SKOR.id – Memangkas kalori secara drastis memperlambat metabolisme, sehingga mempersulit penurunan berat badan jangka panjang dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan kembali.
Tanda-tanda Anda mungkin tidak cukup makan termasuk kecemasan, obsesi terhadap makanan, terlambat haid, perubahan suasana hati, kehilangan otot, sembelit, dan kedinginan terus-menerus.
Jika Anda mencoba menurunkan berat badan, Anda mungkin berpikir defisit kalori yang sederhana baik untuk menurunkan berat badan, defisit kalori yang lebih besar lebih baik.
Namun, penelitian sebenarnya menunjukkan bahwa itu tidak benar. Faktanya, makan terlalu sedikit justru dapat merusak upaya penurunan berat badan, terutama dalam jangka panjang.
Untuk mengetahui mengapa Anda perlu memastikan bahwa Anda mendapatkan cukup kalori dan nutrisi untuk mendorong penurunan berat badan yang sehat, baca artikel ini selengkapnya.
Terdapat pula tips untuk mengenali tanda-tanda bahwa Anda tidak cukup makan.
Kaitan antara Kurang Makan dan Berat Badan Naik
Makan lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh akan mengakibatkan penurunan berat badan. Namun, Anda tidak boleh melakukannya secara berlebihan.
Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi kalori terlalu banyak dapat mengurangi pengeluaran energi tubuh Anda (jumlah kalori yang dibakar saat istirahat).
Artinya, hal itu memperlambat metabolisme Anda, sehingga makin sulit untuk menurunkan berat badan.
Anda juga akan merasa lebih lapar, karena mengurangi kalori mendorong tubuh Anda untuk meningkatkan hormon lapar.
Pengeluaran energi yang lebih rendah dan peningkatan rasa lapar ini tetap ada bahkan setelah berat badan turun.
Sehingga, sangat mudah untuk mendapatkan kembali berat badan yang berhasil Anda turunkan.
Jika Anda sedang dalam perjalanan penurunan berat badan, mungkin sulit menetapkan sasaran kalori yang menciptakan defisit kalori yang cukup untuk menurunkan berat badan tetapi tidak terlalu ketat.
Berikut adalah tujuh tanda bahwa Anda mungkin tidak cukup makan untuk mendukung perjalanan penurunan berat badan atau kesehatan Anda secara keseluruhan.
1. Merasa Cemas
Satu studi pada orang dewasa muda menemukan bahwa 62% pelaku diet ekstrem mengalami depresi dan kecemasan.
Jika Anda menghitung kalori untuk menurunkan berat badan, mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan mental Anda harus jadi prioritas. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik Anda.
2. Sibuk dengan Makanan
Tidak makan cukup makanan secara konsisten dapat menyebabkan obsesi dan keinginan makan, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah eksperimen kelaparan di Minnesota, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu.
Eksperimen penting ini mempelajari efek pembatasan kalori yang parah pada 36 subyek sehat.
Hal ini mengungkap dampak fisik dan psikologis yang signifikan, termasuk penurunan berat badan, penyusutan otot, depresi, dan obsesi terhadap makanan.
Fokus konstan pada makan ini dapat meningkatkan risiko mengembangkan perilaku makan yang tidak sehat atau gangguan makan.
3. Periode Menstruasi Tidak Kunjung Datang
Jika Anda seorang wanita yang sudah lama tidak mengalami menstruasi secara teratur, salah satu penyebabnya mungkin adalah pola makan Anda.
Pembatasan makanan merupakan salah satu penyebab amenore, yaitu tidak adanya periode menstruasi selama tiga bulan atau lebih.
4. Sering Marah-marah
Makan kurang dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Itu karena gula darah cenderung turun. Hal ini dapat menyebabkan emosi, yaitu Anda marah karena lapar.
5. Kehilangan Otot
Jika Anda kurang makan, Anda tidak hanya kehilangan berat badan. Anda juga kehilangan otot karena tubuh Anda mulai memecah jaringan otot tanpa lemak untuk mendapatkan energi.
Makin banyak Anda mengurangi kalori, makin kecil kemungkinan Anda mempertahankan massa otot tanpa lemak yang ingin Anda pertahankan.
6. Sembelit
Hal berikutnya yang Anda rasakan saat mencoba menurunkan berat badan adalah perut yang berat dan kembung. Hal itu dapat terjadi saat Anda melakukan diet ketat.
Saat metabolisme Anda melambat untuk menghemat energi, pencernaan juga terhenti. Hal ini dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan lainnya.
7. Selalu Kedinginan
Jika Anda selalu kedinginan sementara orang lain merasa nyaman, itu mungkin merupakan tanda kurang makan.
Asupan makanan membantu mengatur suhu tubuh dengan menghasilkan energi panas melalui pencernaan dan metabolisme.
Penelitian menunjukkan bahwa pembatasan kalori dapat menurunkan suhu tubuh inti Anda.
Membongkar Mitos Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan dan kurang makan tidak berjalan beriringan. Kesalahpahaman tentang penurunan berat badan dapat membahayakan tubuh Anda alih-alih membantunya.
Berikut adalah beberapa mitos umum mengenai diet dan pola makan serta fakta lain yang perlu Anda ketahui:
Mitos: Makan Sangat Sedikit Kalori Menjamin Penurunan Berat Badan Lebih Cepat
Meskipun awalnya diet sangat rendah kalori dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, namun sering kali memperlambat metabolisme.
Sehingga, membuat penurunan berat badan jangka panjang menjadi lebih sulit dan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan kembali.
Mitos: Diet Sangat Rendah Kalori Sediakan Semua Nutrisi yang Diperlukan
Diet ini biasanya menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral penting, sehingga justru dapat membahayakan kesehatan secara keseluruhan.
Mitos: Anda Tidak Perlu Berolahraga dengan Diet Sangat Rendah Kalori
Aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk menjaga massa otot, kesehatan metabolisme, dan kesehatan secara keseluruhan, bahkan ketika asupan kalori berkurang.
Kesimpulan
Tidak makan cukup kalori justru dapat memperlambat kemajuan Anda dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Anda dapat menghindarinya dengan menetapkan sasaran kalori yang tepat.
Dengan mengenali tanda-tandanya dan memahami dampak dari kurang makan, Anda dapat membuat keputusan yang tepat tentang diet dan kesehatan Anda.