SKOR.id – Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024) malam.
Dari total 48 nama menteri – termasuk menteri koordinator (menko) – anggota Kabinet Merah Putih, masih ada nama Ario Bimo Nandito Ariotedjo, SH. Pria yang akrab disapa Dito Ariotedjo itu akan kembali menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Dito menjadi Menpora sejak 3 April 2023. Saat itu, Presiden RI Joko Widodo memilihnya untuk menggantikan Zainudin Amali yang mengundurkan diri pada 13 Maret 2023.
Lahir di Jakarta pada 23 September 1990, Dito – politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) – baru berusia 33 tahun 190 hari saat diangkat menjadi Menpora oleh Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Saat tiba di Istana Kepresidenan pada Minggu malam sesaat menjelang pengumuman Kabinet Merah Putih, Dito berseloroh bila dirinya masih akan menjadi menteri termuda jika terpilih untuk membantu Prabowo-Gibran.
“Yang pasti dari Pak Prabowo targetnya masih sama, apalagi tempo hari beliau sempat menyaksikan pertandingan di Olimpiade Paris. Beliau merasakan atmosfernya dan ingin Indonesia naik peringkat di Olimpiade dan Paralimpiade. Semua tahu Pak Prabowo juga gila olahraga juga. Jadi, semangatnya akan makin ngegas-lah untuk olahraga,” ucap Dito usai kepastian dirinya akan kembali menjadi Menpora.
Dito juga mengungkapkan terkait tugas spesifik Menpora yang diungkapkan saat pembekalan sebelum dirinya dipilih lagi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Itu terkait bagaimana posisi Indonesia di mata dunia dan olahraga bisa menjadi salah satu kebanggan nasional (nation pride) dan juga diplomasi olahraganya,” tutur Dito.
“Jadi mungkin ke depan akan bertambah tupoksi untuk berdiplomasi dengan olahraga. Pastinya generasi muda, pemuda, dan olahraga ini akan menjadi prioritas pemerintahan Kabinet Merah Putih.”
Di depan sejumlah wartawan, Dito juga menjelaskan tidak lagi mempermasalahkan soal apakah dirinya kembali menjadi menteri termuda di pemerintahan Prabowo-Gibran. Yang terpenting baginya adalah generasi muda mampu ikut berpartisipasi dan menyumbangkan kemampuan untuk membangun negara.
Jadi, meskipun baru berpengalaman dua tahun menjadi Menpora, Prabowo tidak ragu untuk kembali mempercayai Dito memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk lima tahun ke depan (2024-2029).
Sejumlah prestasi di dunia olahraga berhasil diraih Indonesia saat Dito Ariotedjo menjadi Menpora. Di antaranya target dua emas di Olimpiade Paris 2024.
Meskipun bulu tangkis gagal menjaga tradisi emas, para atlet panjat dinding dan angkat besi berhasil menggantikan posisi mereka. Torehan emas dari Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah jelas membuktikan Indonesia bisa mengandalkan panjat dinding dan angkat besi untuk Olimpiade di masa depan.
Untuk cabang bulu tangkis, Indonesia juga mampu juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior atau Piala Suhandinata 2024, saat Dito menjabat Menpora. Di sepak bola, skuad Indonesia U-19 berhasil menjadi yang terbaik di Piala AFF 2024.
Di level senior, Timnas Sepak Bola Indonesia juga menorehkan sejumlah rekor di ajang internasional. Sebut saja untuk kali pertama menembus 16 besar Piala Asia 2023. Lantas, tim Indonesia U-23 untuk kali pertama lolos ke semifinal Piala Asia U-23 pada 2024.
Di era Dito menjadi Menpora pula posisi Timnas Indonesia di peringkat dunia FIFA melesat, hingga yang terkini naik empat tingkat di posisi ke-129. Semua berkat program naturalisasi para pesepak bola diaspora yang kemudahannya tak lepas dari peran Dito sebagai Menpora.
Timnas Indonesia kini sedang bersaing di Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Usai hasil imbang kontroversial melawan tuan rumah Bahrain, 2-2, masalah muncul karena negara tersebut keberatan untuk bermain di Indonesia dengan alasan keselamatan pemain.
Sikap Bahrain ini sepertinya respons atas protes Indonesia kepada AFC dan FIFA terkait dugaan kecurangan yang saat laga di Bahrain. Ini jelas menjadi tantangan terdekat bagi Dito Ariotedjo di periode keduanya menjabat sebagai Menpora.
“Terkait kecurangan, itu sudah kami serahkan ke tim PSSI dan mereka sudah melakukan advokasi,” ucap Dito Ariotedjo.
“Terkait tetapnya pertandingan (melawan Bahrain) di Indonesia, saya sudah berkoordinasi dengan pak Ketum PSSI (Erick Thohir) dan sebagai Menpora saya menjamin keselamatan para pemain Bahrain. Jadi, jangan mencari alasan untuk tidak bertanding di sini.”
Untuk jangka panjang, tantangan bagi Dito Ariotedjo sebagai Menpora juga tidak ringan. Peringkat Indonesia harus mampu lebih baik di SEA Games 2025 dan 2027. Pada SEA Games 2023, Indonesia berada di peringkat ketiga di bawah Vietnam dan Thailand atau tidak berubah dibanding 2021 di Vietnam.
Demikian juga di Asian Games 2026 Aichi-Nagoya, Jepang. Pada Asian Games 2022, Indonesia merebut tujuh medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu untuk berada di peringkat ke-13 klasemen medali.
Torehan medali di Asian Games 2022 berbeda jauh dengan 2018, saat Jakarta-Palembang menjadi tuan rumah (31 emas, 24 perak, 43 perunggu di peringkat keempat).