SKOR.id – Pembalap Gresini Racing sekaligus juara dunia enam kali kelas MotoGP Marc Marquez tidak merasa memainkan peranan terkait putusnya hubungan kerja sama Prima Pramac Racing dan Ducati.
Hal ini disampaikan Marquez usai CEO Pramac Racing Paolo Campinoti menyinggung namanya sebagai salah satu alasan tim meninggalkan Ducati untuk bergabung ke Yamaha mulai musim 2025.
Pada Jumat (28/6/2024) kemarin, dalam akhir pekan Grand Prix Belanda di Sirkuit Assen, Pramac dan Yamaha secara resmi mengumumkan kolaborasi mereka, yang berdurasi tujuh tahun atau hingga MotoGP 2031.
Langkah itu diambil menyusul keputusan Ducati mempromosikan Marc Marquez ke tim pabrikan mereka musim depan setelah sang rider menolak gabung ke Pramac, meski akan dapat motor Desmosedici GP spek terbaru.
Dengan pabrikan Borgo Panigale mengangkat Marquez sebagai rekan setim Francesco Bagnaia di Ducati Lenovo Team dan juga kepergian Jorge Martin ke Aprilia Racing, Pramac akhirnya menerima tawaran Yamaha.
Kendati Yamaha telah berhasil meyakinkan Pramac untuk menjadi tim satelit mereka per 2025, Campinoti juga tak menyangkal skuadnya akan bertahan dengan Ducati andai Marc Marquez mau bergabung.
“Ya, itu benar. Jika Marquez bersedia, saya akan menyambutnya dengan antusias. Tetapi pilihan yang diambil Ducati seperti mengontrak Cristiano Ronaldo (megabintang sepak bola). Di sisi lain, Pramac lahir untuk mendukung pertumbuhan pembalap muda,” kata Campinoti.
“Kami sudah melakukannya bersama Andrea Iannone, Jack Miller, Danilo Petrucci, Pecco Bagnaia hingga Jorge Martin. Kami tidak dilahirkan untuk memenangi Kejuaraan Dunia, meski kami sudah sangat dekat (musim lalu).”
“Kami akan mencobanya lagi tahun ini. Dan (setelah itu) kami bakal melanjutkan misi kami bersama para rider muda di Yamaha,” imbuh pengusaha 57 tahun asal Italia tersebut.
Pada sisi lain, Marc Marquez meyakini promosinya ke tim utama Borgo Panigale tak ada hubungannya dengan pecah kongsi Ducati dan Pramac Racing, yang sudah terbangun sejak 2004 silam. Ia merasa bukan kambing hitam dalam masalah ini.
“Saya tidak merasa bersalah tentang pilihan Pramac meninggalkan Ducati, karena saya tak melakukan apa pun. Sebagai pembalap Ducati, saya ingin mereka terus (bekerja sama) sebab akan ada dua motor (Desmosedici) lagi di trek. Artinya lebih banyak informasi dan mereka tim penting di Ducati,” tuturnya.
“Sebagai fans MotoGP, saya rasa ini adalah kabar baik. Dari sudut pandang penggemar itu merupakan langkah normal bahwa satu tim Ducati akan memilih Yamaha agar kejuaraan punya empat motor Jepang, dua motor Italia lebih sedikit di trek. Ini membuka lebih banyak opsi bagi pabrikan lain serta sponsor.”