Kiprah: Eka Ramdani, dari UNI Kembali ke UNI karena Rayuan Eks-Persib

Nugraha Pratama

Editor:

  • Meski telah pensiun sebagai pemain sepak bola, Eka Ramdani tak menjauh dari dunia yang membesarkan namanya.
  • Eka kini melatih Sekolah Sepak Bola UNI yang juga punya peranan besar dalam kariernya.
  • Selain itu, Eka juga punya bisnis dan aktif di kegiatan keagamaan.

SKOR.id - Eka Ramdani memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 2018. Saat itu Eka pensiun pada usia 34 tahun di klub yang membesarkan namanya, Persib Bandung.

Setelah memutuskan pensiun, Eka tak lantas meninggalkan dunia sepak bola. Mantan pemain Persela Lamongan itu memilih melanjutkan karier sebagai pelatih.

Kepada Skor.id Eka bercerita sejatinya dia tidak memiliki niatan untuk melanjutkan karier sebagai pelatih ketika masa pensiunnya tiba.

Akan tetapi keadaan berubah ketika Eka diajak oleh Boy Jati Asmara melatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) UNI Bandung.

Boy Jati yang juga pernah membela Persib pada Liga Indonesia 2005 sudah terlebih dahulu melatih di SSB UNI.

Boy melihat potensi dalam diri Eka untuk bisa melatih, sehingga dia tak ragu mengajak Eka untuk bergabung dalam tim kepelatihan SSB UNI.

 

Mendapatkan ajakan tersebut, Eka tak kuasa menolak. Terlebih, SSB UNI memiliki pengaruh yang kuat dalam perjalanan kariernya sebagai pesepak bola. Eka adalah satu dari sekian banyak pesepak bola jebolan SSB UNI.  

"Ketika pensiun itu sebenarnya saya ingin meninggalkan dunia sepak bola. Hanya saja, karena ada ajakan dari Boy Jati, dia rayu saya untuk mau melatih di sana. Akhirnya, saya mau dan coba untuk kembali ke lapangan. Jadi awal dari pensiun mah tidak ada niatan ngelatih," kata Eka saat dihubungi melalui sambungan telepon.

"Mulai melatih dari tahun 2019 pas sudah pensiun saja. Setelah ada ajakan dari Boy Jati, langsung kami ngobrol dengan Direktur Teknik (Dirtek) UNI, akhirnya dikasih SK untuk bisa melatih di sana," Eka melanjutkan ceritanya. 

Menariknya, Eka memulai perjalanan kariernya sebagai pelatih tanpa mengantongi lisensi kepelatihan.

Saat itu Eka mengaku modalnya dalam melatih hanya berdasarkan pengalamannya selama bermain, plus masukan-masukan dari pelatih lainnya.

Meski begitu, Eka mengaku tak canggung. Sebab, dia sudah memiliki gambaran dalam melatih.

Jauh sebelumnya, ketika masih aktif bermain, Eka sudah sering memberikan coaching clinic kepada anak-anak di SSB UNI.  

"Tapi sebelumnya, ketika masih aktif bermain itu saya suka datang ke UNI. Memberikan coaching clinic di sana. Jadi sebenarnya sudah ada bayangan dan tidak canggung lagi. Terus kemudian, ada kesempatan untuk ambil lisensi kepelatihan C nasional, akhirnya saya ambil," Eka menuturkan.

Di Indonesia, Eka tergolong sebagai pesepak bola dengan nama besar. Selain karena rekam jejaknya yang pernah memperkuat sejumlah klub papan atas Indonesia, Eka juga sering dipanggil membela timnas Indonesia.

Bermodal reputasinya itu, Eka sejatinya bisa saja langsung melatih di tim Elite Pro, atau bahkan menjadi asisten pelatih di tim senior.

Hanya saja, Eka tidak mengambil pilihan tersebut. Dikatakan Eka, dirinya ingin lebih dulu mengasah kemampuan melatih di SSB sembari mencari pengalaman.



Selain itu, Eka mengaku, fokusnya saat ini adalah pembinaan. Eka, berkeinginan mencetak pesepak bola muda berbakat yang bisa menjadi tulang punggung bagi timnas Indonesia pada masa depan.

"Saya pikir, saya tidak mau hanya mengandalkan nama besar. Saya juga harus punya pengalaman dalam kepelatihan. Sampai saat ini pun saya belum terpikir pegang tim Elite Pro (U-15)," tutur Eka.

"Istilahnya saya inginnya melahirkan pemain. Jadi sebenarnya, saya lebih senang untuk pembinaannya. Sementara ini, saya fokusnya ke sana dulu," ujar lelaki 36 tahun itu.

Meski begitu, Eka tak menampik ada keinginan dalam dirinya untuk berkembang. Artinya, Eka juga memiliki keinginan untuk bisa melatih klub profesional.

Akan tetapi, sebelum mewujudkan impian itu Eka ingin lebih banyak belajar dulu mengenai ilmu kepelatihan.

Pasalnya, menangani tim profesional dengan akademi berbeda. Selain itu, saat ini Eka pun masih menangani tim U-12, yang masih bermain tujuh lawan tujuh.

"Kalau keinginan sih ada (melatih tim profesional), tetapi untuk saat ini saya masih fokus ke pembinaan dulu. Karena bertahap tantangannya. Seperti sekarang, saya kan masih pegang U-12, jad masih 7vs7, nah kalau sudah 11 vs 11 itu beda lagi tantangannya." ucapnya.

"Hanya, sekarang saya sudah mulai pegang dua kelas di UNI, jadi menangani juga yang 2007 untuk Liga Topskor. Sementara saya disuruh pegang dua kelas. Tetapi, saya belum tahu juga ketetapan ke depannya, saya harus pegang mana," kata Eka yang kerap dipanggil Ebol itu.

Terkait lisensi kepelatihan, Eka juga berencana untuk meningkatkan lisensi kepelatihannya menjadi B nasional.

Eka menyadari lisensi kepelatihan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kariernya.

Dia berharap, bisa segera mendapatkan lisensi kepelatihan yang lebih tinggi tingkatannya.

"Rencana memang mau ambil B nasional. Jenjangnya kan kalau kepelatihan sangat perlu lisensi, apalagi mulai ketat sekarang," katanya.

"Alhamdulillah, sekarang juga sudah banyak program lisensi kepelatihan dari PSSI. Diploma PSSI itu kan sudah setara AFC. Jadi enaknya enggak terlalu lama jenjangnya," tutur Eka.

Wirausaha dan aktif di Masjid

Selain melatih, Eka juga memiliki kegiatan lain setelah pensiun. Eka menuturkan, saat ini dirinya juga tengah menjalani bisnis kuliner.

Eka memiliki warung yang menjual susu jahe merah dan mie ayam hijau.  

"Wirausaha juga. Saya ada warung susu jahe merah sama mie ayam hijau. Alhamdulillah, untuk mengisi kegiatan selama masa pensiun," Eka mengungkapkan.  

Tidak hanya berwirausaha, pada masa pensiun ini Eka juga lebih memperdalam ilmu agama. Eka rutin mengikuti kajian. Biasanya dalam sepekan, Eka bisa dua sampai tiga kali mengikuti kajian.

Mantan pemain Semen Padang itu juga aktif di masjid dekat rumahnya. Eka sering menjadi pemandu acara dalam kegiatan yang diadakan DKM masjid sekitar rumahnya.

"Juga lebih memperdalam ilmu agama dengan ikut kajian-kajian seminggu dua sampai tiga kali. Sama suka bantu-bantu juga kalau ada acara di masjid dekat rumah," Eka memungkasi.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia)

Berita Kiprah Lainnya:

Kiprah: Saut L Tobing, Kisah Pensiun Dini di Krama Yudha Tiga Berlian dan Misi Mencetak Pemain Muda Berbakat

Kiprah: Elly Idris, Juara Enam Kali Galatama yang Mengabdi bagi Sepak Bola Usia Dini

RELATED STORIES

Liga 1 2020 Masih Buram, Kiper Persib Tetap Berlatih Intensif

Liga 1 2020 Masih Buram, Kiper Persib Tetap Berlatih Intensif

Dalam ketidakpastian nasib kompetisi sepak bola Indonesia, para penjaga gawang Persib Bandung tetap berlatih secara intensif.

Febri Hariyadi Batal Dipinjam Sabah FA, Syarat yang Diminta Persib Terungkap

Febri Hariyadi Batal Dipinjam Sabah FA, Syarat yang Diminta Persib Terungkap

Manajemen Persib mengonfirmasi terkait kabar batal bergabungnya Febri Hariyadi ke Sabah FA dengan status pinjaman.

Striker Pemberi Harapan Palsu Persib, Setahun Terakhir Tanpa Klub

Striker Pemberi Harapan Palsu Persib, Setahun Terakhir Tanpa Klub

Patrick Cruz pernah jadi pemberi harapan palsu atau PHP ke Persib Bandung akhir 2016.

Pascarapat dengan PT LIB, Ini Asa Persib Bandung untuk Sepak Bola Indonesia

Pascarapat dengan PT LIB, Ini Asa Persib Bandung untuk Sepak Bola Indonesia

Manajemen Persib Bandung berharap segera adanya keputusan terkait nasib kompetisi sepak bola Indonesia.

Kiprah Arif Suyono: Penyerang Sayap Timnas Indonesia yang Kental dengan Aroma Malang

Kiprah Arif Suyono: Penyerang Sayap Timnas Indonesia yang Kental dengan Aroma Malang

Berikut ini Skor.id menyajikan kiprah karier Arif Suyono.

Kiprah Taufiq Kasrun: Punya Lisensi B AFC dan Siap Melatih, saat Belum Ingin Gantung Sepatu

Kiprah Taufiq Kasrun: Punya Lisensi B AFC dan Siap Melatih, saat Belum Ingin Gantung Sepatu

Taufiq Kasrun juga telah memiliki modal besar jika suatu saat nanti memutuskan untuk pensiun termasuk Lisensi B AFC.

Kiprah: M Sukron Chaniago, Eks Kiper Timnas Indonesia yang Ingin Ciptakan Kiper Tangguh

Kiprah: M Sukron Chaniago, Eks Kiper Timnas Indonesia yang Ingin Ciptakan Kiper Tangguh

Mantan penjaga gawang timnas Indonesia, M Sukron Chaniago, memliki ambisi tersendiri untuk melahirkan kiper-kiper tangguh.

Kiprah: Haryanto Prasetyo, Bintang PSSI Baretti yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola Usia Dini

Kiprah: Haryanto Prasetyo, Bintang PSSI Baretti yang Jatuh Cinta pada Sepak Bola Usia Dini

Bintang PSSI Baretti Haryanto Prasetyo jatuh cinta dengan sepak bola usia muda.

Kiprah: Boy Jati Asmara, Striker Petarung yang Kini Tekun Melatih Pemain Usia Dini

Kiprah: Boy Jati Asmara, Striker Petarung yang Kini Tekun Melatih Pemain Usia Dini

Ngotot dan tanpa kompromi bahkan galak adalah ciri khas yang lekat dalam menggambarkan karakter bermain Boy Jati Asmara

Kiprah: FX Yanuar Wahyu, Pensiun saat Laris Manis dan Kini Mengawal "Goal" Pemain Junior

FX Yanuar Wahyu adalah bek tengah asal Malang yang malang melintang di level atas sepak bola Indonesia

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Dewa United Banten-IBL

Basketball

Dewa United Gelar Elite Pro Championship 2025, Siap Lahirkan Bintang Baru Basket Indonesia

Elite Pro Championship 2025 akan berlangsung di Dewa United Arena, Tangerang, Banten, mulai 22 Oktober hingga 9 November 2025.

Nizar Galang | 19 Oct, 14:20

Persija Jepara vs Bali United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Diwarnai Kartu Merah, Penalti Gagal, dan Gol Telat, Bali United Curi Poin Penuh di Markas Persijap

Bali United menang dramatis 2-1 atas 10 pemain Persijap Jepara pada lanjutan Super League 2025-2026, Minggu (19/10/2025) malam.

Teguh Kurniawan | 19 Oct, 14:16

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 14:03

Tim Indonesia

Other Sports

Penuhi Target PBPI, Timnas Padel Putri Indonesia Lolos 8 Besar Piala Asia Padel 2025

Ketua Umum PBPI, Galih Dimuntur Kartasasmita, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi ke Timnas padel Indonesia.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 13:41

Hasil kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau Championship 2025-2026. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 2

Persikad Dipermalukan Persiraja, Persipura Kalahkan Persiba dengan 10 Pemain

Rekap hasil tiga pertandingan penutup pekan keenam Championship 2025-2026 pada Minggu (19/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 11:16

PSM Makassar vs Arema FC di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 19 Oktober 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Hasil PSM vs Arema FC: Perdana Tanpa Bernardo Tavares, Juku Eja Dijungkalkan Singo Edan

Hasil dan jalannya pertandingan lanjutan pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada Minggu (19/10/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 10:35

Anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus menjadi Ketua Badan Tim Nasional, Sumardji.

Timnas Indonesia

Rumor Louis Van Gaal Latih Timnas Indonesia, Jadwal Rapat Exco PSSI Belum Diketahui

Kata anggota Komite Eksekutif PSSI yang sekaligus Ketua Badan Tim Nasional dan Manajer Timnas Indonesia, Sumardji.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 09:07

Persis Solo vs Malut United di pekan kesembilan Super League 2025-2026 pada 20 Oktober 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming Persis vs Malut United di Super League 2025-2026

Penutup pekan sembilan, Senin (20/10/2025) malam, Persis Solo dalam tren negatif menjamu Malut United yang sedang bagus.

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 08:39

Indra Sjafri. (Hendy Andika/Skor.id).

Timnas Indonesia

Hasil Drawing SEA Games 2025: Indonesia Masuk Grup Berat

Timnas Indonesia masuk grup berat dari hasil Drawing alias undian babak grup SEA Games 2025.

Thoriq Az Zuhri | 19 Oct, 07:08

Pelatih asal Korea Selatan yang pernah menangani Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Deni Sulaeman/Skor.id)

World

Sindir Shin Tae-yong, Kapten Ulsan HD Sebut Penggemar Akan Tahu yang Tulus dan Benar

Polemik Shin Tae-yong dan Ulsan HD berlanjut usai klub akhirnya menang di K League 1 2025 pada Sabtu (18/10/2025).

Taufani Rahmanda | 19 Oct, 05:59

Load More Articles