- Liga Jerman sudah melanjutkan musimnya di tengah pandemi Covid-19 sehingga menjadi cetak biru bagi kompetisi lain.
- Setidaknya ada lima hal yang bisa dipelajari dari bergulirnya Liga Jerman mulai akhir pekan lalu.
- Liga Jerman sebagai cetak biru patut dijadikan bahan bagi kompetisi lain untuk mengadopsinya.
SKOR.id - Sebagai kompetisi utama pertama di Eropa yang bergulir lagi di tengah pandemi Covid-19, Liga Jerman menghasilkan cetak biru untuk dijadikan pelajaran.
Liga Jerman menunjukkan bagaimana "new normal" dalam kompetisi bisa berjalan dengan baik. Ini memang menjadi komitmen dan kesadaran Bundesliga untuk koleganya di seluruh dunia.
Berita Liga Jerman lainnya: Javier Tebas Ingin Ikuti Liga Jerman yang Telah Kembali Mengudara
Pelajaran dari Liga Jerman itu bisa dijadikan kompetisi lain seperti Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Spanyol sebagai bahan untuk melanjutkan kompetisi masing-masing.
Setidaknya ada lima hal yang bisa dijadikan pelajaran. Berikut kelimanya.
Suasana pertandingan yang sunyi
Tanpa ada penonton, suasana pertandingan menjadi sunyi. Misalnya dalam derbi Lembah Ruhr antara tuan rumah Borussia Dortmund vs Schalke 04 di Signal Iduna Park, Sabtu (16/5/2020).
Dengan kapasitas tempat duduk 81 ribu, salah satu stadion terbesar di Jerman itu sangat sunyi. Hanya ada suara teriakan pelatih atau pemain yang terdengar.
Sedangkan ketika Bayern Munchen mengalahkan tuan rumah Union Berlin 2-0 di Stadion An der Alten Forsterei, Berlin, Minggu (17/5/2020), laga dihiasi kicauan burung.
Suasana seperti ini bisa saja memengaruhi pemirsa televisi, layar komputer, atau radio dalam jangka panjang. Jadi, dibutuhkan kreativitas dari para pemegang hak siar untuk membuat adaptasi suara atau nyanyian suporter.
Kandang atau tandang sama saja
Ujaran lama mengatakan bahwa menjadi tuan rumah menghasilkan sedikit keuntungan. Namun, dengan tanpa kehadiran penonton seperti saat ini, situasinya menjadi berimbang.
Jadi tuan rumah atau tidak kini sama saja. Dari delapan pertandingan yang sudah dijalankan pada Sabtu-Minggu kemarin, hanya Dortmund yang mengemas kemenangan di kandangnya.
Sementara Augsburg, Eintracht Frankfurt, Hoffenheim, dan Union Berlin dipaksa menerima kekalahan. Adapun Fortuna Dusseldorf, RB Leipzig, dan FC Koln bermain imbang di kandangnya.
Pemain relatif disiplin menjaga jarak
Salah satu protokol dalam pertandingan di tengah wabah virus corona adalah senantiasa menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Para pemain Liga Jerman pun relatif disiplin melakukannya.
Ketika Erling Haaland mencetak gol untuk Dortmund, penyerang asal Norwegia ini hanya menari di depan rekan-rekannya dengan jarak sekitar satu meter antarmereka.
Sedangkan Manuel Gulde yang mencetak gol untuk Freiburg saat bermain 1-1 dengan RB Leipzig hanya menggunakan lengan untuk merayakan gol dengan rekan-rekannya secara bergantian.
Satu-satunya pelanggaran protokol adalah ketika Dedryck Boyata memegang kedua pipi rekan setimnya di Hertha Berlin, Marko Grujic, saat mengalahkan Hoffenheim 3-0.
Boyata bahkan disebut mencium Grujic meski kemudian membantahnya dan meminta maaf telah melakukan kontak fisik. Tak ada hukuman apapun untuk pemain asal Belgia itu.
Suporter pun bisa dipercaya
Pada awalnya sempat ada kekhawatiran bahwa suporter akan berbondong-bondong ke area stadion meski pertandingan dinyatakan tertutup untuk penonton.
Namun, tidak ada satu pun laporan yang menyatakan bahwa suporter berkumpul di luar stadion. Suporter hanya berkumpul di bar atau kafe yang sudah dibuka lagi di seluruh Jerman.
Kalau pun ada suporter yang berusaha mendekati stadion, hanya segelintir dan bisa dihalau polisi. Jadi, secara umum suporter di Liga Jerman bisa dipercaya dalam mematuhi protokol.
Pemain butuh waktu
Dua bulan absen bermain, para pemain di Liga Jerman seolah "masih dingin". Sejumlah pemain pun mengalami kram kaki pada masa akhir laga dan para pelatih memaksimalkan lima pergantian pemain sesuai restu FIFA.
Akurasi pemain dalam mengumpan, merebut bola dari lawan, dan memanfaatkan peluang pun kehilangan sentuhan.
RB Leipzig membuang serangkaian peluang emasnya sehingga dipaksa bermain 1-1 dengan Freiburg. Bahkan Freiburg mampu mencetak gol kedua meski kemudian dianulir VAR.
Berita Liga Jerman Lainnya: Dari Model Lingerie hingga Juara Karate, Inilah Barisan WAGs Paling Top Liga Jerman
Koln dipaksa bermain 2-2 oleh Mainz 05 meski sempat unggul dua gol, Minggu (17/5/2020). Stamina yang menurun pada paruh terakhir babak kedua membuat Mainz bisa menyamakan skor.
Pelajaran soal penampilan pemain dari Liga Jerman ini adalah perlunya masa "pramusim" sebelum melanjutkan kompetisi.