- Tour de France 2020 makin terancam kelangsungannya seiring kebijakan lockdown yang diambil Pemerintah Prancis.
- Sejak 17 Maret 2020, Pemerintah Prancis menutup akses satu per satu kota secara bertahap untuk menghindari penyebaran Covid-19.
- Pembatalan Tour de France 2020 disebut sebagai skenario terburuk jika virus corona tak kunjung mereda hingga Juli mendatang.
SKOR.id - Lomba balap sepeda Tour de France 2020 makin terancam kelangsungannya seiring kebijakan Pemerintah Prancis yang melakukan lockdown.
Pemerintah Prancis memutuskan untuk menutup akses satu per satu kota secara bertahap dalam tiga pekan terakhir atau sejak 17 Maret 2020.
Kebijakan ini terpaksa diambil untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin parah di negara tersebut.
Seperti dilansir dari worldometer.info hingga Jumat (3/4/2020) pagi, tercatat ada 59.105 kasus positif Covid-19 di seluruh wilayah Prancis.
Baca Juga: Sejarah Olimpiade: Dua Kali Terganggu Virus
Lockdown akan diberlakukan selama dua pekan. Namun, tak menutup kemungkinan untuk diperpanjang jika kurva penyebaran Covid-19 di Prancis tak juga menurun.
Dengan apa yang terjadi di dunia, penyelenggara layak cemas. Apalagi, tak hanya Prancis yang memberlakukan lockdown terkait pandemi virus corona (Covid-19).
Panitia Tour de France 2020 ingin menggelar lomba balap sepeda paling bergengsi itu sesuai jadwal, yakni 27 Juni hingga 19 Juli 2020.
Konsekuensi menggelar Tour de France 2020 tanpa penonton di jalan raya juga dimunculkan agar lomba tetap bisa diselenggarakan sesuai jadwal.
Tapi, skenario terburuk adalah pandemi virus corona (Covid-19) belum tuntas hingga musim panas atau Juli sehingga ajang tersebut ditunda atau batal.
Jika hal itu terjadi, kerugian besar menanti penyelenggara Tour de France 2020.
Baca Juga: Intip Antusias Kento Momota Mengecat Raket Bulu Tangkis
"Tur ini menyumbang 60 persen pendapatan balap sepeda dalam setahun," ujar bos tim sepeda AG2R Prancis, Vincent Lavenu, dilansir dari Japantoday.com.
Selain itu, Tour de France adalah gengsi bagi Prancis yang selalu berhasil mendatangkan banyak pemasukan bagi berbagai sektor.
"Akan ada kerugian yang amat besar jika turnamen ini gagal terselenggara," ujar ketua panitia Christian Prudhomme, awal Maret lalu.
Kini, nasib Tour de France 2020 yang akan menempuh jarak ribuan kilometer dari Nice hingga Paris tersebut bergantung pada Covid-19.