Mengapa Fabio Di Giannantonio Pede Saingi Duo Tim Pabrikan Ducati di MotoGP 2025

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team Fabio Di Giannatonio percaya diri mampu menyaingi dua rider terbaik dunia milik tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)
Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team Fabio Di Giannatonio percaya diri mampu menyaingi dua rider terbaik dunia milik tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025. (Jovi Arnanda/Skor.id)

SKOR.idMarc Marquez dan Francesco “Pecco” Bagnaia menjadi favorit besar untuk meraih gelar pada Kejuaraan Dunia MotoGP 2025. Kedua juara dunia MotoGP tersebut akan membentuk “Dream Team” di tim pabrikan Ducati Lenovo dan akan memiliki motor terbaik di grid: Ducati Desmosedici GP25. 

Tetapi, bukan hanya Marquez – juara dunia MotoGP enam kali (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) – dan Bagnaia – kampiun MotoGP dua kali (2022, 2023) – yang akan menggeber Ducati Desmosedici GP25. Fabio Di Giannatonio juga akan turun dengan motor yang identik. 

Tim Pertamina Enduro VR46 Racing asuhan Valentino Rossi kini menjadi tim satelit Ducati dengan pabrikan asal Borgo Panigale, Italia, itu bakal selalu memberikan dukungan teknis.

Tim VR46 Racing hanya kebagian satu unit Desmosedici GP25 dan Di Giannatonio yang dipilih untuk mengendarainya. Sementara rekan setimnya, Franco Morbidelli, akan mengandalkan motor Ducati musim 2024 lalu, GP24, sama seperti duet Tim Gresini Racing MotoGP, Fermin Aldeguer dan Alex Marquez. 

Mengendarai motor yang sama dengan tim pabrikan Ducati tentu menjadi tantangan dan tanggung jawab besar bagi Di Giannatonio. Namun, pembalap asal Italia berusia 26 tahun itu tampak pede (percaya diri) mampu bersaing di papan atas pada MotoGP 2025

Apa yang membuat Di Giannatonio percaya diri bakal mampu menyaingi Marc Marquez dan Pecco Bagnaia? 

Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).

Target Di Giannantonio

Saat presentasi tim VR46 Racing untuk MotoGP musim 2025, Fabio Di Giannantonio mengungkapkan ambisi tinggi untuk tahun baru. 

Pada musim keduanya bersama VR46 Racing, ia menegaskan siap “mencuri beberapa rahasia” dan “mengganggu pertarungan antara dua orang yang berada di bawah tekanan”, yaitu duo tim pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia dan Marc Marquez, dua rider favorit juara dunia MotoGP 2025

Giannantonio menyoroti kesempatan unik mengendarai Ducati Desmosedici GP25 yang sama dengan milik tim pabrikan musim ini, seraya menekankan bahwa itu adalah pencapaian yang luar biasa, baik untuk tim maupun dirinya sendiri. 

“Tujuan dan misi kami tahun ini adalah menikmati setiap momen di atas motor pabrikan, yang bagi tim dan bagi saya merupakan pencapaian yang luar biasa,” ujarnya. 

Selain terus meningkatkan performanya, Di Giannantonio juga ingin semakin dekat dengan motor-motor tim pabrikan Ducati, yang diyakni masih akan menjadi motor terbaik di grid MotoGP musim 2025 ini. 

“Tujuannya adalah untuk sedekat mungkin dengan mereka. Lalu, jika kami bisa melakukan itu, mengapa tidak mencoba mengalahkan mereka?” tutur Di Giannantonio, menekankan keinginannya untuk mencapai sesuatu yang besar pada tahun 2025.

“Sungguh luar biasa membandingkan diri Anda dengan mereka, mencoba mencuri beberapa rahasia dan mengganggu pertarungan antara dua orang yang berada di bawah tekanan,” kata Di Giannantonio lagi. 

Kesempatan untuk mengukur diri melawan para juara tersebut bagi Di Giannantonio merupakan kesempatan untuk menunjukkan potensi dirinya dan bersaing dengan yang terbaik.

boks statistik Fabio Di Giannantonio di MotoGP - Jovi Arnanda Skor.id.jpg
Torehan pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team Fabio Di Giannatonio yang belum mentereng di MotoGP membuatnya menjadi underdog pada musim 2025. (Jovi Arnanda/Skor.id) 

Apa Saja yang Membuat Di Giannantonio Optimistis di MotoGP 2025

Turun dengan motor yang sama dengan milik tim pabrikan Ducati, Desmosedici GP25, membuat Fabio Di Giannantonio optimistis akan peluangnya untuk bersaing dengan dua rider terbaik di MotoGP saat ini, Marc Marquez dan Pecco Bagnaia.

Apa saja faktor-faktor yang membuat Di Giannantonio pede mampu bersaing di papan atas pada MotoGP 2025, khususnya dalam menghadapi para rider tim pabrikan Ducati

Pertama, Di Giannantonio sudah mengenal benar berbagai seri Ducati Desmosedici GP karena sejak debutnya di MotoGP pada 2022 (bersama Tim Gresini Racing) ia tidak pernah menggeber motor lain.

Antara 2022 sampai 2024, ia selalu memakai motor yang dipakai tim pabrikan Ducati pada musim sebelumnya. Kendati mengandalkan motor lama, Di Giannantonio terbukti mampu meningkatkan kemampuannya dan itu terlihat dari peringkatnya di setiap akhir musim.

Faktor kedua, teknologi dari Ducati. Keputusan Tim Prima Pramac beralih ke Yamaha membuat VR46 Racing bisa dibilang menjadi tim satelit pengganti usai Di Giannantonio diberi kepercayaan menggeber motor spesifikasi tim pabrikan. 

Alhasil, tidak seperti musim-musim sebelumnya, Di Giannantonio kini bisa bertukar data dan akan mendapatkan dukungan teknis lebih dari Ducati

Terkait pengembangan sepeda motor, Di Giannantonio mengutarakan visi strategisnya. Meskipun ia mengantisipasi bahwa perbedaan metode mungkin timbul karena pendekatan yang berbeda dengan rekan satu timnya, ia percaya bahwa cara terbaik ke depan adalah bekerja sama dalam arah yang sama untuk mempercepat pengembangan Desmosedici GP25. 

“Kami mungkin memiliki tiga cara kerja yang berbeda. Namun menurut saya, cara terbaik adalah bekerja di jalur yang sama, yaitu mempercepat pengembangan. Tapi, Gigi pasti akan menangani ini sebaik mungkin,” ujar Di Giannantonio mengacu pada Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati Corse.  

Alasan berikutnya, karena tidak memperkuat tim pabrikan, tekanan untuk Di Giannantonio tidak sebesar duet Tim Ducati Lenovo, Bagnaia dan Marquez. Dengan kondisi tersebut, Di Giannantonio dapat fokus untuk mendorong batas kemampuan motornya dan belajar tanpa beban ekspektasi yang berat. 

Mentalitas underdog yang dimiliki Di Giannantonio juga membuatnya berpeluang untuk “mengganggu” para pembalap papan atas dengan menjadi pesaing yang agresif dan tidak dapat diprediksi.

Faktor keempat adalah peningkatan performa. Setelah membuktikan kemampuannya pada mesin yang kurang kompetitif (di tiga musim sebelumnya), Di Giannantonio yakin ia dapat meningkatkan hasil secara signifikan bersama Ducati baru.

Terakhir adalah gaya dan teknik balap yang juga bakal menjadi modal penting bagi Di Giannantonio, selain motor, untuk menghadapi MotoGP 2025. Soal gaya membalapnya, Di Giannantonio mengungkapkan ia mengadopsi perpaduan teknik yang terinspirasi dari Bagnaia dan Marquez. 

“Pada tahun 2023, saya benar-benar piawai soal teknik pengereman, dan mungkin saya sebanding dengan Bagnaia. Tapi dengan motor tahun lalu, jauh lebih sulit bagi saya untuk melakukannya,” ucapya. 

Namun, Di Giannantonio memperhatikan bahwa dalam hal akselerasi, ia memiliki kesamaan dengan Marquez, yang memungkinkannya menggabungkan yang terbaik dari kedua rider terbaik di dunia itu. 

“Saat saya cek datanya, kekhasannya adalah cara kami menggunakan akselerator cukup mirip. Jadi saya punya sesuatu dari masing-masing mereka,” tuturnya. 

RELATED STORIES

Pertamina Enduro VR46 Racing Team Meluncur di Jakarta, Usung Target Tinggi Musim Ini

Pertamina Enduro VR46 Racing Team Meluncur di Jakarta, Usung Target Tinggi Musim Ini

Bos VR46 Valentino Rossi optimistis timnya bisa raih hasil lebih baik di MotoGP 2025 dengan duet Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli.

Berbekal Motor Desmosedici GP25, Fabio Di Giannantonio Optimistis Tatap MotoGP 2025

Fabio Di Giannantonio bakal mengendarai motor Desmosedici GP 25 sama seperti yang dipakai rider tim pabrikan Ducati.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Timnas Indonesia

Ronny Pasla Wafat, Legenda Indonesia Penepis Penalti Pele

Kiper legendaris Timnas Indonesia, Ronny Pasla, wafat. Ia dikenal karena sempat menepis tembakan penalti Pele.

Thoriq Az Zuhri | 24 Nov, 00:46

Calvin Verdonk, Lille OSC. (Grafis: Yudhy Kurniawan/Skor.id)

National

Verdonk Absen karena Hukuman, Lille Menang Cetak 4 Gol

Lille berhasil menang dengan mencetak empat gol lawan Paris FC tanpa Calvin Verdonk yang sedang menjalani masa hukuman.

Thoriq Az Zuhri | 24 Nov, 00:22

Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Daftar Roster Lengkap Semua Tim M7 World Championship

Berikut ini adalah daftar lengkap roster semua tim di gelaran turnamen Mobile Legends: Bang Bang, M7 World Championship.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 23:14

rayjo juara australian open

Badminton

Lonjakan Pesat Prestasi Raymond/Joaquin: Pasangan Emas?

Pasangan emas baru di ganda putra dari Indonesia mungkin akan lahir dari Raymond Indra/Nikolaus Joaquin yang punya lonjakan prestasi yang pesat.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 23:04

Klub Liga Inggris, Arsenal. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Persaingan Liga Inggris: Apakah Ini Saatnya Arsenal Juara?

Apakah musim ini adalah saatnya Arsenal jadi juara Liga Inggris? Mengingat rival mereka yang terseok-seok.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 22:52

Laga Inter Milan vs AC Milan di Liga Italia. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

5 Fakta usai AC Milan Bungkam Inter di Derby della Madonnina

Dalam laga Derby della Madonnina malam tadi, AC Milan berhasil menang tipis lawan Inter Milan, berikut ini fakta-faktanya.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 22:36

PUBG Mobile Global Championship atau PMGC (Yusuf/Skor.id)

Esports

PUBG Mobile PMGC 2025: Hasil, Jadwal, dan Klasemen Lengkap

PMGC 2025 alias PUBG Mobile Global Championship dimulai, berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 22:02

Ilustrasi Valorant. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

VALORANT Game Changers Championship 2025: Jadwal dan Hasil

Berikut ini adalah jadwal dan hasil lengkap turnamen esports VALORANT Game Changers Championship 2025.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 22:01

Jonatan Christie (kanan) dan Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Update Terkini Wakil Indonesia di Australia Open 2025

Turnamen bulu tangkis Australia Open 2025 sedang dihelat, berikut ini adalah update wakil Indonesia di ajang ini.

Thoriq Az Zuhri | 23 Nov, 22:00

kemenpora ri

Other Sports

Indonesia Siap Bangun Pusat Pelatihan Olahraga Baru, Terbaik di Asia Tenggara

Presiden Prabowo Subianto ingin Indonesia memiliki kawasan pusat pelatihan olahraga terbesar dan terbaik se-Asia Tenggara.

Teguh Kurniawan | 23 Nov, 21:27

Load More Articles