- Usulan Ducati terkait penghematan bisa digantikan ide lain.
- Semua tim di MotoGP sudah menyiapkan dua motor untuk satu pembalap per musim.
- Dorna Sports siap kucurkan bantuan senilai 9,075 juta euro (sekira Rp156 miliar) untuk pabrikan kecil MotoGP dan semua tim di Moto2 dan Moto3.
SKOR.id - Semua pabrikan di MotoGP menentang ide satu motor untuk setiap pembalap yang diusulkan Ducati.
Seperti dikutip autosport.com, Ducati memunculkan ide tersebut untuk penghematan biaya menyusul dihentikannya musim balap 2020 akiat pademi Covid-19 (virus corona).
Pandemi Covid-19 ini benar-benar memukul Kejuaraan Dunia Balap Motor 2020. Delapan lomba awal kelas utama, MotoGP, ditunda hingga tim-tim tidak mendapat pemasukan.
Berita MotoGP Lain: Maverick Vinales Ingin Valentino Rossi Tampil di MotoGP 2021
Promotor MotoGP, Dorna Sports, sudah siap mengucurkan paket bantuan 9,075 juta euro (sekira Rp156 miliar) untuk membantu pabrikan-pabrikan kecil.
Bantuan tersebut akan disalurkan ke Aprilia dan KTM di MotoGP serta semua tim di Moto2 dan Moto3 untuk tiga bulan ke depan.
Tanpa kepastian kapan musim 2020 akan dimulai serta krisis ekonomi akibat Covid-19, seluruh pabrikan pun melakukan telekonferensi untuk membahas penghematan anggaran.
Ducati lewat General Manager Gigi Dall'Igna pun memunculkan ide mengurangi jumlah motor per pembalap, dari dua selama ini, menjadi hanya satu.
"MotoGP menjadi satu-satunya balap yang memakai dua motor per pembalap," ujar Gigi Dall'Igna.
"Saya melihat persaingan di Moto3 atau Superbike (kejuaraan dunia) tidak lantas menjadi lebih jelek ketimbang MotoGP, hanya karena mereka memakai satu motor."
Karena berlatar belakang teknisi, Gigi Dall'Igna mengaku tahu benar besarnya anggaran pengembangan motor.
"Saya selalu melawan batasan dalam melakukan pengembangan. Namun semua kini berubah total," katanya.
"Masa depan MotoGP tergantung dari seberapa besar penguragan anggaran."
Manajer Tim Monster Energy Yamaha MotoGP, Massimo Meregalli, sudah menyampaikan keberatannya atas proposal Ducati ini.
"Masalah pertama, motor sudah siap (dua)," ujar Massimo Meregalli seperti dikutip autosport.com.
"Benar, Anda bisa berhemat dari komponen (satu motor tentu lebih sedikit). Tapi, jika itu dikaitkan sebagai investasi, saya justru melihatnya sebagai masalah."
Massimo Meregalli menambahkan, masih ada cara bagi otoritas dan pelaku MotoGP untuk berhemat.
"Musim ini, 19 lomba jelas tidak mungkin digelar semua. Itu sudah cukup berhemat," tutur pria asal Italia itu. "Anda juga bisa menggunakan staf sesedikit mungkin di lintasan."
Intinya, Meregalli sama sekali tidak setuju dengan ide satu motor per pembalap di MotoGP. Ia juga ingin kelas lainnya (Moto2 dan Moto3) bisa menggunakan lebih dari satu motor.
Proposal Ducati masih mungkin disetujui oleh Komisi Grand Prix Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Tentu dengan sejumlah perubahan.
Berita MotoGP Lain: Ingin Juara MotoGP, Franco Morbidelli Contek Kunci Sukses Marc Marquez
Namun begitu, karena kelima pabrikan MotoGP lainnya (Honda, Yamaha, Suzuki, Aprilia, dan KTM) tidak sepakat, sulit bagi Komisi Grand Prix menyetujuinya.
Mungkin kesepakatan yang bisa dicapai terkait penghematan adalah penggunaan motor 2020 untuk 2021.
Dengan catatan, pengembangan tidak boleh dilakukan selama periode tersebut sambil menunggu waktu yang tepat untuk membangun motor untuk MotoGP 2022.