- Kemenpora dan tiga cabor menandatangani perjanjian kerja sama terkait fasilitas pelatnas Olimpiade 2020 dan jangka panjang.
- Bulu tangkis, angkat besi, dan voli pantai jadi yang pertama menerima anggaran.
- Ketiganya sudah memenuhi persyaratan administrasi dan tengah bersiap menuju Olimpiade 2020.
SKOR.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menandatangani perjanjian kerja sama dengan tiga pengurus cabang olahraga (cabor) untuk fasilitas pelatnas Olimpiade 2020 dan pembinaan jangka panjang.
Bertempat di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020), ketiga cabor tersebut adalah bulu tangkis, angkat besi, dan voli pantai.
Menpora Zainudin Amali mengatakan penandantangan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan karena masing-masing cabor telah memenuhi persyaratan administrasi.
Alasan lain ketiga cabor tersebut mendapat anggaran lebih dulu karena tengah mempersiapkan diri untuk dalam Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, Jepang.
Secara keseluruhan total anggaran yang digelontorkan Kemenpora untuk ketiga cabor tersebut adalah Rp31,9 miliar.
Bulu tangkis akan mendapatkan Rp18.618.087.000 atau lebih kecil dari pengajuan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rp32.249.000.000.
Angkat besi bakal menerima Rp10.008.514.000 dari Kemenpora. Namun, Pengurus Besar Angkat Besi, Berat, Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) mengajukan Rp11.926.619.200.
Sedangkan bola voli menerima Rp3.287.332.000 dari yang diajukan Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) yakni Rp 3.616.780.000.
Baca Juga: BATC 2020: Pasti Lolos Grup A, Indonesia Waspada Korea Selatan
"Penandatanganan MoU antara Kemenpora dan cabor, khususnya yang siap tampil di Olimpiade memang dilakukan secara terbuka," kata Zainudin Amali.
"Ini sebagai upaya Kemenpora untuk akuntabel dan transparan," pria asal Gorontalo itu menambahkan.
Adapun terkait mekanisme pencairan dana, setelah penandangan MoU, anggaran untuk cabor tersebut akan langsung ditransfer oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Tahap pertama, dana yang cair sebanyak 70 persen dari total anggaran. Sisanya dapat dicairkan setelah minimal 80 persen anggaran tahap pertama dipakai.
Namun, tetap dilengkapi Laporan Pertanggungjawaban(LPJ) dan kegiatan. "Jadi, tidak ada anggaran yang mampir ke Kemenpora. Kami hanya memverifikasi," kata Zainudin Amali.
"Yang lolos tahap pertama adalah ketiga cabor ini. Yang lain menyusul. Tapi, bukan kami menahan atau tidak mau memberikan. Kami hanya mau tertib administrasi," ujarnya.
Selain bulu tangkis, voli pantai, dan angkat besi sejumlah cabor juga tengah dalam proses kelengkapan administrasi.