- Semua kontrak untuk lelang pengadaan perlengkapan PON Papua harus rampung Oktober 2020.
- Percepatan lelang dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman barang.
- PB PON terus berkoordinasi dengan panitia yang sebelumnya menangani Asian Games 2018.
SKOR.id - Papua terus mengebut persiapan untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang dijadwalkan berlangsung 20 Oktober-2 November 2021.
Menurut Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua, Yunus Wonda, salah satu yang harus rampung tahun ini adalah terkait lelang perlengkapan PON.
Yunus Wonda telah meminta semua bidang di PB PON segera memasukkan program kerja yang akan dilelang sehingga bisa diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang/jasa.
“Waktu terus berjalan, semua kebutuhan PON di masing-masing bidang akan segera diproses untuk lelang. Semua kontrak harus selesai Oktober 2020," tegas Yunus Wonda, belum lama ini.
Percepatan lelang ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan pengiriman barang. Khususnya perlengkapan yang didatangkan dari luar negeri.
Yunus Wonda mengatakan PB PON bakal terus melakuan koordinasi dengan panitia yang sebelumnya menangani Asian Games 2018.
"Kami belajar dari pengalaman teman-teman yang menangani Asian Games 2018 lalu. Kami sudah berkoordinasi," ujar Yunus Wonda.
Donny van de Beek ke Manchester United, Van der Sar Berperanhttps://t.co/rN88gDQXF2— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 3, 2020
"Rumit jika ada peralatan penyelenggaraan PON yang harus didatangkan dari luar negeri, makanya dengan waktu yang panjang ini, kami kerjakan dan tuntaskan semua dokumen lelangnya dalam tahun ini."
"Ini bukan tanggung jawab saya sendiri, tapi kami semua (PB PON). Saya minta kita harus menyiapkan semua dokumennya agar bisa segera dilelang,” ia menjelaskan.
Dalam kesempatan ini, Yunus Wonda kembali mengingatkan pihak konsultan terkait dengan upacara pembukaan PON XX Papua untuk melibatkan anak-anak Papua.
Tidak hanya budaya, bidang pariwisata dan bidang lainnya turut dilibatkan. "Pada prinsipnya kita lebih menonjolkan kearifan lokal Papua. Budaya Papua kita utamakan, tapi juga budaya lainnya ada," ujar Yunus.
"Kita tunjukkan bahwa kita adalah Indonesia, PON Papua ini ajang kebersamaan bagi anak bangsa,” tambahnya.
Lagu-lagu Papua zaman tempo dulu dari group Band Mambesak, Black Sweet, Black Brothers perlu diangkat kembali pada pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
"Lagu-lagu band asal Papua ini harus kita angkat kembali, karena banyak lagu-lagu Papua sudah mulai hilang," kata Yunus Wonda.
"Kita angkat dan akan putar pada setiap venue PON, karya seni dari band legend Papua harus kita disemarakkan pada pelaksanaan PON nanti."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PON Papua Lainnya:
Ratusan Bus untuk PON Papua Siap Digunakan
Lagu Resmi PON Papua Tak Akan Dipublikasi hingga Upacara Pembukaan