SKOR.id – Beberapa selebritas dikenal karena tubuh mereka dan juga pekerjaan mereka—terkadang bahkan lebih dari itu. Misalnya, Dwayne “The Rock” Johnson akan selalu dikaitkan dengan bahunya yang besar, sementara Zac Efron terkenal dengan six-pack-nya.Dalam kasus Mark Wahlberg, lengannya menjadi ikon seperti karakter yang dimainkannya seperti Micky Ward dalam film The Fighter dan Dirk Diggler di Boogie Nights. Tidak peduli bagaimana perannya mengubah film ke film, otot bisep Wahlberg selalu tetap berotot.Sekarang saatnya berhenti iri pada Wahlberg dan mulai membuat otot bisep Anda agar menjadi kekar juga. Anda dapat melakukannya menggunakan salah satu rutinitas Wahlberg.Bagaimana Wahlberg BerlatihWahlberg sering mengubah latihannya, namun rutinitas di bawah ini adalah salah satu defaultnya ketika ia ingin menambah ukuran otot bisepnya dengan cepat.&nbsp;Latihannya sederhana, brutal, dan sangat kuno—tujuannya adalah untuk memperkuat otot bisep dari segala sudut sambil menggunakan berbagai peralatan (mulai dari dumbel hingga mesin) untuk melakukannya.&nbsp;Pada saat yang sama, latihan ini cukup mendasar untuk dilakukan di hampir semua gym. Paling tidak ada enam model latihan dasar yang bisa mempercepat perkembangan dan kekuatan otot bisep Anda:1. Bodyweight rows, atau inverted bodyweight row – Ini adalah latihan tarikan horizontal yang bertujuan untuk melatih otot-otot di bagian tubuh tertentu: latissimus dorsi (biasa disebut lats), trapezius (traps), bahu, bisep, dan lengan bawah. Jumlah repetisi: 15, jumlah set: 3.2. EZ bicep curls – Latihan angkat beban untuk melatih otot bisep dan lengan bawah dengan menggunakan EZ curl bar. Jumlah repetisi: 15, jumlah set: 3.3. Chinups&nbsp;– Latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan bentuk otot lengan atas, terutama otot bisep, deltoid posterior bahu, teres mayor, dan lats punggung. Jumlah repetisi: 6-10, jumlah set: 3.4. Alternating biceps curl with twist – Latihan dengan mengangkat dumbbell untuk melatih otot bisep, bahu, dan trisep secara bergantian. Latihan ini juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan, stabilitas inti, dan kekuatan genggaman. Jumlah repetisi: 12, jumlah set: 3.5. Band face pull – Latihan yang dilakukan dengan pita karet untuk melatih otot-otot yang digunakan untuk gerakan beban tubuh: Memperbaiki postur tubuh, Mencegah masalah bahu, Meningkatkan kemampuan pullup, Membentuk punggung berbentuk V. Jumlah repetisi: 15, jumlah set: 3.6. Seated incline dumbbell hammer curl – Latihan angkat beban yang menargetkan otot lengan bawah, yaitu brachialis dan brachioradialis. Atur bangku dengan kemiringan 45–60 derajat, lalu Anda duduk dengan punggung menempel pada bangku.Pegang sepasang dumbbell dengan telapak tangan menghadap kaki. Biarkan lengan menggantung di samping tubuh lalu angkat dumbbell bergantian. Jumlah repetisi: 8-10, jumlah set: 3.Wahlberg mengatur bebannya, mulai dengan cukup berat untuk 10 repetisi pada latihan dan kemudian menambah beban dan mengurangi repetisi pada set berikutnya. Ini mengenai spektrum serat otot yang luas dan membangun pemanasan dalam latihan sehingga dia tidak berlatih dengan beban berat lebih cepat dari kesiapan tubuhnya.&nbsp;Namun yang harus diperhatikan: Ini adalah rutinitas bervolume tinggi, jadi jika Anda belum pernah terlalu memperhatikan otot bisep Anda sebelumnya, mulailah dengan perlahan dan tinggalkan dua latihan terakhir.ArahanSelesaikan latihan ini seminggu sekali. Beri jarak setidaknya tiga hari sebelum dan sesudah latihan punggung yang Anda lakukan.&nbsp;Lakukan latihan sebagai set lurus, selesaikan semua set yang ditentukan untuk satu gerakan sebelum melanjutkan ke gerakan berikutnya.&nbsp;Tambahkan beban pada setiap set sehingga hanya repetisi yang ditentukan yang dapat Anda lakukan, tetapi selalu hentikan satu repetisi sebelum gagal.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zNlgMyqTnRw?si=HMOAweW3YBCrzjbn" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Aktor laga Hollywood Mark Wahlberg dikenal memiliki otot bisep yang kokoh dan kuat. 

Culture

Cara Memiliki Lengan Kokoh seperti Mark Wahlberg

SKOR.id&nbsp;– Dua pembalap Formula 1 dari Tim Scuderia Ferrari Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr terlihat berada di antara tamu undangan elite dalam world premiere&nbsp;film Gladiator II&nbsp;di Leicester Square, London, Inggris, Kamis (14/11/2024) malam.Film epik Hollywood itu merupakan sekuel dari film pemenang Piala Oscar (Academy Award) yang dirilis pada tahun 2000, Gladiator, yang menggambarkan kehidupan para gladiator di masa Kekaisaran Romawi.Kehadiran Leclerc dan Sainz tak lepas dari kerja sama Tim Ferrari dengan distributor dan pembuat film Gladiator II, Paramount Pictures. Kedua pembalap Ferrari itu datang ke world premier&nbsp;film tersebut dengan setelan khusus yang dibuat oleh Ferrari sendiri.&nbsp;Kepada sejumlah media, Leclerc mengakui belum lama berselang menyaksikan film orisinal Gladiator. Sebaliknya, Sainz justru mengungkapkan pengalamannya menyaksikan film yang dibintangi Russell Crowe tersebut.“Jujur, saya baru menyaksikan film Gladiator itu sekira sepekan lalu. Saya menyempatkan diri untuk menontonnya sebelum menyaksikan sekuelnya. Kini saya sudah menontonnya (Gladiator) dua kali,” tutur Leclerc seraya tertawa.“Saya benar-benar menikmatinya. Film yang sungguh keren. Kini, saya sudah tidak sabar ingin mengetahui kisah bagian keduanya,” tutur pemenang delapan Grand Prix dan runner-up&nbsp;F1 2022 itu.Di sisi lain, Sainz menambahkan: “Gladiator pertama film legendaris. Saya menyaksikannya saat masih kecil dan bahkan beberapa kali menontonnya. Dari situ saya tahu betapa bagusnya film itu. Jadi, saya memang sudah tak sabar untuk menyaksikan apa yang terjadi pada sekuelnya.”Sainz belum pernah menghadiri world premier&nbsp;sebuah film sejak terakhir pada 2022, ketika menghadiri penayangan perdana Avatar: The Way of Water. Leclerc lebih parah lagi. Ia mengklaim belum pernah melakukannya sejak Rush keluar pada tahun 2013.Dalam film Gladiator&nbsp;dan Gladiator II, ada sejumlah adegan yang pacuan kereta kuda untuk menaklukkan lawan. Saat ditanya apakah Leclerc dan Sainz mau menjadi pembalap kereta kuda jika hidup di zaman Kekaisaran Romawi, jawaban keduanya sangat menarik.“Hah? Saya rasa tidak. Tapi saya akan mencobanya untuk bersenang-senang. Tapi saat itu cara mengemudinya berbeda dan saya rasa saya tidak akan cocok dengan itu,” kata Leclerc.Sainz menjelaskan: “Kami, pembalap F1, sudah pasti pemberani. Sama beraninya dengan pembalap kereta kuda. Tapi saya tidak begitu yakin. Orang-orang itu terbuat dari sesuatu yang lain.&nbsp;“Beberapa orang menyebut pembalap F1 dan pembalap MotoGP sebagai gladiator masa kini, karena kami mempertaruhkan nyawa untuk balapan. Tapi, saat itu saya rasa mereka (pembalap kereta kuda) mengambil risiko dengan tepat.”&nbsp;Saat disinggung soal perbandingan di trek balap dengan di tengah koloseum, Leclerc dan Sainz memiliki pandangan agak berbeda.“Keriuhan dan keceriaan penontonnya saya kira sama seperti yang kami alami,” ucap Leclerc. “Sesi di dalam stadion pada Grand Prix Meksiko mengingatkan saya akan hal ini. Jumlah penonton di Meksiko saya rasa hampir sama dengan koloseum,” kata Sainz.Baik Leclerc maupun Sainz saat ini merupakan bintang di Formula 1. Lantas, bila ada yang menawari film tentang kehidupan mereka, siapa aktor yang mereka inginkan untuk menjadi sosok Leclerc ataupun Sainz?&nbsp;“Saya sudah bertemu Paul (Mescal). Sebenarnya, kami sangat akrab, jadi mungkin Paul,” kata Leclerc.“Saya selalu berkata, Will Smith. Tapi saya pasti menyukai Paul, saya bertemu dengannya beberapa hari yang lalu di Austin dan saya tak sabar untuk bertemu dengannya lagi malam ini. Dan sebenarnya, dalam banyak wawancara, mereka mengatakan saya mirip Pedro Pascal. Saya ingin Ridley Scott atau Christopher Nolan mengarahkannya,” ucap Sainz.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><blockquote class="twitter-tweet">Paul Mescal, Charles Leclerc and Carlos Sainz at the ‘Gladiator ll’ global premiere. (via <a href="https://twitter.com/SkySportsF1?ref_src=twsrc%5Etfw">@SkySportsF1</a>) <a href="https://t.co/Tsp8z87Ewv">pic.twitter.com/Tsp8z87Ewv</a>— Film Updates (@FilmUpdates) <a href="https://twitter.com/FilmUpdates/status/1856782635072459240?ref_src=twsrc%5Etfw">November 13, 2024</a></blockquote> <script async="" src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script></div>Dalam sejumlah video singkat di berbagai media sosial tampak kedua pembalap Ferrari itu didampingi aktor utama Gladiator II, Paul Mescal. Aktor asal Irlandia itu pun menceritakan persiapannya memerankan karakter Lucius, putra dari Maximus (karakter utama di Gladiator&nbsp;pertama dan Lucilla.&nbsp;“Saya banyak bermain Gaelic football (sepak bola Gaelik, olahraga asal Irlandia yang dimainkan 15 orang per tim dan mencetak gol dengan menendang atau meninju bola) saat remaja sehingga tubuh sudah terlatih,” ucap Mescal.&nbsp;“Saya juga senang bisa berada di paddock seperti di Austin dan berharap bisa mengejutkan para pembalap dengan pengetahuan yang saya miliki. Saya sering bertanya kepada mereka dan berharap para pembalap itu gugup saat menjawab.“Namun, untuk bisa dekat dengan satu jenis olahraga, saya biasanya mendekati mereka yang terbaik. Dan, kedua pembalap ini (Leclerc dan Sainz) saya kira termasuk beberapa yang terbaik dalam olahraga ini (Formula 1).” &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zNlgMyqTnRw?si=xoNvREgf6pz-zIm7" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Charles Leclerc dan Carlos Sainz menghadiri world premiere film Gladiator II di London, Inggris.

Duet Pembalap Ferrari Bicara soal Film Gladiator II

SKOR.id – Sepertinya sutradara David Michod tidak ingin meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk film mendatangnya. Seperti diketahui, sutradara The King&nbsp;itu dipercaya untuk mengarahkan film biopic petinju wanita legendaris Christy Martin.&nbsp;Biographical motion picture (biopic) – film yang mendramatisasi kehidupan seseorang atau tokoh dalam kehidupan nyata – dengan aktris seksi Sydney Sweeney sebagai pemeran utama itu memang tengah menjadi perbincangan dalam beberapa bulan terakhir.Entah itu karena transformasi sensasional yang dilakukan Sweeney hingga perekrutan asisten pelatih tim tinju Amerika Serikat (AS) untuk Olimpiade, Christine Lopez, demi memberikan sentuhan otentik pada film tersebut, Michod tidak menyia-nyiakan peluang apa pun.&nbsp;Tampaknya penunjukan Lopez membuahkan hasil ketika ia memilih Sersan Staf Angkatan Darat AS Naomi Graham untuk ikut memainkan peran integral dalam film tersebut. Graham sendiri menjadi atlet tim tinju AS yang turun di Olimpiade Tokyo 2020.Mimpi yang Jadi Kenyataan bagi GrahamLopez lalu mengundang Naomi Graham untuk berbincang di sluran YouTube miliknya, “InTheRingwithChristine”, dan berbicara soal peran yang akan dimainkannya dalam film biografi Christy Martin nanti.&nbsp;Petinju berusia 35 tahun asal Fayetteville, Carolina Utara, AS, itu mengaku sangat terkejut sekaligus bangga saat ditawari untuk memerankan mantan bintang tinju wanita Laila Ali.&nbsp;“Saat menerima telepon saya terkejut. Saya merasa seperti: ‘Ya, saya akan mengambil peran itu,” ucap Graham, yang selama ini turun di kelas menengah (70-73 kg), dengan semringah.Graham, petinju pertama yang masuk tim Olimpiade AS dengan status tentara aktif, mengaku menerima panggilan dari Lopez dan langsung menyanggupinya karena bermain film menjadi salah satu keinginannya selama ini.&nbsp;<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/CnfYXWxq_Dg"></oembed></figure>“Itu sesuatu yang selalu saya ingin lakukan namun saya tidak tahu bagaimana untuk bisa mendapatkannya,” tutur Graham yang merebut medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Tinju 2018 dan medali emas Pan American Games.Graham, yang masih aktif di militer hingga kini (sejak 2013), dan Lopez pernah bekerja sama saat persiapan tim tinju AS untuk Olimpiade Tokyo 2020. Lopez kala itu menjadi asisten pelatih sedangkan Graham menjadi bagian dari roster yang akan diturunkan.Di awal wawancara, Graham juga mengungkapkan bahwa dia selalu ingin “pergi ke sekolah seni sebelum bertinju” serta ingin menjadi model dan aktris. Jadi, mendapat kesempatan bertinju di layar lebar seperti sebuah berkah baginya dan kesempatan yang tidak akan pernah bisa ia tolak.&nbsp;Sambil berusaha mengendalikan emosinya Graham menyatakan, “Saya melihatnya seperti sebuah berkah dan pintu terbuka bagi saya. Jadi, ketika mendapat telepon, saya bertanya-tanya kenapa aku harus menolaknya.”Lebih lanjut, Graham juga mengungkapkan bahwa Laila Ali sudah seperti idola baginya. Putri legenda tinju dunia Muhammad Ali yang kini menjadi television personality – istilah untuk tokoh televisi – adalah sosok yang juga dihormati oleh Graham karena menjadi pionir di tinju wanita dunia.&nbsp;Laila Amaria Ali adalah mantan petinju profesional yang berkarier di ring dari tahun 1999 hingga 2007. Ali pensiun tanpa terkalahkan dengan rekor 24 menang (termasuk 21 KO).&nbsp;Pernah memegang gelar kelas menengah super wanita badan tinju dunia WBC, WIBA, IWBF, dan IBA, serta gelar kelas berat ringan IWBF, Ali secara luas dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu petinju profesional wanita terhebat sepanjang masa.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ehZk2dZ2_W0?si=jhAzi6DiVzK45gmC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Naomi Graham akan ikut bermain dalam film biografi petinju Christy Martin dengan memerankan Laila Ali.

Naomi Graham Perankan Laila Ali untuk Film Biopic Christy Martin

SKOR.id – Beberapa waktu lalu, <a href="https://www.netflix.com/login?nextpage=https%3A%2F%2Fwww.netflix.com%2Fprofiles%2Fchoose%3Fnext%3Dhttps%253A%252F%252Fwww.netflix.com%252Fwatch%252F80117458%253FtrackId%253D260364153%2526trkId%253D260364153%2526src%253Dtudum">Netflix</a> selaku layanan streaming video berbayar yang menyediakan berbagai acara TV, film, dokumenter, anime, dan game, merekomendasikan 10 film olahraga yang patut masuk daftar bagi para pencinta film berlatar belakang sport.&nbsp;Salah satu film yang direkomendasikan itu adalah First Match. Film drama yang dirilis pada 2018 itu ditulis dan disutradarai Olivia Newman, berdasarkan film pendek karyanya pada 2010 dengan judul yang sama itu dibintangi oleh Elvire Emanuelle, Yahya Abdul-Mateen II, Colman Domingo, Jharrel Jerome, dan Jared Kemp.&nbsp;First Match merupakan tipe film dengan wajah yang diambil dari jarak dekat dan kamera terus-menerus melayang di atas bahu sang kameramen, dari karakter protagonis Monique (diperankan oleh Elvire Emanuelle).&nbsp;Pilihan tersebut memungkinkan penonton masuk ke dalam ruang pikiran sang tokoh utama, yang saat dikombinasikan dengan penampilan luar biasa Emanuelle mampu menimbulkan simpati atas pilihan buruk Monique.Dikisahkan, Monique tengah mendekati akhir masa hidupnya di sistem panti asuhan. Dia meremehkan kebaikan yang ditunjukkan oleh ibu angkat terakhirnya karena sangat ingin berhubungan kembali dengan ayah kandungnya yang terasing, Darrel (Yahya Abdul-Mateen II).&nbsp;Darrel adalah seorang mantan juara gulat negara bagian yang tidak mau repot-repot memberi tahu Monique bahwa dirinya sudah keluar dari penjara.Monique bergabung dengan tim gulat pria di sekolah menengah dalam upaya untuk mengesankan dia sebagai orang yang layak mendapatkan kasih sayang dari sang ayah.&nbsp;Darrel pun menaruh minat pada kemampuannya tetapi terutama sebagai cara untuk menekannya agar memasuki pertarungan tidak resmi nan liar dan sangat berbahaya.Monique yang kesepian, dengan rambut merah, kuku neon, dan sifat pemarah, terpaku pada pria yang salah. Ketika dia dan satu-satunya teman, Omari (Jharrel Jerome yang karismatik dari film Moonlight), bertemu dengan ayahnya di jalan, dia mempermalukan dirinya sendiri dengan meminta nomor telepon Darrel.&nbsp;“Lakukan saja tugasmu, dan saya akan lakukan tugas saya sendiri,” kata sang ayah sambil berjalan menyusuri jalan untuk mengantre di dapur umum.Biasanya, Monique akan menyerang siapa pun yang memberinya tatapan tajam. Kondisi itu bisa diibaratkan menantang kemampuan akting Emanuelle yang luar biasa bahkan dalam cara dia berjalan.&nbsp;Hanya satu orang dewasa, orangtua angkatnya yang terakhir, Lucila (Kim Ramirez), yang mengkhawatirkan keselamatannya. Awalnya, Monique tidak terlalu peduli dengan Lucila sehingga dia menyimpan nomor teleponnya dengan nama Spanish Lady (Nyonya Spanyol).&nbsp;Namun, Darrel membuat Monique lemah. Selama alur First Match, keputusasaan Monique agar orang-orang yang kasar itu memperhatikannya, justru memotivasi dia untuk menjadi gadis pertama di tim gulat putra sekolah menengahnya.&nbsp;Ini seperti sebuah resolusi yang meluruskannya, lalu membengkokkannya menjadi dua ketika kemenangannya membuat Darrel tertarik untuk mengontraknya sebagai petarung jalanan bawah tanah untuk bosnya yang jahat, Jose (Allen Maldonado).Newman selaku sutradara mampu menghadirkan pertarungan hebat, pertandingan gulat Monique yang terorganisasi menegangkan dan mudah diikuti.&nbsp;Perkelahian tinju telanjangnya sungguh memuakkan karena tidak ada yang masuk ring untuk bersenang-senang. Setiap pukulan selalu menyakitkan, dan Newman tidak berhemat pada memar dan darahnya.&nbsp;Soundtrack&nbsp;duel adalah campuran gitar akustik dan biola yang tulus — dan lagu-lagu Tribe Called Quest yang luar biasa yang terdengar bagus meskipun dirilis 10 tahun sebelum Monique lahir.Jharrel Jerome sangat baik sebagai satu-satunya teman sejati Monique, Omari; dia tahu lebih banyak daripada yang dia katakan dalam adegannya. Dia adalah teman bagi setiap orang yang sulit, mengetahui cara membaca ledakan dan keheningan, dan kapan harus menekan dan kapan harus melepaskan.&nbsp;Tim gulat anak laki-laki yang secara bertahap mulai akrab dengan Monique adalah sekelompok remaja pria yang berebut, dan Colman Domingo sangat baik sebagai pelatih tim.&nbsp;Dia sudah cukup melihat untuk mengetahui bahwa Anda tidak bisa menyelamatkan seseorang dari dirinya sendiri. Tapi dia hangat dan perhatian, dan Domingo adalah pendengar yang baik dalam adegannya, menciptakan ruang bagi Monique untuk membayangkan kehidupan yang lebih baik untuk dirinya sendiri.&nbsp;Sangat mengherankan bahwa First Match tidak pernah menampilkan teman-teman perempuan seusia Monique, seolah-olah kemarahan dan keterampilan atletiknya telah menutup jalan hubungan itu dengannya. Ujungnya, film tersebut terasa seperti ada sesuatu yang hilang karenanya.Namun ada banyak hal yang disukai dan diperhatikan di First Match. Ini adalah film tentang momen-momen kecil, sekilas senyuman ketika ayah Monique memberinya sepasang sepatu gulat baru. Cat kuku berwarna hijau limau cerah di tangan menempel di pintu.&nbsp;Kamera Ashley Connor terus-menerus mengambil gambar close-up dari wajah-wajah yang terlibat dalam segala hal mulai dari percakapan hingga pertandingan gulat, menangkap gelombang perasaan di balik tatapan mata atau rasa permusuhan yang Monique kenakan seperti topeng untuk perlindungan.&nbsp;Karakter periferal seperti ibu angkat Monique, Lucila, diberikan kehidupan dalam beberapa hentakan bibir yang menegang karena kesedihan atau penerimaan atas perilaku Monique.&nbsp;First Match adalah film tangguh dengan sentuhan lembut pada protagonis dan perjuangannya. Penampilan Emanuelle membawa film ini melampaui nuansa episodiknya dan memasuki perasaan seorang wanita muda di persimpangan jalan hidupnya.&nbsp;Seseorang jarang mendapat kesempatan kedua. Sayangnya, terkadang ketika kesempatan itu muncul, hal itu lebih membuat seseorang takut daripada akhir perjalanan.&nbsp;First Match menjadi yang paling kuat ketika menunjukkan betapa menyakitkannya membuat pilihan yang tepat. Dan betapa kesepiannya melakukan yang terbaik untuk diri Anda sendiri.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ehZk2dZ2_W0?si=rHN79UJyAVd01Z5W" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ehZk2dZ2_W0?si=rHN79UJyAVd01Z5W" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

First Match adalah film tangguh dengan sentuhan lembut pada tokoh protagonis dan perjuangannya.

First Match, Perjalanan Hidup Wanita Muda lewat Gulat Ilegal

SKOR.id&nbsp;– Film Venom: The Last Dance yang diproduksi Sony Pictures sudah tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu (23/10/2024) pekan lalu. Pemeran utama film ini, Tom Hardy (memerankan karakter Eddie Brock), adalah sosok yang hebat di Hollywood, dikenal karena penampilannya yang intens dan transformasi tubuhnya yang menakjubkan.Jika sudah menonton film Venom pertama pada tahun 2018, Anda akan tahu persis tentang fisik berotot Hardy, terutama ketika dia menjadi simbiote alien, Venom. Sejatinya, untuk menghidupkan karakter itu membutuhkan beberapa pencapaian yang serius.Anda tahu, Venom adalah entitas besar dan berotot dari buku komik Marvel, dan Hardy harus menghabiskan banyak waktu untuk menyamai proporsi tersebut.&nbsp;Namun ada satu hal yang menarik. Tidak seperti beberapa peran sebelumnya ketika ia tampil maksimal dalam hal ukuran, Hardy menjaga lemak tubuhnya cukup rendah untuk Venom 3.&nbsp;Kini, Hardy sudah tidak asing lagi dengan transformasi tubuh. Tapi untuk Venom 3, dia membawa segalanya ke tingkat yang baru, menunjukkan kepada publik bahwa ini bukan hanya tentang ukuran—ini tentang proporsi dan definisi.Fisik pahlawan super Hollywood bukan soal ukuran semata. Ini tentang proporsi dan definisi. Mendapatkan otot di area utama seperti traps&nbsp;(area punggung dan bahu), dada bagian atas, dan perut inilah yang memberi Anda tampilan pahlawan super yang dikagumi dan dihormati.Jika Anda penasaran tentang bagaimana Hardy mencapai fisiknya yang besar untuk Venom 3, Skor.id akan coba mendalami rutinitas olahraganya, rencana dietnya, dan semua rahasia transformasi tubuh yang membuatnya tampak seperti pahlawan super di kehidupan nyata.Seberapa Besar Tom Hardy di Venom: The Last Dance&nbsp;Anda mungkin bertanya-tanya seberapa hebat perubahan fisik yang didapat Tom Hardy untuk Venom 3.Pertama, tinggi Hardy sekitar 5 kaki 9 inci (sekira 175,26 cm), yang merupakan tinggi rata-rata. Namun jika menyangkut berat badannya, Hardy diketahui cukup berfluktuasi sepanjang kariernya. Untuk Venom 3, beratnya mencapai sekitar 180 pon (81,6 kg)—angka yang pasti untuk seseorang setinggi dia.&nbsp;Sekarang, inilah yang menarik: Hardy memiliki sekitar 10 persen lemak tubuh untuk film Venom: The Last Dance ini. Dibutuhkan dedikasi dan disiplin yang serius untuk mempertahankan bentuk fisik seperti itu, terutama ketika Anda sedang bersiap untuk peran seperti Venom.Jika Anda menginginkan bentuk tubuh Venom yang ramping dan berarti, yang terpenting adalah menemukan titik terbaik—keseimbangan antara membangun otot sambil menjaga persentase lemak tubuh Anda sekitar 8-15%. Ingatlah jika konsistensi adalah kuncinya, dan dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat mencapai beberapa hasil yang sangat mengesankan.Beberapa Karakter Fisik Tom Hardy di Venom 3Saat Anda melihat Tom Hardy di Venom 3, ada satu hal yang jelas: pria itu memiliki otot yang serius.Pertama, traps&nbsp;berukuran sangat besar. Hardy terkenal dengan lehernya yang tebal dan jebakannya yang menonjol, yang tidak hanya memberinya tampilan yang kasar tetapi juga menandakan kadar testosteron yang tinggi. Ditambah lagi, traps itu menjadi jembatan sempurna antara wajah dan tubuhnya, menambah kehadirannya secara keseluruhan.Bukan hanya traps-nya, punggung dan lats&nbsp;(otot latissimus dorsi)—otot punggung yang besar dan datar, terletak di belakang lengan, dan berbentuk seperti sayap—juga berkembang sempurna.&nbsp;Itulah sebabnya tubuh bagian atas Hardy menjadi berbentuk V, dengan pinggang sempit. Memiliki punggung lebar dan otot delt medial yang berkembang dengan baik adalah kunci untuk mendapatkan tampilan “bahu lebar” yang sangat diidam-idamkan.Jadi, meskipun postur 5 kaki 9 inci bukanlah standar tinggi pria Amerika ataupun Eropa, Hardy masih berhasil menarik perhatian dengan fisiknya. Itu karena dia menguasai seni menciptakan ilusi ukuran melalui pengembangan otot yang strategis.&nbsp;Faktanya, ada beberapa standar fisik pahlawan super yang tampaknya tepat sasaran oleh Hardy. Menurut statistik, ukuran pinggang Anda harus sekitar 45 persen dari tinggi badan; bahu Anda harus berukuran sekitar 73,5 persen (dari tinggi badan); dada Anda harus berukuran sekitar 63,5 persen; dan lengan Anda harus berukuran sekitar 23,5 persen.&nbsp;Latihan Rutin Tom Hardy untuk Memiliki Bentuk Fisik Venom 3Perjalanan Hardy untuk mendapatkan tubuh sangat bagus tidak terjadi dalam semalam. Saat ia berperan sebagai petarung MMA dalam film Warrior, ia harus mengubah fokusnya pada pelatihan seni bela diri campuran. Itu berarti terjun langsung ke dalam tinju, kickboxing, dan jiu-jitsu untuk tidak hanya tetap ramping tetapi juga belajar cara dan teknik bela diri seperti seorang profesional.&nbsp;Namun dalam hal membangun kerangka otot, yang terpenting adalah angkat beban. Rutinitas latihan Hardy untuk Venom 3&nbsp;di antaranya sebuah program enam bulan yang terdiri dari empat fase inti yang dirancang untuk membentuk otot yang serius.&nbsp;Sekarang, Anda harus pergi ke gym tiga kali seminggu, pastikan memberikan banyak waktu bagi otot-otot tersebut untuk pulih di sela-sela sesi. Dua latihan pertama akan bergantian antara rutinitas tubuh bagian atas dan bawah, sedangkan sesi ketiga akan meningkatkan volume di dada dan bahu Anda.Senin: Latihan Tubuh Lengkap<ul><li>Incline barbell press: 3 set x 4-6, 6-8, 8-10 repetisi (pelatihan piramida terbalik)⁣</li><li>Standing barbell press: 3 set x 4-6, 6-8, 8-10 repetisi (pelatihan piramida terbalik)⁣⁣</li><li>Bayesian cable curl: 3 set x 8-12 repetisi (set lurus)⁣</li><li>Incline DB extensions: 3 set x 8-12 repetisi (set lurus)⁣</li><li>Cable Y-Raise (penarik pedang): 1 set x 12-15 repetisi + 4 set x 3-5 repetisi (pelatihan jeda-istirahat)</li><li>Cable rows: 1 set x 15-20 repetisi + 3 set x 6-8 repetisi (pelatihan jeda-istirahat)</li></ul>Rabu: Bodi Bawah, Abs dan Trap<ul><li>Barbell back squat: 3 set x 4-6, 6-8, 8-10 repetisi (pelatihan piramida terbalik)</li><li>DB Romanian deadlift: 3 set x 6-8, 8-10, 10-12 repetisi (pelatihan piramida terbalik)</li><li>Walking lunges: 3 set x 8-10, 10-12, 12-15 repetisi (pelatihan piramida terbalik)</li><li>Calf raises: 3 set x 10-15 repetisi (set lurus)</li><li>Hanging leg raises: 3 set x 10-15 repetisi (set lurus)</li><li>One arm cable shrugs: 4 set x 12-15 repetisi (pelatihan piramida normal)</li></ul>Jumat: Penekan Dada dan Punggung<ul><li>Weighted pullups: 3 set x 4-6, 6-8, 8-10 repetisi (pelatihan piramida terbalik)</li><li>Weighted dips: 3 set x 4-6, 6-8, 8-10 repetisi (pelatihan piramida terbalik)</li><li>Bent-over dumbbell rows: 3 set x 4-6, 6-8, 8-10 repetisi (pelatihan piramida terbalik)</li><li>Machine reverse flye: 1 set x 12-15 repetisi + 4 set x 3-5 repetisi (pelatihan jeda-istirahat)</li><li>Cable lateral raise: 1 set x 12-15 repetisi + 4 set x 3-5 repetisi (pelatihan jeda-istirahat)</li></ul>Program Diet Tom Hardy untuk Venom 3Dalam hal pembentukan otot seperti Tom Hardy di Venom 3 tentu bukan hanya tentang memompa zat besi tetapi juga tentang mengisi tubuh Anda dengan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan otot.&nbsp;Pendekatan Hardy terhadap nutrisi bukanlah hal yang biasa, memerlukan keseimbangan strategis antara makronutrien dan waktu makan untuk mencapai hasil yang luar biasa tersebut.Menurut rincian di Men’s Health, asupan kalori harian Hardy berkisar sekitar 3.300 kalori. Ini terdiri dari sekitar 450 gram karbohidrat, 210 gram protein, dan kurang dari 90 gram lemak. Tidak seperti diet selebriti lainnya, diet Hardy tidak terlalu membatasi, tetapi tentu saja membutuhkan ketabahan mental untuk mematuhinya.&nbsp;Berikut program diet yang dilakukan Tom Hardy untuk Venom: The Last Dance:&nbsp;Menu 1<ul><li>2 butir telur utuh</li><li>4 putih telur</li><li>4 potong roti panggang coklat</li><li>Campuran buah dan kacang</li></ul>Menu 2<ul><li>200 gram (7 ons) steak tanpa lemak</li><li>100 gram beras merah</li><li>Asparagus panggang</li></ul>Menu 3<ul><li>2 sendok protein whey (sisa susu yang dihasilkan dalam produksi keju)&nbsp;</li><li>1 sendok makan selai kacang</li><li>Susu skim atau almond</li><li>1 pisang&nbsp;</li></ul>Menu 4<ul><li>225 gram (8 ons) dada ayam</li><li>200 gram beras merah</li><li>Sayuran panggang</li></ul>Menu 5Roti lapis ikan tuna dengan baha-bahan:<ul><li>2 potong roti hitam atau 1 bungkus pita gandum utuh</li><li>90–100 gram tuna</li><li>Tomat dan selada</li><li>Saus pilihan Anda</li></ul>Menu 6<ul><li>100–150 gram oatmeal</li><li>1 sendok protein whey</li><li>1 genggam blueberry</li></ul>Mengikuti rencana makan terstruktur ini dapat membantu Anda mendorong latihan dan mendukung pertumbuhan otot, seperti yang dilakukan Tom Hardy di Venom 3.&nbsp;Meskipun pendekatan Tom Hardy memang membuahkan hasil, ada program yang sering kali menyarankan strategi yang sedikit berbeda. Sesuatu yang sedikit lebih mudah untuk dilakukan dan lebih menyenangkan daripada makan 6 kali sehari yang terdiri dari ayam, nasi merah, protein shake, dan oatmeal.Sumber Skor.id&nbsp;merekomendasikan puasa pagi singkat selama 4-6 jam untuk memulai hari dengan aktivitas terfokus, diikuti dengan makan siang ringan dengan pilihan seperti sandwich, telur dadar, atau yoghurt Yunani dengan kacang.&nbsp;Hari itu diakhiri dengan makan malam lezat yang terdiri dari daging atau ikan bersama karbohidrat, dan makanan penutup manis yang dilengkapi dengan minuman berkalori tinggi sebelum tidur.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=cusMq0n4Mi_-nzLW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Skor.id coba mengungkapkan bagaimana Tom Hardy mendapatan bentuk fisiknya yang besar untuk perannya dalam film Venom 3.

Latihan Fisik Tom Hardy untuk Film Venom 3

SKOR.id – Hari ini, Senin, 28 Oktober 2024, bangsa Indonesia memeringati Hari Sumpah Pemuda yang ke-95. Hari Sumpah Pemuda ditetapkan setelah pada 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang pendidikan, suku, dan agama, berikrar untuk bersatu demi mewujudkan kemerdekaan. &nbsp;Semangat para pemuda itu sudah selayaknya harus selalu dijaga. Salah satu caranya adalah dengan menonton film-film bertema perjuangan anak-anak muda, baik di zaman pra-kemerdekaan maupun saat mengisi kemerdekaan.&nbsp;Hingga kini, sudah banyak film Indonesia yang menceritakan perjuangan para pemuda yang bisa menjadi contoh dan teladan pemuda saat ini, sekaligus memupuk rasa nasionalisme dan cinta terhadap Tanah Air.&nbsp;Skor.id mencoba merekomendasikan lima film bertema perjuangan pemuda yang cocok untuk Anda tonton di momen Hari Sumpah Pemuda:Gie&nbsp;(2005)&nbsp;Gie adalah film yang diadaptasi dari buku berjudul Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie. Film produksi Miles Films serta SinemArt Pictures ini dibintangi oleh Nicholas Saputra, Sita Nursanti, dan Wulan Guritno, dengan sutradara Riri Riza.Gie — panggilan akrab Soe Hok Gie, adalah seorang mahasiswa keturunan Cina, yang dikenal sebagai aktivis dan penulis yang kritis pada dekade 1960-an.&nbsp;Gie memiliki sikap hidup yang berbeda dengan orang kebanyakan. Ia merupakan orang yang jujur, lurus, tapi juga berani dalam bersikap.&nbsp;Sikapnya yang seperti itu membuatnya sulit diterima lingkungannya. Menjelang dewasa pergulatan Gie lebih rumit lagi. Di kampus, yang semestinya steril dari imbas pergulatan politik negara ternyata menjadi ajang trik dan intrik politik partai yang ada.&nbsp;Gie menjalani kehidupan sederhana dengan sosoknya yang jujur, tak kenal kompromi, lagi dipenuhi semangat dalam memperjuangkan rasa cintanya pada Indonesia.Sokola Rimba&nbsp;(2013)Riri Riza kembali menunjukkan kepiawaiannya sebagai sutradara, saat menggarap film Sokola Rimba. Sokola Rimba mengisahkan tentang perjuangan seorang wanita bernama Butet Manurung (diperankan oleh Prisia Nasution).&nbsp;Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi, Butet telah menemukan hidup yang diinginkannya, mengajarkan baca tulis dan menghitung kepada anak-anak masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan Bukit Duabelas.Suatu hari, Butet terserang demam malaria di tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya. Nyungsang Bungo (Nyungsang Bungo), nama anak itu, berasal dari hilir sungai Makekal yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet mengajar.&nbsp;Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan ibu guru Butet mengajar membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah dicap jempol oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu.Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bias membawa malapetaka bagi mereka.Rudy Habibie&nbsp;(2016)Dikenal pula dengan judul Habibie &amp; Ainun 2, Rudy Habibie merupakan sebuah film drama biopik Presiden RI ketiga B.J. Habibie di masa mudanya.&nbsp;Dirilis pada 2016 dengan sutradara Hanung Bramantyo, film ini merupakan prekuel dari Habibie &amp; Ainun, yang diangkat dari novel semi-biografi Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer.&nbsp;Rudy Habibie&nbsp;dibintangi oleh Reza Rahadian, Chelsea Islan, Indah Permatasari, Boris Bokir, Ernest Prakasa, dan Pandji Pragiwaksono.&nbsp;Kisah Rudy Habibie bermula ketika B. J. Habibie muda masih berkuliah di Jerman dan bertemu dengan Ilona Ianovska, gadis asal Polandia yang sempat ia cintai.Di samping kisah percintaan yang rumit, Habibie juga dihadapkan dengan tantangan pada saat Indonesia baru saja merdeka. Kala itu, negara ini membutuhkan sosok pemuda yang jenius serta tidak mudah menyerah seperti dirinya.3 Srikandi&nbsp;(2016)3 Srikandi&nbsp;adalah sebuah film biopik Indonesia 2016 yang disutradarai oleh Iman Brotoseno. Film tersebut berkisah tentang tiga atlet putri panahan asal Indonesia, yakni Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani.&nbsp;Mereka menjadi orang Indonesia pertama yang meraih medali perak dalam cabang olahraga panahan pada Olimpiade Seoul 1988.Film ini mengisahkan perjuangan atlet panahan untuk mengharumkan nama Indonesia meski cabang olahraga ini tengah berada di titik kritis. Bagaimana tidak, mereka membutuhkan pelatih yang bisa menyiapkan tim panahan wanita dalam waktu yang singkat.&nbsp;Pengurus persatuan panahan lantas membujuk Donald Pandiangan untuk mempersiapkan tim panahan perempuan. Meski sang Robin Hood Indonesia ini bersedia, masalah tidak selesai begitu saja. Ketiga atlet putri panahan ini masih memiliki masalah rumitnya masing-masing.3 Srikandi&nbsp;dirilis pada 4 Agustus 2016 dengan bintang-bintang utama Reza Rahardian sebagai Donald Pandiangan, Bunga Citra Lestari sebagai Nurfitriyana Saiman, Chelsea Islan sebagai Lilies Handayani, dan Tara Basro sebagai Kusuma Wardhani.&nbsp;Wage&nbsp;(2017)Film ini menceritakan kisah masa kecil salah satu pahlawan perjuangan RI, Wage Rudolf Supratman. Kisah hidup pencipta lagu Indonesia Raya ini penuh dengan lika-liku.&nbsp;Wage awalnya mendapat kekerasan dari sang ayah yang merupakan tentara kerajaan Hindia Belanda. Akhirnya Wage merantau ke bersama kakak perempuannya dan mengasah bakatnya di dunia musik.&nbsp;Film Wage&nbsp;yang dirilis tahun 2017 ini disutradarai oleh John de Rantau dan dibintangi oleh Rendra Bagus Pamungkas sebagai WR Soepratman, Teuku Rifnu Wikana sebagai Fritz, dan Putri Ayudya sebagai Roekiyem.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5PsgPn-szTU?si=h1Exbma_ECY03l2T" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Sumpah Pemuda paling pas diperingati dengan menonton film-film bertema semangat pemuda.  

Films

Hari Sumpah Pemuda: 5 Film Rekomendasi untuk Ditonton

SKOR.id – Pencinta balap mobil biasanya menyukai film-film bertema balapan seperti serial Fast and Furious.Tapi mungkin tidak banyak yang menyangka, mobil-mobil yang terlihat gahar dalam film tersebut ternyata tidak benar-benar cepat dalam dunia nyata.Jika Anda ingin bukti lebih lanjut bahwa mobil-mobil dalam film tersebut tidak nyata, simak penjelasan Craig Lieberman, penasihat teknis pada dua film Fast and Furious pertama.&nbsp;Lieberman menyingkap keajaiban film yang membuat semua mobil keren itu tampak jauh lebih cepat daripada yang sebenarnya.Ia menunjukkan seberapa cepat dan lambatnya mobil-mobil dalam dua film pertama Fast and Furious tersebut.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ZsJz2TJAPjw?si=x3CAZAOackxsgnff" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Misalnya Mitsubishi Eclipse milik Brian dari film pertama Fast and Furious, tampak seperti dapat melaju seperempat mil (402 meter) dalam waktu 10 detik.Mitsubishi Eclipse hanya menghasilkan sekitar 125 tenaga kuda dari mesin empat silinder 2.0 liter yang sedikit dimodifikasi dan naturally aspirated.Mobil tersebut membutuhkan sembilan detik untuk mencapai 60 mil (96,5 km) per jam di dunia nyata, dan menyelesaikan seperempat mil dalam waktu 16 detik yang sangat buruk.Sementara itu, Volkswagen Jetta milik Jessi dibuat untuk menjadi mobil pertunjukan, dengan tenaga hanya 150 tenaga kuda dan akselerasi &nbsp;dengan waktu tempuh 0-60 mil dalam 10 detik.&nbsp;Butuh waktu 18 detik untuk menyelesaikan seperempat mil, tetapi kendaraan tersebut tidak perlu melaju kencang untuk keperluan syuting.&nbsp;Lieberman mengungkapkan bahwa 90 persen aksi mobil dalam film terjadi di bawah kecepatan 60 mil per jam.Sedangkan aksi yang membutuhkan kecepatan lebih dari itu menggunakan kendali jarak jauh atau kabel untuk mencapai kecepatan tersebut.&nbsp;Penyuntingan, pencampuran suara, dan trik lainnya juga membantu menciptakan ilusi kecepatan bagi penonton film tersebut.Meski begitu, ada beberapa mobil dalam film tersebut yang memang memiliki tenaga lumayan besar.&nbsp;Misalnya Mazda RX-7 milik Dom, yang menghasilkan tenaga 305 tenaga kuda dan dapat mencapai waktu tempuh 0-60 mil hanya dalam kisaran 5-6 detik.&nbsp;Kemudian Nissan GT-R R33 milik Leon juga termasuk cepat, mencapai waktu tempuh seperempat mil dalam 10 detik di dunia nyata.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/KM3oz0PJ5HY?si=QeY-TfaBymfYx_DP" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Keajaiban film membantu menjual ilusi kecepatan dan tenaga kuda.

Mobil-mobil dalam Film Fast and Furious Sebenarnya Tidak Secepat Itu

SKOR.id – WhatsApp, sebuah aplikasi layanan pesan singkat terkemuka di dunia, bekerja sama dengan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas untuk merilis sebuah film pendek terbaru belum lama ini.Film pendek tersebut berjudul Push Push, yang merayakan sukses pembalap Mercedes-AMG Petronas, Lewis Hamilton, menjadi juara Formula 1 tujuh kali.Disutradarai oleh JM Harper, film berdurasi 11 menit ini menangkap esensi perjalanan pembalap asal Inggris tersebut.Push Push menyatukan momen-momen jujur ​​dengan para remaja yang sedang mencari jati dirinya dalam mengatasi tantangan hidup.Berlatar di garasi, film ini menawarkan pandangan pribadi tentang pasang surut karier Hamilton, dari perjuangannya di sekolah hingga kemenangannya di lintasan balap.Sepanjang percakapan, Hamilton menekankan pentingnya dukungan, khususnya peran penting yang dimainkan oleh keluarga, teman, dan rekan satu timnya dalam membantunya bertahan.&nbsp;Seperti yang ia katakan kepada para remaja, "Ke mana pun kita berusaha pergi, kita akan sampai di sana jika kita bersama-sama."Elemen utama Push Push adalah bagaimana Hamilton menggunakan aplikasi WhatsApp untuk tetap terhubung dengan sistem pendukungnya.Pembalap 39 tahun itu membagikan pesan-pesan penyemangat yang sering disampaikan melalui obrolan grup dan pesan suara, yang membantunya melewati masa-masa sulit.Termasuk saat Hamilton kembali ke podium dengan kemenangan di Sirkuit Silverstone pada awal tahun ini.Pesan yang tidak tergoyahkan dari seorang teman sebelum balapan berbunyi "Semoga beruntung, saudaraku" disorot sebagai sumber penghiburan yang kecil namun kuat selama mengalami masa-masa sulit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/K3Do67MKXzg?si=KUchOJt06-7OLM36" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Film pendek ini merupakan bagian dari kemitraan WhatsApp yang sedang berlangsung dengan Tim F1 Mercedes-AMG Petronas.Keduanya menjalin kolaborasi yang menggarisbawahi ketergantungan tim pada platform tersebut untuk tetap terhubung dan terkoordinasi sepanjang musim F1.&nbsp;Kemitraan ini juga mencakup konten eksklusif yang tersedia melalui kanal WhatsApp Mercedes-AMG, yang telah menarik lebih dari 6,5 juta followers (pengikut).Film tersebut ditayangkan perdana pada 18 Oktober 2024 di Stubb's BBQ di Austin, Texas, menjelang Grand Prix AS.&nbsp;Setelah pemutaran, Hamilton bergabung dengan presenter F1, Naomi Schiff, untuk membahas dampak konektifitas dalam olahraga dan kehidupan.Push Push mengikuti tradisi WhatsApp dalam menyoroti kisah-kisah inspiratif melalui konten aslinya.&nbsp;Awal tahun ini, merek tersebut merilis Happiness and Love: A True Story on WhatsApp.Film tersebut menceritakan kisah Layla Faraj, seorang pengungsi asal Suriah berusia 20 tahun, yang beralih ke platform tersebut selama masa sulit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=6GCMrmX2m0dX353g" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Film "Push Push" ceritakan sukses Lewis Hamilton juara Formula 1 tujuh kali.

Kisah Sukses Lewis Hamilton di Formula 1 Diungkap dalam Film Pendek

SKOR.id – Mendiang legenda bisbol Yogi Berra, mungkin merupakan catcher&nbsp;(penangkap bola) terhebat dalam sejarah kompetisi Major League Baseball (MLB) di Amerika Serikat.&nbsp;Nama Berra disinggung dalam Eephus&nbsp;karya sutradara Carson Lund, sebuah film tentang pemain yang, tidak seperti Berra, tidak akan pernah merepotkan komite pelantikan Baseball Hall of Fame.&nbsp;Memberikan penghormatan kepada legenda dalam film yang begitu sederhana adalah perubahan yang cukup besar.&nbsp;Namun, orang mungkin berpikir Berra akan tergelitik oleh teriakan dalam film berlatar senja yang indah ini.Eephus adalah film komedi olahraga yang rilis tahun 2024, bercerita tentang pertandingan terakhir liga bisbol amatir New England sebelum stadion mereka dihancurkan.&nbsp;Film ini ditayangkan perdana dalam sesi Directors' Fortnight di Festival Film Cannes ke-77, dan film ini memenuhi syarat untuk penghargaan Camera d'Or.&nbsp;Eephus di antaranya dibintangi oleh Keith William Richards sebagai pemeran utama.Film olahraga ini termasuk salah satu film yang diputar di American Film Institute (AFI) Fest di Los Angeles, 23-27 Oktober 2024.Plot CeritaAlkisah, di sebuah kota kecil di Massachusetts pada era 1990-an, tim bisbol Adler's Paint, yang dipimpin Ed Mortainian, menghadapi Riverdogs yang dipimpin Graham Morris.Ini merupakan satu pertandingan terakhir sebelum Stadion Soldier’s Field tempat mereka bertanding dihancurkan untuk memberi ruang bagi sekolah baru.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/x-N4zHJWSaI?si=N-InxIxIO5Og3P2b" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>Masa depan jelas terlihat berbeda, tiba-tiba, bagi tim liga dewasa Adler's Paint dan Riverdogs yang telah bermain secara rutin di Soldier's Field.Itu sebenarnya merupakan lapangan umum yang melayani kota kecil mereka di New England selama bertahun-tahun.&nbsp;Film ini juga memperkenalkan orang-orang jahat, beberapa perusahaan tidak dikenal yang ingin membangun apartemen mewah atau toko besar di lokasi tersebut.&nbsp;Tapi, yang jelas, lapangan itu diratakan untuk membangun sekolah, sesuatu yang tidak dapat dikeluhkan oleh semua pemain yang rata-rata pria paruh baya ini, meski beberapa dari mereka bergumam memberontak dalam hati.Namun, dalam film ini kita tidak diajak untuk menonton pertandingan, sama seperti mereka tidak benar-benar memainkannya.Aksi minimal dalam Eephus termuat dalam obrolan di ruang istirahat, olok-olok di lapangan luar, kaleng bir yang berjatuhan di rumput, langit cerah yang perlahan jadi gelap, emosi yang muncul dan menghilang.&nbsp;Lonceng gereja berdentang dan kereta komuter berlalu, dan saat siang berganti malam, tidak ada kembang api naratif di sini.&nbsp;Secara sangat longgar, pemeran dipimpin oleh pitcher (pelempar bola) yang pemarah, Ed (Keith William Richards), yang harus maju ketika kapten Adler's Paint tiba-tiba pergi untuk pembaptisan.Lawannya, Graham (Stephen Radochia), pelatih Riverdogs yang memperpanjang permainan tanpa henti. Ia disorot karena terlibat dalam skema penghancuran Stadion Soldier's Field.&nbsp;Namun, Eephus tidak mengumbar terlalu banyak tentang persaingan, melainkan lebih banyak tentang persahabatan.&nbsp;Eephus sendiri merupakan istilah untuk bola lengkung yang sangat lambat dengan banyak putaran atas yang menipu.Sehingga, seperti yang dikatakan oleh seorang filsuf bisbol, bola itu tampak seperti "melayang di udara".<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ob2NzSG8Ge0?si=S-l7AGBvhCEYIoEH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Eephus bercerita tentang laga terakhir liga bisbol amatir New England sebelum stadion dihancurkan.

Eephus: Film Komedi Bisbol yang Lucu dan Menyenangkan 

SKOR.id – Ada yang agak berbeda pada gelaran American Film Institute Festival (AFI Fest) 2024 yang akan berlangsung pada Rabu sampai Minggu (23-27/10/2024) mendatang.&nbsp;Ada empat film bertema olahraga maupun Olimpiade termasuk yang akan diputar pada AFI Fest edisi ke-38 di TCL Chinese Theatre, Los Angeles, California, Amerika Serikat.&nbsp;Selain Eephus (yang akan ditayangkan pada 25 dan 27 Oktober), ada Unstoppable&nbsp;(26 Oktober), Color Book&nbsp;dan The Fire Inside&nbsp;(masing-masing 27 Oktober).&nbsp;Color Book&nbsp;yang bergenre drama dan menyoroti kaum disabilitas serta kisah keluarga kulit hitam diaspora Afrika-Amerika, menjadi salah satu yang menarik dan layak ditonton.Sinopsis&nbsp;Setelah istrinya meninggal dunia, Lucky yang praktis menjadi orangtua tunggal mendapati dirinya menghadapi tantangan dalam membesarkan putranya, Mason, yang menderita sindrom down (down syndrome - kelainan genetik atau bawaan yang mengakibatkan penderitanya mempunyai kecerdasan yang rendah serta kelainan fisik yang khas).&nbsp;Mason adalah anak laki-laki berusia 11 tahun yang bersemangat. Ia senang menggambar di buku berwarna dan menonton bisbol bersama ayahnya.&nbsp;Demi mencari hiburan, Lucky dan Mason pun memulai perjalanan melintasi Metro Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, untuk menghadiri pertandingan bisbol pertama mereka bersama.&nbsp;Sepanjang perjalanan sehari penuh, mereka menemukan Murphy’s Law atau Hukum-hukum Murphy – yang dilontarkan Edward A. Murphy – yang merupakan adagium yang intinya: Apapun yang bisa salah, akan salah; Semuanya memakan waktu lebih lama daripada seharusnya; Tidak ada yang sesederhana yang terlihat.&nbsp;Itu terbukti saat Lucky dan Mason mengalami sejumlah masalah mulai dari mobil mogok hingga ketinggalan kereta, serta menghadapi serangkaian rintangan yang menguji hubungan mereka. Meski mengalami kemunduran, mereka bertahan, bertekad untuk mencapai tujuan.&nbsp;Bersama-sama, Lucky dan Mason mengetahui bahwa kesembuhan tidak menunggu mereka di puncak gunung, namun dapat ditemukan di setiap langkah di sepanjang jalan.&nbsp;Color Book menyoroti kekuatan dan ketahanan yang muncul dari ikatan Lucky dan Mason, sambil mengeksplorasi segudang pengalaman yang mungkin didapat dari membesarkan anak dengan sindrom down.&nbsp;Keindahannya terletak pada kesederhanaannya: potret ayah dan anak yang intim dan mengharukan yang pasti akan menginspirasi berbagai emosi.&nbsp;David Fortune bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skenario film Color Book&nbsp;ini. Film dengan durasi 1 jam 55 menit ini dibintangi oleh William Catlett, Brandee Evans, Terri J. Vaughn, dan Jeremiah Daniels.&nbsp;Kiah Clingman, Kristen Uno, dan Autumn Bailey-Ford bertindak sebagai produser dalam film keluaran 2024 ini sedangkan produser eksekutif dipegang oleh Naturi Naughton, Xavier Two Lewis, dan Korstiaan Vandiver.&nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/m__x99OL2uI?si=WSm1lo0-ha9FsjX1" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>&nbsp;

Latest Articles - Film