- Andrea Dovizioso khawatir kesulitan meraih gelar karena penundaan MotoGP 2020 akibat pandemi Covid-19.
- Pembalap yang bisa mengatasi situasi akan dapat keuntungan.
- Andrea Dovizioso berharap MotoGP 2020 setidaknya menggelar 10 putaran.
SKOR.id - Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, mulai ragu bisa meraih gelar juara dunia MotoGP 2020. Hasil lomba perdana akan jadi sinyal pemenang musim ini.
Penundaan MotoGP 2020 akibat pandemi virus corona (Covid-19) membuat pembalap kesulitan karena pembatasan aktivitas di luar ruangan juga diberlakukan.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Lalu Muhammad Zohri: Mimpi Menembus 9 Detik dan Bangun Bisnis
Selain wajib menjaga fisik, pembalap harus kembali beradaptasi untuk mendapatkan perasaan terhadap motor. Sementara, mereka diimbau tak keluar rumah.
Hal ini pula yang menjadi kekhawatiran Andrea Dovizioso. Jika tak bisa beradaptasi dengan Desmosedici saat lomba kembali dimulai, dia akan sulit meraih gelar.
"Biasanya, kami tak memiliki jeda sangat panjang. Secara fisik, ini akan sulit bagi semua orang. Anda tak akan siap mengendarai motor MotoGP," katanya.
Sekadar informasi, usai tes pramusim MotoGP 2020, pembalap belum lagi berinteraksi dengan motor. Grand Prix (GP) Qatar, pertengahan Maret lalu, tak melombakan kelas tertinggi.
Bukan tak mungkin, lomba perdana MotoGP 2020 berjalan di luar prediksi karena pembalap seperti memulai dari nol soal adaptasi terhadap motor.
"Pembalap yang paling baik dalam mengatasi masalah ini akan membuat perbedaan besar. Meski begitu, dalam hal mentalitas, juga tak akan mudah."
"Semua juga tergantung pada kapan kami akan kembali ke trek. Dan, itu sesuatu yang tak bisa kami prediksi saat ini," Andrea Dovizioso menambahkan.
Baca Juga: Barber Shop Langganan Tak Beroperasi, Para Atlet Ini Pilih Cukur Rambut di Rumah
Penundaan akibat pandemi Covid-19 berdampak pada finansial tim. Pasalnya, pemasukan terbesar mereka berasal dari sponsor dan dibayar jika lomba berlangsung.
Pembalap asal Italia itu berharap MotoGP 2020 setidaknya menggelar 10 putaran. Kini, Dovizioso hanya ingin musim kembali dimulai.
"Itu tidak boleh berubah karena kontrak balap motor berbeda dengan sepak bola. Kami akan melihat bagaimana Dorna mengatasi situasi ini," ucapnya.