SKOR.id – Situasi pelik Ducati dalam menentukan tandem Francesco Bagnaia di tim ofisial untuk MotoGP 2025 menjadi berkat tersendiri bagi Aprilia. Kondisi itu memungkinkan mereka merekrut Jorge Martin.
Kejutan terjadi usai Grand Prix Italia, Minggu (2/6/2024). Sepanjang akhir pekan di Sirkuit Mugello, kabar soal siapa pembalap yang akan dipromosikan Ducati sebagai rekan setim Bagnaia jadi isu utama.
Kandidatnya ada tiga. Pembalap Pramac Racing Jorge Martin, bintang Gresini Racing Marc Marquez, serta Enea Bastianini, sang petahana. Meski nama terakhir peluangnya kecil untuk dipertahankan di tim utama.
Sebelumnya pun Ducati telah memiliki skenario ideal, yakni mempromosikan Martin ke tim pabrikan dan menempatkan Marquez sebagai pengganti kompatriotnya di Pramac.
Namun, The Baby Alien ‘merusak’ rencana tersebut. Pada Kamis (30/5/2024) di Mugello, Marc Marquez secara terbuka menegaskan bahwa bergabung dengan Pramac tak pernah menjadi opsi baginya.
Sang juara dunia delapan kali mengatakan jika tidak dipromosikan ke tim utama Ducati, ia ingin bertahan di Gresini dengan syarat mendapatkan motor Desmosedici GP spek terbaru pada MotoGP 2025.
Masalahnya, Pramac memiliki kontrak eksklusif dengan Ducati yakni alokasi dua mesin teranyar dan tidak ingin membaginya dengan Gresini musim depan.
Ducati lalu bernegosiasi dengan Marquez. The Baby Alien mau bertahan asal dipromosikan ke tim utama. Dengan begitu, tak hanya motor baru, ia juga akan memiliki sumber daya lebih kuat untuk meraih gelar.
Khawatir kehilangan Marc Marquez, Ducati mengalah. Seperti dilaporkan Marca, pabrikan Borgo Panigale telah memberi tahu Jorge Martin bahwa kesepakatan yang harus mereka buat adalah harga mati.
Itu terjadi pada Minggu malam beberapa jam setelah balapan di Mugello. Martinator sebenarnya ingin membicarakan masalah tersebut lebih jauh, namun tak punya pilihan, jadi ia memilih beralih ke Aprilia.
Gayung bersambut, pabrikan Noale membuka pintunya untuk Martin. Ketika perekrutan sudah resmi, CEO Aprilia Racing Massimo Rivola tidak menyembunyikan rasa senangnya dengan keputusan kilat ini.
“Saya sangat senang Jorge (Martin) mengambil keputusan ini, dan jika dia melakukannya karena marah (kepada Ducati), mungkin saja itu akan memotivasinya menjadi lebih cepat pada 2025,” kata Rivola.
“Saya melihatnya sangat bahagia. Mungkin di kepalanya dia merasa harus mengambil keputusan, dan dia melakukannya. Sejujurnya, saya tidak membayangkan pembalap sekaliber Jorge dibiarkan lepas.”