<p><strong>SKOR.id</strong> - Kegembiraan Enzo Fernandez merayakan gelar Copa America 2024 berubah menjadi masalah yang serius.</p><p>Gelandang serang Timnas Argentina ini kini menjadi target sebagai pemain yang dicap rasis. Semua itu karena nyanyiannya bersama rekan setimnya yang bernada rasisme.</p><p>Nyanyian bernada rasisme itu tentang Timnas Prancis yang lebih banyak memiliki pemain berdarah Afrika yang membela Les Bleus.</p><p>Momen nyanyian dalam perjalanan setelah final Copa America 2024 itu diunggah Enzo Fernandez melalui akun pribadi instagram sang pemain.</p><p>Adalah Wesley Fofana, rekan Enzo Fernandez di Chelsea yang kemudian memberikan komentar terkait postingan sang juara Copa America 2024 tersebut.</p><p>"Sepak bola di tahun 2024: rasisme tanpa hambatan"</p><p>Entah mengapa para pemain Argentina memanfaatkan momen tersebut dengan menyinggung tentang skuad Prancis. Yang pasti, Enzo Fernandez kini dalam situasi yang tidak bagus.</p><p>Sejumlah rekannya di Chelsea yang memang berdarah atau berasal dari Afrika contohnya, pun kini banyak yang "unfollow" instragram Enzo Fernandez.</p><p>Menurut pers Prancis, yaitu Actu Foot, pemain Chelsea seperti Axel Disasi, Malo Gusto, atau Wesley Fofana sendiri, kini tidak mengikuti instagram Enzo Fernandez.</p><p>Melihat situasi semakin tidak bagus, Chelsea pun akhirnya mengeluarkan statemen resmi pada Rabu (17/7/2024) pagi waktu setempat ini.</p><p>Klub asal London tersebut akan melakukan penyelidikan dan proses disiplin kepada pemain akan dilakukan.</p><p>Dalam hal ini, tidak menutup kemungkinan Enzo Fernandez akan terkena sanksi oleh Chelsea.</p><p>"Chelsea Football Club menganggap segala bentuk perilaku diskriminatif sama sekali tidak dapat diterima. Kami bangga menjadi klub yang beragam dan inklusif di mana orang-orang dari semua budaya, komunitas, dan identitas merasa diterima," demikian awal dari pernyataan The Blues.</p><p>“Kami mengakui dan menghargai permintaan maaf publik pemain kami dan akan menggunakan ini sebagai kesempatan untuk mendidik dan belajar. Klub telah memulai prosedur disipliner internal.”</p><p>Setelah Chelsea mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus ini, FIFA kemudian juga memberikan reaksi terhadap situasi yang tengah terjadi ini.</p><p>Juru bicara FIFA mengatakan: “FIFA mengetahui adanya video yang beredar di media sosial dan insiden tersebut sedang diselidiki. FIFA mengecam keras segala bentuk diskriminasi yang dilakukan siapa pun termasuk pemain, fans, dan ofisial."</p><p>Setelah isu rasisme ini ramai ke permuakaan, Enzo Fernandez memang kemudian memang menyampaikan permintaan maaf dengan pernyataan resminya lewat media sosial.</p><p>Bintang berusia 23 tahun ini menyatakan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk bertinda rasisme dan dia juga sebagai pemain yang antirasisme.</p><p>Enzo Fernandez menyatakan permintaan maaf dan menyampaikan dirinya "benar-benar menyesal" terkait video tersebut.</p><p>“Lagu ini menggunakan bahasa yang sangat menyinggung dan sama sekali tidak ada alasan untuk kata-kata tersebut,” kata Enzo Fernandez.</p><p>“Saya menentang diskriminasi dalam segala bentuk dan meminta maaf karena terjebak dalam euforia perayaan Copa America."</p><p>“Video itu, momen itu, kata-kata itu, tidak mencerminkan keyakinan atau karakter saya. Saya benar-benar minta maaf."</p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet"><p lang="zxx" dir="ltr"><a href="https://t.co/fMuBjUiOsl">pic.twitter.com/fMuBjUiOsl</a></p>— Enzo Fernández (@IEnzofernandez8) <a href="https://twitter.com/IEnzofernandez8/status/1813349459285135870?ref_src=twsrc%5Etfw">July 16, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> </div><p>Meski banyak yang menyudutkan Enzo Fernandez karena ulahnya itu, ada pemain Chelsea yang memberikan pembelaan, yaitu Nicolas Jackson.</p><p>Penyerang Chelsea ini memperlihatkan momen ketika Enzo Fernandez memberikan reaksi yang menyentuh kepada seorang anak berkulit hitam.</p><p>Nicolas Jackson juga memperlihatkan foto dirinya dalam latihan dengan Enzo Fernandez.</p><p><strong>Prancis Siapkan Tuntutan Hukum</strong></p><p>Sementara itu, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) menyatakan akan mengajukan tuntutan hukum atas "pernyataan yang menyinggung ras dan diskriminatif" yang dibuat oleh pemain Argentina.</p><p>Dalam sebuah pernyataan, Presiden FFF, Philippe Diallo akan menantang Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina Claudio Fabian Tapia untuk menanggapi tuduhan pernyataan tersebut.</p><p>"Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, Philippe Diallo, mengutuk keras pernyataan rasis dan diskriminatif yang tidak dapat diterima yang ditujukan terhadap para pemain Timnas Prancis dalam konteks lagu yang dinyanyikan oleh para pemain Argentina usai kemenangannya di Copa America dan disiarkan dalam video di media sosial."</p><p>“Hal ini mengejutkan, bertentangan dengan nilai-nilai olahraga dan hak asasi manusia, Presiden FFF memutuskan untuk secara langsung menantang Argentina dan FIFA, dan mengajukan tuntutan hukum atas pernyataan menghina yang bersifat rasis dan diskriminatif."</p><p>Faktanya, ini bukan kali pertama insiden antara Argentina dan Prancis terkait rasisme terjadi. Pada final Piala Dunia 2022 ketika Argentina mengalahkan Prancis dalam adu penalti, beberapa pendukung Argentina terdengar menyanyikan lagu-lagu bernada rasisme.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/pKyrGE_AU9Y?si=vyuMB2cZygh-jDOP" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Chelsea menyelidiki kasus nyanyian rasisme oleh Enzo Fernandez yang bersama rekan setimnya di Timnas Argentina menyudutkan pemain asal Afrika.

Liga Inggris, premier league, piala fa, piala liga inggris, carabao cup, timnas inggris

Liga Inggris

Chelsea Bakal Hukum Enzo Fernandez terkait Rasisme Saat Rayakan Gelar Copa America 2024

<p><strong>SKOR.id </strong>- Pihak La Liga untuk pertama kali mengajukan hukuman terhadap pelaku pelecehan rasisme di pertandingan sepak bola Spanyol.</p><p>Hukuman atas rasisme dalam pertandingan sepak bola di Spanyol, dijatuhkan pada hari Senin (10/6/2024) waktu setempat, sebagai hasil dari pengaduan yang dilakukan La Liga.</p><p>Kasus ini merujuk kepada peristiwa yang dialami bintang Real Madrid, Vinicius Junior, pada 21 Mei 2023 di kandang Valencia, Stadion Mestalla.</p><p>Tiga orang dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap integritas Moral Art. 173.1 KUHP Spanyol dengan keadaan yang memberatkan diskriminasi berdasarkan motif rasis (Pasal 22.4 KUHP).</p><p>Hukuman awal untuk mereka adalah 12 bulan, kemudian dikurangi sepertiganya sebagai hasil kesepakatan pada tahap investigas awal.</p><p>Hasilnya ketiga terdakwa dihukum delapan bulan penjara ditambah biaya pengadilan yang harus merek atanggung.</p><p>Selain itu para terdakwa juga dilarang memasuki stadion sepak bola di mana pertandingan La Liga atau RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) digelar, dalam jangka waktu tiga tahun, kemudian dikurangi menjadi dua tahun karena alasan yang disebutkan sebelumnya.</p><p>Valencia, yang stadionnya menjadi tempat pelecehan rasisme terhadap Vinicius Junior, disebut melakukan kerja sama dalam mengidentifikasi para tertuduh, dan segera mengeluarkan mereka dari anggota klub.</p><figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Kylian_Mbappe_Vinicius_Junior_ca1b9bbad5.jpg" alt="Kylian Mbappe dan Vinicius Junior duet maut Real Madrid. (Yusuf/Skor.id)."><figcaption>Kylian Mbappe dan Vinicius Junior duet maut Real Madrid di 2024-2025. (Yusuf/Skor.id).</figcaption></figure><p>Ini menjadi hukuman pertama yang dijatuhkan di Spanyol. Kasus ini memang dibawa ke pengadilan oleh La Liga, yang diikuti RFEF, Real Madrid, dan dalam beberapa pekan terakhir, Vinicius Junior.</p><p>Pada saat sidang, para terdakwa membacakan surat permohonan maaf kepada Vinicius, La Liga, dan Real Madrid, mereka juga mengakui La Liga berjuang melawan rasisme.</p><p>Presiden La Liga, Javier Tebas, menyebut keputusan ini menjadi berita yang baus dalam upaya memerangi rasisme di Spanyol.</p><p>"Keputusan ini merupakan berita bagus untuk memerangi rasisme di Spanyol, karena ini merupakan langkah untuk memperbaiki kesalahan memalukan yang diderita oleh Vinicius Jr. dan mengirimkan pesan yang jelas kepada individu-individu yang datang ke stadion sepak bola untuk melontarkan makian. LALIGA akan mengidentifikasi, melaporkannya, dan akan ada konsekuensi pidana," ujar Presiden LALIGA, Javier Tebas.</p><p>"Saya mengerti bahwa mungkin ada beberapa rasa frustrasi karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menjatuhkan hukuman ini, namun ini menunjukkan bahwa Spanyol adalah negara yang menjamin integritas peradilan. Kami di LALIGA hanya bisa menghormati langkah keadilan, tetapi sekali lagi kami menuntut agar undang-undang Spanyol berevolusi untuk memberikan LALIGA kekuatan sanksi yang dapat mempercepat perang melawan rasisme," tambahnya.</p><p>Melalui rilis dari La Liga, pihaknya telah menjadi pionir dalam memerangi rasisme selama bertahun-tahun, dengan meningkatkan kesadaran, deteksi, dan pelaporan insiden.</p><p>Pihak La Liga tidak memiliki kekuatan hukum untuk memberi sanksi kepada klub, penggemar, atau pemain terkait hal ini, sehingga mereka membawa fakta yang ada ke pihak berwenang, sesuai Undang-undang yang berlaku.</p><p>Sejak musim 2015-2016, La Liga telah melaporkan semua kasus kekerasan dan pelecehan yang terjadi di dalam dan di luar stadion, kepada Komisi Negara Anti Kekerasan, Rasisme, Xenofobia, dan Intoleransi dalam Olahraga, serta kepada Komite Kompetisi RFEF.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ELggaVK0qFw?si=of6RUlpJIo8r7U9y" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dilaporkan langsung oleh La Liga, pelaku pelecehan rasisme terhadap Vinicius Junior dihukum tegas.

La Liga

Hukuman Tegas untuk Pelaku Rasisme terhadap Vinicius Junior

<p><strong>SKOR.id</strong> - Pelatih Timnas Jerman, Julian Nagelsmann, mengecam polling bernada rasisme yang bertanya kepada publik tentang apakah mereka ingin melihat lebih banyak pemain berkulit putih di Tim Panser.</p><p>"Itu (polling) rasis. Saya merasa kita harus bangun, ada beberapa orang di Eropa terpaksa harus mengungsi karena perang, karena faktor ekonomi, orang-orang yang ingin ditampung," kata Julian Nageslmann dengan nada serius.</p><p>"Kita harus bertanya apa yang telah kita lakukan saat ini?" dia menambahkan.</p><p>Polling atau jajak pendapat tersebut dilakukan oleh sebuah broadcaster asal Jerman, <i>ARD</i>.</p><p>Hasil jajak pendapat itu menyatakan 21 persen dari 1.304 responden yang dipilih secara acak memiih untuk pemain berkulit putih lebih banyak di Timnas Jerman.</p><p>Menurut Julian Nagelsmann, polling tersebut dapat disebut dengan "kegilaan", khususnya bagi lembaga penyiaran yang menanyakan pertanyaan rasisme seperti itu.</p><p>Pernyataan Julian Nagelsmann ini disampaikan sebelum Timnas Jerman menghadapi Ukraina dalam laga uji coba yang berakhir 0-0, Selasa dini hari tadi WIB, jelang Euro 2024 yang akan dimulai pada 14 Juni 2024.</p><p>Sebelumnya, gelandang Timnas Jerman, Joshua Kimmich, sudah memberikan komentar terkait polling tersebut juga dengan sikap yang sama.</p><p>"Joshua Kimmich menjawabnya dengan sangat baik, dengan sangat jelas apa yang telah disampaikannya. Saya melihat kami memiliki sikap yang sama. Pertanyaan itu gila," kata Julian Nagelsmann.</p><p><i>ARD </i>lembaga penyiaran publik Jerman, menyatakan bahwa pihaknya menugaskan survei tersebut untuk mendapatkan data yang terukur, setelah seorang reporter yang mengerjakan film dokumenter tentang sepak bola dan keberagaman berulang kali ditanyai tentang komposisi tim nasional.</p><p>Jajak pendapat dilakukan terhadap 1.304 responden yang dipilih secara acak.</p><p>Karl Valks, Direktur Olahraga stasiun ARD yang mengadakan jajak pendapat tersebut, mengatakan bahwa perusahaannya pun "kecewa" karena hasilnya memang seperti itu.</p><p>Namun hasil tersebut juga merupakan ekspresi dari situasi sosial di Jerman saat ini.</p><p>"Olahraga memainkan peran penting dalam masyarakat kita, tim nasional contoh kuat dari integrasi," media Jerman mengutip pernyataan Karl Valks.</p><p>Skuad Timnas Jerman saat ini memiliki sejumlah pemain yang juga memiliki warna kulit hitam atau berdarah campuran, termasuk kapten Ilkay Gundogan dengan darah Turki dari orantuanya.</p><p>Bek Jonathan Tah kelahiran Hamburg yang lahir dari ayah asal Pantai Gading dengan ibu yang berasal dari Jerman.</p><p>Gelandang Benjamin Henrichs yang lahir dari ibu asal Ghana dengan ayah dari Jerman. Antonio Rudiger yang lahir di Berlain dari ayah Mathias dan ibu dari Sierra Leone.</p><p>Atau Leroy Sane yang memiliki darah Senegal dari ayahnya yang juga memiliki latarbelakang olahraga.</p><p>Julian Nagelsmann juga memberikan pesan dalam komentarnya bahwa tim sepak bola dapat menjadi teladan tentang bagaimana budaya, latar belakang agama, dan warna kulit yang berbeda dapat bergabung dalam sebuah kelompok untuk bekerja sama menuju sebuah tujuan besar.</p><p>"Saya selalu merasa aneh kalau kita semua pergi berlibur untuk mengenal budaya lain dan kemudian budaya lain datang ke sini dan kita mengeluhkannya. Aneh," kata Julian Nagelsmann.</p><p>"Jadi, kalau begitu aku tidak bisa pergi berlibur, aku harus selalu tetap di tempat saya sekarang," Julian Nagelsmann menegaskan.</p><p>"Kami memainkan Kejuaraan Eropa untuk semua orang di negara ini. Dan siapa pun yang bisa bermain di sepak bola top diundang untuk menjadi pemain nasional dan memberikan segalanya untuk negaranya. Dan itulah yang kami lakukan."</p><p>"Jadi, saya harap saya tidak perlu lagi membaca tentang survei semacam itu."</p><p>Jerman akan menjadi tuan rumah turnamen Euro 2024 dan Julian Nagelsmann mengatakan timnya akan bermain “untuk semua orang di negara ini”.</p><p>Mereka akan memulai kompetisi dengan pertandingan melawan Skotlandia di Allianz Arena, 14 Juni 2024 nanti.</p><p>Kontroversi ini terjadi hanya beberapa pekan setelah produsen seragam tim, melarang para penggemar membeli seragam sepak bola Jerman yang diberi nomor 44, setelah media mengangkat kemiripannya dengan simbol yang digunakan oleh unit SS Nazi era Perang Dunia Kedua.</p><p>SS bertanggung jawab atas banyak kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Nazi. Anggota SS dari agen Gestapo hingga penjaga kamp konsentrasi.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/N4LQUa2UtnU?si=tdEWdl-w1RzDREBZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Julian Nagelsmann menegaskan Timnas Jerman akan bermain di Euro 2024 bagi semua orang yang ada di negerinya tanpa memandang warna kulit dan agama.

World

Julian Nagelsmann Kecam Polling soal Pemain Berkulit Putih di Timnas Jerman

<p><strong>SKOR.id -</strong> Sikap tidak patut ditunjukkan netizen Indonesia usai kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Guinea U-23 dalam laga <i>play-off</i> Olimpiade 2024.</p><p>Seperti diketahui, dalam laga yang digelar di INF Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024) malam WIB, itu Timnas U-23 Indonesia kalah dengan skor tipis 0-1.</p><p>Gol tunggal kemenangan Guinea U-23 dicetak oleh Ilaix Moriba melalui tendangan penalti pada menit ke-29.</p><p>Sayangnya, kekalahan tersebut tampaknya tidak bisa diterima dengan lapang dada untuk para pendukung Indonesia. Yang lebih mengecewakan, mereka justru melampiaskannya dengan menyerbu kolom komentar unggahan akun Instagram Federasi Sepak Bola Guinea yaitu @feguifootofficiel dengan ujaran rasisme.</p><p>Mulai dari tulisan yang mendiskreditkan warna kulit hingga gambar hewan. Contohnya seperti yang terdapat dalam unggahan di bawah ini:</p><div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/C6wYohmBNC7/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/C6wYohmBNC7/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/C6wYohmBNC7/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">A post shared by FÉGUIFOOT (@feguifootofficiel)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div><p style="margin-left:0px;">Hal itu pun dikecam oleh PSSI. Itu seperti yang dikatakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.</p><p style="margin-left:0px;">“Para pemain pulang dengan kepala tegak dan legawa menerima kekalahan. Jadi, kita berharap para suporter pun melakukan hal yang sama,” kata Arya Sinulingga, seperti dikutip laman resmi PSSI, Jumat (10/5/2024).</p><p style="margin-left:0px;">Menurut Arya, pelaku ujaran rasis kepada para pemain Guinea bukan merupakan suporter sejati.</p><p style="margin-left:0px;">“Jangan menodai perjuangan tim U-23 Indonesia dengan ujaran rasis kepada para pemain lawan,” tegas Arya.</p><p style="margin-left:0px;">Namun begitu, Arya tetap mengapresiasi para suporter yang memberikan dukungan positif terhadap skuad Garuda Muda. Menurutnya, hal ini sangat diperlukan untuk membantu mengembalikan semangat Rizky Ridho dan kawan-kawan.</p><p style="margin-left:0px;">Apalagi, para pemain ini masih berusia muda, sehingga perjalanan kariernya masih panjang.</p><p style="margin-left:0px;">“Mimpi anak-anak muda ini masih panjang, tolong jangan dicederai dengan aksi rasis yang sangat merugikan dan memalukan. Kita fokus mendukung Timnas ke depan,” ucap Arya.</p><p style="margin-left:0px;">Sementara itu, dengan hasil ini, Guinea U-23 berhasil lolos ke Olimpiade 2024 dan tergabung di Grup A bersama Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru.</p><p style="margin-left:0px;">Masuknya Guinea U-23 juga menggenapi peserta cabang olahraga sepak bola putra menjadi 16 tim. Cabor sepak bola putra Olimpiade 2024 akan digelar di Prancis pada 24 Juli-9 Agustus nanti.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5VfI0xMpzWk?si=C1XIYEgrhIjEE5SF" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Netizen Indonesia menyerbu akun Instagram Federasi Sepak Bola Guinea dengan ungkapan rasisme.

National

PSSI Kecam Aksi Rasisme terhadap Guinea 

<p><strong>SKOR.id</strong> - Penyerang Bali United, Privat Mbarga, akhirnya bertemu dengan salah satu pelaku serangan rasisme terhadap dirinya.</p><p>Seperti diketahui, Privat Mbarga mengalami penghinaan bernada rasis via media sosial usai membela Bali United kontra Persija Jakarta di pekan ke-30 Liga 1 2023-2024, akhir Maret lalu.</p><p>Serdadu Tridatu menang dramatis 1-0 berkat penalti Ilija Spasojevic di menit ke-90+7, dan beberapa penggemar Macan Kemayoran tampaknya tak terima.</p><p>Dua di antara mereka, dengan username @ardiansyahfeby dan @godaydei di Instagram, bahkan menyelinap ke kotak pesan Privat Mbarga untuk mengirim sederet hinaan rasisme.</p><p>Sang pemain lantas mengunggah komentar-komentar miring tersebut ke ranah publik, menekankan bahwa tindakan dua orang itu sangat tidak pantas ditiru.</p><p>Dia juga juga melayangkan somasi per 5 April 2024.</p><p>Satu bulan berselang, satu dari dua pelaku akhirnya meminta maaf secara langsung kepada Privat Mbarga.&nbsp;</p><p>Difasilitasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Privat bertemu dengan Feby Ardiansyah (pemilik akun @ardiansyahfeby) di Tangerang.</p><figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/C6a_MRovVL-"></oembed></figure><p>Pertemuan ini terjadi sehari sebelum Bali United melakoni laga pamungkas fase reguler Liga 1 2023-2024 versus Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena, yakni Senin (29/4/2024).</p><p>Privat ditemani perwakilan APPI, seperti Ramdani Lestaluhu (Anggota Executive Committee), Gotcha Michel (Deputy Chief Executive), Jannes H. Silitonga (Head of Legal Division) dan Willy Kamaludin (Communication and Players Relation).</p><p>Hadir pula asisten pelatih Bali United, Rasyid, dan analis tim Feri Muchlas.</p><p>Feby Ardiansyah sebelumnya memang sudah menghubungi APPI untuk dipertemukan dengan Privat Mbarga di Tangerang, mengingat keterbatasan biaya jika harus datang ke Bali.</p><p>Dan, Privat Mbarga pun dengan besar hati memaafkan Feby.</p><p>"Saya ini pesepak bola yang mencintai profesi saya dan bermain profesional untuk klub saya, Bali United. Kita sama-sama mencintai sepak bola, dan apa yang telah ia perbuat terhadap saya di media sosial tidaklah benar," ujar Privat Mbarga.&nbsp;</p><p>"Saya telah memaafkan setelah pelaku membuat video dan surat pernyataan di atas materai. Saya harap ia tidak akan pernah mengulangi perbuatan ini lagi kepada siapa pun," lanjut winger kelahiran Kamerun itu.</p><p>Sayangnya, itikad baik serupa tak diikuti pemilik akun @godaydei. Sampai saat ini, Privat mengaku belum menerima permintaan maaf dari yang bersangkutan.</p><p>Dia pun berencana melaporkan kasus ini ke Polda Bali, dengan kawalan tim legal APPI.</p><p>"Suporter/fans boleh mendukung penuh timnya atau mengkritisi tim lawan, tapi bukan dengan cara mengancam apalagi ungkapan yang bersifat rasisme kepada siapa pun," ujar Head of Legal Division APPI, Jannes H. Silitonga.</p><p>APPI dan Privat Mbarga berharap, tindakan tegas ini bisa memberi efek jera dan peringatan kepada suporter agar lebih berhati-hati dalam bersikap.</p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/YyyLsKcqPm4?si=4pyyXQgZ3cmPMA7R" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Winger Bali United, Privat Mbarga, memaafkan satu pelaku rasisme dan berniat melaporkan satu lainnya.

Liga 1

Didampingi APPI, Privat Mbarga Temui Suporter Pelaku Rasisme

<p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>SKOR.id</strong> – Hari Pemberantasan Rasisme Dunia diperingati tiap tanggal 20 Maret, yang artinya jatuh pada hari ini.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Skor.id turut merayakannya dengan mengetengahkan artikel tentang film yang bercerita tentang rasisme dalam dunia olahraga berjudul <i>Remember the Titans</i>. &nbsp;&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><i>Remember the Titans</i> adalah sebuah film drama olahraga biografi Amerika Serikat tahun 2000 yang diproduksi Jerry Bruckheimer, dan disutradarai Boaz Yakin.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Skenarionya, yang ditulis Gregory Allen Howard, didasarkan pada kisah nyata pelatih berkulit hitam Herman Boone yang diperankan aktor kenamaan, Denzel Washington.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Boone berupaya mengintegrasikan tim American Football Sekolah Menengah T. C. Williams (sekarang Sekolah Menengah Kota Alexandria) di Alexandria, Virginia, pada 1971.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Sedangkan Will Patton memerankan Bill Yoast, asisten pelatih Boone yang berkulit putih.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Dua pemain American Football yang memang ada dalam kehidupan nyata, Gerry Bertier dan Julius Campbell, masing-masing diperankan Ryan Hurst dan Wood Harris.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Film ini diproduksi bersama oleh Walt Disney Pictures dan Jerry Bruckheimer Films serta dirilis oleh Buena Vista Pictures.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Pada 19 September 2000, <i>soundtrack&nbsp;</i>film tersebut dirilis oleh Walt Disney Records.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Menampilkan lagu-lagu dari beberapa artis rekaman termasuk Creedence Clearwater Revival, Bob Dylan, The Hollies, Marvin Gaye, James Taylor, The Temptations, Cat Stevens, dan Steam.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><i>Remember The Titans</i> dibuat dengan anggaran 30 juta dolar AS dan ditayangkan perdana di bioskop Amerika Serikat pada 29 September 2000.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Film ini meraup keuntungan sekitar 115,6 juta dolar AS di Amerika Serikat, dan 136,8 juta dolar AS di seluruh dunia.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Penerimaan masyarakat tidak begitu baik setelah dirilis, dan baru dihargai setelah beberapa tahun kemudian. Film ini sering masuk dalam daftar film American Football terbaik.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;"><strong>Plot Cerita</strong></span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Musim panas 1971, pelatih kepala Bill Yoast dari Sekolah Menengah T. C. Williams yang baru terintegrasi di Alexandria, Virginia, memimpin para pemain kulit putihnya dalam latihan musim panas.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Dia diberi tahu bahwa Herman Boone, seorang pelatih kepala berkulit hitam yang awalnya dipekerjakan untuk melatih tim sepak bola sekolah menengah kulit hitam di kota itu, telah ditugaskan sebagai staf kepelatihannya.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Kemudian, distrik sekolah memutuskan menunjuk Boone sebagai pelatih kepala, itu merupakan bagian dari upaya meredakan ketegangan rasial yang meningkat.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Dan juga, fakta bahwa semua sekolah menengah lainnya di Alexandria adalah "khusus kulit putih" (meskipun segregasi rasial di sekolah umum telah dihapuskan),&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Boone kemudian menolak, menurutnya Yoast lebih layak menduduki jabatan itu karena ia seorang pelatih sukses yang dinominasikan ke Hall of Fame Sekolah Menengah Virginia.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Tapi akhirnya Boast mengalah setelah melihat arti pemilihannya sebagaipelatih kepala bagi komunitas kulit hitam.&nbsp;</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Ketika Yoast memberi tahu para pemain kulit putihnya bahwa ia akan menerima posisi pelatih kepala di tempat lain, mereka berjanji untuk memboikot tim tersebut jika dia bukan pelatih mereka.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Kecewa dengan kemungkinan siswa kehilangan peluang mendapatkan beasiswa, Yoast berubah pikiran dan memutuskan bertahan.</span></p><p><span style="font-family:&quot;Cambria&quot;,&quot;serif&quot;;">Ia kemudian menerima tawaran Boone untuk menjadi koordinator pertahanan timnnya.</span></p><div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/0L2kX-kSNY4?si=dQKPhsSZGvd3NulE" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film Remember the Titans sering masuk dalam daftar film bertema American Football terbaik.

Latest Articles - rasisme

Chelsea Bakal Hukum Enzo Fernandez terkait Rasisme Saat Rayakan Gelar Copa America 2024

Hukuman Tegas untuk Pelaku Rasisme terhadap Vinicius Junior

Julian Nagelsmann Kecam Polling soal Pemain Berkulit Putih di Timnas Jerman

PSSI Kecam Aksi Rasisme terhadap Guinea

Didampingi APPI, Privat Mbarga Temui Suporter Pelaku Rasisme

Hari Berantas Rasisme: Remember The Titans, Kupas Rasisme di American Football