- Bimtek Aplikasi PON adalah pelatihan berbasis IT agar Komisi Keabsahan PON XX 2021 bisa bertugas dengan baik.
- Komisi Keabsahan PON XX nantinya diharapkan dapat melakukan verifikasi peserta PON secara cermat.
- Namun, 37 induk organisasi cabang olahraga PON belum menetapkan aturan technical handbook (THB).
SKOR.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi PON XX/2021 untuk Tim atau Komisi Keabsahan atlet PON XX.
Kegiatan yang digelar di Kantor KONI Pusat, Jakarta, pada Senin (26/10/2020) kemarin, tersebut dibuka oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Selain itu, hadir pula Ketua Tim Keabsahan PON XX, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo, Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno, Sekum PB PON Papua, Elia Loupatty, Kadis Kominfo Papua, Jery A Yudianto dan stafnya.
Dalam arahannya, Marciano Norman menyatakan Bimtek ini merupakan pelatihan berbasis IT bagi Komisi Keabsahan PON XX tahun 2021 agar dalam melaksanakan tugas keabsahan dapat berjalan lancar, tertib dan aman.
“Komisi Keabsahan harus melaksanakan tugas dengan baik, berpedoman pada aturan yang telah ditetapkan KONI Pusat dan juga berpedoman pada aturan technical handbook masing-masing cabang olahraga PON XX 2021,” ujarnya.
Mantan Kepala BIN RI itu juga mengharapkan Komisi Keabsahan PON XX agar melakukan verifikasi peserta PON secara cermat berbasis domisili dan berkoordinasi dengan bidang pertandingan dan tim IT PON PON Papua.
Sebab, pada saat entry by name tidak ada atlet cabang olahraga yang melebihi kuota pada PON XX dan jangan sampai ada intervensi. Karena hasil keputusan tim keabsahan bersifat final dan mengikat.
"Jadi, pada saat Delegation Registration Meeting (DRM) semua atlet sudah klir, tidak ada lagi permasalahan status atlet peserta PON XX Papua tahun 2021,” Marciano Norman menuturkan.
4 Legenda Sepak Bola Kecam Perlakuan Manchester United kepada Donny van de Beek https://t.co/I1LLvG9DmR— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 27, 2020
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kominfo Papua, Jery A. Yudianto. Menurutnya kegiatan Bimtek ini sangat penting bagi Komisi Keabsahan PON XX.
“Karena Komisi Keabsahan punya peranan penting untuk mengabsahkan semua atlet peserta PON XX tahun 2021 Papua,” katanya.
"Awal 2021, kita sudah masuk pada tahapan mereview entry by number yang sudah dilakukan pada tahun 2019 lalu," Jery menambahkan.
Oleh karena itu, aplikasi ini perlu diperkenalkan kepada tim keabsahan, sehingga saat proses verifikasi peserta PON atau entry by number dan entry by name tidak ada masalah.
Tahun depan semua sudah sinkron antara Komisi Keabsahan dan aplikasi untuk verifikasi data yang sudah didaftarkan oleh masing-masing KONI provinsi.
“PON XX Papua semua serba digital, tujuannya ingin menghindari penumpukan dokumen-dokumen seperti PON sebelumnya, sehingga atlet yang bertanding nanti benar-benar sudah terverifikasi,” ucap Jery A. Yudianto.
Namun, kata Jery, masih ada kendala, sebab PB PON melalui Bidang Pertandingan bersama 37 induk organisasi cabang olahraga yang akan dipertandingkan di PON belum menetapkan technical handbook (THB).
“Technical handbook ini sangat penting yang harus dituntaskan oleh teman-teman bidang pertandingan PB PON, sehingga menjadi panduan untuk tim keabsahan maupun akan menjadi panduan pada saat penyelenggaraan PON nanti."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PON Papua Lainnya:
Berlangsung Virtual, Seribu Personel Gabungan Amankan Peresmian Venue PON Papua