- Paolo Ciabatti bercerita soal upaya Ducati mencari pembalap untuk MotoGP 2021, termasuk niat membajak Maverick Vinales dari Monster Energy Yamaha.
- Gereral manager Ducati ini memiliki analisis terkait kegagalan timnya memboyong Maverick Vinales.
- Upaya Ducati tersebut gagal setelah Maverick Vinales memperpanjang kontrak bersama Yamaha hingga akhir musim 2022.
SKOR.id - Paolo Ciabatti berbagi kisah terkait upaya Ducati mencari pembalap untuk mengarungi kompetisi MotoGP, termasuk membajak jasa Maverick Vinales.
Sejak akhir musim lalu, Paolo Ciabatti terus berupaya mencari pembalap yang pas untuk memperkuat Ducati mulai musim 2021.
Apalagi kontrak dua pembalap Ducati, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci, bakal berakhir pada penghujung MotoGP 2020.
Bursa perpindahan terbuka lebar karena hampir semua pembalap MotoGP bakal kehabisan kontrak pada akhir musim ini.
Ducati sebenarnya sudah sreg dengan Andrea Dovizioso, tetapi tidak dengan performa Danilo Petrucci yang masih angin-anginan.
Baca Juga: Jadwal Terbaru MotoGP 2020, GP Thailand Pakai Slot Aragon
Tim asal Italia itu pun sempat mengeluarkan pernyataan ambisius dengan mengincar nama pembalap top MotoGP untuk merapat.
Nama-nama seperti Marc Marquez (Repsol Honda), Fabio Quartararo (Petronas Yamaha), hingga Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) masuk dalam daftar buruan.
Namun Ducati harus gigit jari karena incarannya lepas. Marc Marquez dan Maverick Vinales bertahan, sementara Fabio Quartararo naik kelas menjadi pembalap pabrikan Yamaha.
"Manajer Marc Marquez mengatakan kliennya bertahan di Honda. Itu sudah jelas, tetapi cukup mengagetkan karena kontraknya berdurasi empat tahun," kata Paolo Ciabatti.
Perasaan Ciabatti makin terluka ketika melihat Maverick Vinales akhirnya memperpanjang kontrak dengan Monster Energy Yamaha.
"Selama belum ada kesepakatan, maka Maverick Vinales masih mungkin untuk dikejar. Lalu Yamaha bergerak dengan baik dan keduanya cepat bersepakat," ucapnya.
"Mereka membuat keputusan cepat dan tidak menunggu dulu jawaban dari Valentino Rossi."
Kehilangan kesempatan merekrut Maverick Vinales tampaknya benar-benar disesali oleh Paolo Ciabatti.
Pria asal Italia ini lantas menduga ada faktor lain yang membuat pembalap incarannya itu gagal berlabuh ke Ducati.
Baca Juga: Maverick Vinales Sempat Ragu Perpanjang Kontrak dengan Yamaha
"Menurut saya, Vinales ingin lepas dari peran pembalap kedua seperti yang dialami bersama Yamaha," kata Ciabatti menjelaskan.
"Vinales memutuskan bertahan di tim Yamaha karena dia akan diakui sebagai pembalap utama (pada musim depan)," ucapnya.
Analisis Ciabatti cukup beralasan karena di atas kertas Vinales bakal, bahkan sudah, menjadi pembalap pertama Monster Energy Yamaha.
Dengan performa stabilnya, cukup beralasan jika Maverick Vinales menjadi fokus utama tim pabrikan Yamaha dan mulai menyisihkan Valentino Rossi.
Maverick Vinales juga dinilai masih lebih berpengalaman ketimbang Fabio Quartararo yang akan menjadi rekan setimnya pada MotoGP 2021 dan 2022.
Baca Juga: Balapan Perdana MotoGP 2020 Ditunda, Fabio Quartararo Sedih
Bila bergabung dengan Ducati, Maverick Vinales harus bersaing dengan Andrea Dovizioso untuk menjadi "pembalap pertama" tim itu.
Apalagi Andrea Dovizioso mampu tampil konsisten dengan menduduki posisi runner up klasemen kejuaraan dunia MotoGP dalam tiga edisi terakhir.