- Novak Djokovic Foundation menyerahkan lima ventilator dan alat monitor klinis untuk membantu memerangi wabah Covid-19.
- Sumbangan itu diserahkan kepada sebuah rumah sakit umum di Krusevac di Serbia.
- Maret lalu, petenis Novak Djokovic dan istrinya, Jelena, menyebut akan menyumbang 1 juta euro untuk alasan yang sama.
SKOR.id – Yayasan Novak Djokovic menyumbangkan lima ventilator dan alat monitor klinis ke sebuah rumah sakit di Serbia, untuk membantu memerangi pandemi virus corona.
Ketika dunia terus bergulat dengan wabah Covid-19, yayasan sosial milik petenis Novak Djokovic tergerak untuk membantu penyediaan alat-alat kesehatan.
Dan, pada hari Rabu (20/5/2020), Novak Djokovic Foundation (NDF) menyerahkan lima buah ventilator dan monitor klinis ke rumah sakit umum di Krusevac, Serbia.
Berita Tenis Lainya: Stefanos Tsitsipas: Covid-19 dan Jeda Turnamen adalah Masa Pemulihan Bumi
Ventilator adalah perangkat medis yang digunakan dalam pengaturan perawatan intensif. Mesin ini membantu pasien yang kesulitan bernapas atau tidak bisa bernapas sendiri.
"Hari ini, bersama @Henkel, kami menyumbangkan 5 ventilator dan 5 monitor klinis ke Rumah Sakit Umum di Krusevac!" demikian tweet Yayasan Novak Djokovic.
Maret lalu, Novak Djokovic dan istri, Jelena, mengumumkan akan menyumbangkan 1 juta euro (sekira Rp16 miliar) untuk membantu rakyat Serbia yang terpengaruh pandemi.
Dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk membeli ventilator dan peralatan medis untuk rumah sakit dan institusi kesehatan.
Stronger together. ???????? @novakfoundation @jelenadjokovic #coronavirus https://t.co/iJ5kT6nEZi— Novak Djokovic (@DjokerNole) May 20, 2020
Sejumlah orang, termasuk selebritas di seluruh dunia, turut terjun untuk membantu negara mereka masing-masing dalam perang melawan virus corona.
Di antara mereka adalah pemain kriket India, Sachin Tendulkar, selebritis Amerika Serikat, Kim Kardashian West, serta penyanyi pop Taylor Swift.
Karena pandemi Covid-19, banyak turnamen tenis profesional telah ditangguhkan hingga 13 Juli. Bahkan, tidak sedikit yang dibatalkan.
Turnamen grand slam paling prestisius, Wimbledon, misalnya. Ajang tenis paling bergengsi di dunia itu dibatalkan untuk kali pertama sejak Perang Dunia II.