SKOR.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIBA Andreas Zagklis bicara soal upaya federasi untuk meningkatkan jumlah tim yang berpartisipasi di Olimpiade. Menurutnya, hal tersebut tidak akan terjadi sebelum 2028.
Saat ini hanya 12 tim nasional (timnas) negara peserta yang terwakili dalam cabang olahraga (cabor) basket di Olimpiade. Jumlah itu dirasa kurang karena sempat ada masa di mana ada 16 skuad yang bersaing.
Salah satu permintaan Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang telah lama diajukan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) adalah agar kuota untuk olahraga mereka ditingkatkan.
Namun, untuk sekarang, Paris 2024, dan menjelang Los Angeles 2028, kemungkinan tidak ada perubahan dalam hal jumlah slot. Ini artinya 12 tim bakal tetap bertanding hingga dua edisi Olimpiade ke depan.
Dalam konferensi pers akhir tahun secara virtual pekan lalu, yang diikuti para jurnalis dari seluruh dunia, Andreas Zagklis menjelaskan FIBA telah mencoba beberapa kali agar jumlah tim bisa naik dari 12 jadi 16.
“Secara historis, kami pernah memiliki lebih dari 12 (tim), tetapi menurun demi mengakomodasi tim putri di Montreal 1976. Anda mungkin ingat bahwa kami memulai Piala Dunia untuk tim putra pada 1950 dan putri pada 1953,” ujar Zagklis.
“Tetapi di Olimpiade, gapnya bukan tiga tahun, melainkan 40 tahun. Dari Berlin 1936, kami baru punya tim putri di Montreal 1976. Ketika Borislav Stankovic memimpin, dan kesepakatan dibuat, bahwa kami harus mengurangi tim putra untuk memasukkan tim putri.”
“Merupakan hal fundamental untuk melakukan itu dan salah satu alasan mengapa tim putri belum berlari secepat tim putra. Maju ke hari ini, Olimpiade beroperasi dengan batasan umum 10.500 atlet, plus cabor yang diusulkan oleh Komite Penyelenggara Olimpiade.”
Zagklis mengatakan prioritas FIBA adalah meningkatkan jumlah kuota cabor basket, baik disiplin 5x5 dan 3x3, yang baru masuk pada Olimpiade Tokyo 2020 dan hanya mendapat jatah untuk delapan tim.
“Tentunya adalah kesuksesan luar biasa dari pendahulu saya untuk bisa memiliki basket 3x3 di Olimpiade. Tetapi dengan hanya delapan tim, kami tidak memiliki universalitas. Kami tidak bisa punya representasi dari semua benua, yang penting bagi kami,” tuturnya.
“Oleh karena itu, menjadi penting untuk kami mengangkat topik penambahan jumlah tim. Ini bukanlah sebuah kompromi bagi kami. Ini merupakan prioritas,” pria Yunani tersebut menegaskan.
Hanya saja, upaya meningkatkan kuota tidak akan dapat dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, IOC telah mengumumkan bahwa tak ada penambahan kuota untuk semua cabang olahraga hingga Olimpiade 2028.
“Jadi, kita tidak bisa mengharapkan dari 12 tim untuk menjadi lebih banyak dalam waktu dekat, menurut saya, di Los Angeles (2028) atau Brisbane (2032),” pungkas Andreas Zagklis menyimpulkan.