- Manajer Proyek PT PP Adin Setiawan mengatakan pembangunan venue voli PON Papua sudah 99,5 persen.
- Adin Setiawan menjelaskan venue cabor voli PON Papua memiliki segudang fasilitas terbaik dan unik.
- Selain untuk mempertandingkan voli indoor, venue juga diperuntukkan untuk menggelar voli pasir.
SKOR.id - Sebagai tuan rumah, Papua terus menunjukkan kesiapannya untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX pada 2021.
Hal ini terlihat dari telah rampungnya sejumlah venue yang akan digunakan dalam pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
Satu lagi venue PON yang ditargetkan bakal selesai pada September ini adalah arena untuk cabang olahraga (cabor) bola voli.
Manajer Proyek PT PP Adin Setiawan mengatakan progres pembangunan venue cabor voli sudah mencapai 99,5 persen.
"Pekerjaan rampung nanti pada 30 September ini sesuai dengan kontrak," Adin Setiawan mengungkapkan.
"Sebenarnya harus rampung pada bulan Juli lalu, namun karena adanya pandemi Covid-19 membuat adendum kontrak mengalami perubahan,” katanya.
Adin Setiawan menjelaskan venue yang berada di kawasan Mako Brimob Papua ini memiliki segudang fasilitas terbaik dan dinilai unik.
Pasalnya selain venue untuk mempertandingkann voli indoor, juga dapat diperuntukkan untuk menggelar voli pasir.
Dede Sulaiman Menanti Jadwal Operasi untuk Pulihkan Cedera Lututnyahttps://t.co/7kWhStIO1S— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 15, 2020
Ini untuk kali pertama di Indonesia voli pasir dipertandingkan di atas gunung yang di kelilingi banyaknya pepohonan.
Adin Setiawan mengatakan, pengerjaan venue tersebut menelan anggaran senilai Rp372 miliar lebih bersumber dari APBD Provinsi Papua.
Bima Opriyanto, selaku manajer pembangunan venue voli, juga menuturkan arena voli pasir PON Papua memiliki dua lapangan pertandingan dan dua lapangan pemanasan.
Selain itu, menurut Bima Opriyanto, venue juga dilengkapi dengan 3 tribune yang bisa menampung 623 penonton.
Lalu untuk voli indoor punya dua lapangan pemanasan di bawah tanah dan dua lapangan pertandingan. Secara keseluruhan venue ini bisa menampung 2.200 penonton.
Venue juga dilengkapi dengan lampu berkekuatan 1.200 lux asal Jerman yang memiliki kemiripan dengan lampu Stadion Utama Papua Bangkit.
Lampu sorot di venue nantinya bisa mengikuti irama musik, termasuk juga memiliki fasilitas lengkap akses bagi kaum disabilitas.
Masih menurut Bima Opriyanto, pengerjaan venue voli ini melibatkan 500 orang lebih tenaga kerja dan melibatkan kontraktor lokal.
“Kami terbantu dengan pekerja lokal selama pandemi ini, dan SDM tenaga kerja lokal juga sangat luar biasa tidak kalah dengan pekerja dari luar Papua," ujar Bima Opriyanto.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PON Papua Lainnya:
Jelang PON Papua 2021, Klaster Merauke Terus Berprogres
Demi Sukseskan PON 2021, KONI Papua Minta Dukungan Masyarakat Adat