- Sejauh ini baru empat wakil yang berada dalam posisi aman untuk BWF World Tour Finals 2020.
- Sedikitnya turnamen menjadi penyebab peringkat pebulu tangkis Indonesia di BWF Finals melorot.
- Susy Susanti menyebut peluang Indonesia masih terbuka karena masih ada turnamen Asia Open I dan II.
SKOR.id - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti, berbicara soal peluang pebulu tangkis Indonesia di BWF World Tour Finals 2020 yang mundur hingga Januari tahun depan.
Mantan tunggal putri nasional itu mengatakan kans Indonesia menambah wakil dalam turnamen penutup musim itu cukup sulit. Hal ini merujuk pada peringkat BWF Finals, Jonatan Christie dan kawan-kawan yang masih tercecer di luar delapan besar.
Saat ini, Indonesia memiliki empat wakil yang memenuhi syarat. Dua di antaranya di sektor ganda putra melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang masing-masing duduk di peringkat ke-3 dan 8.
Sisanya adalah wakil di ganda campuran, Greysia Polii/Apriyani Rahayu di peringkat ke-3 dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di urutan ke-7.
Sementara yang lainnya berada di luar delapan besar yang merupakan batas peringkat untuk tampil dalam ajang bergengsi tersebut.
Di sektor tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito menempati peringkat terbaik, 16. Sementara Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie berada di peringkat ke-17 dan 19.
Pada sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung di posisi ke-23. Ganda campuran peraih gelar All England 2020, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ada di peringkat ke-13.
"Untuk BWF World Tour Finals 2020 berat. Tapi masih ada kesempatan di Asia Open I dan Asia Open II," kata Susy Susanti kepada wartawan, Jumat (23/10/2020).
"Tapi kami belum tahu apakah akan mengirim atlet ke sana atau tidak. Kalau tak mengirim, sudah dipastikan mereka tidak mungkin lolos."
Merosotnya peringkat pemain Indonesia ini diakui Susy akibat pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah turnamen batal bergulir.
Setelah All England pada Maret lalu, kompetisi BWF baru aktif kembali pada Oktober melalui Denmark Open 2020.
PBSI memilih tak mengikuti kejuaraan tersebut. Sedikitnya turnamen yang diikuti, membuat peringkat pebulu tangkis Indonesia tersalip wakil-wakil negara lain yang tampil di lebih banyak turnamen.
"Kalau pemain yang saat ini berada di posisi 7 sampai 8 masih memungkinkan untuk lolos. Tapi kalau terlempar jauh, rasanya agak sulit," Susy menuturkan.
"Jadi ini bukan sebagai acuan peta kekuatan atau peringkat sesungguhnya. Karena makin banyak seorang atlet ikut turnamen dan dapat hasil cukup bagus, pasti dapat peringkat tinggi. Jadi ini lebih karena keadaan."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Ini Penyebab Kento Momota Batal Tampil di Denmark Open 2020 https://t.co/b1tsUdWdFi— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 24, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya:
Presiden BAM Optimistis Malaysia Kembali Jadi Kekuatan Bulu Tangkis Dunia
Pebulu Tangkis Denmark, Victor Axelsen, Perkenalkan Putrinya di Media Sosial
Denmark Open 2020: Kangen Atlet Merah Putih, Pebulu Tangkis Ini Pidato dalam Bahasa Indonesia