- Tyson Fury akan fokus menghadapi Deontay Wilder lebih dulu ketimbang Anthony Joshua.
- Jika pikirannya bercabang, juara tinju kelas berat WBC itu bisa kalah dari Deontay Wilder.
- Tyson Fury baru akan fokus melakoni duel melawan Anthony Joshua pada tahun depan.
SKOR.id - Petinju kelas berat (+90,7 kg) Tyson Fury tak ingin main-main menjelang duel ketiga melawan Deontay Wilder yang dijadwalkan pada akhir Desember 2020.
Petarung berjuluk Gypsy King tersebut bahkan rela untuk mengesampingkan perkara partai melawan Anthony Joshua yang sudah disepakati terjadi pada 2021.
Menurut Tyson Fury, kekalahan di Februari lalu memantik dendam membara dalam diri Deontay Wilder, yang sebelumnya tidak terkalahkan.
"Saya selalu menganggap serius setiap duel. Deontay Wilder (juga) serius. Dia lawan yang serius bahkan ketika latihan," kata Fury dalam wawancara dengan BT Sports.
"Wilder sangat ingin menang karena dia belum pernah kalah sebelumnya. Inilah saatnya dia membuktikan bisa kembali menyabet predikat dua kali juara dunia kelas berat."
Deontay Wilder juga tentu sudah belajar dari kekalahan melawan Tyson Fury, lima bulan lalu. Faktor itu yang bakal membuat Bronze Bomber, julukan Wilder, lebih berbahaya.
"Dia akan lebih ganas dari duel yang pernah dilakoninya. Inilah satu hal yang paling saya pikirkan sekarang," Gypsy King menuturkan.
Saat disinggung soal Anthony Joshua, Fury merasa jika fokusnya bercabang, kemungkinan besar dia akan kalah ketika berjumpa dengan Deontay Wilder akhir tahun ini.
Petinju Inggris tersebut ingin konsentrasi menghadapi Wilder terlebih dulu. Baru setelah itu mempersiapkan diri untuk pertarungan unifikasi melawan Joshua.
"Saya adalah orang yang bertarung di ring tinju dan Anda bisa memiliki bisnis di seluruh dunia (lewat duel tinju),"ucap Tyson Fury.
"Namun, jika seorang petinju tak ingin bertarung dan memberikan yang terbaik, maka semua pebisnis di belakangnya tidak akan pernah ada," Fury menjelaskan.
"Pada akhirnya satu-satunya orang yang diandalkan pada saat duel adalah saya. Jika pikiran saya tidak fokus ke pertarungan tersebut, saya pasti akan kalah."
Kekalahan technical knock-out (TKO) di ronde ke-7 dari Fury dipastikan akan jadi cambuk bagi Wilder untuk tampil lebih maksimal di episode penutup trilogi mereka.
"Saya rasa juga demikian. Dia hanya perlu memukul sekali di tempat yang tepat dan (duel) selesai seperti yang sudah diperlihatkannya selama 40 kali sebelumnya," kata Fury.
PBSI Home Tournament: Praveen/Melati Waspadai Gaya Main Adnan/Mychellehttps://t.co/u7J6pno2JU— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 2, 2020
Berdasarkan pengalaman yang dialami sendiri, Tyson Fury meyakini bahwa ketika seorang pria dipandang sebelah mata, di saat itulah dia akan bangkit.
Dan itu dibuktikan sendiri oleh Gypsy King. Pada pertemuan perdana melawan Wilder ketika dia dianggap underdog ternyata sukses menahan seri.
Lalu pada duel kedua, Tyson Fury tampil lebih baik lagi dan keunggulannya dari segala aspek tak terbantahkan. Meski Wilder berdalih dirinya tak dalam kondisi terbaik.
"Seseorang yang kalah pada pertarungan sebelumnya dan orang lain pun juga tak yakin padanya maka dia akan selalu menjadi orang yang berbahaya," tegas Fury.
Sempat tertunda karena pendemi Covid-19, Fury versus Wilder jilid III, menurut Top Rank Promotions, direncanakan akan berlangsung pada 19 Desember 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Tyson Fury vs Deontay Wilder Lainnya:
Duel Ketiga Tyson Fury vs Deontay Wilder Bakal Digelar Desember 2020
Jika Deontay Wilder Pecat Sang Pelatih, Tyson Fury Siap Menampung