Kiprah: M Sukron Chaniago, Eks Kiper Timnas Indonesia yang Ingin Ciptakan Kiper Tangguh

Adif Setiyoko

Editor:

  • Mantan kiper timnas Indonesia, M Sukron Chaniago, memiliki ambisi tersendiri untuk menciptakan penjaga gawang tangguh.
  • M Sukron Chaniago menyebut, membentuk kiper tangguh tak ubahnya membangun sebuah rumah.
  • Menurut M Sukron Chaniago, ada sejumlah teknik mendasar yang menjadi fondasi utama untuk menciptakan kiper yang mumpuni.

SKOR.id – Menciptakan seorang kiper tangguh tak ubahnya seperti membangun sebuah rumah. Artinya, fondasi yang kuat dibutuhkan untuk menjadi penopangnya.

Setidaknya, itulah prinsip yang sampai saat ini dipegang teguh oleh mantan penjaga gawang timnas Indonesia, M Sukron Chaniago.

Kiper yang bersinar di era 1990-an itu selalu menggunakan prinsip itu ketika melatih para penjaga gawang yang berada di bawah asuhannya.

Setidaknya, menurut M Sukron Chaniago, ada sejumlah fondasi dasar yang dibutuhkan seorang penjaga gawang.

"Dasar utama untuk melihat potensi seorang kiper sebetulnya ada beberapa cara, yakni bagaimana dia menangkap bola dan cara kakinya berdiri," kata Sukron, saat berbincang bersama Skor.id, Jumat (12/2/2021).

"Hal-hal mendasar itu sudah harus kuat. Seperti ketika kita membangun rumah, fondasinya harus kuat untuk menopang bangunan," ia melanjutkan.

Menurut Sukron, cara menangkap bola dan posisi kaki ketika berdiri bisa dinilai ketika seorang kiper menghadapi bola-bola bawah.

Misalnya, gerakan kaki dan tangan harus bergerak secara bersamaan saat hendak menangkap bola.

Ia menjelaskan, saat tangan menghalau bola, salah satu kaki harus ditekuk ke belakang. Itu dilakukan untuk mengantisipasi bola gagal ditangkap lalu meluncur ke kolong kaki pemain.

Meskipun teknik ini bersifat mendasar, tapi berpengaruh besar terhadap reaksi penjaga gawang ketika menghadapi bola yang dilesakkan ke arahnya.

Secara teoretis, menurut Sukron, hal-hal mendasar seperti ini sebetulnya sudah dipahami seorang kiper. Namun pada praktiknya, belum tentu bisa dijalankan dengan sempurna.

Itu bisa dilihat dari kegagalan seorang penjaga gawang mengantisipasi bola bawah sehingga masuk ke kolong kakinya.

"Biasanya, ketika kaki kiper telat mundur, bola bisa masuk lewat kolong kaki. Sebab, ada kemungkinan tangan kiper gagal menghalau bola," Sukron.

Jika antisipasi bola-bola bawah seperti ini sudah mampu dikuasai, ia berani menjamin bahwa melatih kiper untuk mengantisipasi bola-bola atas bisa lebih mudah.

Besar Kepala Bisa Berbahaya

Menurut Sukron, salah satu fenomena kiper-kiper Indonesia saat ini ialah penampilan yang angin-anginan.

Dalam laga-laga tertentu, seorang kiper bisa tampil impresif di bawah mistar gawang. Namun, dalam pertandingan lainnya, penampilannya seolah tak sebaik biasanya.

Inkonsistensi itu dinilai Sukron tak terlepas dari sikap cepat puas dari si penjaga gawang. Terlebih setelah mendapat tempat utama di tim, yang membuat sang kiper nyaman dan besar kepala.

Ia mengatakan, kiper sebetulnya tak jauh berbeda dengan pemain di posisi lain. Seharusnya mereka tak hanya mengandalkan sesi latihan tim untuk meningkatkan kemampuan.

Sebab, dibutuhkan sesi latihan secara mandiri atau tambahan, agar kemampuan serta insting si penjaga gawang terus terasah.

"Ketika penjaga gawang sudah besar kepala karena mendapatkan posisi inti di tim utama, ini berbahaya," ucap Sukron.

"Padahal, mereka juga harus menambah porsi latihan secara mandiri untuk meningkatkan dan menjaga performanya agar tetap konsisten," ia melanjutkan.

Selain itu, dikatakan pula bahwa penjaga gawang harus selalu memberikan penampilan terbaiknya saat mendapat kepercayaan dari pelatih.

Meskipun hanya bermain dalam waktu singkat, itu menjadi kesempatan tersendiri bagi seorang kiper untuk membuktikan kemampuannya.

"Biarpun kita hanya mendapatkan waktu bermain tujuh menit dalam pertandingan, kiper harus tetap memberikan penampilan yang maksimal," kata Sukron.

"Sebab, kiper harus membuktikan kepada pelatih bahwa dirinya pantas untuk dimainkan. Mereka harus mendapat kepercayaan dari pelatih agar bisa dipasang," ia menambahkan.

Tak Ada Kiper Utama, Semua Harus Diperlakukan Sama

Prinsip lain yang juga dipegang teguh Sukron adalah semua penjaga gawang sejatinya sama. Ia tak pernah membeda-bedakan kiper asuhannya, semua punya kans serupa untuk unjuk gigi.

"Bagi saya, tidak ada yang namanya kiper utama. Seorang pelatih kiper tak boleh menganaktirikan pemainnya,” katannya.

Sebetulnya, prinsip ini terlihat ketika Sukron ditunjuk untuk menjadi pelatih kiper di Perseru Serui pada Liga 1 2018.

Saat itu, ia mengaku mendapat kiper yang bisa dibilang tak memiliki kualitas mumpuni di level tertinggi. Tapi berkat tangan dinginnya, mereka bisa bersaing dan belakangan diikat klub Liga 1 lainnya.

Saat itu, Sukron bertugas memoles Annas Fitranto, Hendra Mole, dan Samuel Reimas. Pelatih Perseru kala itu, I Putu Gede, pun dibuat bingung memilih kiper yang main tiap laga.

Sebab, ketiga penjaga gawang tersebut selalu memperlihatkan performa impresif dalam sesi latihan, dan sekarang semua sudah berpindah klub sejak Perseru diangkut ke Pulau Sumatera menjadi Badak Lampung FC.

Kini, Annas Fitrianto tercatat sebagai kiper utama Persita Tangerang. Samuel Reimas jadi bagian Bali United. Dan Hendra Mole berstatus kiper PSS Sleman.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Skor Indonesia (@skorindonesia)

Berita Sepak Bola Nasional lainnya:

Pelatih Ansan Greeners Mau Asnawi Mangkualam Patahkan Stigma Pemain Asia Tenggara

Natanael Siringoringo, dari Futsal ke Timnas Sepak Bola dan Lanjut ke Luar Negeri

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Harapan Kiper Muda Persib soal Persaingan di Timnas Indonesia

Harapan Kiper Muda Persib soal Persaingan di Timnas Indonesia

Kiper termuda di timnas Indonesia berharap adanya persaingan sehat di pos penjaga gawang.

Kiper Termuda di TC Timnas Indonesia Bicara Persaingan dengan Seniornya

Kiper Termuda di TC Timnas Indonesia Bicara Persaingan dengan Seniornya

Kiper Persib U-19, Erlangga Setyo berbicara mengenai persaingan dalam skuad timnas Indonesia saat TC pertama tahun ini.

Ikut TC Timnas Indonesia, Striker Barito Putera Ungkap Kesan Dilatih Shin Tae-yong

Ikut TC Timnas Indonesia, Striker Barito Putera Ungkap Kesan Dilatih Shin Tae-yong

Ini merupakan pengalaman pertamanya dilatih Shin Tae-yong.

Belum Juga Hadir, Dua Pemain Dipastikan Absen pada TC Timnas Indonesia

Belum Juga Hadir, Dua Pemain Dipastikan Absen pada TC Timnas Indonesia

Dua pemain dipastikan absen pada pemusatan latihan timnas Indonesia di Jakarta dan masih ada dua lagi yang ditunggu kehadirannya.

Kiprah: FX Yanuar Wahyu, Pensiun saat Laris Manis dan Kini Mengawal "Goal" Pemain Junior

Kiprah: FX Yanuar Wahyu, Pensiun saat Laris Manis dan Kini Mengawal "Goal" Pemain Junior

FX Yanuar Wahyu adalah bek tengah asal Malang yang malang melintang di level atas sepak bola Indonesia

Kiprah: Javier Roca, Orang Asing yang Tertantang Lahirkan Bibit Sepak Bola Usia Dini Indonesia

Kiprah: Javier Roca, Orang Asing yang Tertantang Lahirkan Bibit Sepak Bola Usia Dini Indonesia

Mantan pemain asing Persija Jakarta, Javier Roca, tertantang ikut andil dalam pembinaan sepak bola dini di Indonesia.

Kiprah: Aulia Siregar, Garang Saat Jadi Pemain, Kini Sangat Mencintai Sepak bola Usia Dini

Kini Aulia Siregar sudah menggeluti dunia kepelatihan dengan menangani tim usia dini.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Sword of Justice (NetEase)

Esports

NetEase Umumkan Jadwal Rilis Game Sword of Justice

Sword of Justice adalah game MMORPG open world yang akan dirilis pada 7 November.

Gangga Basudewa | 17 Oct, 17:06

MPL ID Season 16. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Esports

Skenario Dewa United, NaVi dan RRQ ke Playoff MPL ID Season 16

Hanya tersisa dua tiket menuju ke babak playoff MPL ID Season 16 dan masih diperebutkan oleh tiga tim.

Gangga Basudewa | 17 Oct, 14:58

olahraga bersepeda

Culture

Hadir di Jamselinas 2025, United Bike Dukung Budaya Bersepeda

Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) 2025 digelar di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 17-18 Oktober 2025.

Teguh Kurniawan | 17 Oct, 14:35

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia atau identitas baru dari Liga 2 musim terbaru, Championship 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 2

Championship 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 2 atau Championship 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 17 Oct, 14:08

Other Sports

Menpora dan Ketua KOI Lepas Kontingen Indonesia Menuju AYG Bahrain 2025 dan ISG Riyadh 2025

Erick Thohir dan Raja Sapta Oktohari berharap Kontingen Indonesia meraih banyak medali di AYG Bahrain dan ISG Riyadh.

Sumargo Pangestu | 17 Oct, 12:44

Frenkie de Jong memperpanjang kontrak bersama Barcelona hingga 2029. (Foto: LaLiga, Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

La Liga

Barcelona Resmi Ikat Frenkie de Jong hingga 2029

De Jong pertama kali datang ke Camp Nou pada musim panas 2019 setelah tampil impresif bersama Ajax Amsterdam.

Gangga Basudewa | 17 Oct, 12:44

Jakarta Running Festival 2025. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

Sejumlah Rekayasa Lalu Lintas Dilakukan untuk Muluskan Jakarta Running Festival 2025

Untuk memastikan keamanan serta keselamatan 27.000 lebih peserta lari, penyesuaian lalu lintas dan penutupan jalan akan silakukan sementara.

Gangga Basudewa | 17 Oct, 12:26

pengurus percasi dki

Other Sports

Kepengurusan Baru Percasi DKI Jakarta Resmi Dilantik, Ditantang Pertahankan Juara Umum Kejurnas

Jajaran pengurus baru Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) DKI Jakarta periode 2025-2029 resmi dilantik.

Teguh Kurniawan | 17 Oct, 11:26

Identitas baru dari kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia atau Liga 1 di musim ini, Super League 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Super League 2025-2026: Jadwal, Hasil, Klasemen dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Super League 2025-2026 yang terus diperbarui seiring bergulirnya kompetisi, plus profil tim peserta.

Taufani Rahmanda | 17 Oct, 10:45

Salah satu Jungler terbaik di Indonesia, Alberttt. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

EVOS dan Alberttt Jadi Penyelamat atau Pengubur Mimpi RRQ di MPL ID Season 16

EVOS bersama dengan Alberttt akan menghadapi NaVi dan Dewa United yang merupakan rival RRQ untuk lolos ke playoff.

Gangga Basudewa | 17 Oct, 10:27

Load More Articles