- Mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat mengaku kapok masuk dalam lingkaran pemerintahan.
- Selepas pensiun, Taufik Hidayat pernah menjabat Wakil Ketua Satlak Prima dan Staf Khusus Kemenpora.
- Namun namanya dihubungkan dalam kasus korupsi yang menyeret mantan Menpora Imam Nahrawi.
SKOR.id – Mantan pebulu tangkis nasional Taufik Hidayat mengaku kapok masuk dalam lingkungan pemerintahan yang sarat politik.
Hal ini diungkapkan Taufik Hidayat dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier dalam kanal YouTube yang dipublikasi, Minggu (10/5/2020).
“Asli gua kapok. Maksudnya gua tadinya ingin belajar (di pemerintahan). Setelah masuk pemerintahan, ternyata 'waduh nggak sejalan nih',” kata Taufik Hidayat.
Berita Taufik Hidayat Lainnya: Nasib Taufik Hidayat, Pahlawan Bulu Tangkis Indonesia yang Terseret Kasus Korupsi
Seperti diketahui, setelah pensiun sebagai atlet bulu tangkis pada Juli 2013, Taufik Hidayat memutuskan terjun ke pemerintahan.
Ia sempat menjabat Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017 dan Staf Khusus di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) 2017-2018.
Namun namanya dihubung-hubungkan dalam kasus korupsi yang menyeret mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (6/5/2020), Taufik pun mengakui dirinya menjadi perantara pemberian gratifikasi untuk Imam Nahrawi.
Taufik Hidayat menceritakan bahwa uang tersebut diberikan kepada Imam Nahrawi melalui asisten pribadinya, Miftahul Ulum.
"Saya hanya diminta tolong seperti itu di telepon. Dan, saya sebagai kerabat di situ, ya saya bantu. Tapi saya tidak konfirmasi ke Pak Imam kalau uang sudah dititipkan ke Ulum," kata Taufik dalam persidangan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Taufik Hidayat sebagai saksi atas terdakwa Imam Nahrawi.
yang didakwa menerima suap sebesar Rp11,5 miliar dan gratifikasi sebesar Rp8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).