- Roxana Maracineanu percaya Tour de France 2020 bisa berlangsung sesuai jadwal meski tanpa penonton.
- Menurut menteri olahraga Prancis itu, penonton tidak berpengaruh secara finansial.
- Tour de France bukan sekadar ajang balap sepeda, tetapi juga gengsi bagi Prancis.
SKOR.id - Menteri Olahraga Prancis Roxana Maracineanu menegaskan Tour de France 2020 bisa berlangsung sesuai jadwal, tetapi dengan risiko tanpa penonton di sepanjang jalan.
Balap sepeda yang termasuk grand tour UCI tersebut akan berlangsung pada 27 Juni-19 Juli 2020 dengan menempuh rute 2.091 mil atau 3.365,8 kilometer.
Maracineanu meyakini Tour de France 2020 tetap memungkinkan untuk digelar berlangsung tanpa penonton demi keselamatan dari ancaman pancemi virus corona (Covid-19).
Menurut Roxana Maracineanu, tanpa penonton, gelaran balap sepeda ini tidak akan memberikan perbedaan mencolok, khususnya secara finansial.
"Kondisi (tanpa penonton) tak akan berpengaruh pada finansial karena model bisnis kami tidak bergantung pada tiket seperti sepak bola atau rugbi," ujar Maracineanu.
Keputusan menteri perempuan 44 tahun itu dan penyelenggara Tour de France, Amaury Sports Organisation (ASO), tersebut sempat mendapat pertentangan.
Hal tersebut dikarenakan banyak ajang olahraga lain yang memutuskan melakukan penangguhan demi menghindari penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Ingin Geser Indonesia Open 2020, PP PBSI Tunggu Keputusan BWF
Namun, pemerintah Prancis bersikeras Tour de France harus tetap berlangsung karena turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi olahraga tetapi juga gengsi negara.
"Kami terus melakukan koordinasi dengan ASO. Yang jelas, Tour de France adalah ajang yang sangat penting untuk kami,” ujar Roxana Maracineanu.
Selain itu, terlalu dini untuk melakukan pembatalan atau penangguhan karena masih ada harapan dan optimisme otoritas Prancis dalam menghadapi Covid-19.
"Masih ada cukup banyak waktu. Jadi, terlalu dini untuk memutuskan (langkah berikutnya)," kata Maracineanu.
Untuk saat ini keputusan tetap menyelenggarakan Tour de France 2020 tanpa penonton adalah pilihan terbaik menurut Maracineanu.
"Setiap orang memahami pentingnya berada di rumah dan memilih menonton televisi ketimbang datang ke acara langsung," ujar sang menteri.
Prancis saat ini tengah memberlakukan pembatasan wilayah atau lockdown demi meminimalkan penyebaran Covid-19.
Bahkan Prancis akan mendenda hingga 375 euro atau setara Rp6,7 juta bagi warga yang nekat keluar rumah.
Hingga Kamis (26/3/2020), pemerintah Prancis telah mengonfirmasi 29.155 kasus positif virus corona dengan 1.696 di antaranya berujung kematian.