetapi saya yakin Martin akan selalu di sana.”

Pabrikan Lain Tidak Berkembang Signifikan, Utamanya Honda dan Yamaha

Hingga 11 balapan yang sudah digelar di MotoGP musim ini, 10 di antaranya direbut para pemakai Ducati. Pabrikan asal Borgo Panigale, Bologna, Italia, itu baru kecolongan di Amerika Serikat setelah pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales. 

Namun setelah itu, Aprilia seolah tenggelam. Problem-problem pada Aprilia RS-GP seperti masalah aerodinamika dan pengereman, terkesan belum tuntas benar.

Bagaimana dengan KTM? Pabrikan asal Austria itu juga terkesan jalan di tempat. Para pembalap mereka: Brad Binder, Jack Miller hingga rookie Pedro Acosta – yang menggeber GasGas yang identik dengan KTM RC16 – seolah hampir putus asa untuk mengeluarkan potensi maksimum motor. 

Di sisi lain, reputasi Honda RC213V saat ini sangat buruk. Motor ini “tidak bisa berbelok”, tidak bisa berakselerasi, dan berbahaya bagi pengendaranya saat “diminta kencang”. 

Sepertinya saat ini hanya ada dua cara untuk mengendarainya, seperti duo Tim Repsol Honda: pelan-pelan seperti Luca Marini atau berusaha kencang namun dengan risiko tabrakan seperti Joan Mir.

Segalanya di Yamaha sedikit lebih baik, tapi tidak banyak. Yamaha YZR-M1 bukan hanya tidak mampu membuat pengendaranya kencang, akibat kurangnya tenaga, tetapi juga telah kehilangan banyak rahasia yang pernah menjadikannya motor paling mudah dikendarai di grid MotoGP. 

Bukan lagi mesin yang memiliki penanganan yang baik, kini kelemahan terbesar Yamaha YZR-M1 adalah kekuatan, setelah sebelumnya mereka juga kehilangan kecepatan di tikungan saat berbelok.

RELATED STORIES

Mengapa Jepang Tak Pernah Kehabisan Pembalap untuk MotoGP

Mengapa Jepang Tak Pernah Kehabisan Pembalap untuk MotoGP

Pembalap Jepang Ai Ogura berhasil menembus MotoGP mulai 2025.

Mengapa Surabaya Jadi Primadona Event Esports Dunia

Mengapa Surabaya Jadi Primadona Event Esports Dunia

Gelaran FFWS SEA Fall 2024 dan PMSL SEA Fall 2024 akan dihelat di Surabaya, Indonesia, bulan Agustus ini. Mengapa Surabaya?

Mengapa Petenis Kidal Lebih Merepotkan dan Tidak Disukai Lawan

Petenis kidal juga tidak suka menghadapi sesama kidal.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain yang diproyeksikan untuk memperkuat serangan Timnas Indonesia, Ole Romeny, dengan seragam klub asal Inggris Oxford United. (Foto: Instagram Ole Romeny/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Oxford United Konfirmasi Kehadiran Ole Romeny dan Marselino Ferdinan Bersama ke Indonesia

Oxford United memastikan soal keikutsertaannya di Piala Presiden 2025, termasuk jadwal datang-pulang serta skuadnya.

Taufani Rahmanda | 18 Jun, 10:41

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 atau 2026 AFC Women's Asian Cup Qualifiers. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Timnas Putri Indonesia

Timnas putri Indonesia akan berlaga di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 18 Jun, 10:08

Turnamen pramusim Piala Presiden 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Piala Presiden 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Presiden 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 18 Jun, 09:49

Florian Wirtz, Liverpool. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga Inggris

5 Pembelian Termahal di Liga Inggris dari Klub Bundesliga

Daftar 5 pembelian termahal Klub liga Inggris dari Bundesliga, Florian Wirtz teratas.

Pradipta Indra Kumara | 18 Jun, 05:36

Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Borussia Dortmund dan Inter Milan Tertahan

Rekap hasil Piala Dunia 2025, Borussia Dortmund dan Inter Milan hanya dapat 1 poin.

Pradipta Indra Kumara | 18 Jun, 04:04

Trofi baru Piala Dunia Antarklub FIFA didesain inovatif dengan sarat makna. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Piala Dunia Antarklub 2025, yang akan diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 18 Jun, 03:35

Inter Milan melawan Monterrey di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Sergio Ramos Sumbang Gol, Monterrey Imbangi Inter Milan

Hasil pertandingan Monterrey vs Inter Milan di Piala Dunia Antarklub 2025, diwarnai gol Sergio Ramos dan Lautaro Martinez

Pradipta Indra Kumara | 18 Jun, 03:03

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Liga 1 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Update Daftar Pelatih Kepala Klub Liga 1 2025-2026

Hanya lima klub Liga 1 2025-2026 yang mempertahankan juru taktik timnya dari musim lalu, semuanya pelatih asing.

Taufani Rahmanda | 18 Jun, 02:49

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 18 Jun, 01:51

Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Piala AFF Wanita U-19 2025: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen ASEAN U-19 Girls Championship 2025, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Taufani Rahmanda | 18 Jun, 01:43

Load More Articles