SKOR.id – Skorer selama ini mungkin hanya mengenal Jepang sebagai gudangnya produk film animasi, termasuk yang bertema olahraga.Beberapa film animasi olahraga asal Negeri Sakura yang dikenal di seluruh dunia di antaranya Kapten Tsubasa, Haikyu!!, Blue Lock, Slam Dunk, Futsal Boys!!!, dan lain-lain.Tapi tahukah Skorer, bahwa baru-baru ini anak-anak bangsa Indonesia berhasil memproduksi film animasi bertema olahraga sepak bola, berjudul Nyla.Lebih mengagumkan lagi, kreator animasi ini masih berstatus siswa sekolah SMK Raden Umar Said RUS, Kudus, Jawa Tengah.SMK RUS yang berdiri sejak 2015 ini memang memiliki jurusan animasi dan mendirikan studio animasi sendiri yang dinamai RUS Animation Studio.&nbsp;Nyla&nbsp;sendiri merupakan salah satu film pendek animasi yang diproduksi oleh RUS Animation Studio.Film ini digarap oleh 265 siswa dari dua angkatan di SMK RUS dan disutradarai oleh Sigit Hermawan.&nbsp;Proses produksi film ini memakan waktu lebih dari satu tahun, sebelum akhirnya dirilis secara resmi pada 15 Januari 2025 melalui kanal YouTube RUS Animation Studio.Hingga Selasa (28/1/2025) malam, film pendek berdurasi 17 menit 18 detik tersebut sudah disaksikan lebih dari 437.000 pemirsa.Nyla berkisah tentang sosok Nyla, gadis penenun asal Sumba yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola profesional, mengikuti jejak mendiang ayahnya.Sayangnya, ibunya tidak mengizinkannya. Nyla dipaksa untuk menenun sebagaimana gadis Sumba lainnya. Sang ibu juga takut kehilangan Nyla seperti halnya ia kehilangan suaminya.Namun demikian, Nyla tidak menyerah.&nbsp;Ia kemudian berusaha keras meyakinkan ibunya.&nbsp;Sembari menenun seperti teman-temannya yang lain, Nyla diam-diam berlatih sepak bola.Perjalanan Nyla menjadi pesepak bola tentu tidak mudah. Kalau Skorer penasaran saksikan saja kelanjutannya di kanal Youtube RUS Animation Studio yang disematkan di bawah ini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/vBnnBtp8JnI?si=xzbxnZDpKEtqJukb" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Pendapat Erick ThohirKetua Umum PSSI, Erick Thohir, tentunya juga tidak ketinggalan menyaksikan film Nayla.Hal itu terungkap dalam pernyataan di media sosialnya yang diunggah Minggu (26/1/2025). &nbsp;Ia mengapresiasi film animasi yang mengangkat tema sepak bola putri itu. &nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFSATNqSd8M"></oembed></figure>“Baru selesai nonton short movie karya anak bangsa dari adik-adik SMK Raden Umar Said, Kudus, Jawa Tengah, judulnya “Nyla,” kata Erick dalam pernyataannya tersebut.“Ceritanya tentang perjuangan seorang anak perempuan dari Sumba yang punya mimpi jadi pemain sepak bola.”“Bagus banget ceritanya, sangat menginspirasi dan menambah semangat adik-adik perempuan yang punya mimpi jadi pemain Timnas Indonesia.”“Buat yang mau nonton, langsung nonton di channel Youtube - RUS Animation Studio. Semangat terus berkarya adik-adik,” ujar Erick, mengakhiri pernyataannya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9IhW9GgTfXY?si=2HR2-qDjBdPIewUV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nyla berkisah tentang sosok Nyla, gadis penenun asal Sumba yang bercita-cita jadi pemain sepak bola. 

Films

Erick Thohir Apresiasi Film Animasi Nyla yang Mengangkat Sepak Bola Putri

SKOR.id – Pencinta film-film Pakistan pasti sudah mengenal aktor tampan Shaz Khan yang membintangi Parwaaz Hai Junoon (2018) – film aksi-romantis tentang pilot-pilot Angkatan Udara Pakistan, dan Yaqeen Ka Safar (2017) serial drama tentang pengacara muda membela korban rudapaksa.&nbsp;Namun, dalam film terbarunya, The Martial Artist, aktor berdarah Pakistan-Amerika itu menukar pertarungan di ruang sidang dengan pertarungan di segi delapan (oktagon) MMA.&nbsp;Trailer film The Martial Artist dibuka dengan cuplikan udara menakjubkan dari Pakistan utara, pegunungan yang tampaknya mencerminkan ambisi besar sang karakter protagonis yang diperankan Khan, Ibby “The Prince” Bakran.&nbsp;Kemudian, dalam sekejap, penonton diajak menyaksikan tarian kekerasan seni bela diri campuran (mix martial arts/MMA), dengan Khan berkeringat, melemparkan pukulan dan mengeluarkan darah ke lantai.&nbsp;Fisik Khan sudah jelas dituntut untuk mendukung adegan dan gerakan itu, seperti yang dikatakan Ibby di trailer: “Ini semua tentang waktu, kelincahan, dan presisi.” Jujur saja—mungkin butuh berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun pelatihan ketat bagi Shaz Khan untuk melakukan aksi tersebut.Visualisasi BagusSinematografi The Martial Artist juga tidak mengecewakan. Kamera tetap hidup, meresapi setiap detail perjalanan Ibby, dan itu merupakan suguhan visual.&nbsp;Selain kuil Maya yang muncul di akhir film, salah satu adegan yang sangat mencolok berlatar belakang Death Valley, California tempat Ibby berlatih dan bertarung dengan karakter lain. Di sinilah Anda mulai melihat kegigihan sang petarung, obsesinya untuk menjadi yang terhebat.&nbsp;Dikisahkan, saat bintang MMA yang sedang naik daun, Ibby Bakran, bersinar dalam laga lokal, perusahaan promosi terbesar di dunia menawarkannya sebuah kesepakatan yang tidak dapat ia tolak. Kini, Ibby memiliki jalur yang jelas untuk menjadi hebat.&nbsp;Ketika kehidupannya yang dipenuhi dengan narkoba semakin meningkat di California, pengkhianatan dan patah hati tampaknya terus terjadi secara berurutan.Saat kebintangannya mulai memudar, Ibby menuding semua orang bersalah. Ia menarik diri dan menjauh dari keluarganya. Setelah kejatuhan yang spektakuler di California, Ibby kembali ke kampung halamannya di Pakistan, dan suasananya pun berubah. Ada ketenangan dalam adegan-adegan di desa tersebut.&nbsp;Terlihat sekilas istrinya Pash (diperankan oleh Sanam Saeed) dan ibunya, kedua karakter tersebut diselimuti kesedihan karena ditinggal oleh seorang pria yang juga terjebak dalam kesalahannya sendiri.Daripada kembali ke sasana mewah atau mengandalkan pelatih ternama di Amerika, Ibby malah terhubung dengan petarung lokal di desanya. Ini bukan hanya tentang kebugaran fisik; ini tentang penyembuhan spiritual, yang terasa menyegarkan untuk sebuah film yang bisa dengan mudah mengambil jalur drama olahraga murni.Bukan Sekadar Film BiasaDalam sebuah wawancara pada tahun 2019 dengan BBC Asian Network, Shaz Khan sudah memikirkan ide film The Martial Artist ini bertahun-tahun lalu. Ia juga mengungkapkan bahwa cerita tersebut sangat pribadi baginya, sebuah cerminan “simbol” dari perjalanannya sendiri di industri ini. Hal ini menjadikan proyek ini bukan sekadar film biasa, namun sebuah karya yang penuh gairah.Selain menjadi pemeran utama, Shaz Khan juga menjadi sutradara dan penulis skenario bersama Michael Ross Albert dalam film yang merupakan kolaborasi Pakistan-Hollywood itu.&nbsp;Selain Shaz Khan dan Sanam Saeed, The Martial Artist&nbsp;juga dibintangi di antaranya oleh Babar Peerzada (sebagai Ali), Thesa Loving (Khadija), Faran Tahir (Dada), Gregory Sporleder (Frank Fischer), Nyk Schmalz, (Nico), dan Philippe Prosper (Decan Johnson).&nbsp;Film The Martial Artist&nbsp;yang bergenre drama ini dijadwalkan beredar di bioskop pada 31 Januari 2025.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/iwD4IRaqGNI?si=TeheqbhtU-n1Su8q" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Film The Martial Artist membawa pemirsa ke dunia yang penuh adrenalin dengan keringat, darah, dan pengkhianatan berjalan beriringan.

Culture

The Martial Artist, Lebih dari Sekadar Film Seni Bela Diri Campuran

SKOR.id – Satu lagi film bertema sepak bola Indonesia meluncur. Film tersebut berjudul Elang, dengan pemeran utama aktor yang juga penggila sepak bola, Ganindra Bimo.&nbsp;Elang merupakan salah satu film Indonesia terbaru yang diproduksi tahun 2025 dan disutradarai oleh sutradara kawakan, Rizal Mantovani.&nbsp;Selain Ganindra Bimo, para aktor dan aktris yang berperan dalam film ini di antaranya Lukman Sardi, Dewi Yull, Meisya Amira, dan Nina Kozok.&nbsp;Elang tayang perdana pada 9 Januari 2025 dan hingga saat ini masih beredar di bioskop-bioskop Tanah Air.Film &nbsp;ini tidak hanya menceritakan tentang strategi dan pertandingan, melainkan juga sisi lain yang menggambarkan sisi kelam sepak bola Indonesia masa lalu yang sempat dikuasai oleh mafia bola.&nbsp;SinopsisFilm Elang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemain sepak bola Timnas Indonesia bernama Elang (diperankan Ganindra Bimo).Elang terpaksa meninggalkan Skuad Garuda demi membiayai pengobatan ibunya yang menderita penyakit Alzheimer.&nbsp;Dengan latar belakang keluarga yang pas-pasan, Elang harus berjuang keras untuk mencari uang agar ibunya bisa dirawat dengan baik.&nbsp;Demi mendapatkan finansial yang lebih baik, Elang memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan bergabung dengan klub Australia, Sydney Warriors FC.Meski mendapatkan keuntungan material yang lebih baik, ternyata keputusannya mengecewakan sang ibu dan adiknya, Laras (Meisya Amira).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/gzY7D0w-DRE?si=X11_yU-4tI6lOyt8" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Akan tetapi, dalam perjalanan kariernya di Australia, Elang kembali dipanggil kembali ke Indonesia untuk membela Skuad Garuda dalam ajang internasional.&nbsp;Masalah makin rumit ketika Elang terjebak dalam intrik mafia sepak bola yang dikelola oleh Hardiman (Lukman Sardi), yang tidak hanya mengendalikan pertandingan, tetapi juga mengancam nyawa ibu Elang.&nbsp;Hardiman menyandera ibu Elang dan memaksanya untuk memastikan Timnas Indonesia kalah dalam pertandingan demi keuntungan bisnis judi bola yang dijalankannya.&nbsp;Kemudian di tengah dilema besar tersebut, Elang harus memilih antara kehormatan bangsa yang terancam, atau keselamatan ibunya yang berada dalam bahaya.Ganindra sebagai pemeran utama film ini berhasil menjalankan perannya dengan baik karena ia memang tidak asing dengan sepak bola.Dalam media sosialnya, mantan finalis MTV VJ Hunt 2008 ini kerap memamerkan koleksi jersey sepak bolanya yang begitu lengkap, dari masa lalu hingga sekarang, terutama klub-klub Eropa.Aktor berusia 37 tahun tersebut juga tidak canggung saat menyampaikan analisis dan opininya tentang Timnas Indonesia, yang kini sedang berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EutKKJMe_rI?si=2o8ecfYI5Fm8K-aN" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film Elang mengisahkan perjalanan hidup pemain sepak bola Indonesia bernama Elang (diperankan Ganindra Bimo).

Film Elang Ungkit Sisi Humanis Pemain hingga Mafia Sepak Bola

SKOR.id – Olahraga sudah menjadi semacam bumbu dalam sebuah film. Baik itu menjadi tema utama maupun sekadar pelengkap, olahraga tetap selalu menarik untuk diangkat ke layar lebar maupun layar kaca. &nbsp;&nbsp;Mengapa olahraga kerap dijadikan tema ataupun pelengkap dan pemberi warna dalam sebuah film? Olahraga apa saja yang paling sering muncul dalam film?&nbsp;Skor.id akan coba membahasnya secara detail dalam Skor Special edisi kali ini. (Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage Skor.id.).Mengapa Olahraga Umumnya Ditampilkan dalam Film?Genre olahraga selalu menjadi daya tarik bagi para penulis skenario, sutradara dan penonton, tetapi mengapa? Mungkin karena keakraban dengan bermain dan menonton olahraga, keterkaitan antara kerinduan untuk menang, atau karena film olahraga harus melintasi berbagai genre.&nbsp;Jika dilakukan dengan benar, film olahraga juga berpotensi untuk memenangi banyak penghargaan di musim penghargaan.&nbsp;Popularitas film olahraga tetap konstan selama bertahun-tahun, mulai dari era film bisu tahun 1914 dengan The Knockout - film tinju yang dibintangi oleh Charlie Chaplin, hingga Home Team&nbsp;film bertema American football yang dibintangi oleh Adam Sandler.&nbsp;Film bergenre olahraga hingga film biasa dengan sisipan olahraga, kebanyakan memiliki banyak tema yang beresonansi dengan penonton, seperti keluarga, perjuangan untuk menjadi yang terbaik, dan kisah underdog, ketika seseorang mengatasi rintangan, yang semuanya dapat dipahami oleh penonton.Alasan utama mengapa olahraga ini populer dalam film di antaranya potensi drama yang tinggi. Sifat fisik olahraga seperti tinju menciptakan ketegangan dan konflik yang melekat, sehingga mudah untuk membangun ketegangan dan keterlibatan emosional bagi penonton.&nbsp;Berikutnya, narasi yang tidak diunggulkan. Banyak film olahraga yang menampilkan kisah-kisah atlet yang mengatasi rintangan yang signifikan untuk mencapai kesuksesan, yang beresonansi dengan penonton.&nbsp;Ketiga, makna simbolis. Olahraga dapat mewakili tema yang lebih luas seperti ketekunan, kerja sama tim, dan penebusan diri, yang memungkinkan pembuat film untuk mengeksplorasi busur karakter yang lebih dalam.&nbsp;Lalu, daya tarik visual. Aksi dan gerakan dalam olahraga seperti bola basket atau balap diterjemahkan dengan baik ke layar, memberikan urutan yang menarik secara visual.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Boks_Skor_Special_film_olahraga_peraih_Oscar_Dede_S_Mauladi_Skor_id_d5e054ebee.jpg" alt="Boks Skor Special film olahraga peraih Oscar - Dede S. Mauladi Skor.id.jpg"><figcaption>Sejumlah film bertema olahraga berhasil menyabet penghargaan paling bergengsi di Academy Awards (Piala Oscar), yakni Film Terbaik. (Dede S. Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Olahraga Apa yang Paling Banyak Ditampilkan dalam Film?Tinju adalah olahraga paling populer yang ditampilkan dalam bentuk sinematik di layar lebar, dengan film-film seperti Rocky (1976), yang didasarkan pada seorang petinju asal Philadelphia, Amerika Serikat, yang mendapat kesempatan langka untuk bertarung melawan petinju kelas berat dunia.&nbsp;Film ini ditulis oleh bintang utamanya, Sylvester Stallone, dalam sebuah peran yang akan menentukan kariernya di layar lebar.&nbsp;Demikian juga, ada Raging Bull (1980), disutradarai oleh Martin Scorsese, yang mengisahkan seorang petinju dalam kehidupan nyata, Jake LaMotta (diperankan oleh Robert De Niro), yang sifat pemarah dan kekerasannya membuat kehidupannya di luar ring hancur saat berada di puncak di atas ring tinju.&nbsp;Namun sepak bola dan seni bela diri juga telah memberikan dampak budaya dengan film-film seperti Bend it like Beckham&nbsp;(2002) dan The Karate Kid (1984).&nbsp;Bagi penonton Amerika, bisbol dan NFL telah meraih kesuksesan besar dengan film, yaitu The Blind Side (2009), yang membuat aktris Sandra Bullock memenangi Oscar sebagai aktris terbaik dalam peran utama.&nbsp;Ada juga A League of Their Own&nbsp;(1992) yang disutradarai oleh Penny Marshall dan dibintangi oleh Tom Hanks. Marshall sebelumnya juga pernah mengarahkan Hanks dalam film Big (1988).Olahraga seperti tinju, bisbol, sepak bola, bola basket, balap, dan seni bela diri, sering ditampilkan dalam film. Itu karena olahraga-olahraga ini menawarkan narasi dramatis dengan konflik yang jelas, kisah-kisah yang tidak diunggulkan, dan kemampuan untuk menggambarkan kompetisi yang ketat secara visual, sehingga memungkinkan pembuat film untuk dengan mudah melibatkan penonton melalui pasang surutnya kegiatan atletik.Berikut contoh spesifik olahraga yang biasa ditampilkan dalam film:<ul><li>Tinju - Dianggap sebagai olahraga yang paling banyak muncul dalam film karena drama yang melekat dan fokus pada pertarungan individu.&nbsp;</li><li>Bisbol - Sering digunakan untuk mewakili nilai-nilai Amerika seperti kerja keras dan ketekunan, dengan banyak film klasik yang menampilkan olahraga ini.&nbsp;</li><li>American football - Populer karena dinamika tim dan permainannya yang mempertaruhkan banyak hal, memungkinkan cerita tentang persahabatan dan mengatasi tantangan.&nbsp;</li><li>Bola basket - Menawarkan rangkaian aksi yang menarik dan dapat digunakan untuk mengeksplorasi tema pertumbuhan pribadi dan mengatasi kesulitan.&nbsp;</li><li>Balapan (seperti motor, mobil Formula 1 hingga NASCAR) - Kecepatan dan adrenalin balap memberikan adegan visual yang memukau dan cerita tentang mendorong batas.</li><li>Seni bela diri - Mirip dengan tinju, fokus pada pertarungan fisik dan teknik bertarung cocok untuk urutan aksi yang menarik.</li></ul>Mengapa Orang Menyukai Film Olahraga?Sepak bola memiliki sekitar 3,5 miliar penggemar, jadi masuk akal bagi industri film bernilai miliaran dolar untuk memanfaatkan basis penggemar tersebut. Ketika orang melihat film yang didasarkan pada olahraga favorit mereka, kemungkinan besar mereka akan menontonnya.&nbsp;Banyak orang merasa bangga mengetahui sejarah pertandingan, namun sebagian besar menyukai gairah persaingan antara tim dan pemain.&nbsp;Hal ini membuat film menjadi menarik, dengan pembagian yang jelas dan mudah dimengerti tentang siapa yang harus didukung oleh penonton di sepanjang film. Kisah underdog selalu populer, dan ini adalah tema yang menginspirasi yang beresonansi dengan orang-orang. Terutama selama masa-masa sulit, film-film ini dapat memberikan harapan dan keakraban pada situasi yang mungkin dialami oleh para penonton.&nbsp;Penonton menikmati film-film olahraga ini karena olahraga memiliki aturan yang jelas dan cara yang jelas untuk menyatakan pemenang dan pecundang, yang sangat jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.&nbsp;Masalah umum tentang olahraga adalah bahwa olahraga tidak dapat diakses tanpa pengetahuan dan latar belakang yang luas. Sebaliknya, sebuah film memberi penonton pelajaran sejarah yang hampir ringkas tentang cara kerja di dalamnya.&nbsp;Seperti yang terlihat dalam film Moneyball (2011), yang dibintangi Brad Pitt dan disutradarai oleh Bennett Miller. Miller kemudian menyutradarai Foxcatcher (2014), sebuah film olahraga lain yang didasarkan pada pegulat Olimpiade, yang dibintangi oleh Steve Carell (The Office), Channing Tatum, dan Mark Ruffalo.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EutKKJMe_rI?si=OMxz_LqnHaGyeXJc" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Beberapa jenis olahraga kerap muncul dalam film, baik karena menjadi tema utama ataupun sekadar pelengkap.

Skor Special adalah artikel yang akan memberikan perspektif berbeda setelah Skorer membacanya dan artikel ini bisa ditemukan dengan mencari #Skor Special atau masuk ke navigasi Skor Special pada homepage situs Skor.id.

SKOR SPECIAL

Mengapa Jenis-jenis Olahraga Ini Selalu Ada dalam Film

SKOR.id – Mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Shin Tae-yong, pada Minggu (19/1/2025) menjalani syuting film di Kampung Cikaruncang, Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.Film tersebut berjudul Ghost Soccer: Bola Mati, yang diproduksi oleh Multi Buana Kreasindo.Peran pelatih asal Korea Selatan itu memang hanya menjadi cameo dalam film ber-genre komedi horor dengan tema sepak bola tersebut.Namun demikian, kabar Shin Tae-yong menjalani proses syuting itu langsung viral dan menghebohkan para pencinta Timnas Indonesia.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DE__IBiTfS6"></oembed></figure>Pihak produser&nbsp;Ghost Soccer: Bola Mati memberikan sedikit bocoran mengenai peran coach Shin dalam film tersebut.&nbsp;“Ada bagian dari cerita film Ghost Soccer yang cocok kalau ada cameo yang terlibat dalam film ini,” kata Budi Yulianto, Eksekutif Produser film tersebut, dikutip dari Antara, Senin (20/1/2025).&nbsp;“Coach Shin Tae-yong sangat pas memerankan tokoh pemberi semangat untuk tim sepak bola yang kehilangan daya juang.”&nbsp;“Coach Shin membangkitkan semangat bertanding tim inferior menghadapi tim superior,” Budi menambahkan.Film&nbsp;Ghost Soccer: Bola Mati disutradarai Jay Sukmo, dengan para pemeran Berliana Lovel, Samuel Rizal, Damara Finch, Fajar Nugra, Rin Hermana, Aden Bajaj, Iyan Darmawan, dan Mastur.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DFC8undS5wu"></oembed></figure>Bukan Film PerdanaGhost Soccer bukanlah pengalaman perdana coach Shin dalam dunia film atau akting. Jauh sebelum menangani Timnas Indonesia, coach Shin pernah tampil dalam sebuah drama Korea.&nbsp;Fakta menarik tersebut salah satunya diketahui dari unggahan video di akun TikTok @refer_sport beberapa waktu lalu."Di Indonesia jadi pelatih, di Korea main drakor," demikian bunyi keterangan tertulis akun tersebut.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fpu5GRIyA3g?si=o5Y-_QqvGl3tE3zL" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Dalam unggahan video singkat itu Shin Tae-yong yang mengenakan pakaian jas sedang berada di sebuah kantor.Adegan berikutnya ia dihampiri seorang wanita pegawai kantor. Shin Tae-yong tampak luwes beradu akting dengan wanita tersebut bak aktor profesional.Itu merupakan sebuah cuplikan dari adegan drama Korea berjudul Shoot For Love.Diceritakan drakor tersebut membahas mimpi anak-anak Korea Selatan menjadi pesepak bola terkenal seperti Son Heung-min.Selain itu, Shin Tae-yong juga pernah membintangi berbagai iklan. Meski tidak sekompleks film, menjadi bintang iklan juga butuh skill akting yang mumpuni.Pelatih berusia 54 tahun itu dalam sebuah wawancara mengaku telah membintangi 10 iklan di indonesia.Paling terkenal iklan kopi, kemudian terakhir ia ikut mempromosikan salah satu restoran ayam goreng.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EutKKJMe_rI?si=KsuL6bhMOZ8B_7zF" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Shin Tae-yong sebelumnya pernah membintangi drama Korea dan berbagai iklan.

Film Ghost Soccer Bukan Debut Shin Tae-yong dalam Dunia Akting

SKOR.id&nbsp;– Bagi Anda penggemar film bergenre drama olahraga, Marty Supreme&nbsp;bisa menjadi salah satu pilihan referensi meskipun film ini baru akan dirilis di Amerika Serikat pada 25 Desember 2025 dan didistribusikan oleh A24 – sebuah perusahaan hiburan independen Amerika yang berspesialisasi dalam produksi film dan televisi, serta distribusi film.Marty Supreme&nbsp;disutradarai oleh Josh Safdie yang juga bertindak sebagai produser. Safdie juga menulis skenario film ini bersama Ronald Bronstein.&nbsp;Film Marty Supreme&nbsp;dibintangi di antaranya oleh Timothee Chalamet, yang juga merangkap co-producer, serta Gwyneth Paltrow, rapper dan penyanyi Tyler, the Creator, serta Odessa A’zion, Penn Jillette, Kevin O'Leary, Abel Ferrara, dan Fran Drescher.&nbsp;Film ini terinspirasi dari pemain tenis meja profesional asal Amerika Serikat, Martin “Marty” Reisman, juara nasional tenis meja AS di nomor tunggal pria tahun 1958 dan 1960, yang juga seorang penulis.&nbsp;Meskipun begitu, sumber yang dekat dengan produksi menyebut cerita dalam film Marty Supreme adalah fiksi asli dan bukan film biografi (bio picture alias biopik), kendati sejumlah elemen kehidupan Reisman juga diambil untuk film ini.&nbsp;Chalamet mengungkapkan bahwa Safdie telah memintanya untuk melakukan beberapa aksinya sendiri dalam film tersebut. Sang sutradara juga ingin mata Chalamet terlihat lebih kecil, jadi dia membuatnya memakai kacamata resep dengan lensa kontak di bawahnya, yang menurutnya “mengacaukan” penglihatannya untuk sementara waktu.&nbsp;Salah satu yang menarik dari film ini, untuk adegan permainan ping pong, Chalamet dilatih oleh mantan atlet tenis meja profesional, Diego Schaaf dan Wei Wang.&nbsp;Film Marty Supreme&nbsp;mengisahkan tentang kehidupan Marty (diperankan Chalamet) yang berprofesi sebagai petenis meja profesional di AS pada era tahun 1950-an sampai 1960-an. Adapun Fran Drescher yang terkenal berkat perannya di serial komedi situasi The Nanny&nbsp;(1993–1999) berperan menjadi ibunda Marty. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Principal photography atau pengambilan gambar utama di lokasi syuting, film Marty Supreme&nbsp;mulai dilakukan di New York City pada 23 September 2024. Seperti dikutip On Location Vacations, foto-foto set resmi dirilis tujuh hari setelahnya di Manhattan.&nbsp;Produksi film Marty Supreme selesai pada 5 Desember 2024 lalu. Menurut Deadline Hollywood, anggaran film Marty Supreme menembus 70 juta dolar Amerika (sekira Rp1,14 triliun), melampaui Civil War (2024; 50 juta dolar AS) sebagai film termahal yang pernah didistribusikan oleh A24.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/EutKKJMe_rI?si=zg7HFhluFXWdO1CZ" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;

Film Marty Supreme yang mengisahkan kehidupan petenis meja profesional Amerika era 1950-an akan dirilis pada hari Natal 2025. 

Penglihatan Timothee Chalamet Kacau Saat Syuting Film Marty Supreme 

SKOR.id –&nbsp;Tahun 2025 baru melewatkan beberapa hari, yang berarti sejumlah besar anime bersiap-siap untuk melakukan debutnya.&nbsp;Terlepas dari kualitasnya secara keseluruhan, setiap musim hadir dengan harapan dan kegembiraan baru bahwa sesuatu yang baru dan tak terlupakan mungkin akan segera hadir. Secara keseluruhan, genre anime olahraga disambut positif pada 2024, kendati tentu saja masih ada ruang untuk perbaikan.Meskipun tidak sesering isekai atau romansa, olahraga adalah perlengkapan dari setiap musim anime, meskipun hanya dua atau tiga pertunjukan. Seiring dengan berakhirnya tahun 2024 dan penggantinya yang mulai menjadi fokus, jajaran anime olahraga tahun 2025 mulai terbentuk, dan tahun yang akan datang tampaknya akan menyoroti beberapa kegiatan yang cukup tidak biasa.&nbsp;Tentu saja, cerita sepak bola dan bisbol akan muncul cepat atau lambat, tetapi dunia bisa saja membutuhkan seri golf atau seluncur indah (figure skating), misalnya. Bahkan, dunia bisa saja membutuhkan satu anime boling.Salah satu anime yang wajib mendapat perhatian dan dirilis pada musim dingin 2025 ini adalah Medalist, buatan studio ENGI yang juga memproduksi anime terkenal, Uzaki-chan Wants to Hang Out.Berdasarkan manga seinen yang telah menghasilkan lebih dari 10 volume, Medalist&nbsp;mengisahkan perjalanan mantan atlet figure skating Tsukasa Akeuraji yang bertemu skater berbakat alami Inori Yuitsuka, demi satu tujuan, yakni medali emas Olimpiade.Meskipun tidak terlalu terkenal, manga ini memiliki reputasi yang cukup positif, sebagian besar berkat dua pemeran utamanya yang disukai dan nada yang relatif membumi.&nbsp;Mimpi Inori hampir mustahil, tetapi ia adalah seorang pemain skating yang cakap dengan dorongan untuk mencapai segalanya. Tsukasa berperan sebagai mentor dan pelatih Inori, dan dinamika mereka harus bertindak sebagai jantung dan jiwa dari anime ini.Yang pasti, seri Medalist&nbsp;ini merupakan salah satu yang memiliki pengaruh sangat besar karena tema yang mengajarkan seseorang untuk berusaha keras mengejar mimpi, seberat apa pun tantangan yang akan dihadapi.Salah satu yang menarik dari Medalist adalah kru dan stafnya khususnya para koreografer. Pasalnya, banyak di antara mereka yang merupakan atlet seluncur es (ice skater) profesional. Bahkan, salah seorang koreografer seri ini merupakan atlet seluncur es yang turun di Olimpiade.&nbsp;Medalist&nbsp;memiliki total 13 episode yang terbagi dalam tiga episode dalam format Blu-ray dan DVD. Khusus di Jepang, serial ini sudah ditayangkan sejak 4 Januari 2025 oleh studio ENGI.Untuk televisi, episode 1 serial Medalist ditayangkan perdana pada 5 Januari 2025 pada pukul 1:30 dini hari waktu Jepang. Sejumlah stasiun televisi Jepang seperti TV Asahi&nbsp;menayangkan anime ini.&nbsp;Untuk penggemar internasional, Medalist bisa ditonton secara streaming&nbsp;di Disney+. Adapun episode 2 ditayangkan pada Minggu (12/1/2025) kemarin.&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kBH9Q2I0pxY?si=s2vfhhIgNsvI6lz3" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Selain memiliki pesan-pesan sangat bagus, dari sisi teknis serial anime Medalist juga digarap sangat serius. 

Medalist, Serial Anime dengan Koreografer Atlet Profesional 

SKOR.id – Platform Netflix baru-baru ini merilis kisah inspiratif bintang National Basketball Association (NBA), LeBron James, dalam film drama olahraga yang diproduksi pada 2023, Shooting Stars.Drama olahraga biografi ini berkisar pada karier olahraga LeBron James saat duduk di bangku sekolah menengah hingga universitas.Disutradarai oleh Chris Robinson, film ini di antaranya dibintangi Mookie Cook sebagai pemeran utama.&nbsp;Kisah Shooting Stars didasarkan pada memoar tahun 2009 dengan nama sama yang ditulis LeBron James bersama Buzz Bissinger.&nbsp;Film ini telah hadir di Netflix. Namun, sebelum menonton film tentang LeBron James ini, simak lebih dahulu kisah nyata yang menginspirasi alur cerita Shooting Stars berikut ini.Menelusuri Kenangan bersama Shooting StarsShooting Stars menceritakan bagaimana LeBron James dan teman-temannya menjadi tim sekolah menengah atas terbaik di Amerika Serikat.Dan juga, bagaimana tim tersebut meluncurkan karier James sebagai juara NBA empat kali, peraih medali emas Olimpiade dua kali, dan pencetak skor terbanyak sepanjang masa NBA.Siapakah LeBron James?LeBron James secara profesional bermain basket untuk Los Angeles Lakers. Penggemar kompetisi NBA memanggilnya sebagai "King James".Hal itu karena ia dikenal luas sebagai salah satu pemain terhebat dalam sejarah olahraga tersebut.&nbsp;James telah menjadi bagian dari 10 Final NBA dan telah memenangkan empat ring NBA. Saat ini ia masih aktif bermain di Lakers dan menjadi pemain tertua (40 tahun) kompetisi NBA musim ini.Sekilas tentang Awal KehidupannyaLahir di Akron, Ohio, LeBron James mengalami masa kecil yang sangat tragis. Ibunya, Gloria Marie James, baru berusia 16 tahun saat melahirkannya.Ayahnya, Anthony McClelland, memiliki catatan kriminal yang panjang.&nbsp;Ia tidak pernah terlibat dalam kehidupan LeBron.&nbsp;Saat tumbuh dewasa, keluarganya pindah dari satu tempat ke tempat lain, tergantung pada jenis pekerjaan yang dapat dikelola Gloria.&nbsp;Ia kemudian bertemu Frank Walker, pelatih American Football setempat. Ia memperkenalkan LeBron pada olahraga pertamanya tersebut.&nbsp;Untuk memberi putranya lingkungan keluarga yang lebih baik untuk tumbuh, Gloria memutuskan untuk membiarkannya tinggal bersama Frank.&nbsp;Singkat cerita, LeBron beralih ke basket dan baru berusia sembilan tahun saat pertama kali memegang bola basket di tangannya.&nbsp;Sekilas tentang kehidupan awalnya di atas menjadi bagian dari film Netflix Shooting Stars.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/VcRqxzS0I68?si=nGcYhdQfqO1cp1Ze" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Gairah yang Tumbuh untuk Bola BasketJames mulai bermain bola basket terorganisasi saat ia duduk di kelas lima. Ia kemudian bermain bola basket Amateur Athletic Union (AAU) untuk Northeast Ohio Shooting Stars.James dan teman-temannya yakni Dru Joyce III, Romeo Travis, Willie McGee, dan Brandon Weems bermain sangat baik sehingga tim tersebut menikmati kesuksesan di tingkat lokal dan nasional.&nbsp;Mereka membentuk kelompok yang disebut "Fab Five" dan berjanji satu sama lain bahwa mereka akan bersekolah di SMA bersama.&nbsp;Fab Five kemudian bersekolah di SMA St. Vincent St. Mary, sebuah sekolah Katolik swasta dengan siswa yang sebagian besar berkulit putih.Kontroversi Tahun TerakhirTahun terakhir di sekolah tidaklah mudah bagi James. Ketika ibunya memberinya mobil Hummer H2 untuk ulang tahunnya yang ke-18 menggunakan kekuatan penghasilan James di masa depan sebagai pemain NBA, ia menghindari peraturan amatir negara bagian.&nbsp;Investigasi oleh Ohio High School Athletic Association (OHSAA) dilakukan karena tidak ada pemain amatir yang diizinkan menerima hadiah apa pun yang nilainya lebih dari 100 dolar AS, sebagai hadiah untuk kinerja atletik.&nbsp;Namun, ia mendapat surat tilang yang jelas dalam kasus tersebut. Tetapi ketika ia mengambil dua kaus throwback senilai 845 dolar AS dari toko pakaian urban dengan imbalan berpose untuk foto, ia secara resmi melanggar pedoman OHSAA.&nbsp;Kelayakannya untuk olahraga sekolah menengah dicabut karena hal ini.&nbsp;James melanjutkan untuk mengajukan banding, setelah itu hukumannya diubah menjadi skors dua pertandingan.&nbsp;Ia bermain selama sisa tahun tersebut.&nbsp;Begitu kembali, James mencetak 52 poin tertinggi dalam kariernya.Awal Karier di UniversitasJames adalah mahasiswa baru dengan tinggi 6 kaki 2 inci (188 cm), yang cocok untuknya.Sebagai anggota tim basket Universitas St. Vincent, St. Mary, ia mencetak rata-rata 21 poin dan 6 rebound per pertandingan.&nbsp;Timnya, Fighting Irish, memperoleh gelar juara negara bagian Divisi III dengan skor 27-0 dan jadi satu-satunya tim SMA putra di Ohio yang menyelesaikan musim tanpa terkalahkan.Pada tahun kedua, James mencetak rata-rata 25,2 poin dan 7,2 rebound, bersama dengan 5,8 assist dan 3,8 steal per pertandingan.&nbsp;Saat itu, dalam salah satu laga kandang yang dimainkannya untuk St. Vincent di Rhodes Arena berkapasitas 5.492 tempat duduk di University of Akron, para alumni, penggemar, serta pencari bakat perguruan tinggi dan NBA, datang ke pertandingan untuk melihat James bermain.&nbsp;Fighting Irish menyelesaikan musim dengan skor 26-1 dan tim tersebut kembali menjadi juara negara bagian.&nbsp;James dinobatkan sebagai Ohio Mr. Basketball atas penampilannya yang spektakuler.&nbsp;Ia juga terpilih untuk USA Today All-USA First Team, menjadi mahasiswa tahun kedua pertama yang mencapai kedua prestasi tersebut.Selama tahun ketiganya pada 2001, James ditampilkan dalam sebuah artikel yang diterbitkan di majalah Slam.&nbsp;Ia menjadi mahasiswa tahun pertama basket sekolah menengah atas yang muncul di sampul Sports Illustrated.Rata-rata statistiknya adalah 29 poin, 8,3 rebound, 5,7 assist, dan 3,3 steal per game&nbsp;pada tahun ketiganya.&nbsp;Ia kembali dinobatkan sebagai Ohio Mr. Basketball dan terpilih untuk USA Today All-USA First Team.Kemudian, di tahun terakhirnya, juara basket tersebut bermain di beberapa pertandingan di seluruh AS.&nbsp;Pertandingan yang dimainkan tim James melawan Oak Hill Academy pada tahun 2002 disiarkan di ESPN2.&nbsp;LeBron James mencetak rata-rata 31,6 poin, 9,6 rebound, 4,6 assist, dan 3,4 steal per game.&nbsp;Ia terus bermain dalam tiga pertandingan basket sekolah menengah atas all-star akhir tahun termasuk EA Sports Roundball Classic, Jordan Brand Capital Classic, dan McDonald's All-American Game.&nbsp;James resmi mengikuti draft&nbsp;NBA 2003 setelah ia kehilangan kelayakannya untuk National Collegiate Athletic Association (NCAA).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/nlSL-x4rnbA?si=tHpzndczAyE9CkDY" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Shooting Stars kisahkan karier basket LeBron James di sekolah menengah hingga universitas.

Kisah Nyata LeBron James Menginspirasi Alur Film Shooting Stars

SKOR.id&nbsp;– Fase liga di format baru Liga Champions pada musim 2024-2025 sudah menjalani pekan keenam, dari total delapan pertandingan, empat di kandang dan empat tandang, menghadapi delapan lawan berbeda.&nbsp;Menariknya, Persatuan Asosiasi-asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), belum lama ini mengunggah video promosi format baru di Liga Champions 2024-2025, yang sejatinya sudah dirilis pada akhir Agustus 2024 lalu, bersamaan dengan undian untuk tiga kompetisi antarklub Eropa: Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferens (Conference).&nbsp;Di media sosial, UEFA menyebut “A new era begins” untuk film pendek berdurasi 4:51 menit tersebut. Di platform YouTube, UEFA menuliskan “2024/25 #UCL: The dawn of new era” untuk videonya. Sedangkan di awal video, terdapat tulisan “A New Era”.&nbsp;Apapun namanya, sepertinya UEFA memunculkan lagi video singkat ini untuk menegaskan kepada publik jika format baru Liga Champions yang mulai diterapkan musim 2024-2025 ini tidaklah serumit yang dikira orang banyak, termasuk pada pelakunya (klub, pemain, dan klub).&nbsp;Video singkat itu sendiri dibintangi sejumlah legenda sepak bola, yakni Gianluigi “Gigi” Buffon, Luis Figo, Robbie Keane, dan Zlatan Ibrahimovic sebagai bintang utama. Juga muncul sejumlah pemain masa kini seperti Ousmane Dembele, Rodri, dan Ruben Dias.&nbsp;“None of us understand the new format… It’s very complicated… What was wrong with the old format?… Why does UEFA insist on complicating everything?” Yang dalam bahasa Indonesia berarti: “Tidak ada satu pun dari kami yang memahami format baru… Ini sangat rumit… Apa yang salah dengan format lama?… Mengapa UEFA bersikeras mempersulit segalanya?”&nbsp;Itulah cuplikan kalimat yang diucapkan para legenda dan bintang sepak bola dunia tersebut. Ketika melihat video ini, publik tahu bila UEFA ingin menjelaskan format baru menjelang pengundian fase liga, dengan Ibrahimovic bercanda bahwa ini akan sangat bagus.&nbsp;“Anda bahkan bisa mengatakan ini adalah super le-…,” kata Ibrahimovic sebelum tiba-tiba dibungkam oleh Presiden UEFA Aleksander Ceferin dan mengatakan: “Ini tidak akan pernah terjadi.”&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/reel/DEPnY6CiKL2/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style=" background:#FFF; border:0; border-radius:3px; box-shadow:0 0 1px 0 rgba(0,0,0,0.5),0 1px 10px 0 rgba(0,0,0,0.15); margin: 1px; max-width:540px; min-width:326px; padding:0; width:99.375%; width:-webkit-calc(100% - 2px); width:calc(100% - 2px);"><div style="padding:16px;"> <a href="https://www.instagram.com/reel/DEPnY6CiKL2/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" background:#FFFFFF; line-height:0; padding:0 0; text-align:center; text-decoration:none; width:100%;" target="_blank"> <div style=" display: flex; flex-direction: row; align-items: center;"> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0;"></div> <div style="display:block; height:50px; margin:0 auto 12px; width:50px;"><svg width="50px" height="50px" viewBox="0 0 60 60" version="1.1" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink"><g stroke="none" stroke-width="1" fill="none" fill-rule="evenodd"><g transform="translate(-511.000000, -20.000000)" fill="#000000"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style=" color:#3897f0; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:550; line-height:18px;">Lihat postingan ini di Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px; align-items: center;"><div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(0px) translateY(7px);"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; height: 12.5px; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px; flex-grow: 0; margin-right: 14px; margin-left: 2px;"></div> <div style="background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; height: 12.5px; width: 12.5px; transform: translateX(9px) translateY(-18px);"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; width: 20px;"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 2px solid transparent; border-left: 6px solid #f4f4f4; border-bottom: 2px solid transparent; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg)"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style=" width: 0px; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-right: 8px solid transparent; transform: translateY(16px);"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; flex-grow: 0; height: 12px; width: 16px; transform: translateY(-4px);"></div> <div style=" width: 0; height: 0; border-top: 8px solid #F4F4F4; border-left: 8px solid transparent; transform: translateY(-4px) translateX(8px);"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 224px;"></div> <div style=" background-color: #F4F4F4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 144px;"></div></div></a><p style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; line-height:17px; margin-bottom:0; margin-top:8px; overflow:hidden; padding:8px 0 7px; text-align:center; text-overflow:ellipsis; white-space:nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/reel/DEPnY6CiKL2/?utm_source=ig_embed&amp;utm_campaign=loading" style=" color:#c9c8cd; font-family:Arial,sans-serif; font-size:14px; font-style:normal; font-weight:normal; line-height:17px; text-decoration:none;" target="_blank">Sebuah kiriman dibagikan oleh UEFA (@uefa_official)</a></div></blockquote>
<script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></div>Aksi memotong kalimat Ibra yang dilakukan Ceferin bukan tanpa alasan. Perubahan format kompetisi sekaligus menambah jumlah kompetitor menjadi 36 klub (empat lebih banyak daripada sebelumnya) di Liga Champions ini merupakan salah satu respons dari “ulah” sejumlah klub elite Eropa.&nbsp;Pada April 2021 silam, tiga tim teratas Spanyol (termasuk Real Madrid dan FC Barcelona) dan Italia (di antaranya Juventus FC) plus “Big Six” Liga Inggris meluncurkan apa yang disebut Super League (Liga Super) yang memisahkan diri dari Liga Champions, menghilangkan prinsip prestasi olahraga untuk mendapatkan sumber pendapatan yang lebih tinggi dan lebih terjamin.“Upaya pemberontakan” klub-klub top Eropa itu akhirnya gagal menyusul banyaknya klub yang menarik diri dan kritik pedas dari penggemar serta ancaman penyelesaian secara hukum.&nbsp;Dari situlah UEFA bergerak cepat dan langsung mencari solusi agar Liga Champions dan kompetisi Eropa lainnya lebih menarik. Namun, banyak yang masih bingung dengan format liga di Liga Champions musim ini, dan munculah video pendek tersebut bahkan hingga diunggah ulang.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hzmmyAY--i4?si=dTgBDLhQimXGNl2A" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Menariknya, mungkin belum banyak yang mengetahui bila video pendek UEFA soal format baru Liga Champions itu terinspirasi dari video komersial NFL pada Januari tahun 2018.AFC Championship memunculkan kejutan saat juara bertahan Super Bowl New England Patriots bertemu dengan Jacksonville Jaguars.&nbsp;Pete Radovich, Direktur Kreatif CBS Sports, harus menemukan cara baru untuk mengatakan Patriots harus memenangi laga ini, tetapi juga ingin laga ini harus wajib untuk ditonton.Sebagai pemenang 45 kali Emmy Awards dan sangat berpengalaman membuat film dokumenter, fitur, dan iklan, Radovich diminta oleh para eksekutif CBS agar membuat iklan yang bisa membuat orang tetap menonton sesuatu yang mungkin akan tetap ditonton.Apa yang ditulis, produksi, dan disutradarai sendiri oleh Radovich hasilnya sungguh spektakuler. Dibintangi oleh aktor kawakan Amerika John Malkovich dan orkestra New England Conservatory, video berjudul “Teasing John Malkovich” itu berdurasi empat menit yang penuh kegelisahan, komedi, pidato, dan penceritaan yang sempurna.&nbsp;Ide utama video itu adalah mengambil sesuatu yang rumit dan menjadikannya sederhana. Bisa ditebak, “Teasing John Malkovich” pun sukses besar dan memenangi banyak penghargaan.“Seseorang di UEFA melihat kejadian Malkovich,” kata Radovich, yang juga memproduksi liputan Liga Champions yang sangat disukai CBS.&nbsp;“Mereka sudah berpikir untuk melakukan lebih banyak hal semacam itu dan seseorang berkata, ‘Kami kenal orang ini, dia adalah produser utama kami di AS — kami selalu berurusan dengannya!’.&nbsp;“Sungguh beruntung, tapi tiba-tiba saya mendapat telepon menanyakan apakah saya ingin membantu mereka melakukan sesuatu. Saya tidak perlu memikirkannya terlalu lama.”Radovich pun menyampaikan lima ide kepada UEFA dan mereka memilih satu ide yang paling disukainya, sebuah penghormatan atas karyanya yang paling banyak mendapat penghargaan.&nbsp;“Saya menginginkan sesuatu yang memiliki kesan yang sama tetapi bukan sekadar pekerjaan salin dan tempel. “Tetapi saya juga berpikir jika ada orang yang boleh menjiplak karya saya, itu adalah saya,” tutur Radovich.Jadi, publik tidak perlu terlalu terkejut bahwa Ibrahimovic, seorang striker legendaris yang temperamen, kerap bicara keras, dan tak pernah mengangkat trofi Liga Champions, dipercaya memerankan karakter utama di video pendek itu. Tapi, siapa yang tahu kalau Ceferin bisa menerima lelucon dan Gianluigi Buffon bisa berakting?&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/7JqitGJ761w?si=NQEeeCp4NYmi8uFI" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tak banyak yang mengetahui jika video soal penjelasan format baru Liga Champions pada 2024-2025 terinspirasi dari iklan promosi NFL pada tahun 2018. 

Di Balik Video Kocak soal Liga Champions Format Baru

SKOR.id – Apa yang terjadi dengan karakter yang dimainkan Jaden Smith, Dre Parker, setelah The Karate Kid tahun 2010? Film yang disutradarai oleh Harald Zwart ini merupakan reboot dari film tahun 1984 dengan judul yang sama, yang mengikuti tahun-tahun awal siswa karate Daniel LaRusso (diperankan Ralph Macchio) dan melahirkan sebuah franchise yang pada tahun 2010 sudah mencakup empat film dan satu film serial animasi keluaran tahun 1989.&nbsp;Reboot 2010 ini mengisahkan Dre Parker yang harus pindah ke Beijing, Cina, bersama ibunya yang janda (Taraji P. Henson) dan belajar kung fu dari pekerja pemeliharaan Mr. Han (Jackie Chan) untuk membela diri dari pengganggu sekolahnya.Meskipun tidak ada karakter dari reboot tahun 2010 yang muncul dalam serial sekuel lama Cobra Kai, yang ditayangkan perdana di Youtube Red pada tahun 2018 dan akan menayangkan episode terakhirnya di Netflix pada tahun 2025, film Karate Kid: Legends yang akan datang akan menampilkan Jackie Chan yang mengulangi perannya sebagai Han dengan lawan main Ralph Macchio sebagai Daniel LaRusso.&nbsp;Film Karate Kid: Legends yang disutradarai oleh Jonathan Entwistle dari skenario garapan Rob Lieber ini akan tayang perdana pada tanggal 30 Mei 2025, dan bertempat di Pantai Timur, dengan fokus pada siswa karate baru bernama Li Fong, yang diperankan oleh bintang Cina kelahiran Amerika, Ben Wang.Sejauh ini, dari cuplikan Karate Kid: Legends belum terlihat petunjuk mengenai nasib Dre. Trailer tersebut sepertinya menyiratkan bahwa Han telah bermigrasi ke Amerika Serikat pada awal cerita, dan mungkin sudah berada di bawah pengawasan Li Fong pada saat itu.&nbsp;Cuplikan dari film tersebut mengungkapkan bahwa Han akhirnya mendekati Daniel LaRusso untuk membantunya dalam pelatihan pemuda tersebut, menjelaskan bahwa Li Fong bagi Han sama seperti Daniel LaRusso bagi guru aslinya, Mr. Miyagi (Pat Morita).Mendiang Pat Morita memerankan Miyagi dalam empat film pertama, dari The Karate Kid tahun 1984 hingga film The Next Karate Kid tahun 1994 yang dibintangi oleh Hilary Swank sebagai murid barunya.Inti dari cuplikan Karate Kid: Legends ini secara terbuka mengakui fakta bahwa karakter Jackie Chan di reboot tahun 2010 dimaksudkan untuk menjadi analogi dengan Miyagi. Namun, ia tidak menyebutkan Dre, siswa sebelumnya yang memegang posisi yang sama dalam hidupnya seperti Li Fong sekarang. Ini tidak berarti bahwa Dre tidak akan disebutkan dalam film Karate Kid: Legends tersebut, atau dengan kata lain pemasar tidak menggunakan koneksi khusus tersebut untuk melakukan reboot sebagai nilai jual.&nbsp;Namun, pada hingga berita ini diturunkan, tidak ada indikasi bahwa Dre dan Han masih berhubungan satu sama lain.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/uPzOyzsnmio?si=RzT_BXCQwMKaBuUi" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Nama Dre Parker Tak Pernah Disebut Sejak The Karate Kid&nbsp;(2010)Sejauh ini, nasib Dre Parker belum disebutkan di franchise yang lebih luas. Meskipun Legends merupakan film Karate Kid pertama sejak reboot tahun 2010, enam musim Cobra Kai telah menjelajahi banyak sudut dan celah dari waralaba tersebut sejak saat itu tanpa menyebut Dre.&nbsp;Hal yang sama berlaku untuk karakter yang dimainkan Hilary Swank, Julie Pierce, yang menempati posisi yang sama sebagai pengganti Daniel LaRusso dan sejauh ini sepenuhnya terlibat dalam film tahun 1994, yang merupakan kegagalan kritis dan komersial.Memang, kecuali The Next Karate Kid (1994) yang hanya meraup 15,8 juta dolar Amerika (AS) dari bujet 12 juta dolar AS, empat film waralaba lainnya mampu mendapatkan pemasukan fantastis.The Karate Kid (1984) meraup 130,8 juta dolar AS dengan modal hanya 8 juta dolar AS. Lalu sekuelnya The Karate Kid II (1986) mengantongi tak kurang 130 juta dolar AS walau untuk produksi hanya 12,5 juta dolar AS.The Karate Kid III (1989) dengan bujet 12,5 juta dolar AS masih mampu mengeruk dua kali lipatnya lebih, yakni 38,9 juta dolar AS. Namun The Next Karate Kid (1994) yang dimodali 12 juta dolar AS ternyata hanya pulang dengan 15,8 juta dolar AS.Meskipun Karate Kid tahun 2010 tidak gagal, menghasilkan 359,1 juta dolar AS dari anggarannya yang 40 juta dolar AS, tidak ada karakter yang ditinjau kembali hingga Legends.&nbsp;Agaknya, mengingat fakta bahwa jumlah waktu yang tampaknya telah berlalu dalam franchise ini sama dengan di kehidupan nyata, Dre Parker tetap seumuran dengan Jaden Smith, yang saat ini berusia 26 tahun. Meskipun film tersebut berakhir dengan Dre masih berada di Beijing, ada kemungkinan bahwa ia telah pindah kembali ke AS, karena ia telah melewati usia kuliah dan mungkin telah memutuskan untuk kembali ke negara asalnya.Akankah Sosok Dre Parker Kembali di Karate Kid: Legends?&nbsp;Sejauh ini, Daniel LaRusso dan Mr. Han adalah dua karakter kembali yang telah dikonfirmasi secara resmi untuk kembali dalam pemeran Karate Kid: Legends.&nbsp;Anggota ansambel lainnya terdiri dari pendatang baru di franchise ini, termasuk Joshua Jackson, Sadie Stanley, Ming-Na Wen, Shaunette Renée Wilson, Aramis Knight, Wyatt Oleff, Danny McBride, dan Jennifer-Lyn Christie.&nbsp;Namun, meskipun Daniel terisolasi dari sebagian besar karakter Cobra Kai yang berbasis di Pantai Barat, ada kemungkinan bahwa Dre masih dapat muncul dalam kapasitas tertentu mengingat lokasinya masih belum diketahui.Jaden Smith Mungkin Tidak Tertarik untuk Kembali Perankan Dre ParkerPotensi hambatan terbesar untuk kembalinya dia kemungkinan besar adalah fakta bahwa Jaden Smith belum tampil di layar dalam peran live-action di luar video musik sejak Life in a Year tahun 2020.&nbsp;Sekalipun ada kesempatan, putra aktor Will Smith tersebut mungkin tidak tertarik untuk kembali ke peran awalnya. Namun, sangat mungkin bahwa karakter tersebut akan direferensikan dalam beberapa cara, termasuk meminta Han berbagi pengalaman sebelumnya dengan Daniel atau berpotensi menampilkan Dre dalam cuplikan kilas balik dari The Karate Kid&nbsp;tahun 2010.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/PLHkBOsMyA4?si=5XkAo7Q_x_02G4xT" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Salah satu karakter utama The Karate Kid, Dre Parker tidak ada di sekuel yang akan datang.  

Latest Articles - Film