SKOR.id - Kinerja wasit di laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan U-23 menuai reaksi keras dari masyarakat Indonesia, termasuk kalangan selebritas.Kepemimpinan wasit asal Cina, Shen Yinhao, dan wasit VAR asal Thailand, Sivakorn Pu-udom, pada semifinal Piala Asia U-23 2024 menjadi sorotan.Tepatnya pada pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Qatar, pada Senin (29/4/2024) malam WIB.Sikap Shen Yinhao dan Sivakorn Pu-udom merugikan pihak Garuda Muda hingga akhirnya harus merasakan kekalahan 0-2 dari Timnas U-23 Uzbekistan.Jagad media sosial pun dipenuhi sumpah serapah atas sejumlah keputusan sang wasit utama, sejak pertandingan masih bergulir sampai setelah laga berakhir.Sedangkan Sivakorn Pu-udom, namanya sempat menjadi trending topic di Twitter atau X selepas kekalahan yang dialami Timnas U-23 Indonesia tersebut.Kecaman juga datang dari selebritas Indonesia. Seraya Darius Sinathrya yang dikenal sangat menggilai sepak bola (termasuk luar negeri atau internasional).Ia merasa tak habis pikir dengan kepemimpinan wasit, terutama Sivakorn yang juga sempat turut andil dalam kekalahan Garuda Muda dari Timnas U-23 Qatar."Semua dihancurkan wasit VAR Thailand kampret yang memang tak mau Indonesia melebihi negaranya," tulis Darius via akun X, @Dsinathrya, Senin (30/4/2024).<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Skor_id_4da36495f3.jpeg" alt="Indonesia U-23 (Timnas U-23 Indonesia) vs Uzbekistan U-23. (Jovi Arnanda/Skor.id)"><figcaption>Indonesia U-23 (Timnas U-23 Indonesia) vs Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23 2024 di Qatar, 29 April 2024. (Jovi Arnanda/Skor.id)</figcaption></figure>Ia menyoroti sejumlah keputusan kontroversi. Salah satunya saat menganulir gol Muhammad Ferarri lantaran posisi Ramadhan Sananta dinilai telah offside.Dalam tayangan ulang, posisi kamera tampak tidak linier dan pengambilan gambar yang kurang akurat lantaran diambil saat bola telah ditendang Pratama Arhan."Gimana mau analisa VAR yang benar kalau sudut kamera aja diagonal, ada dua, satu offside, satu engga, dan posisi offiside saat bola sudah lepas dari kaki Arhan," ucap Darius.Selain itu, warganet juga geram saat Rizky Ridho diganjar kartu merah langsung meski di tayangan ulang tampak telah menang perebutan bola lebih dulu.Darius berharap kekalahan dati Timnas U-23 Uzbekistan tidak mengendurkan semangat tim asuhan Shin Tae-yong karena perjalanan belum berakhir.Timnas U-23 Indonesia masih memiliki peluang lolos ke Olimpiade 2024 melalui laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 melawan Irak."Garuda Muda, Kita telah melawan Nak, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya!," kata Darius Sinathrya.Sementara itu kekecewaannya atas kepemimpinan wasit juga ditunjukkan Baim Wong dalam media sosial lainnya yakni Instagram, via akun pribadinya.Ia bahkan mengunggah kompilasi video keputusan wasit yang kontroversial, mulai dari menganulir potensi penalti saat Witan Sulaiman dilanggar di kotak penalti.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/IMG_4879_d4c61f5340.jpeg" alt="Cover Piala Asia U-23 2024. (Hendy Andika/Skor.id)"><figcaption>Piala Asia U-23 2024, turnamen tim kelompok usia garapan AFC yang digelar di Qatar pada 15 April sampai 3 Mei 2024. (Hendy Andika/Skor.id)</figcaption></figure>Lalu menganulir gol Ferarri, serta kartu merah Rizky Ridho. Kritik pun diarahkan ke AFC yang disebut harus bertanggung jawab atas pemilihan wasit yang tidak bersikap netral."Kelakuan si *. Dibuatin videonya biar tau dia goblok. #WasitMasihCurang, #AFCCheatingAgain," tulis Baim Wong pada caption unggahannya.Raffi Ahmad pun mengutarakan hal yang sama, yang diketahui menggelar nonton bareng bersama keluarga dan Rizky Febrian hingga Mahalini.Mereka sempat berteriak saat Ferarri mampu menjebol gawang lawan, namun kegembiraan tersebut sirna saat wasit memutuskan terjadinya offside."#AFCCurangLagi, #AFCCheatingAgain," tulis Raffi Ahmad dalam akun Instagram resminya, @Raffinagita1717.Sementara itu Wika Salim menyebut kepemimpinan wasit sangat melukai perjuangan Garuda Muda dan masyarakat Indonesia."Mimpi buruk malam ini, @yinhao.shen @afcasiancup," tulis Wika Salim sambil mengunggah foto wasit Shen Yinhao.Penyanyi Aurelie pun tak ingin ketinggalan menumpahkan rasa kekesalannya ke wasit Shen Yinhao dan Sivakorn. Jajak pendapat dilakukan untuk para pengikutnya."Satu kata untuk wasitnya?" tanya Aurelie melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/YyyLsKcqPm4?si=hKo2_OWxo8fNZbsy" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kinerja wasit di laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan U-23 menuai reaksi keras dari masyarakat Indonesia, termasuk kalangan selebritas.

Timnas Indonesia, timnas U-22, Timnas U-23, timnas U-16, timnas U-19

Timnas Indonesia

Ramai Selebritas Soroti Wasit Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan U-23 hingga AFC

SKOR.id - Jelang duel Timnas U-23 Indonesia versus Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024, sorotan akan kembali tertuju kepada sang pengadil.Laga Grup A Piala Asia U-23 Indonesia U-23 vs Australia U23 akan dihelat di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Kamis (18/4/2024) sore waktu setempat atau pukul 20.00 WIB malam.Ini akan menjadi momen hidup-mati bagi Garuda Muda setelah tumbang 0-2 pada laga pembuka melawan tuan rumah Qatar, Senin lalu.Kekalahan dari Qatar U-23 terasa menyakitkan karena Timnas U-23 Indonesia menjadi korban sederet keputusan kontroversial dari wasit Nasrullo Kabirov, termasuk penalti dan dua kartu merah.Itulah mengapa sosok wasit akan menjadi perhatian para penggemar dalam dua laga berikutnya.Lalu, siapa pengadil untuk pertandingan Indonesia U-23 kontra Australia U-23? Dia adalah Majed Mohammed Al-Shamrani, wasit asal Arab Saudi.Majed Al-Shamrani akan didampingi dua kompatriotnya sebagai asisten, yakni Hesham Mohammed Al-Refaei dan Omar Ali Al-Jamal.Pengadil dari Arab Saudi juga bertanggung jawab di ruangan VAR, yakni Abdullah Dhafer Al-Shehri, dibantu oleh Mohammed Obaid Khadim (Uni Emirat Arab).Adapun wasit keempat berasal dari Lebanon, atas nama Hussein Abo Yehia.Seperti Nasrullo Kabirov, Majed Al-Shamrani ternyata bukan wajah asing bagi Timnas Indonesia, terutama kelompok umur.Paling diingat, dia pernah memimpin final SEA Games 2019 antara Timnas U-23 Indonesia melawan Vietnam U-23 di Stadion Rizal Memorial, Filipina.Garuda Muda kalah telak 0-3, dan insiden kontroversial terjadi. Pada menit ke-19, gelandang Indonesia, Evan Dimas, dihajar keras oleh bek Vietnam, Doan Van Hau, tapi Majed Al-Shamrani sama sekali tidak memberi hukuman.Akibat insiden tersebut, Evan Dimas mengalami cedera parah dan disinyalir sebagai penyebab kemunduran kariernya hingga kini.Selain itu, Majed Al-Shamrani juga pernah memimpin dua laga Timnas U-20 Indonesia di Piala Asia U-20 2023, Maret tahun lalu.Para suporter Garuda tentu berharap sejarah kurang mengenakkan bersama Majed Al-Shamrani tak mempengaruhi kepemimpinannya saat laga Indonesia U-23 versus Australia U-23.Tim asuhan Shin Tae-yong butuh hasil positif untuk menjaga asa dan mencapai target minimal lolos dari fase grup.Jika kalah dari Australia, hampir bisa dipastikan harapan itu musnah. Apalagi jika Qatar juga menang atas Yordania, beberapa jam setelahnya.Timnas U-23 Indonesia saat ini berada di dasar klasemen Grup A Piala Asia U-23 2024, tanpa poin.Mereka juga harus kehilangan Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta (kartu merah) saat menantang Australia U-23.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HcNvEzO2Bww?si=NY8NSffRPQUagLvq" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 dipimpin wasit yang punya rekam jejak buruk dengan skuad Garuda. 

Majed Al-Shamrani, Wasit Indonesia vs Australia yang Pernah Abaikan Cedera Evan Dimas

SKOR.id - Tak butuh waktu lama bagi Nasrullo Kabirov untuk menjadi populer di mata penggemar sepak bola Indonesia. Tapi, bukan untuk alasan positif.Faktanya, wasit asal Tajikistan itu menjadi target hujatan netizen tanah air menyusul kepemimpinan kontroversialnya dalam laga Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia versus Qatar U-23.Pada duel pembuka Grup A yang tersaji di Stadion Jassim bin Hamad, Senin (15/4/2024) malam itu, Garuda Muda kalah dari tuan rumah dengan skor 0-2.Tapi, bukan itu penyebab kemarahan suporter Indonesia, melainkan sederet keputusan 'ajaib' dari sang pengadil.Pertama, penalti buat Qatar U-23 di menit ke-45.&nbsp;Sentuhan Rizky Ridho terhadap salah satu pemain awalnya tak dianggap pelanggaran. Namun, setelah mengecek VAR, Nasrullo Kabirov tanpa ragu menunjuk titik putih.Jika itu masih bisa diperdebatkan, ada lagi dua kartu kuning terhadap Ivar Jenner yang membuat gelandang Timnas U-23 Indonesia itu terusir dini dari lapangan pada awal babak kedua.Dua pelanggaran yang dilakukan Ivar terkesan lembek, bahkan tanpa intensi atau kesengajaan. Namun, Nasrullo dengan cepat memberi kartu kuning untuk masing-masingnya.Sedangkan, satu dorongan terhadap Marselino Ferdinan yang terjadi tepat di hadapannya sama sekali tak berbuah pelanggaran.Paling aneh adalah tekel keras Saifeldeen Fadlalla kepada Witan Sulaeman di menit ke-56. Nasrullo Kabirov awalnya terlihat mencabut kartu merah, tapi entah bagaimana tiba-tiba berubah menjadi kartu kuning.Penutupnya adalah kartu merah langsung terhadap Ramadhan Sananta, meskipun keputusan ini cukup layak.Atas performanya yang kontroversial, akun Instagram Nasrullo Kabirov menjadi sasaran kebencian netizen Indonesia. Pengikutnya pun melonjak dalam hitungan menit setelah laga selesai.Tak cuma penggemar, Ivar Jenner dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, pun menumpahkan kekecewaan mereka lewat media sosial.Menurut mereka, keputusan-keputusan Nasrullo Kabirov banyak menguntungkan tuan rumah Qatar.Adapun Timnas U-23 Indonesia bakal kehilangan Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta pada laga selanjutnya di Grup A Piala Asia U-23 2024, kontra Australia, Kamis (18/4/2024).Pernah untungkan Timnas Indonesia&nbsp;Lantas siapa Nasrullo Kabirov? Dia adalah wasit berusia 38 tahun asal Tajikistan, pertama kali mendapat lisensi FIFA pada 2013.Nasrullo Kabirov punya pengalaman panjang memimpin laga di turnamen-turnamen internasional, terutama di level Asia.Dia pernah turun di Asian Games 2018 di Jakarta, SEA Games 2021 di Vietnam, Piala Asia U-17 2023 di Thailand, serta kualifikasi Piala Asia maupun Piala Dunia zona Asia.Di level klub, Nasrullo kerap dipercaya mengawasi pertandingan Piala AFC, Kualifikasi Liga Champions Asia, selain rutin meniup peluit di kompetisi domestik Tajikistan.Salah satu pertandingan yang dipimpin Nasrullo Kabirov dan meninggalkan kesan positif bagi penggemar sepak bola tanah air terjadi pada 8 Juni 2022.Itu adalah duel perdana Kualfikasi Piala Asia 2023 antara Timnas Indonesia menghadapi Kuwait di Jaber Al-Ahmad International Stadium.Meskipun Kuwait kala itu bertindak sebagai tuan rumah, tapi Nasrullo bersikap sangat tegas. Dia bahkan tak ragu memberi penalti buat Timnas Indonesia di tengah protes keras para pemain Kuwait.Pasukan Garuda akhirnya menang 2-1, dan hasil ini turut menjadi bekal kelolosan mereka ke putaran final.Namun, pengalaman tak enak tetap ada, terutama buat penggemar Bali United.Ya, November tahun lalu, Nasrullo Kabirov memimpin laga fase grup Piala AFC 2023-2024 antara Bali United melawan wakil Australia, Central Coast Mariners (CCM).Dia memberikan penalti kontroversial buat CCM, yang akhirnya membuat Serdadu Tridatu kalah 1-2 di kandang.Usai laga, sumpah serapah suporter Bali United pun menghujani sang wasit.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HcNvEzO2Bww?si=ol4iqy6B-AKvJapp" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sederet keputusan kontroversial Nasrullo Kabirov di Piala Asia U-23 2024 membuatnya jadi sasaran kemarahan suporter Indonesia.

Nasrullo Kabirov, Wasit Kontroversial yang Banjir Hujatan usai Laga Qatar vs Indonesia

SKOR.id - Wasit yang memimpin laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia kontra Qatar U-23 sudah ditentukan, dan dia punya rekam jejak positif dengan skuad Garuda.AFC, via situs resmi mereka, mengumumkan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, sebagai pemimpin duel Grup A yang digelar di Stadion Jassim bin Hamed, Senin (15/9/2024) tersebut.Ini akan menjadi debut Nasrullo Kabirov mengawal laga Piala Asia U-23 sejak mengawali karier sebagai wasit FIFA pada 2013.Pria 38 tahun itu dibantu dua kompatriotnya, Vafo Karaev and Hasan Karimov, sebagai asisten wasit, juga Mooud Bonyadifard asal Iran yang bertindak sebagai ofisial keempat.Sementara, di ruangan Video Assistant Referee (VAR), duo Thailand, Sivakorn Pu-Udom and Torphong Somsing, akan bertanggung jawab sebagai wasit dan asisten wasit VAR.Nasrullo Kabirov punya pengalaman panjang memimpin laga di turnamen-turnamen internasional, terutama di level Asia.Dia pernah turun di Asian Games 2018 di Jakarta, SEA Games 2021 di Vietnam, Piala Asia U-17 2023 di Thailand, serta kualifikasi Piala Asia maupun Piala Dunia zona Asia.Di level klub, Nasrullo kerap dipercaya mengawasi pertandingan Piala AFC, Kualifikasi Liga Champions Asia, selain rutin meniup peluit di kompetisi domestik Tajikistan.Salah satu pertandingan yang dipimpin Nasrullo Kabirov dan meninggalkan kesan positif bagi penggemar sepak bola tanah air terjadi pada 8 Juni 2022.Itu adalah duel perdana Kualfikasi Piala Asia 2023 antara Timnas Indonesia menghadapi Kuwait di Jaber Al-Ahmad International Stadium.Meskipun Kuwait kala itu bertindak sebagai tuan rumah, tapi Nasrullo bersikap sangat tegas. Dia bahkan tak ragu memberi penalti buat Timnas Indonesia di tengah protes keras para pemain Kuwait.Kuwait sempat memimpin 1-0 lewat Yousef Nasser Al Sulaiman di menit ke-41, tapi gol penalti Marc Klok, tiga menit berselang, memunculkan kembali harapan bagi pasukan Garuda.Timnas Indonesia akhirnya berhasil comeback dan menang 2-1 berkat gol Rachmat Irianto di menit ke-47.Hasil inilah yang kemudian menjadi tonggak kelolosan tim asuhan Shin Tae-yong ke putaran final, Januari lalu.Usai laga, Nasrullo Kabirov banjir pujian dari penggemar sepak bola Indonesia. Pengikut media sosialnya pun melonjak drastis.Kini, dua tahun berselang, sang pengadil kembali terlibat laga Timnas Indonesia versus tuan rumah, meskipun di kelompok umur.Nasrullo Kabirov tentu diharapkan mempertahankan ketegasannya dalam mengambil keputusan.Timnas U-23 Indonesia akan berjuang mencuri poin dari tuan rumah Qatar, demi menjaga peluang lolos ke perempat final.Persaingan di Grup A Piala Asia U-23 2024 memang tidak mudah. Usai menghadapi Qatar, Rizky Ridho dan kawan-kawan sudah ditunggu Yordania dan Australia.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/HcNvEzO2Bww?si=BAqGU2ERkfz-1-or" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Nasrullo Kabirov, wasit asal Tajikistan, dipercaya memimpin laga pembuka Grup A Piala Asia U-23 2024 antara Indonesia kontra Qatar.

Wasit Laga Timnas U-23 Indonesia vs Qatar Punya Rekam Jejak Positif dengan Skuad Garuda

SKOR.id - Persiraja Banda Aceh berniat melaporkan wasit kontroversial di laga leg pertama perebutan peringkat ketiga Liga 2 2023-2024 kepada PSSI dan Satgas Antimafia Bola.Diketahui, pertandingan antara Persiraja Banda Aceh melawan Malut United di Stadion Langsa, Selasa (5/3/2024) kemarin, berakhir ricuh.Wasit Cahya Sugandi, yang bertugas sebagai pengadil, dituding melakukan sejumlah keteledoran yang merugikan Persiraja.Puncaknya adalah di pengujung laga, tepatnya menit ke-90+2, ketika pemain Persiraja, Al Muzanni, dilanggar bek Malut United, Jeong Ho-min, di kotak penalti.Namun, alih-alih &nbsp;meniup peluit, Cahya Sugandi justru membiarkan permainan berlanjut sehingga Laskar Rencong kehilangan kesempatan mencetak gol penentu.&nbsp;Para pemain Persiraja sempat mengonfrontasi sang pengadil, para suporter pun menyerbu lapangan untuk melampiaskan amarah mereka.Pada akhirnya, Cahya Sugandi diamankan ke dalam stadion, dan duel pun diputuskan selesai dengan skor 0-0.Atas kejadian itu, manajemen Persiraja Banda Aceh akan melaporkan Cahya Sugandi dan perangkat pertandingan lainnya kepada Komisi Wasit PSSI. Tak cuma itu, Satgas Antimafia Bola dan pihak kepolisian juga akan dilibatkan."Kami melaporkan wasit tersebut karena sangat kecewa dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam pertandingan Persiraja vs Malut United. Kami merasa bahwa ini adalah langkah yang harus kami ambil untuk menjaga integritas kompetisi dan marwah Aceh dalam tim Persiraja," ujar Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin Dek Gam."Kami juga akan melibatkan Satgas Anti Mafia Bola dan kepolisian sebagai mitra kerja Komisi III DPR RI, untuk menyelidiki apakah ada indikasi pengaruh atau intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam pertandingan tersebut," sosok yang juga anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan.Persiraja Banda Aceh yakin, langkah mereka ini akan mendapat dukungan dari para pecinta sepak bola di Indonesia, khususnya Aceh.Harapannya, laporan ini bisa menghasilkan perubahan positif dalam penegakan aturan dan keadilan dalam kompetisi sepak bola tanah air&nbsp;"Sesuai arahan presiden (klub), saat ini semua berkas untuk laporan ke Komite Wasit PSSI dan Satgas Antimafia Bola sedang kami rampungkan, dan akan segera kami laporkan," kata Sekretaris Umum Persiraja, Rahmat Djailani.Hasil imbang di kandang memperberat upaya Persiraja Banda Aceh untuk mengamankan tiket promosi ke Liga 1 musim depan.Leg kedua perebutan tempat ketiga Liga 2 2023-2024 akan dihelat di markas Malut United, Stadion Madya, Jakarta, pada Sabtu (9/3/2024) mendatang.Namun, Andik Vermansah dan kawan-kawan tetap masih berpeluang, mengingat agregat masih sama kuat.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/cPYi8CRDAQ0?si=hHlsvK1moHFnWuRF" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Merasa dirugikan wasit saat jumpa Malut United di perebutan tempat ketiga Liga 2 2023-2024, Persiraja Banda Aceh siap ambil langkah tegas.

Liga 2

Persiraja Bakal Laporkan Wasit Kontroversial ke PSSI dan Satgas Antimafia Bola

SKOR.id - PSSI terus berupaya meningkatkan kualitas wasit di sepak bola Indonesia.Usai menggelar menggelar kursus penilai wasit dengan menggunakan sistem refer, mereka lanjut mengadakan seleksi dan kursus untuk wasit lisensi C1.Kegiatan ini berlangsung mulai Sabtu (2/3/2024) di Bogor, Jawa Barat, dan sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.Pada hari pertama tersebut, seleksi tes fitness menjadi pembuka di pagi hari, dipantau langsung oleh anggota Komite Eksekutif (Exco ) PSSI, Rudi Yulianto.Siangnya, ada pemberian materi berupa teori. Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, juga turut hadir."Terobosan kali ini dari perwasitan PSSI, tentunya atas arahan dan visi dari Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir, untuk bertransformasi menuju PSSI yang lebih maju dan lebih efektif serta efisien dalam menjalankan program," ujar Ratu Tisha.Kursus dan seleksi wasit lisensi C1 ini dilakukan secara terpusat oleh PSSI, rencananya dibagi dalam dua gelombang.&nbsp;Gelombang pertama ini akan berlangsung sampai 8 Maret mendatang, sementara yang kedua dijadwalkan pada Oktober."Pesertanya harus melewati seleksi yang ketat dan datang dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI. Kemudian mereka datang ke Jakarta, melakukan pra seleksi dengan menggunakan FIFA fitness test kategori dua yang merupakan kategori untuk top level referee. Baru mereka berhasil mengikuti kursus," papar Ratu Tisha.Sebagai informasi, kandidat peserta dari C1 yang dimaksud adalah peserta atau wasit yang telah lulus lisensi C2 dan telah bertugas selama satu tahun lima bulan, serta lolos seleksi tes fitness yang dilaksanakan oleh Asprov.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ratu_tisha_wasit_7b370cfa52.jpg" alt="ratu tisha kursus wasit c1"><figcaption>Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria (paling kanan), ikut menghadiri kursus dan seleksi untuk wasit berlisensi C1 di Bogor, 2 Maret 2024. (Media PSSI)&nbsp;</figcaption></figure>Seleksi wasit lisensi C1 yang dilaksanakan kali ini diikuti 35 peserta, yang 24 di antaranya lulus FIFA fitness test kategori dua.Lebih membanggakan lagi, dua peserta yang mendapat lampu hijau adalah wasit wanita."Ini merupakan suatu kebanggaan karena C1 ini dipimpin langsung oleh instrukur FIFA dan kami mengedepankan kualitas nomor satu. Artinya, kursus ini tidak dipungut biaya, akan tetapi hanya melalui benar-benar seleksi yang ketat untuk mengedepankan kualitas," tambah Ratu Tisha.Instruktur FIFA yang dimaksud ini adalah Subkhiddin Mohd Salleh, dibantu oleh Purwanto dan Jimmy Napitupulu, serta Pratap Singh.Ratu Tisha berharap, dengan konsep ini, ke depannya Indonesia akan melahirkan wasit-wasit muda, termasuk wasit-wasit wanita, yang bisa mendongkrak jumlah wasit berkualitas dan bersaing di level Internasional.Daftar peserta kursus wasit PSSI yang lolos lisensi C1:1. Nova Widianto - Asprov Kalimantan Selatan2. Al Hakan Jazmi - Asprov Nanggroe Aceh Darussalam3. Yuzadi - Asprov Sumatera Barat4. Rahul Aquino - Asprov Sumatera Barat5. Ali Muakhir - Asprov Jawa Tengah6. Sholidin Usman - Asprov Jawa Tengah7. Gilang Ramadhan - Asprov Jawa Timur8. Agus Subandri - Asprov Jawa Timur9. Abdul Nafi' - Asprov Jawa Timur10. Eka Nurul Permatasari - Asprov Jawa Timur11. Ahmad Rizal - Asprov Jawa Timur12. Muslimin - Asprov Jawa Timur13. Raden Samba - Asprov Jawa Timur14. Muhammad Ismail - Asprov Jawa Timur15. Tri Guntoro Adi Saputro - Asprov Jawa Timur16. Nanda Hermawan - Asprov Sumatera Utara17. Kartiwa - Asprov Jawa Barat18. Yazid Zamzami - Asprov Jawa Barat19. Alidza Adburrahman - Asprov Jawa Barat20. Aedil Fitriansyah - Asprov Kalimantan Timur21. Mellenia Dinda Saputri - Asprov Jawa Timur22. Ardi Nurfauzi - Asprov Jawa Timur23. M. Arsyan Septiawan A - Asprov Jawa Timur24. Yudi Setiawan - Asprov Jawa Timur<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/cPYi8CRDAQ0?si=60JwEq7x2EpWCWJC" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

PSSI terus melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas wasit yang ada di sepak bola Indonesia.

National

Dua Wasit Wanita Lolos Seleksi dan Kursus Lisensi C1 yang Digelar PSSI

SKOR.id - Kecakapan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) bakal menjadi salah satu poin dalam seleksi wasit Indonesia di masa depan.Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, usai memantau uji coba penerapan VAR dalam pertandingan tak resmi di Lapangan JSI Resort, Megamendung, Kab. Bogor, Sabtu (17/2/2024) kemarin.Diketahui, VAR akan segera dipakai di kompetisi sepak bola tanah air, dengan babak Championship Series Liga 1 2023-2024 menjadi ajang debutnya.Saat ini, baru ada 13 wasit dan 22 asisten wasit yang lolos training dan diproyeksikan memimpin laga dengan VAR pada kesempatan tersebut.Namun, PSSI berencana melipatgandakan jumlah itu dalam waktu dekat karena mereka akan mulai menerapkan VAR secara masif pada Liga 1 2024-2025."Kami akan menggelar training lanjutan untuk batch 2 dan batch 3, yaitu sisa wasit yang tak masuk daftar 13 dan 22 tadi, plus 24 (wasit) dan 48 (asisten wasit) Liga 2. Nanti ke depannya, kami berharap sinergi antara PSSI dengan Liga bahwa setiap kali seleksi wasit tiap tahunnya dalam registrasi, seleksi VAR ini rangkaian dari seluruh seleksi," kata Ratu Tisha.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ferry_paulus_9f28c84b92.jpg" alt="ferry paulus - ratu tisha"><figcaption>Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria (kanan), berbincang dengan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ferry Paulus, usai memantau uji coba VAR di Lapangan JSI Resort, Megamendung, Kab. Bogor, 17 Februari 2024. (Teguh Kurniawan/Skor.id)</figcaption></figure>"Jadi, kalau biasanya refreshment selection itu cuma fitness test, FIFA test, dan Laws of the Game video test, nanti ada VAR test juga. Rangkaiannya akan menjadi satu," dia menambahkan.Untuk Liga 1 2024-2025, PSSI menargetkan setidaknya akan 18 wasit dan 24 asisten wasit yang siap memimpin pertandingan dengan VAR.&nbsp;"Apabila ada naik turun, itu nanti akan diambil lagi lisensi VAR-nya dari perwasitan sendiri. Jadi, sepenuhnya kami akan bersiap untuk SDM-nya," kata wanita lulusan ITB itu lagi.Sebagai informasi, VAR kini akan diuji dalam beberapa laga resmi sebelum debut pada Championship Series Liga 1 2023-2024, Mei mendatang.Salah satunya adalah di kejuaraan usia muda Elite Pro Academy (EPA) U-20, awal Maret. Kebetulan, pada saat itu, perwakilan FIFA juga akan datang ke Indonesia untuk melakukan pengecekan.Jika operasionalnya dinilai bagus, harapan untuk melihat pertandingan sepak bola Indonesia dengan VAR akan segera menjadi kenyataan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QPCt_Jv1Oho?si=SXVAKzor5fGAzXl5" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Kecakapan menggunakan Video Assistant Referee (VAR) bakal menjadi salah satu poin dalam seleksi wasit Indonesia di masa depan.

Ratu Tisha: Tes VAR Bakal Ditambahkan sebagai Salah Satu Cara Seleksi Wasit

SKOR.id - Usai melakukan pelatihan panjang sejak Juni tahun lalu, penerapan Video Assistant Referee (VAR) di Indonesia diuji coba langsung dalam sebuah laga.Uji coba tersebut berlangsung pada Sabtu (17/2/2024) pagi di Lapangan JSI Resort, Megamendung, Kab. Bogor, Jawa Barat.Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra, Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, serta perwakilan Hawkeye - selaku penyedia teknologi - ikut memantau.Memang bukan laga resmi, tapi ini menjadi momen bagi para wasit lokal untuk mengaplikasikan semua pengetahuan yang sudah mereka dapatkan secara real time.Berdasarkan pantauan Skor.id, wasit dan asisten wasit yang memimpin pertandingan sudah dilengkapi alat komunikasi. Kemudian, di sisi lapangan, ada satu monitor yang digunakan untuk melihat rekaman ulang insiden-insiden sepanjang laga.Adapun ruang kontrol VAR berada di dalam, diawasi oleh beberapa wasit yang bertindak sebagai wasit VAR, asisten wasit VAR (AVAR), juga replay operator.Ini membuktikan keseriusan PT LIB dan PSSI untuk menghadirkan teknologi tersebut demi kemajuan sepak bola Indonesia."Intinya, kami ingin memberikan laporan atas apa yang sudah kami jalankan sejak Juni tahun lalu sampai Februari tahun ini, bahwa kami terus berprogres. Bisa dilihat dari sisi equipment sudah ada, jadi bukan kaleng-kaleng, bukan sesuatu yang dalam karung. Ini bagian cukup penting sebelum kita masuk approval test dari FIFA," ujar Asep Saputra kepada wartawan."Sesi terakhir, stage ketiga ini, masih berjalan untuk pelatihan sumber daya VAR. Ini sudah hampir satu bulan. Intensitasnya mungkin beda dengan official match, tapi paling tidak ini menjadi experience luar biasalah. Dan, kalau kita bicara progres, luar biasa," dia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ruang_kontrol_var_86b34b3b55.jpg" alt="ruang var"><figcaption>Suasana ruang kontrol saat uji coba VAR di JSI Resort, Megamendung, Kab. Bogor, 17 Februari 2024. (Teguh Kurniawan/Skor.id)</figcaption></figure>VAR di sepak bola Indonesia rencananya secara resmi akan diterapkan pada babak Championship Series Liga 1 2023-2024, Mei mendatang.Sebelum itu, PT LIB bakal melakukan sejumlah trial terlebih dahulu agar wasit dan semua elemen yang terlibat di dalamnya benar-benar siap.Menurut Ratu Tisha, saat ini sudah ada 13 wasit dan 22 asisten wasit yang lulus tes dan akan menjadi pengemban tanggung jawab saat Championship Series nanti.&nbsp;"Secara sumber daya manusia, saat ini kita memiliki jumlah wasit di Liga 1 adalah 18, kemudian asisten ada 36. Akan tetapi untuk saat ini di VAR, yang ready dan lolos ke tahap selanjutnya, stage 3, sebanyak 13 wasit plus 22 (asisten). Sisanya akan masuk ke dalam batch 2, yang akan kita kursuskan juga mulai tanggal 16 sampai 26," ujar Ratu Tisha."Sebanyak 13 wasit plus 22 asisten wasit (VAR dan AVAR) itu sudah ready untuk bertugas dan akan menunggu assessment dari FIFA sebagai last assessment untuk mereka bisa melakukan pertandingan trial. Rencananya, FIFA akan hadir antara tanggal 1 dan 8 Maret, untuk melihat training terakhir dari batch 1. Kami ingin memastikan bahwa wasit dan asisten wasit yang akan kami lepas untuk VAR benar-benar siap," sang Waketum PSSI menegaskan.Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengaku puas melihat perkembangan yang ada. Mulai dari teknologi yang serupa dengan Piala Dunia U-17 2023, sampai para wasit yang kian paham soal operasinya.Dia mengungkapkan, sejumlah trial resmi dan non-resmi akan terus dilakukan, salah satunya di kompetisi usia muda, Elite Pro Academy (EPA) U-20, bulan depan."Nanti mungkin ada modifikasi lebih cantik, misalnya monitor yang ada di lapangan itu ada rigging-nya, ada rodanya, hanya itu saja. Saya sudah berkomunikasi dengan orang Hawkeye, termasuk juga orang FIFA, intinya adalah progres ini sangat luar biasa," ujar Ferry Paulus."Kami akan melakukan beberapa tahapan-tahapan trial sesuai dengan apa sekarang yang kami lakukan, akan kami akselerasi di beberapa kesempatan ke depan. Intinya, semua sudah clear, sudah oke," pungkasnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/QPCt_Jv1Oho?si=Qvu-Qeg3svBegyPD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jelang debut di Championship Series Liga 1 2023-2024, Mei mendatang, teknologi VAR mulai dijajal secara langsung di lapangan.

Siap Diterapkan di Liga 1, VAR Mulai Diuji Coba dalam Pertandingan Sesungguhnya

SKOR.id - FIFA via badak teknik mereka sudah memperbaharui daftar wasit lisensi mereka dan Indonesia jumlahnya menurun.Pada 2024, jumlah wasit FIFA dari Indonesia setara dengan Laos dan kalah dari Kamboja serta tertinggal dari negara ASEAN lainnya.Wasit FIFA dari Indonesia hanya tiga saja pada 2014. Mereka adalah Thoriq Al Katiri, Yudi Nurcahya, dan Ryan Nanda Saputra. &nbsp; Thoriq Al Katiri memiliki status wasit FIFA sejak 2014 dan Yudi Nurcahya per 2018. Sedangkan Ryan Nanda Saputra merupakan debutan karena baru mulai 2024.Jumlah ini menurun dibandingkan sejak 2020. Sebab dari 2020 sampai 2023, jumlah wasit FIFA asal Indonesia selalu berjumlah lima nama.Tak hanya wasit, FIFA juga memiliki data asisten wasit lisensi payung sepak bola internasional ini dari Indonesia.Ada tujuh nama asisten wasit FIFA asal Indonesia. Mereka adalah Muhammad Akbar Jamaluddin (sejak 2022), Beni Andriko (2014), dan Fajar Furqon (2020).Kemudian ada Azizul Alimmudin Hanafiah (2020), I Gede Selamet Raharja (2019), Nurhadi (2014), serta Bangbang Syamsudar (2023)Dari futsal ada dua nama. Mereka wasit futsal FIFA asal Indonesia atas nama Fitra Fauzi Rahmat (2024) dan Wahyu Wicaksono (2018).Jika dibandingkan negara ASEAN lainnya, jumlah wasit FIFA dari Indonesia jumlahnya sama dengan Laos, Filipina, dan Brunei Darussalam.Sedangkan Kamboja, mereka memiliki empat wasit FIFA pada 2024. Myanmar pada tahun ini punya wasit FIFA berjumlah tujuh orang.Dari tujuh wasit FIFA milik Myanmar itu, tiga nama merupakan wanita. Sementara itu, Singapura punya enam wasit FIFA pada 2024.Satu dari enam wasit FIFA dari Negeri Singa tersebut, dia juga pengadil berlisensi wasit VAR. Liga Singapura memang mulai mengoperasikan VAR untuk kompetisi mereka.Vietnam pada tahun ini memiliki tujuh wasit FIFA dan tiga di antaranya wanita. Bahkan, dua dari sembilan asisten wasit FIFA dari Vietnam tahun ini juga wanita.Untuk Thailand dan Malaysia, mereka tak hanya punya wasit, asisten wasit, dan wasit futsal berlisensi FIFA pada 2024.Dua negara ini juga punya dua wasit FIFA untuk sepak bola pantai. Wasit FIFA dari Malaysia pada 2024 jumlahnya tujuh dari satu pengadil adalah wanita.Thailand terbanyak pemilik wasit FIFA pada 2024 jumlahnya sembilan orang dan tiga di antaranya wanita.Selain itu, dari sembilan orang itu ada lima yang juga berlisensi wasit VAR. Bahkan, 11 asisten wasit FIFA dari Thailand, dua orang berlisensi asisten wasit VAR.Dari 11 negara ASEAN ini, Timor Leste saja yang tak punya wasit FIFA pada 2024. Itu termasuk juga tidak memiliki asisten wasit dan wasit futsal berlisensi FIFA.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zVnBxtNuD8c?si=EkssSTEh4qpKLcjH" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div> &nbsp;

FIFA via badak teknik mereka sudah memperbaharui daftar wasit lisensi mereka dan Indonesia jumlahnya menurun.

Jumlah Wasit FIFA dari Indonesia Setara Laos, Kalah dari Kamboja

SKOR.id - Tahun 2023 segera berlalu dan masuk ke 2024. Namun, masih begitu dalam rasa sakit di hati karena yang terjadi di futsal Indonesia.Sebanyak 365 hari dijalani di 2023, dan banyak hal terjadi terkait futsal Indonesia. Tetapi yang membekas di dada? Adalah runtuhnya sebuah kedigdayaan.Di balik kemewahan sepak bola nasional yang terus berjuang untuk lebih maju, sejatinya terdapat sebuah kebanggaan dari olahraga futsal.Walaupun dianaktirikan oleh federasi, Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), futsal Indonesia semula bisa unjuk gigi dan mengharumkan negara.Timnas futsal Indonesia menempati posisi ke-37 Dunia dan tempat keenam pada region Asia dalam peringkat di Futsal World Ranking.Level klub pun membanggakan. Black Steel Papua menjuarai Piala AFF Futsal Antarklub 2023 setelah edisi 2022 dimengkan Bintang Timur Surabaya.Akan tetapi kebahagiaan itu perlahan berubah, berbalik menjadi patah hati yang menyedihkan seiring dengan berjalannya tahun 2023.Timnas futsal Indonesia yang hendak merealisasikan target serta impian lolos ke Piala Dunia Futsal 2024, malah hancur lebur di tengah jalan.Ibarat baru hendak berlari, malah terjatuh dan cedera. Pasukan Garuda mengalami kegagalan sejak dini di Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024.Tim yang dilatih Marcos Sorato semula bisa menang 12-0 atas Timnas futsal Makau. Wajar, sebab lawannya jadi tim terlemah pada Grup B.Hati kemudian dibuat was-was usai pertandingan kedua. Timnas futsal Indonesia sempat tertinggal 2-6 lawan Afghanistan, meski akhirnya imbang 7-7.Apa yang ditakuti akhirnya jadi kenyataan. Kekalahan 2-3 dialami dari Timnas futsal Arab Saudi yang juga bertindak sebagai tuan rumah pengganti.Iqbal Iskandar dan kolega hanya finis di peringkat ketiga, gagal lolos ke Piala Asia Futsal 2024, dan tertutup lah jalan ke Piala Dunia Futsal 2024.FFI Bikin Kesal<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/FUTSAL_INDONESIA_d70925ab7b.jpg" alt="Futsal Indonesia (Hendy Andika/Skor.id)"><figcaption>Futsal Indonesia. (Hendy Andika/Skor.id)</figcaption></figure>Kesedihan kemudian berubah menjadi kekesalan. Tentu saja kepada Federasi Futsal Indonesia (FFI) yang harusnya jadi penangung jawab.Patah hati terasa lebih menyakitkan karena kegagalan Timnas futsal Indonesia di 2023 ini hanya direspons diam oleh pihak yang diberi mandat oleh PSSI.Permintaan maaf yang ditunggu tidak pernah hadir. Padahal, jika dilihat lebih jauh, apa yang terjadi di Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024 tak lepas dari sikap FFI.Mentang-mentang diunggulkan, pasukan Garuda hanya diberikan persiapan seadanya. Berlatih di Indonesia, dan dengan lawan tanding yang tak sepadan.Padahal, FFI baru saja melakukan pergantian pelatih kepala yang mepet. Mohammad Hashemzadeh secara mengejutkan tidak diperpanjang kontraknya.Lebih gilanya lagi, Indonesia batal jadi tuan rumah Grup B, padahal pelaksanaan Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024 hanya kurang dari sebulan.AFC dikabarkan memindahkan lokasi penyelenggaraan ke Arab Saudi setelah tidak menyetujui rencana FFI menggeser venue dari Jakarta ke Semarang.Patah Hati Berlanjut<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2023_09_23_at_09_55_00_f4bdf5ceea.jpeg" alt="Pivot timnas futsal Indonesia, Evan Soumilena, diperkenalkan sebagai pemain baru klub kasta tertinggi Liga Futsal Portugal, ADCR Caxinas, pada 23 September 2023. (Dok. ADCR Caxinas/Grafis Dede S. Mauladi/Skor.id)"><figcaption>Pivot timnas futsal Indonesia, Evan Soumilena, diperkenalkan sebagai pemain baru klub kasta tertinggi Liga Futsal Portugal, ADCR Caxinas, pada 23 September 2023. (Dok. ADCR Caxinas/Grafis Dede S. Mauladi/Skor.id)</figcaption></figure>Tidak sampai dua pekan dari kegagalan Timnas futsal Indonesia, patah hati di 2023 berlanjut karena kejadian lain menyangkut futsal negara ini.Evan Soumilena yang semula memberi kabar bahagia dengan bergabung ke klub Portugal, malah kembali ke Tanah Air hanya berselang kurang lebih sebulan.ADCR Caxinas dari Liga Futsal Portugal menyebut pemain asal Papua itu ingin meninggalkan klub karena ada urusan yang harus diselesaikan di Indonesia.Evan Soumilena pun kemudian dipastikan tak akan kembali ke Portugal, sebab melanjutkan langkahnya di zona nyaman bersama Black Steel.Pivot Timnas futsal Indonesia itu memang tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena terikat ikatan sebagai seorang polisi. Namun, kekecewaan tentu ada.Bagaimana menjelaskan kepada Ricardinho? Megabintang futsal Dunia yang memuji Indonesia hingga membantu Evan Soumilena mendapat klub di Portugal.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2023_11_12_at_23_56_11_f80d3615d8.jpeg" alt="Pro Futsal League 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)"><figcaption>Kompetisi futsal kasta tertinggi untuk kategori putra musim terbaru, Pro Futsal League 2023-2024. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)</figcaption></figure>Lalu, berbagai kejadian yang terjadi saat kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Pro Futsal League 2023-2024, bergulir membuat geleng-geleng kepala.Kompetensi wasit yang tidak mengikuti peningkatan kualitas persaingan di kompetisi, dan pertikaian-pertikaian konyol yang akhirnya tak terhindarkan.Pemain berselisih dengan penonton hingga naik ke tribune, adu argumen dari dua klub yang berlaga hingga terjadi pemukulan, apa yang sebenarnya sedang terjadi?Marcos Sorato selaku pelatih kepala Timnas futsal Indonesia pun tak pernah telihat batang hidungnya di venue selama lima pekan bergulirnya Pro Futsal League 2023-2024.Bukankah skuad Garuda butuh regenerasi? Bukannya Indonesia tidak pernah kehabisan talenta? Atau yang terjadi di Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024 tak dianggap kegagalan?Rasanya, tidak pernah ada berbagai kejadian-kejadian konyol serupa itu semua di tahun-tahun sebelumnya. Pada akhirnya, 2023 memberi pelajaran berharga.Tak boleh terlalu percaya pada suatu hal yang padahal sudah terlihat baik. Lebih bagus berdoa, agar diberikan yang terbaik. Lebih khusus untuk 2024.Toh peringkat Timnas futsal Indonesia pun sudah melorot (ke peringkat 40 Dunia dan tujuh Asia). Semoga di tahun yang baru, semua pihak bisa berbenah.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/zVnBxtNuD8c?si=MowGVgtEvnUKYhGh" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" allowfullscreen=""></iframe></div>

Berbagai kejadian pahit terjadi terkait futsal Indonesia pada 2023 yang membuat perasaan bangga jadi kecewa.

Latest Articles - wasit