- Terdapat tiga prinsip umum dalam protokol kesehatan yang dibuat UCI untuk menggelar kompetisi balap sepeda.
- Protokol kesehatan ini adalah hasil kerja kolektif yang dipimpin Direktur Medis UCI, Profesor Xavier Bigard.
- Jika muncul kasus virus corona saat perlombaan, maka pedoman negara tempat balapan berlangsung harus diikuti.
SKOR.id - Union Cycliste Internationale (UCI) telah menerbitkan protokol kesehatan terkait situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang harus diterapkan dalam lanjutan musim 2020.
Protokol yang bakal diterapkan kala lomba balap sepeda internasional kembali bergulir ini merupakan hasil kerja kolektif yang dipimpin Direktur Medis UCI, Profesor Xavier Bigard.
Pedoman ini memberi rincian tentang bagaimana pengujian dan pemantauan medis pesepeda dilakukan guna memastikan balapan berlangsung sesuai rencana.
"Protokol dan rekomendasi ini sangat mendasar, terutama untuk tim dan penyelenggara, dengan tujuan memulai kembali balapan sepeda," kata Presiden UCI, David Lappartient.
"Ini semua tetap tergantung pada undang-undang di negara tuan rumah. Mungkin perlu disesuaikan, tetapi protokol ini adalah langkah lain menuju kembalinya kompetisi olahraga."
"Setelah pengumuman kalender baru, kami sekarang memiliki kerangka kerja yang akan memungkinkan pesepeda untuk balapan lagi," David Lappartient menuturkan.
Dalam protokol kesehatan UCI, terdapat tiga prinsip umum dalam pelaksanaan balapan.
"Pertama, setiap tim akan membentuk 'team bubble'. Setiap perlombaan dimulai dengan team bubble yang bergabung untuk membentuk 'peloton bubble'," ujar David Lappartient.
Kedua, UCI akan menentukan tiga level pandemi yang akan dibuat untuk menunjukkan tingkat risiko sebuah kompetisi, yakni sangat rendah, rendah, dan sedang.
Tingkat risiko 'sedang', sesuai definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ditandai dengan 20-50 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk dalam sepekan.
Tingkat risiko 'rendah' setara dengan kurang dari 20 kasus per 100.000 penduduk. Tingkat risiko 'sangat rendah' ditandai dengan tidak adanya kasus selama 3-4 pekan.
Ketiga, UCI bakal melakukan penunjukan koordinator dan dokter yang menangani Covid-19.
Sebelum lomba bergulir, koordinator Covid-19 akan memeriksa akomodasi yang bakal digunakan apakah sudah sesuai dengan prinsip 'bubble'.
Sementara screening pesepeda akan dilaksanakan pada hari-hari menjelang acara untuk mendeteksi kemungkinan pembawa virus.
Selama lomba, pesepeda akan menjalani pemantauan medis. Social distancing juga akan diterapkan di antara mereka yang berada di 'team bubble' dan 'peloton bubble',
Mereka juga akan dipisahkan dengan orang-orang di luar, seperti staf penyelenggara, media, dan masyarakat.
Jika muncul kasus virus corona saat perlombaan berlangsung, maka pedoman negara tempat balapan digelar harus diikuti.
Penyelenggara lomba perlu memberi tahu peserta terkait protokol kesehatan nasional yang berkaitan dengan pengisolasian.
Tak lupa, pihak penyelenggara juga harus mengidentifikasi siapa saja yang telah melakukan kontak dengan orang yang terkena virus corona.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Gimana nih tanggapan Skorer? pic.twitter.com/0cdT3MzUY3— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 20, 2020
Berita Balap Sepeda Lainnya:
Pandemi Corona, Balap Sepeda Tour d'Indonesia Bergulir Secara Virtual