The Champion, Film Drama Bintang Sepak Bola Bermasalah

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Akting brilian Dani Rovira (kiri) dan Marcel Serrano menjadi kekuatan film The Champion. (M. Yusuf/Skor.id)
Akting brilian Dani Rovira (kiri) dan Marcel Serrano menjadi kekuatan film The Champion. (M. Yusuf/Skor.id)

SKOR.idFilm drama olahraga keluaran Netflix, The Championsi, sudah dirilis di platform tersebut pada 12 Juli 2024 lalu. 

Film ini berlatar belakang gemerlapnya dunia sepak bola dan eksplorasi tentang perselisihan internal antara dua karakter yang bertolak belakang, Diego dan Alex. 

Jika Diego adalah pesepak bola bintang dengan masalah tak mampu mengotrol emosi, Alex adalah profesor yang memiliki problem kecemasan sosial. 

Film ini merupakan drama penuh intrik dengan karakter yang mampu menarik penonton untuk menyaksikannya meskipun tak berdurasi panjang. 

Kendati begitu, meskipun memiliki visual bagus dan penampilan kuat, The Champion memiliki kekurangan, utamanya di fase-fase akhir. 

Carlos Theron sebagai sutradara, sejatinya memiliki sederet bintang bertalenta di film The Champion ini. Sebut saja Marcel Serrano, Dani Rovira, Pablo Chiapella, Luis Fernandez, Cintia Garcia, dan Carlos Librado. 

Theron dikenal setelah menyutradarai film-film seperti Fenomenas, Lo dejo cuando quiera (I Can Quit Whenever I Want), dan Es por tu bien (It’s for Your Own Good).

Drama yang Menarik

Film ini mengisahkan tentang Diego (Marcel Serrano), seorang bintang sepak bola muda dari klub Atletico Madrid yang impulsif. Ia dilarang turun oleh klub karena menanduk pemain lain saat bertanding. 

Untuk mengubah sikap Diego, sang ayah dan manajernya lalu menyewa profesor psikolog, Alex (Dani Rovira), yang tidak hanya pemalu dan penyendiri namun juga memiliki masalah kecemasan sosial. 

Alex yang takut akan keramaian dan menyukai ketenangan serta hidup soliter, jelas sangat kontras dengan karakter Diego yang suka dengan suara-suara keras, gila akan uang, dan terobsesi dengan ketenaran. Penggemar pun kerap mencibir Diego saat muncul di publik. 

Usai menerima tawaran untuk mengajari Diego, Alex menyadari bila pesepak bola muda ini adalah penderita disleksia – gangguan pada penglihatan dan pendengaran yang disebabkan oleh kelainan saraf pada otak pada anak dan orang usia muda – dan secara tidak sadar berurusan dengan masalah harga diri. 

Namun di sisi lain Diego menyadari dirinya memiliki banyak bakat positif, seperti kecerdasan spasial (berkaitan dengan ruang dan tempat) yang membuatnya menjadi pesepak bola genius di lapangan. 

Dua pria dengan karakter berlawanan ini berhasil membangun ikatan yang tidak terduga. Sayang, karena kerakusan sang ayah dan manajer, Alex dipecat dan Diego pun dijual ke Manchester City tanpa sepengetahuannya. 

Cerita diakhiri dengan laga terakhir La Liga. Kegigihan Alex dan Diego akan menentukan hasil akhir pertandingan dan hidup mereka. 

Penampilan Solid Para Aktor  

The Champion mampu menarik dan menahan penonton bertahan di depan layar selama 106 menit. Salah satu alasannya adalah penampilan akting brilian para aktornya. 

Marcel Serrano dan Dani Rovira benar-benar mampu memerankan Diego dan Alex dengan sangat baik. Karakter tokoh yang kompleks memberi kesempatan buat para aktor berbakat untuk bersinar dan menunjukkan skill-nya. 

Serrano memiliki gaya flamboyan alami dan fisik seorang bintang sepak bola. Sementara, Rovira mampu menampilkan bahasa tubuh yang secara efektif mampu memvisualisasikan bagaimana sulitnya keseharian orang yang memiliki masalah kecemasan sosial.

Para aktor dan aktris pendukung seperti Pablo Chiapella, Luis Fernandez, Cintia Garcia, dan Carlos Librado, juga mampu menunjukkan penampilan bagus. 

Datar di Bagian Akhir

The Champion adalah sebuah film yang tidak biasa dan lebih fokus pada sisi tersembunyi dan menyulitkan dari kehidupan seorang olahragawan yang tidak selalu bisa diketahui publik. 

Bagian menarik dari naskah film ini adalah saat “sang guru” di film juga harus menghadapi masalah, yang belakangan membuatnya menjadi “lebih manusia”, tidak seperti sosok penyelamat di film-film sejenis. 

Yang disayangkan, jalannya cerita di bagian ketiga film ini terkesan datar, walaupun saat itu sosok-sosok antagonis dimunculkan. Ayah Diego dan manajernya ditampilkan terlalu biasa. 

Selain itu, meskipun gambar seluruh bagian pertandingan sebagai klimaks dari film diambil dengan angle bagus, hasilnya ternyata tidak terlalu meyakinkan. Lalu, meskipun dimaksudkan untuk menunjukkan sisi heroik, rasanya kurang tepat memainkan pemain yang tengah cedera. 

The Champion memang bukan film olahraga yang tradisional namun jelas pantas ditonton karena drama yang tidak kentara. Film ini bisa disaksikan di saluran televisi Netflix

   

   

RELATED STORIES

5 Rekomendasi Film Olimpiade Terbaik Selain Chariots of Fire

5 Rekomendasi Film Olimpiade Terbaik Selain Chariots of Fire

Inilah film-film Olimpiade terbaik yang mungkin belum pernah Anda tonton.

Kisah Nyata Mengerikan di Balik Film Dokumenter The Final: Attack on Wembley

Kisah Nyata Mengerikan di Balik Film Dokumenter The Final: Attack on Wembley

The Final: Attack on Wembley mengisahkan bagaimana hiruk pikuk penggemar atas final besar pertama Inggris sejak 1966.

Ini Film dan Aktor Favorit Pelatih Timnas U-16 Indonesia Nova Arianto

Nova Arianto adalah pelatih Timnas U-16 Indonesia yang juga merupakan mantan pemain. Nova ternyata penggemar Vin Diesel.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Masatada Ishii, pelatih Timnas Thailand. (Dok. Masatada Ishii/Grafis Yusuf/Skor.id)

World

Masatada Ishii Dipecat, Era Kepelatihan Jepang di Timnas Thailand Selesai

Pelatih Timnas Thailand, Masatada Ishii, resmi didepak dari jabatannya pada Selasa (21/10/2025).

Teguh Kurniawan | 21 Oct, 14:37

PSIM Yogyakarta vs Dewa United di Super League 2025-2026. (Grafis: Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Liga 1

Prediksi dan Link Live Streaming PSIM Yogyakarta vs Dewa United di Super League 2025-2026

Laga PSIM Yogyakarta vs Dewa United akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (22/10/2025) petang WIB.

Rais Adnan | 21 Oct, 14:30

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

KONI Apresiasi Kudus Sukseskan PON Bela Diri 2025, Siapkan Program Berkelanjutan

Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menjelaskan soal keberlanjutan dari penyelenggaraan PON Bela Diri 2025.

Taufani Rahmanda | 21 Oct, 14:19

Garuda Khageswara, Hero Baru di Honor of Kings asal Indonesia. (Honor of Kings)

Esports

Resmi Rilis, Begini Cara Dapat Garuda Khageswara di Honor of Kings

Hero Honor of Kings dari Indonesia, Garuda Khageswara resmi dirilis secara global pada 21 Oktober 2025.

Gangga Basudewa | 21 Oct, 14:01

MPL ID Season 16 (Moonton)

Esports

Sejumlah Keseruan Bakal Hadir di Playoff MPL ID Season 16, Salah Satunya Career Fest

Career Fest, inisiatif baru dari Moonton Games yang membuka peluang karier di industri game dan kreatif Indonesia.

Gangga Basudewa | 21 Oct, 13:29

Ilustrasi Super League 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Skor Stats: Best XI Pekan 9 Super League 2025-2026, Pemain Lokal Mendominasi

Berikut best XI pekan kesembilan Super League 2025-2026 versi Skor.id.

Rais Adnan | 21 Oct, 13:24

Anthony Sinisuka Ginting, pebulu tangkis Indonesia

Badminton

Catat Awal Positif, Anthony Sinisuka Ginting Ungkap Targetnya di French Open 2025

Pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, menang di babak pertama French Open 2025, Selasa (21/10/2025).

Teguh Kurniawan | 21 Oct, 13:18

BOOM Esports

Esports

BOOM Esports Rombak Roster PUBG Mobile

BOOM Esports resmi melepas dua pemain andalannya yakni Ponbit dan Mastery.

Gangga Basudewa | 21 Oct, 10:51

buriram united.jpeg

World

Shayne Pattynama dan Sandy Walsh Jadi Pengganti, Buriram United Kalah di Kandang Melbourne City

Buriram United kalah dari Melbourne City pada lanjutan Grup A ACL Elite 2025-2026, Selasa (21/10/2025) petang WIB.

Rais Adnan | 21 Oct, 10:11

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

Timnas Padel Putri Indonesia Kalahkan Australia, Asa ke Semifinal Piala Asia Padel 2025

Sekjen PBPI, Bugi Setiawan, apresiasi keberanian dan kedisiplinan Timnas padel putri Indonesia untuk kalahkan Australia.

Taufani Rahmanda | 21 Oct, 09:38

Load More Articles