- Emosi negatif adalah sesuatu yang disarakan semua orang.
- Kadang, manusia tak bisa mengontrol emosi negatifnya hingga menjadi hal-hal yang tak diinginkan.
- Emosi negatif bisa dilatih agar menjadi energi positif.
SKOR.id - Berikut ini adalah tips dan langkah-langkah untuk melatih emosi negatif hingga jadi energi positif.
Bagi seorang atlet, untuk memberikan performa terbaik di setiap kesempatan, mereka perlu melatih tubuh dan juga emosi mereka.
Artinya, sebuah emosi bisa dilatih dan dikendalikan. Masalahnya, latihan psikologis ini tak akan efektif jika atlet tak diberi urutan cara bagaimana melatih emosi mereka.
Emosi dalam diri memang jadi salah satu hal penting dalam kesehatan tubuh, selain itu untuk atlet, hal tersebut harus bisa dikendalikan agar tak mengganggu performa.
Emosi adalah sebuah respons terhadap suatu situasi agar manusia bisa beradaptasi, masalahnya kadang respons ini terlalu berlebihan, yang membuat jadi masalah.
Kunci untuk mengendalikan emosi intinya adalah mengetahui apa yang sedang kita rasakan, kemudian membuat strategi bagaimana mengatasinya.
Skor.id mengutip dari AS bagaimana cara untuk melatih emosi di dalam diri jadi sebuah energi positif.
1. Melatih Perhatian ke Diri Sendiri atau Bermeditasi
Sebelum membuat rencana untuk mengontrol emosi, seseorang harus lebih dulu belajar tentang apa yang mereka rasakan dan bagaimana hal tersebut muncul di dalam dirinya.
Kesadaran emosional adalah langkah pertama yang sangat penting, hal yang bisa dilatih dengan meditasi, langkah yang dilakukan untuk fokus kepada diri sendiri.
Dengan meningkatkan introspeksi diri, seseorang akan lebih mudah merasakan emosi apa yang sedang dirasakan.
2. Meningkatkan Kontrol Diri
Mengontrol diri artinya mengontrol emosi, tak terlarut dalam emosi dan melakukan perbuatan yang impulsif.
Ada beberapa langkah yang terbukti ampuh untuk berlatih mengontrol diri.
Pertama, ketika menyadari bahwa diri akan melakukan perbuatan yang tak diinginkan, katakan pada diri sendiri, "cukup!".
Kedua, tarik dan keluarkan nafas secara mendalam 10 kali, jika memungkinkan dengan mata tertutup.
Terakhir, bayangkan hal-hal yang menyenangkan agar emosi kembali stabil.
3. Jangan Tahan Emosi, tetapi Tunjukkan
Menutupi emosi adalah fenomena yang sangat membahayakan bagi seseorang.
Normalnya, emosi dikatakan sebaiknya ditutupi dan hanya diketahui diri sendiri, tetapi dalam jangka panjang hal ini akan menimbulkan rasa frustrasi dan membuat emosi negatif.
Lebih berbahaya lagi tak hanya menahannya, tetapi justru menyangkal adanya emosi tersebut, menganggap semuanya baik-baik saja, hal yang justru berbahaya bagi seseorang.
Studi menunjukkan bahwa menahan emosi negatif berakibat menurunnya kualitas hidup dan menurunnya kesehatan.
4. Ubah Emosi Jadi Sesuatu yang lebih Positif
Contoh terbaik adalah misalnya mengubah rasa marah dalam diri menjadi semangat untuk berlatih dengan keras.
Mengidentifikasi emosi memang penting, tetapi perlu juga mengurangi emosi negatif dan menambah emosi positif.
Jadi, melatih emosi ada dua tahap: mengidentifikasinya, lalu mengatur strategi bagaimana mengatasi hal tersebut.
Emosi negatif seperti sedih dan marah memang tak nyaman, tetapi tetap harus dirasakan dan diterima sama seperti emosi positif.
Terakhir, hubungan pikiran dengan emosi tak bisa diabaikan. Kadang, emosi negatif justru muncul dari pikiran diri sendiri, bukan karena sesuatu hal yang terjadi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
DARI @J_League_En UNTUK DUNIA
Mulai dari Piala Eropa 2020 sampai Kualifikasi Piala Dunia 2022, beberapa pemain dari Liga Jepang dipanggil memperkuat negara mereka masing-masing.
Ada pemain andalan Skorer?
Selengkapnya: https://t.co/rf0SToh8eo pic.twitter.com/Gj305X5vlL— SKOR.id (@skorindonesia) May 27, 2021
Berita Tips Bugar Lainnya: