- Todd Martin menyebut predikat petenis terhebat harusnya menjadi milik Novak Djokovic.
- Karena petenis Serbia tersebut memiliki kekuatan luar biasa ketika fokus dan dalam kondisi prima.
- Nyatanya, Novak Djokovic selalu menjadi nomor tiga di antara The Big Three bagi publik.
SKOR.id - Perdebatan tentang siapa petenis terbaik sepanjang masa di antara The Big Three; Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer, selalu seru untuk diikuti.
Jumat (8/5/2020) lalu, Todd Martin berpendapat bahwa julukan pemain terhebat harusnya jatuh ke petenis Serbia, Novak Djokovic.
Alasannya adalah petenis nomor satu dunia tersebut memiliki servis, penempatan bola akurat, serangan sangat mematikan, dan mental yang kuat.
Berita Tenis Lainnya: Eks-Finalis Sebut US Open 2020 Mustahil Digelar Tanpa Penonton
"Bagi saya, ketika Novak Djokovic dalam kondisi prima, percaya diri, nyaman dengan fisiknya, serta tetap fokus maka dia tidak akan terkalahkan," ujar Todd Martin.
"Novak Djokovic bermain lebih baik daripada petenis lain yang pernah saya lihat, menurut saya," ucap finalis tunggal putra US Open 1999 itu dilansir tennis365.com.
Todd Martin mengatakan bahwa gaya permainan Djokovic terlalu sempurna untuk petenis pada umumnya.
"Kemampuan atletis Djokovic berasal dari dunia lain. Teknik pengembalian servisnya lebih baik ketimbang yang lain," kata Martin, 49 tahun.
"Tidak ada petenis yang mampu mengembalikan bola servis atau meredam servis top sebanyak yang dilakukan Djokovic."
Martin sendiri pernah menjadi pelatih Djokovic pada tahun 2007 dan 2009. Selama itu, ia melihat bahwa Djokovic sering kehilangan fokus ketika bertanding.
Jika saja masalah mentalnya bisa ditangani dengan baik maka predikat petenis terbaik dunia bakal lebih lama dimiliki Djokovic.
"Ketika fokus, Djokovic seolah mampu merobohkan dinding beton di depannya. Namun, sekarang dia tidak selalu fokus jadi permainannya tidak terlalu impresif," ujar Martin.
Berita Tenis Lainnya: Bantu Penanganan Covid-19 di Argentina, Juan Martin del Potro Lelang Sepatu Bersejarah
Martin pun menyayangkan bahwa Novak Djokovic selalu menjadi orang ketiga dalam jajaran The Big Three karena dilihat dari jumlah gelar grand slam yang dimiliki.
Dengan 17 gelar grand slam, Djokovic - yang kini dilatih Marian Vajda dan Goran Ivanisevic - terpaut dua trofi dari Rafael Nadal (19) dan tiga dari Roger Federer (20).
Saat ini Roger Federer masih dianggap sebagai pemain terbaik dengan Rafael Nadal menjadi petenis yang digadang-gadang akan melampaui prestasi tersebut.
"Novak (Djokovic) selalu menjadi yang ketiga di mata publik. Padahal dia sudah berjuang menunjukkan dia bukan orang ketiga dari pilihan tersebut," ujar Martin.
Statistik menunjukkan, Noval Djokovic 29 kali mengalahkan Rafael Nadal dari 55 pertemuan. Persentase kemenangannya atas peringkat kedua dunia itu mencapai 53 persen.
Sedangkan melawan Roger Federer, Novak Djokovic menang 27 kali dalam 50 pertemuan. Persentase kemenangannya atas peringkat keempat dunia itu mencapai 54 persen.