- Saat membawa Chicago Bulls meraih enam gelar NBA pada era 1990-an, Michael Jordan dikelilingi rekan setim yang tak kalah hebat.
- Scottie Pippen adalah pemain terbaik kedua Chicago Bulls selama era Michael Jordan.
- Munculnya nama Dennis Rodman sebagai salah satu rekan setim terbaik Michael Jordan cukup unik. Sebab, saat membela Detroit Pistons, pemain bergaya eksentrik ini adalah musuh bebuyutan sang legenda.
SKOR.id – Status Michael Jordan sebagai legenda terbesar NBA memang tak perlu diragukan.
Sampai sekarang, nama Michael Jordan terus dibicarakan. Bahkan, oleh generasi yang belum sempat menyaksikan aksi-aksinya.
Berita Michael Jordan Lain: Ketika Pump Fake dari Kenny Rogers ''Mempermalukan'' Michael Jordan
Enam titel juara adalah bukti sahih kedigdayaan Michael Jordan pada era 1990-an.
Bintang-bintang besar, seperti Magic Johnson, Clyde Drexler, Charles Barkley, Shawn Kemp, hingga duet Karl Malone-John Stockton tak mampu mengalahkannya di final.
Tak hanya itu, hingga saat ini, apa pun yang dikaitkan dengan Michael Jordan selalu memiliki gengsi tinggi.
Misalnya saja, status sosial seseorang tiba-tiba naik begitu ia mengenakan sneakers Air Jordan. Terutama Air Jordan 1, sepatu yang dikenakannya pada musim pertama bermain, 1984-85.
Namun, Jordan tentu tidak bisa meraih keagungan tersebut tanpa rekan-rekan setim yang membantunya.
Berikut enam rekan setim terbaik Jordan saat membawa Bulls meraih enam titel NBA:
1. Scottie Pippen
Jika Michael Jordan disebut sebagai Batman, maka Scottie Pippen adalah Robin.
Boleh dibilang, saat Bulls mendominasi NBA pada era 1990-an, pemain kelahiran kota kecil, Hamburg, Arkansas ini adalah pemain terbaik kedua tim asuhan Phil Jackson.
Scottie Pippen yang lahir dari keluarga kurang mampu masuk Bulls pada 1987.
Membela Universitas Central Arkansas (UCA) pada ajang basket antarkampus, NCAA, ia terpilih sebagai rookie nomor lima dalam NBA Draft 1987.
Saat itu, Seattle Supersonics (sekarang OKC Thunder) yang mendapatkannya.
Namun, pada malam menjelang draft, Bulls dan Sonics ternyata sudah sepakat melakukan pertukaran. Bulls mengirim rookie-nya, Olden Polynice ke Sonics demi mendapatkan Pippen.
Trade ini terbukti tepat untuk Bulls, sebab Pippen akhirnya mendampingi Jordan mempersembahkan enam gelar untuk Bulls, sedangkan Olden Polynice hanya menjadi pemain biasa saja.
2. Dennis Rodman
Keputusan General Manager Bulls di era Jerry Krause yang mendatangkan Dennis Rodman cukup mengagetkan.
Sebab, Dennis Rodman adalah mantan anggota Bad Boy Detroit Pistons, kelompok ini merupakan musuh besar Jordan pada akhir 1980-an hingga 1990.
Saat Pistons bertemu Bulls, Dennis Rodman juga tak segan bermain kasar terhadap Jordan.
Namun, saat bergabung dengan Bulls, Dennis Rodman ternyata adalah salah satu rekan terpenting bagi Jordan.
Kepiawaiannya melakukan rebound benar-benar membantu Bulls mendapatkan three-peat kedua pada 1995-96 hingga 1997-1998.
Berita Michael Jordan Lain: Michael Jordan Anggap Keputusan Scottie Pippen Tunda Operasi Keliru
3. John Paxson
John Paxson juga layak dimasukkan dalam buku sejarah.
Point guard yang memiliki tembakan jitu ini merupakan salah satu pilar penting Bulls waktu mendapatkan three-peat pertama pada 1990-1991 hingga 1991-1992.
Aksi legendaris sosok yang kini menjadi Senior Advisor di Bulls tersebut terjadi pada game keenam Final NBA 1992-1993.
Saat itu, tembakan tiga angkanya pada lima detik terakhir pertandingan di kandang Phoenix Suns, America West Arena membawa Bulls menang 99-98.
Ini sekaligus membawa Bulls memenangi final lewat skor series 4-2.
Jika saja Paxson gagal melesakkan three point, Bulls berada dalam keadaan bahaya karena mereka harus memainkan game ketujuh yang kembali dilangsungkan di markas Suns.
4. Horace Grant
Selain mendapatkan Scottie Pippen, Chicago Bulls juga mendapat permata pada NBA Draft 1987. Dia adalah Horace Grant, big man yang terpilih sebagai pemain ke-10 pada Draft 1987.
Keberadaan Horace Grant sempat membuat Jordan tidak senang.
Karena Horace Grant, manajemen membuang salah satu rekan yang cukup dihormati Jordan, Charles Oakley, ke New York Knicks pada 1988.
Namun, akhirnya hal tersebut bisa dilupakan Jordan.
Horace Grant benar-benar menjadi tembok yang kokoh di bawah ring Bulls. Ia berjasa membantu Jordan memenangi three-peat pertama pada 1990-91 hingga 1992-93.
5. Toni Kukoc
Toni Kukoc adalah salah satu pemain underrated yang dimiliki Bulls.
Nama Toni Kukoc jarang dibicarakan saat membantu Bulls meraih three-peat kedua pada 1995-1996 sampai 1997-1998. Namun, perannya saat itu amatlah penting.
Dengan tinggi 211 cm, Toni Kukoc adalah salah satu small forward terbesar di NBA. Ini sangat membantu Bulls di sisi defense.
Toni Kukoc juga merupakan penembak tiga angka yang cukup jitu.
6. B. J. Armstrong
Nama Benjamin Roy Armstrong jelas tak bisa dipisahkan dari kesuksesan Bulls meraih three-peat pertama pada 1990-1991 hingga 1992-1993.
B. J. Armstrong merupakan penembak tiga angka jitu. Lemparan-lemparannya kerap membuat Bulls lolos dari gim-gim sulit.
Saat ini, B. J. Armstrong masih aktif di basket.
Ia adalah agen dari pemain Detroit Pistons, Derrick Rose. Uniknya, Derrick Rose sempat menjadi pujaan pendukung Bulls saat membela klub tersebut pada 2008 hingga 2016.