- FX Yanuar Wahyu bukan pemain level atas di Liga Indonesia, tetapi dia selalu berada di kasta tertinggi.
- Sejak era Divisi Utama sampai Indonesia Super League, FX Yanuar Wahyu ada di level tertinggi kompetisi negeri ini.
- Namun pada usia 36 tahun dan tanpa cedera serta 100 fit, FX Yanuar Wahyu pensiun lalu menekuni pembinaan pemain usia dini.
SKOR.id - FX Yanuar Wahyu adalah bek tengah asal Malang yang malang melintang di level atas sepak bola Indonesia mulai awal karier sampai dia memutuskan pensiun.
Selama berkarier dari 2004 sampai 2016, FX Yanuar Wahyu adalah pemain yang tak pernah main di kasta kedua Liga Indonesia.
Dia selalu bermain untuk kontestan level tertinggi Liga Indonesia mulai era Divisi Utama sampai Indonesia Super League.
Ayah dua anak ini memulai karier senior dengan membela Persema Malang, yang saat awal 2000-an berada di Divisi Utama Liga Indonesia.
Sebagai alumni tim junior Persema, FX Yanuar membela klub dengan julukan Bledeg Biru itu mulai 2004 sampai 2007 untuk level senior.
Ketika dia gabung Persema, skuad Bledeg Biru ditangani pelatih papan atas negeri ini Danurwindo. "Saya beruntung naik senior langsung dilatih Om Danur," kata FX Yanuar Wahyu.
"Beliau adalah pelatih yang berkelas dengan ilmu yang sangat melimpah. Saya belajar banyak dari beliau," tuturnya beberapa waktu lalu kepada Skor.id.
Selepas membela Persema, FX Yanuar Wahyu gabung Persela Lamongan, lalu pindah ke Barito Putera dan Persita.
Sebelum pensiun pada usia 36 tahun, FX Yanuar Wahyu membela Gresik United (ketika itu memakai nama Persegres Gresik United).
"Saya memutuskan pensiun sebelum masuk era Liga 1. Padahal, saya banyak tawaran dari klub Liga 1 kala itu," kata FX Yanuar Wahyu.
"Namun, saya merasa passion sebagai pesepak bola sudah menipis dan merasakan lelah menjalani semua tuntutan sebagai pemain."
"Semua itu saya putuskan untuk berhenti dari sepak bola sebagai pemain aktif. Itu keputusan bulat dan saya buat dengan sangat sadar," ujarnya.
Selepas pensiun dari sepak bola, FX Yanuar Wahyu sempat sekitar setahun rehat dan sibuk mengurus bisnis ikan koi miliknya.
Mulai 2018, dia mulai aktif melatih dan mengikuti kursus kepelatihan mulai level C AFC. Sebagai pelatih muda, dia lalu gabung Ricky Nelson Academy (RNA) dan bertahan sampai sekarang.
Bahkan saat RNA kerja sama dengan Borneo FC, dia sempat menangani tim U-19 klub asal Kalimantan Timur itu untuk Elite Pro Academy.
Bersama skuad junior Borneo FC ini, filosofi mendalam dalam sepak bola dia berikan ke semua pemain asuhannya.
"Saya hanya mengatakan satu hal, menjadi pesepak bola itu pilihan dan yang memilih yang tahu sasaran mereka," kata FX Yanuar Wahyu.
"Pemain muda-muda ini saya selalu tekankan, kemenangan atau juara saat ini tak terlalu penting bagi mereka. Sebab, ini momen mereka berkembang."
"Lalu saya mengatakan, momen terpenting adalah saat para pemain muda ini jelang masuk senior. Itu yang harus disiapkan karena itu terkait masa depan mereka," tuturnya.
Untuk itu, FX Yanuar Wahyu selalu meminta anak asuhnya punya "kewajiban" mempersiapkan diri dengan tujuan saat level senior bisa mendapatkan klub yang mengontraknya.
"Dulu, saya mengorbankan kuliah dan janji ke orang tua jika sampai usia 23 tahun gagal dapat tim, maka kembali ke bangku sekolah," kata FX Yanuar.
"Makanya, saya menekankan ke semua pemain muda berpikir jauh ke depan karena yang dijalani saat masih muda adalah tangga bukan tujuan."
"Saya ingin pemain muda disiplin dan tak selalu berpikir sukses dulu, karena goal-nya adalah mereka tanda tangan kontrak di level senior dengan bekal yang matang," ujar FX Yanuar Wahyu mengakhiri perbincangan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Kiprah lainnya:
Kiprah: Boy Jati Asmara, Striker Petarung yang Kini Tekun Melatih Pemain Usia Dini
Kiprah: Dwi Joko, Bek Tim Juara Ligina 2002 Godok Pemain Muda untuk Punya Attitude