SKOR.id – Di Le Mans, Prancis, akhir pekan lalu, salah satu isu yang merebak sepanjang MotoGP Prancis adalah keputusan Ducati soal siapa yang akan mendampingi Francesco “Pecco” Bagnaia di tim pabrikan mereka pada 2025.
Ducati pantas pusing karena ada tiga kandidat yang bisa dibilang sama bagusnya saat ini: Jorge Martin (Prima Pramac Racing), Marc Marquez (Gresini Racing), dan tandem Pecco musim ini Enea Bastianini (Ducati Lenovo).
Praktis, para bos di Borgo Panigale, Italia – markas Ducati – harus meluangkan waktu untuk memikirkan hal ini. Namun, mereka tidak akan mengumumkan apa pun hingga balapan di Mugello (MotoGP Italia) selesai (pada 2 Juni 2024).
Pun begitu, banyaknya pilihan berkualitas membuat Ducati berada di atas angin dan bahkan berani menunda negosiasi.
Tentu saja, apa yang akan dilakukan Ducati bisa membahayakan karena mereka harus membuang dua pembalap, yang hampir pasti akan memperkuat merek pesaing di masa depan.
Di Prancis, semakin jelas bahwa pihak yang memiliki peluang paling kecil adalah Bastianini. Manajer The Beast, Carlo Pernat, sudah mengkritik Ducati dengan mengatakan bahwa akan buruk jika mereka mengambil Marquez. Pasalnya, yang ramai dibicarakan di paddock saat ini adalah juara delapan kali – enam di antaranya MotoGP (2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019) – itu memiliki kans paling besar.
Semua tahu bila Ducati ingin mempertahankan Martin dan Marquez. Salah satu dari mereka naik ke tim pabrikan dan yang lainnya berada di Prima Pramac. Namun, semua orang juga mengetahui bila keduanya ingin berada di Tim Ducati Lenovo pada MotoGP 2025.
Sementara para bos Ducati di Bologna, Italia, berpikir keras, pabrikan lainnya juga bergerak dan mulai menggoda semua orang, meski dengan cara yang berbeda.
Opsi Utama Martin Tetap di Ducati
Martinator – julukan Martin – kini tengah memimpin klasemen pembalap MotoGP. Tidak heran bila pembalap asal Spanyol itu diinginkan setiap pabrikan dan mereka juga terus berusaha mendapatkannya.
Namun, Martin juga sudah menegaskan soal masa depannya. Opsi pertamanya adalah membela tim pabrikan Ducati. Jika gagal, ia hanya menginginkan skuad pabrikan lainnya.
Yamaha dan Honda menjadi opsi paling bawah karena rider kelahiran Madrid itu sudah menyebutkan target jangka pendeknya. “Yang saya inginkan hanyalah kemenangan,” ucapnya.
Saat ini, kedua pabrikan asal Jepang itu memang masih membutuhkan waktu untuk kembali ke posisi atas. Meskipun, hingga kini hanya Yamaha dan Honda yang berani memberikan gaji bagus untuk pembalap.
Aprilia juga bisa menjadi tujuan potensial bagi Martin. Pabrikan asal Noale, Italia, itu mungkin saja melanjutkan duo Aleix Espargaro-Maverick Vinales. Namun, mereka juga diyakini akan memberi ruang untuk rider sekelas Martin.
Sementara itu, Vinales bisa saja tergoda oleh tawaran finansial yang tinggi dari Honda Racing Corporation (HRC) dan janji masa depan. Jika Vinales tidak bergabung ke Honda, Bastianini mungkin berpeluang untuk bergabung karena pembalap asal Italia itu sudah menawarkan dirinya pada musim dingin.
Pendekatan Mengejutkan
Namun, seperti yang diberitakan Marca, baru-baru ini peluang tak terduga terbuka bagi Martinator datang dari KTM. Martin pernah menjadi pebalap mereka dan bahkan akan naik ke MotoGP bersama mereka.
Martin membalap untuk Ajo KTM di Moto2 dan memiliki kontrak dengan opsi untuk naik. Tapi motornya tidak begitu kompetitif dan ia menemukan celah untuk pergi ke Ducati, menandatangani kontrak pada tahun 2020.
Penundaan dimulainya Piala Dunia FIFA karena Covid-19 memungkinkan hal ini dan membuat Eropa Tengah sangat tidak nyaman, bahkan menarik Red Bull dari daftar sponsor. Ujungnya, mereka mengancam akan menggugat juara dunia Moto3 2018 itu ke pengadilan.
Tawaran KTM bersama Red Bull
Kini, Red Bull dikabarkan sudah menawari Martin sponsor lagi. Perusahaan minuman berenergi asal Austria itu tampak serius dan KTM juga siap memberi Martin gaji lebih tinggi daripada Aprilia dan tunggangan yang semakin kompetitif.
Beberapa mantan pembalap Ducati yang kini membela KTM mampu memimpin. Teknisi sekaliber Francesco Guidotti juga berada di sana, setelah sebelum lama di Prima Pramac bersama Martin.
KTM juga memiliki aset bagus dengan mengikat Pedro Acosta dan Brad Binder dan telah berbicara dengan Marquez.
Selain itu, mereka telah menunjukkan bahwa di GasGas Tech3 mereka dapat menempatkan insinyur dan sumber daya sebanyak yang diperlukan, seperti yang terjadi sekarang dengan Acosta, yang sudah lebih didukung daripada Jack Miller, yang kini mengalami kesulitan.
Oleh karena itu, Martin kini tingga menunggu Ducati. Jika mereka membiarkannya lolos, setidaknya dia bisa menjadi lawan hebat mereka untuk dua tahun ke depan.
Pada balapan berikutnya Barcelona, Spanyol, 24-26 Mei 2024, dipastikan bakal ada lebih banyak pergerakan soal perpindahan pembalap.