SKOR.id - Pelatih Timnas Jerman, Julian Nagelsmann, mengecam polling bernada rasisme yang bertanya kepada publik tentang apakah mereka ingin melihat lebih banyak pemain berkulit putih di Tim Panser.
"Itu (polling) rasis. Saya merasa kita harus bangun, ada beberapa orang di Eropa terpaksa harus mengungsi karena perang, karena faktor ekonomi, orang-orang yang ingin ditampung," kata Julian Nageslmann dengan nada serius.
"Kita harus bertanya apa yang telah kita lakukan saat ini?" dia menambahkan.
Polling atau jajak pendapat tersebut dilakukan oleh sebuah broadcaster asal Jerman, ARD.
Hasil jajak pendapat itu menyatakan 21 persen dari 1.304 responden yang dipilih secara acak memiih untuk pemain berkulit putih lebih banyak di Timnas Jerman.
Menurut Julian Nagelsmann, polling tersebut dapat disebut dengan "kegilaan", khususnya bagi lembaga penyiaran yang menanyakan pertanyaan rasisme seperti itu.
Pernyataan Julian Nagelsmann ini disampaikan sebelum Timnas Jerman menghadapi Ukraina dalam laga uji coba yang berakhir 0-0, Selasa dini hari tadi WIB, jelang Euro 2024 yang akan dimulai pada 14 Juni 2024.
Sebelumnya, gelandang Timnas Jerman, Joshua Kimmich, sudah memberikan komentar terkait polling tersebut juga dengan sikap yang sama.
"Joshua Kimmich menjawabnya dengan sangat baik, dengan sangat jelas apa yang telah disampaikannya. Saya melihat kami memiliki sikap yang sama. Pertanyaan itu gila," kata Julian Nagelsmann.
ARD lembaga penyiaran publik Jerman, menyatakan bahwa pihaknya menugaskan survei tersebut untuk mendapatkan data yang terukur, setelah seorang reporter yang mengerjakan film dokumenter tentang sepak bola dan keberagaman berulang kali ditanyai tentang komposisi tim nasional.
Jajak pendapat dilakukan terhadap 1.304 responden yang dipilih secara acak.
Karl Valks, Direktur Olahraga stasiun ARD yang mengadakan jajak pendapat tersebut, mengatakan bahwa perusahaannya pun "kecewa" karena hasilnya memang seperti itu.
Namun hasil tersebut juga merupakan ekspresi dari situasi sosial di Jerman saat ini.
"Olahraga memainkan peran penting dalam masyarakat kita, tim nasional contoh kuat dari integrasi," media Jerman mengutip pernyataan Karl Valks.
Skuad Timnas Jerman saat ini memiliki sejumlah pemain yang juga memiliki warna kulit hitam atau berdarah campuran, termasuk kapten Ilkay Gundogan dengan darah Turki dari orantuanya.
Bek Jonathan Tah kelahiran Hamburg yang lahir dari ayah asal Pantai Gading dengan ibu yang berasal dari Jerman.
Gelandang Benjamin Henrichs yang lahir dari ibu asal Ghana dengan ayah dari Jerman. Antonio Rudiger yang lahir di Berlain dari ayah Mathias dan ibu dari Sierra Leone.
Atau Leroy Sane yang memiliki darah Senegal dari ayahnya yang juga memiliki latarbelakang olahraga.
Julian Nagelsmann juga memberikan pesan dalam komentarnya bahwa tim sepak bola dapat menjadi teladan tentang bagaimana budaya, latar belakang agama, dan warna kulit yang berbeda dapat bergabung dalam sebuah kelompok untuk bekerja sama menuju sebuah tujuan besar.
"Saya selalu merasa aneh kalau kita semua pergi berlibur untuk mengenal budaya lain dan kemudian budaya lain datang ke sini dan kita mengeluhkannya. Aneh," kata Julian Nagelsmann.
"Jadi, kalau begitu aku tidak bisa pergi berlibur, aku harus selalu tetap di tempat saya sekarang," Julian Nagelsmann menegaskan.
"Kami memainkan Kejuaraan Eropa untuk semua orang di negara ini. Dan siapa pun yang bisa bermain di sepak bola top diundang untuk menjadi pemain nasional dan memberikan segalanya untuk negaranya. Dan itulah yang kami lakukan."
"Jadi, saya harap saya tidak perlu lagi membaca tentang survei semacam itu."
Jerman akan menjadi tuan rumah turnamen Euro 2024 dan Julian Nagelsmann mengatakan timnya akan bermain “untuk semua orang di negara ini”.
Mereka akan memulai kompetisi dengan pertandingan melawan Skotlandia di Allianz Arena, 14 Juni 2024 nanti.
Kontroversi ini terjadi hanya beberapa pekan setelah produsen seragam tim, melarang para penggemar membeli seragam sepak bola Jerman yang diberi nomor 44, setelah media mengangkat kemiripannya dengan simbol yang digunakan oleh unit SS Nazi era Perang Dunia Kedua.
SS bertanggung jawab atas banyak kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Nazi. Anggota SS dari agen Gestapo hingga penjaga kamp konsentrasi.