- Deontay Wilder tampaknya belum menerima kekalahan dari Tyson Fury pada 22 Februari 2020.
- Petinju asal Amerika Serikat itu bahkan mengklaim Tyson Fury hanya melawan "zombie" atau mayat hidup, ketika itu.
- Petinju 34 tahun itu mengaku lebih termotivasi usai kekalahan menyakitkan dari Tyson Fury.
SKOR.id - Petinju asal Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, tampaknya belum bisa menerima kekalahan dari Tyson Fury pada pertarungan jilid kedua, 22 Februari 2020.
Setelah menyalahkan kostum hingga memecat salah satu krunya, Deontay Wilder menyebut Tyson Fury tidak layak menyandang gelar juara versi WBC.
"Dia tak layak disebut juara. Kami masih ada satu pertarungan lagi dan saya tidak sabar menampilan performa terbaik seorang Deontay Wilder," katanya.
Berita Tyson Fury Lain: Tyson Fury: Kemenangan atas Deontay Wilder Mengecewakan karena Terlalu Mudah
Deontay Wilder mengklaim, lawan yang dikalahkan Tyson Fury pada laga jilid kedua tersebut bukan dirinya melainkan "zombie" alias mayat hidup.
"Masyarakat yang tahu tinju pasti paham kalau kemarin bukan Deontay Wilder yang sebenarnya. Saya adalah zombie dan bukan diri sendiri," katanya.
"Sampai sekarang, saya terus melakukan introspeksi. Saya masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dan mencoba untuk mencernanya."
Tyson Fury mengalahkan Deontay Wilder dengan technical knockout (TKO) pada duel ulang (rematch) di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), 22 Februari 2020.
Petinju 34 tahun itu pun mengaku lebih termotivasi karena kekalahan menyakitkan dari Tyson Fury dan berniat balas dendam pada laga ketiga.
Meski belum diketahui secara pasti kapan keduanya menggelar pertarungan jilid ketiga, Wilder meneguhkan niatnya untuk menumbangkan Fury.
Berita Deontay Wilder Lain: Deontay Wilder Dinilai Bakal Tetap Kesulitan karena Faktor Ini
"Terkadang, Anda menjadi terbiasa soal sesuatu. Hasrat (menang) tetap ada tapi rasanya berbeda dengan pertama kali mengejar gelar juara atau peringkat dunia."
"Hasrat menang tersebut kembali lagi. Saya tidak pernah terpuruk karena kalah justru malah semakin kuat untuk kembali dan melampauinya."