- Kemenpora dapat persetujuan Komisi X DPR RI soal realokasi dan refocusing anggaran tahun 2020.
- Kemenpora memangkas anggaran sebesar 30 persen dari Rp1,73 triliun menjadi Rp1,17 triliun.
- Menpora Zainudin Amali telah menjalankan program edukasi sebagai bentuk refocusing anggaran.
SKOR.id – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja membahas realokasi dan refocusing anggaran tahun 2020, Senin (11/5/2020).
Rapat yang dilangsungkan secara virtual tersebut merupakan upaya kedua lembaga untuk menangani pandemi virus corona (Covid-19) di Tanah Air.
Pemerintah pusat telah menyarankan berbagai pihak untuk mengurangi anggaran (realokasi) agar dapat digunakan untuk percepatan pemulihan dampak Covid-19.
Kemenpora pun telah memangkas berbagai program anggaran mencapai lebih dari Rp564 miliar, dari sebelumnya Rp1,73 triliun menjadi Rp1,17 triliun.
Berita Kemenpora Lainnya: Masyarakat Antusias Ikuti Senam Stay at Home Kemenpora Challenge
“Kami telah menyampaikan kepada kepala daerah masing-masing. Kementerian Dalam Negeri juga telah memberikan pemberitahuan kepada seluruh Gubernur,” kata Menpora Zainudin Amali dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR RI.
“Selain itu, Kementerian Keuangan juga sudah menyebarkan surat edaran tentang penghentian proses pengadaan barang dan jasa. Jadi dasar-dasarnya sudah kuat dan tak akan menjadi masalah hukum bagi pemerintah-pemerintah daerah,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menpora Zainudin Amali juga memaparkan sektor-sektor yang mengalami realokasi anggaran.
Ini meliputi penyelenggaraan PON dan Peparnas sebesar Rp328 miliar dan pengiriman atlet ke ajang multievent lainnya sejumlah Rp30,9 miliar.
Pengadaan peralatan PON dan Peparnas kena realokasi Rp191,8 miliar. Pengiriman kontingen ASG (ASEAN School Games) Rp6,8 miliar. Lalu POPWIL di lima wilayah sebesar Rp7 miliar.
Sementara untuk perubahan penggunaan anggaran (refocusing), Kemenpora telah menjalankan program bertema edukasi, pengadaan perlengkapan keamanan, dan bantuan.
“Kami mengadakan lomba senam yang peminatnya cukup tinggi, di luar perkiraan kami. Bahkan ada peserta dari luar negeri,” kata Menpora.
Pada sektor edukasi, Kemenpora juga melakukan diskusi virtual dengan menampilkan para atlet nasional yang digelar setiap pekan bertajuk Bincang Santai Bersama Menteri (BSBM).
“Kami melakukan BSBM melalui siaran langsung di Instagram Kemenpora. Terbaru dengan Egy Maulana Vikri, pesepak bola muda Tanah Air yang sedang mencoba peruntungannya di luar negeri. Penontonnya mencapai lebih dari 20 ribu,” ujar Zainudin Amali.
Anggaran yang awalnya dialokasikan untuk event-event di dalam maupun luar ruangan, terpaksa harus direalokasi karena pemerintah pusat belum memberikan izin mengadakan event besar.
Berita Kemenpora Lainnya: Menpora Ikuti Arahan Tim Gugus Tugas Covid-19 Terkait Lanjutan Kompetisi Profesional
Soal jadwal gelaran olahraga di Indonesia, Menpora belum bisa memastikan kapan akan dimulai kembali. Ia menegaskan bakal menunggu keputusan pemerintah pusat dan lampu hijau dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
“Untuk pertanyaan soal kapan event olahraga di Indonesia bisa digelar lagi, kami belum tahu. Kami sepenuhnya patuh pada keputusan pemerintah pusat dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19,” Zainudin Amali menuturkan.
Kemenpora juga menyalurkan bantuan kepada induk cabang olahraga (cabor) berupa masker, hand sanitizer, vitamin dan thermo-gun. Menpora juga memfasilitasi para pemuda untuk berwirausaha.
“Teman-teman di Kemenpora berterima kasih atas persetujuan Komisi X DPR RI tentang realokasi dan refocusing. Karena kami tidak berani jalan tanpa adanya persetujuan teman-teman di Komisi X,” kata Menteri Zainudin Amali.
“Jika ada anggaran yang tidak terpakai dan menjadi beban bagi kami, maka kami akan kembali meminta persetujuan Komisi X untuk realokasi atau refocusing. Kami anggap itu hal yang wajar,” tambahnya.