SKOR.id – Dengan berakhirnya Pramac Racing sebagai sebagai salah satu tim satelit Ducati, otomatis motor Desmosedici di grid MotoGP akan berkurang mulai musim 2025, dari delapan menjadi enam unit.
Para petinggi pabrikan Borgo Panigale pun sudah memutuskan komposisi yang sama tetap dipertahankan, yakni menurunkan separuh motor anyar dan sisanya prototipe musim lalu.
General Manager Ducati Corse Luigi ‘Gigi’ Dall’Igna mengatakan mulai MotoGP 2025 hanya akan ada tiga unit Desmosedici GP25, dua untuk Ducati Lenovo Team dan satu bagi tim satelit mereka, VR46 Racing.
Hal ini disampaikan Dall’Igna dalam wawancara dengan Sky Italia usai Grand Prix Belanda di Assen, Minggu (30/6/2024). Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan soal hengkangnya Pramac dari Ducati.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pramac, karena dengan kontribusi mereka kami telah berhasil mengembangkan motor dan juga talenta-talenta muda kami,” katanya.
“Kami menyesalkan harus kehilangan salah satu bagian penting, tetapi semua orang menginginkan kami kehilangan sebuah tim (satelit) pada tahun depan,” Dall’Igna menambahkan.
Sebelumnya, CEO Pramac Racing Paolo Campinoti mengeklaim Ducati sudah keluar dari filosofinya untuk mengembangkan pembalap muda dengan mendatangkan ‘Cristiano Ronaldo’ alias Marc Marquez.
Keputusan tersebut jelas berdampak, ketika Ducati memilih mempromosikannya ke tim utama dari Gresini Racing, rider seperti Jorge Martin dan Enea Bastianini akhirnya memutuskan merapat ke pabrikan lain.
“Kami tidak akan mengubah filosofi kami. Faktanya, kami telah mengontrak (Fermin) Aldeguer, mencoba melanjutkan apa yang sudah kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir dengan Enea dan Martin,” ujar Gigi Dall’Igna memberi klarifikasi.
Banyak pihak menilai kehadiran Marc Marquez adalah pemicu kepergian Pramac Racing, serta tiga rider Ducati: Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team), Jorge Martin (Pramac Racing), dan Marco Bezzecchi (VR46).
Namun, Gigi Dall’Igna menegaskan bukan kesalahan juara dunia enam kali kelas MotoGP tersebut mereka kehilangan Pramac, yang akan menjadi tim satelit Yamaha mulai 2025, serta tiga pembalap hebatnya.
“Jika Marc (Marquez) bersedia gabung ke Pramac, mungkin ceritanya akan berbeda. Tetapi, sulit untuk bisa mempertahankan dua pembalap (lainnya),” Dall’Igna menuturkan.
“Meski demikian, itu bukan kesalahan Marquez karena kami harus memilih satu pembalap dan kami punya tiga opsi. Kami sadar pada akhirnya mereka akan ada di bursa transfer. Itulah yang terjadi.”
Lebih lanjut, pria kebangsaan Italia tersebut mengungkapkan mengapa Ducati memilih mempromosikan Marc Marquez ke tim pabrikan dan itu bukan untuk mengancam posisi Francesco Bagnaia.
“Tentu saja kami tidak menempatkan Marquez di tim utama untuk mengevaluasi Pecco (Bagnaia), seperti yang saya baca di beberapa media,” ujar Gigi Dall’Igna.
“Pecco adalah panji kami, dia telah memenangi dua gelar dengan Ducati dan terus melakukan hal-hal luar biasa. Tampaknya tepat bagi kami untuk memiliki sepasang pembalap terbaik di dalam tim.”