- Petinju Tyson Fury menilai Deontay Wilder seharusnya menaikkan gaji sang pelatih, Mark Breland.
- Menurut juara tinju kelas berat WBC itu, Mark Breland menyelamatkan karier Deontay Wilder, Februari lalu.
- Duel ketiga antara Tyson Fury versus Deontay Wilder rencananya digelar akhir tahun ini.
SKOR.id - Juara tinju kelas berat WBC Tyson Fury menyebut Deontay Wilder seharusnya memberikan kenaikan gaji kepada pelatihnya, Mark Breland.
Sebab, menurut petinju asal Inggris tersebut, Mark Breland telah menyelamatkan karier Bronze Bomber, julukan Deontay Wilder.
Ia merujuk keputusan Breland melempar handuk pada ronde 7 duel Deontay Wilder vs Tyson Fury II di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat (AS), Februari lalu.
Baca Juga: Positif Doping karena Bercinta, Petinju Putri AS Terbebas dari Sanksi
Apa yang dilakukan Mark Breland membuat Wilder harus rela menerima kekalahan technical knock-out (TKO) dari Tyson Fury dan kehilangan sabuk juara WBC.
Sontak itu membuat Deontay Wilder marah besar. Ia merasa masih sanggup bertarung sehingga tak terima Breland memberikan kode menyerah kepada wasit.
Napoli Tetapkan Target Baru Setelah Juara Coppa Italiahttps://t.co/WnlLEsmojt— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 18, 2020
Namun belakangan, Bronze Bomber mengakui kalau keputusan Mark Breland tepat. Sang pelatih melakukan hal tersebut demi kebaikan Wilder.
Petinju 34 tahun itu juga menegaskan, Breland akan tetap mendampinginya pada pertemuan ketiganya dengan Fury, yang kemungkinan berlangsung akhir tahun ini.
Tyson Fury mengatakan jika Mark Breland tak melempar handuk, mungkin saat ini karier Deontay Wilder sebagai petinju sudah tamat.
Sebab faktanya, dalam pertandingan yang berlangsung selama tujuh ronde, Wilder benar-benar dihabisi oleh Gypsy King, julukan Tyson Fury.
"Saya pikir, Breland layak menerima kenaikan gaji karena keputusannya melempar handuk, Februari lalu. Sebab, jika dia tak melakukan itu, Wilder bakal pensiun," kata Fury.
Baca Juga: Dianggap Rasialis dan Antihomoseksual, Tyson Fury Disebut Tidak Pantas Kuasai Tinju Kelas Berat
"Jelas sekali di sini, jika tidak ada Mark Breland, maka tidak akan ada juga pertandingan ketiga di antara kami," petinju 31 tahun tersebut menambahkan.
Adapun, pada pertandingan kedua melawan Tyson Fury, Deontay Wilder membuat aksi ring walk kontroversial. Ia memakai jubah besi seberat lebih dari 18 kg.
Sukses Jadi Miliarder, Mike Tyson Ingin Terus Kembangkan Bisnis Ganjahttps://t.co/oPjSSqSMnR— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 18, 2020
Usai kalah, Wilder menjadikan kostum tersebut sebagai kambing hitam. Kata dia, baju besi tersebut telah membuat kakinya kehilangan tenaga.
"Yang jelas, saat berhadapan dengan saya (Februari lalu), dia tak bisa melindungi dirinya sendiri. Dia juga tak memenangi satu ronde. Dia terluka parah," ujar Tyson Fury.
"Ada pembengkakan yang sangat buruk di atas kepalanya dan di sisi rahangnya. Untuk itu, pertandingan tersebut memang layak dihentikan," Fury mengungkapkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.