- Pelatnas cabang olahraga di Indonesia harus menerapkan New Normal.
- Namun, Kemenpora berhati-hati dalam melakukan sosialisasi New Normal mengingat mereka masih mendalami konsepnya.
- Menpora Zainuddin Amali berharap cabang-cabang yang tak menggelar pelatnas selama Covid-19 bisa segera mengadakan latihan untuk menyongsong padatnya jadwal 2021.
SKOR.id – Rencana pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah Indonesia jadi angin segar untuk pengurus cabang olahraga (cabor).
Mereka yang saat ini belum berani menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) karena Covid-19 tentu bisa berancang-ancang mengumpulkan atletnya.
Dalam menggelar pelatnas, pengurus cabor tentu harus menerapkan New Normal. Masalahnya, Kemenpora belum memiliki konsep pasti soal aturan New Normal di pelatnas.
Berita New Normal Lainnya: Kata Bos Persiba Balikpapan, New Normal Maka Semua Harus Beradaptasi
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengatakan, dirinya berhati-hati dalam mensosialisasikan New Normal ke cabor-cabor.
Pasalnya, pihaknya ingin mendalami dulu konsep New Normal di pelatnas.
“Kondisi setiap cabor kan berbeda-beda juga. Jadi apakah cabor bisa mengaplikasikan New Normal ini kan belum tahu juga," ujar Zainudin Amali, Selasa (26/5/20).
"Apalagi untuk olahraga tim, itu pasti perlu adaptasi sebab pastinya mereka sering melakukan kontak fisik.”
Menpora sendiri juga menjajaki kemungkinan untuk terlebih dahulu membolehkan cabang dengan intensitas kontak fisik rendah menjalankan pelatnas.
Apalagi, selama penerapan PSBB, beberapa cabang seperti bulu tangkis, angkat besi, dan tenis tetap menyelenggarakan latihan.
Khusus untuk bulu tangkis dan angkat besi, memang tidak berat bagi pemerintah tetap membikan izin. Pasalnya, asrama dan tempat latihan berada di lokasi yang sama.
Dengan demikian sangat mudah bagi dua cabor tersebut mengisolasi atletnya dari luar.
Berita New Normal Lainnya: New Normal pada Sepak bola, Wajib Dibahas PSSI dan Klub Liga 1
Zainudin Amali sendiri merasa, pelatnas cabor memang harus segera dimulai. Terutama bagi cabor-cabor yang belum menuntaskan proses rekruitmen.
“Kalau belum ada rekruitmen bagaimana melakukan persiapan. Bagaimana juga regenerasinya. Tentu saja, kami berharap pelatnas dimulai lagi," ujar Menpora.
"Namun kami juga harus berkoordinasi dengan gugus tugas (percepatan penanganan Covid-19) terlebih dahulu.”
Pada 2021, Indonesia sudah dinanti oleh jadwal padat. Olimpiade Tokyo 2020 dan SEA Games 2021 Hanoi akan digelar di tahun yang sama.
Jangan lupakan juga gelaran Islamic Solidarity Game (ISG) serta Asian Indoor and Martial Arts Games (AIMAG).
“Semuanya tentu harus mengantisipasi kepadatan jadwal yang akan terjadi di 2021. Akan banyak multievent yang menanti Indonesia,” Zainudin Amali menuturkan.