- Telinga kemasukan air saat berenang bisa berbahaya hingga menyebabkan infeksi jika tidak segera diatasi.
- Bahaya telinga kemasukan air saat berenang dapat menyebabkan otitis eksterna atau juga bisa disebut swimmer’s ear.
- Jika Skorer menyepelekan kondisi kemasukan air saat berenang, dapat berakibat kehilangan pendengaran hingga kerusakan tulang rawan telinga.
SKOR.id - Telinga kemasukan air saat berenang bisa menyebabkan bahaya infeksi jika tidak segera diatasi. Gejalanya bisa menimbulkan berbagai ketidaknyamanan pada telinga.
Ketika Skorer berenang atau melakukan aktivitas di dalam air, telinga mungkin akan terasa lembap. Itu karena sejumlah air tertinggal di dalam telinga.
Telinga kemasukan air saat berenang sebenarnya bisa diatasi dengan langkah-langkah sederhana.
Namun, jika air terjebak di telinga dalam waktu yang lama, Skorer bisa menghadapi bahaya.
Bahaya telinga kemasukan air saat berenang yang dimaksud adalah otitis eksterna atau juga bisa disebut swimmer’s ear.
Swimmer’s ear merupakan salah satu infeksi telinga luar akibat paparan terhadap kelembaban yang menetap dari sisa air yang terperangkap dalam telinga sehabis berenang atau menyelam.
Pada kondisi ini, air terperangkap di dalam struktur telinga yang seperti labirin, kemudian menciptakan lingkungan lembab yang cocok bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh.
Dikutip dari Mayo Clinic, telinga kemasukan air saat berenang yang berujung otitis eksterna dapat mengakibatkan berbagai bahaya. Berikut ini uraiannya:
1. Kehilangan pendengaran sementara
Skorer mungkin akan mengalami gangguan pendengaran akibat otitis eksterna.
Namun, jangan khawatir, gangguan pendengaran ini bukanlah bahaya langsung dari telinga kemasukan air saat berenang.
Biasanya, gangguan pendengaran akan sembuh setelah infeksi otitis eksterna membaik.
2. Otitis eksterna kronis
Infeksi telinga luar biasanya dianggap kronis jika tanda dan gejala menetap selama lebih dari tiga bulan.
Otitis eksterna kronis lebih sering terjadi jika Skorer mengalami kesulitan dalam menjalani pengobatannya.
Kesulitan tersebut dapat mencakup strain bakteri langka, reaksi alergi pada kulit, dan alergi terhadap antibiotik yang diberikan dalam bentuk obat tetes.
Juga kondisi kulit, seperti dermatitis atau psoriasis, atau kombinasi infeksi bakteri dan jamur.
3. Infeksi jaringan dalam (selulitis)
Dalam kasus yang terjadi, otitis eksterna yang diawali dengan telinga kemasukan air, dapat menimbulkan berupa menyebarkan infeksi ke lapisan bagian dalam telinga dan jaringan ikat kulit.
4. Kerusakan tulang
Ini adalah bahaya yang jarang terjadi pada otitis eksterna. Kondisi yang disebut osteomielitis ini terjadi saat infeksi menyebar ke tulang rawan telinga luar dan tulang bagian bawah tengkorak.
Beberapa kelompok orang, seperti lansia, penderita diabetes, atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah, memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
5. Infeksi yang lebih luas
Jika swimmer’s ear berkembang menjadi osteomielitis, infeksi dapat menyebar dan memengaruhi bagian lain dalam tubuh, seperti otak atau saraf.
Bahaya yang dapat diawali dari telinga kemasukan air saat berenang ini langka dan dapat mengancam jiwa.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, Helo, dan Pinterest, serta dengarkan Podcast kami di Spotify.
View this post on Instagram
Berita Bugar Lainnya:
Tips Menjaga Kesehatan Tenggorokan, Simpel dan Mudah Dipraktikkan