- Menpora Zainuddin Amali akan bertolak ke Papua untuk bertemu Gubernur Lukas Enembe.
- Pertemuan ini untuk mendiskusikan nasib 10 cabor yang dicoret dari PON Papua 2020.
- Pemerintah Provinsi menolak ada tuan rumah pendamping walau revisi PP sudah dilakukan.
SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali akan menemui Gubernur Papua sekaligus Ketua Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX/2020, Lukas Enembe.
Kepada wartawan di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2020), Zainudin Amali menuturkan akan bertolak ke Negeri Cendrawasih, malam ini.
"Seharusnya sudah berangkat dari Senin malam ke Papua. Tapi, (hari ini) saya ada Rapat Paripurna (di Jakarta),” kata pria asal Gorontalo tersebut.
"Semoga bisa bertemu dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua karena kami akan membicarakan soal (penyelenggaraan) PON," Zainudin Amali menuturkan.
Menpora mengungkapkan pertemuan tersebut akan fokus membahas 10 cabang olahraga (cabor) yang dicoret dari daftar pertandingan PON 2020.
Sebelumnya, muncul wacana untuk tetap mempertandingkan 10 cabor tersebut. Namun, bukan di Papua, melainkan ada tuan rumah pendamping.
Bahkan, untuk merealisasikan rencana itu, Pemerintah dalam hal ini Kemenpora beserta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sepakat mengajukan revisi.
Yang dimaksud adalah Peraturan Pemerintah (PP) No.17 Tahun 2007 pasal 12 ayat 3. Payung hukum tersebut berbunyi: Menteri menetapkan 1 (satu) Pemerintah Provinsi sebagai tuan rumah pelaksana PON dengan memperhatikan hasil musyawarah olahraga nasional.
Baca Juga: BATC 2020: Tim Putri Indonesia Punya Kans Lewati Grup Y
Perubahaan PP dilakukan agar Menteri, dalam hal ini Menpora, dapat menetapkan lebih dari satu Pemerintah Provinsi sebagai tuan rumah pelaksana PON 2020.
Presiden RI Joko Widodo menyetujui revisi PP tersebut pada 17 Januari lalu. Namun, tak serta merta mengakhiri polemik 10 cabor yang dicoret.
PB PON 2020 Papua, melalui Gubernur Lukas Enembe, menolak secara tegas pertandingan 10 cabor yang dimaksud di luar Bumi Cendrawasih.
Melalui surat bernomor 426.1/1406/SET tertanggal 4 Februari 2020, Lukas Enembe meminta agar PON 2020 Papua hanya mempertandingkan 37 cabor seperti disepakti sebelumnya.
Merujuk pada Surat Keputusan (SK) Penyempurnaan Penetapan Cabang olahraga PON Papua 2020 yang ditandatangani Ketua KONI Pusat, 11 Oktober 2019, 10 cabor itu adalah balap sepeda, bridge, dansa, gate ball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball.
"Tetapi, kami konsentrasi dulu ke urusan persiapan di Papua. Sebagai ketua umum PB PON, Gubernur Papua juga berhak menentukan kebijakan. Namun, tetap harus dikomunikasikan dengan KONI dengan Kemenpora," ujar Zainudin Amali.