SKOR.id – Rakyat Indonesia selalu gegap gempita setiap tanggal 17 Agustus, menyambut perayaan hari kemerdekaan negara ini.
Salah satu cara untuk merayakannya adalah dengan menyaksikan film-film bertema olahraga yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme.
Dari para atlet, publik bisa belajar bagaimana sulit dan beratnya perjuangan membela negara di ajang olahraga. Mereka adalah para prajurit yang berperang di “medan perang” dalam suasana damai.
Ada juga film Indonesia bertema olahraga yang mengangkat nilai-nilai berbangsa dan kerukunan antarsuku, agama, maupun ras.
Menyambut HUT RI ke-79 yang jatuh pada Sabtu (17/8/2024), Skor.id coba memilih lima film bertema olahraga yang mampu menumbuhkan kembali semangat nasionalisme.
3 Srikandi
Masih ingatkah Anda kapan Indonesia merebut medali pertama di pesta olahraga sedunia Olimpiade? Itu terjadi pada Olimpiade Seoul 1988, saat tiga pemanah putri Indonesia: Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani merebut medali perak di nomor tim wanita.
Sekira 28 tahun setelah sukses tersebut, munculah 3 Srikandi, film biopic yang mengabadikan perjuangan tiga pahlawan olahraga Indonesia itu.
Dikisahkan, setelah memastikan lolos ke Olimpiade Seoul 1988, tim panahan wanita Indonesia membutuhkan pelatih. Terpilihlah Donald Pandiangan (diperankan Reza Rahardian) yang dipercaya untuk menangani Nurfitriyana (Bunga Citra Lestari), Lilies (Chelsea Islan), dan Kusuma (Tara Basro).
Namun tidak mudah untuk meyakinkan Donald. Terlebih ia sudah lama menghilang dari panahan karena batal mengikuti Olimpiade Moskow 1980.
Awalnya, ketiga gadis ini merasa sangat kesulitan dengan gaya militan dari pelatih Donald, hingga sempat terjadi gesekan dan perselisihan karena benturan kepentingan. Namun berkat sang pelatih juga, ketiga gadis ini berhasil membawa pulang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade.
Empat tahun usai tiga atlet panahan wanita menyumbangkan medali pertama Olimpiade untuk Indonesia, pebulu tangkis tunggal wanita Susi Susanti merebut emas pertama di Barcelona 1992. Kehebatan Susi pun diabadikan lewat film Susi Susanti: Love All.
Film biopic yang dirilis pada 2019 lalu ini merupakan karya perdana sutradara Sim F dengan bintang utama Laura Basuki sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma, kekasih Susi saat itu (kini suami) yang juga merebut emas di Barcelona 1992.
Film Susi Susanti: Love All mengisahkan perjuangan Susi Susanti hingga meraih medali emas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Kisahnya mengikuti Susi Susanti yang masih berusia 14 tahun. Gadis muda ini memang sangat tertarik untuk menekuni olahraga bulu tangkis.
Bakat dan kemampuan Susi Susanti semakin terasah ketika dibimbing oleh pelatih Liang Chui Sia. Bermodalkan janji kepada sang ayah, Susi Susanti akhirnya bisa membawa pulang medali emas dari ajang bergengsi dan dikenal sebagai atlet wanita terbaik Indonesia.
Film ini dirilis di bioskop pada 24 Oktober 2019. Atas perannya sebagai Susi Susanti, Laura Basuki memenangi Piala Citra untuk Aktris Terbaik, satu-satunya kemenangan film tersebut dari 13 nominasi yang diterimanya pada ajang Piala Citra 2020.
King
Film yang mengangkat tema olahraga bulu tangkis lainnya adalah King. Dirilis pada 2009, King adalah film yang mengisahkan seorang anak bernama Guntur (Rangga Raditya) dengan cita-citanya menjadi pebulu tangkis hebat seperti Liem Swie King.
Digarap oleh Ari Sihasale, film ini tidak hanya dibintangi oleh sejumlah aktor-aktris ternama seperti Surya Saputra, Arito Wahab, Wulan Guritno, hingga Valerie Thomas, namun juga melibatkan beberapa atlet dan mantan pebulu tangkis.
Salah satu pebulu tangkis yang ikut membintangi film King ini adalah Jonatan Christie yang saat itu masih berusia belia. Ada juga sejumlah legenda seperti Hariyanto dan Hastomo Arbi, Ivanna Lie, Rosiana Tendean, Kevin Sanjaya, dan Liem Swie King sendiri.
Dikisahkan Guntur hanyalah anak kampung yang bekerja sebagai pengumpul bulu angsa untuk membuat shuttlecock. Tapi berkat sang ayah yang kerap menceritakan soal Liem Swie King, Guntur bertekad untuk menjadi pebulu tangkis.
Ada banyak sekali jalan terjal yang harus dirasakan oleh Guntur hingga ia bisa membuktikan bahwa dirinya layak menjadi atlet bulu tangkis hebat di Indonesia.
6,9 Detik
Pestaa olahraga terbesar benua Asia yang digelar di Indonesia pada 2018, Asian Games, melahirkan sejumlah bintang olahraga bagi tuan rumah. Salah satunya Aries Susanti Rahayu.
Atlet panjat tebing wanita ini berhasil membawa pulang medali emas Asian Games 2018 dalam waktu 6,9 detik di nomor speed. Kisah inspiratif ini, akhirnya dibawa ke layar lebar oleh sutradara sekaligus aktris ternama Lola Amaria.
Ia mengajak beberapa selebritas ternama seperti Ariyo Wahab, Rukman Rosadi, Maryam Supraba, dan Rangga Djoned untuk bermain dalam film ini.
Tak hanya itu, ia juga berhasil mengajak Aries Susanti Rahayu untuk berakting dalam filmnya memerankan dirinya sendiri. Hal ini tentu jadi daya tarik tersendiri, pasalnya Lola Amaria malah nekat membawa sang atlet untuk berakting dan bukan jadi cameo.
Cahaya dari Timur: Beta Maluku
Film yang digarap sutradara Angga Dwimas Sasongko, Cahaya dari Timur: Beta Maluku ini agak berbeda daripada empat film di atas.
Dibintangi Chicco Jerikho, Shafira Umm, Abdurrahman Arif, dan Burhanuddin Ohorella, film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang dirilis pada 2014 ini mengambil genre biografi, drama, persahabatan, sejarah, anak-anak, politik, dan olahraga.
Dikisahkan Sani Tawainella (Chicco Jerikho) ingin membuat anak-anak di kampungnya jauh dari kemelut konflik agama di Ambon. Makanya, ia mengajak anak-anak ini untuk bermain sepak bola.
Siapa sangka, klub bola yang dipimpinnya ini berhasil menjadi perwakilan Maluku di ajang nasional. Tapi, Sani harus bisa membuat anak-anak ini melupakan segala perbedaan jika mereka ingin terus bermain sepak bola.
Selain kelima film di atas, masih ada sejumlah film bertema olahraga yang juga bagus untuk membangkitkan nasionalisme. Sebut saja Garuda di Dadaku (2009), Tarung Sarung (2020), Sang Pemberani (2014), dan lain-lain.